Anda di halaman 1dari 18

REFERAT

RINITIS ALERGI

ANDI SEPTIAWAN : 16174024

Pembimbing
dr. RACHMAT SUHENDRA Sp.THT-KL
ANATOMI HIDUNG DAN SINUS
PARANASAL
ANATOMI
ANATOMI
ANATOMI
DEFINISI
Definisi menurut WHO ARIA (Allergic
Rhinitis and its Impact on Asthma) tahun
2001 Rhinitis alergi adalah kelainan pada
hidung dengan gejala bersin-bersin, rinore,
rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa
hidung terpapar alergen yang diperantarai
oleh lgE
Klasifikasi
Berdasarkan sifat berlangsungnya rinitis
alergi dibagi menjadi:
Rinitis alergi musiman (seasonal, hay fever,
polinosis).
Rinitis hanya ada di Negara yang mempunyai 4
musim. Allergen penyebabnya spesifik, yaitu tepung
sari (pollen), rerumputan, dan spora jamur.
Rinitis alergi sepanjang tahun (perennial).
Gejala penyakit ini timbul intermiten atau terus
menerus, tanpa variasi musim. Penyebab yang paling
sering ialah alergen inhalan dan alergen ingestan.
Klasifikasi
Berdasarkan WHO Initiative ARIA, rinitis alergi
berdasarkan sifat berlangsungnya dibagi menjadi:
Intermitten (kadang-kadang): bila gejala kurang dari 4
hari/minggu atau kurang dari 4minggu.
Persisten/ menetap bila gejala lebih dari 4 hari/minggu dan
lebih dari 4 minggu.

Sedangkan untuk tingkat berat ringannya penyakit,


rinitis alergi dibagi menjadi:
Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur, gangguan akivit
as harian, bersantai, berolahraga, belajar, bekerja dan hal-hal
lain yang mengganggu.
Sedang-berat bila terdapat salah satu atau lebih
dari gangguan tersebut di atas.
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
WHO

Sifat Derajat
Berlangsung keparahan

Sedang-
Intermitten Persisten Ringan
Berat
ETIOLOGI

Inhalan

Ingestan ALERGEN Injektan

Kontaktan
Patofisiologi
Rinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang di
awali dengan tahap sensitisasi dan diikuti dengan tahap
provokasi/reaksi alergi.
Reaksi alergi terdiri dari 2 fase
yaitu Immediate Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi
fase cepat (RAFC) yang berlangsung sejak kontak
dengan allergen sampai satu jam setelahnya dan Late
Phase Allergic Reaction
Histamin merupakan mediator penting pada gejala alergi
di hidung.
Refleks bersin dan hipersekresi adalah refleks fisiologik
yang berfungsi protektif terhadap antigen yang masuk
melalui hidung
GEJALA KLINIS

Bersin

Hidung Rinorea
Gatal Gejala

Kongesti
Hidung
GEJALA KLINIS

Bersin - Bersin Allergic Salute Allergic Crease

Allergic Shiner
Diagnosis
Riwayat atopi dalam keluarga merupakan faktor predisposisi RA
yang penting pada anak
Gejala RA dapat berupa rasa gatal di hidung dan mata, bersin,
sekresi hidung, hidung sumbat, dan bernafas melalui mulut
Perilaku penderita RA kronik seperti sering mengosok-gosok mata
dan hidung, timbul tanda khas seperti:
allergic shiner
allergic salute
allergic crease
Pemeriksaan THT dilakukan dengan menggunakan rinoskopi kaku
atau fleksibel
Untuk mencari penyebab uji tusuk (prick test) & uji gores (scratch
test)
PENCEGAHAN

Hindari kontak alergen

Menjaga kebersihan

Proteksi diri
PROGNOSIS

Ad Vitam Ad Functionam

Ad Sanactionam

Ad Bonam Ad Bonam

Ad Bonam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai