Oleh:
Devi Agustini Rahayu, S.ked
Vita Arya Utami, S.Ked
BAB I Pendahuluan
Anamnesis
Rasa nyeri
Gangguan atau kehilangan pengecapan.
Riwayat pekerjaan dan adakah aktivitas yang dilakukan
pada malam hari di ruangan terbuka atau di luar
ruangan.
Riwayat penyakit yang pernah dialami oleh penderita
seperti infeksi saluran pernafasan, otitis, herpes, dan
lain-lain.
Pemeriksaan fisik
Fungsi motorik
Perhatikan wajah simetris/asimetris, kerutan pada dahi,
pejaman mata, plika nasolabialis dan sudut mulut.
Kelumpuhan jenis Kelumpuhan jenis
perifer sentral
Asimetri muka jelas Muka dapat simetris
Kerutan dahi waktu istirahat
menghilang Kelumpuhan terlihat
Mata kurang bila penderita disuruh
dipejamkan melakukan gerakan
Plika nasolabialias misalnya menyeringai
datar
Sudut mulut menjadi
rendah
CONTD PEMERIKSAAN FISIK
Fungsi sensoris
Sensasi pengecapan: rasa manis, rasa asin, rasa asam, rasa
pahit.
Pengecapan 2/3 depan lidah
Pemeriksaan penunjang
Dilakukan untuk menyingkirkan etiologi sekunder dari
paralisis saraf kranialis
CT-Scan
MRI
Serial ENMG Blink refleks
TATALAKSANA
Terapi medikamentosa
Vitamin B kompleks 2 x 1 tab sehari
Methyl prednisolon 4mg 3 x 1 tab sehari
EVALUASI
Istirahat 20
Mengerutkan dahi 10
Menutup mata 30
Tersenyum 30
Bersiul 10
Home Program
Kompres hangat daerah sisi wajah yang sakit selama 20
menit.
Massage wajah yang sakit kearah atas dengan
menggunakan tangan dari sisi sehat
Latihan tiup lilin, berkumur, makan dengan mengunyah
disisi yang sakit, minum dengan sedotan, mengunyah
permen karet.
Perawatan mata :
Beri obat tetes mata (golongan artifial tears) 3 kali sehari.
Memakai kacamata gelap sewaktu bepergian siang hari.
Biasakan menutup kelopak mata secara pasif sebelum tidur.
BAB IV ANALISIS KASUS