(DIVIDEND POLICY)
POKOK BAHASAN
1. Pengertian
2. Teori Kebijakan Dividen
3. Praktik Bentuk Kebijakan Dividen
4. Stock Dividen
5. Residual Dividen
6. Stock Repurchase
7. Stock Split
PENGERTIAN
Dividen: merupakan bagian dari keuntungan perusahaan yang akan
dibagikan kepada para pemegang saham (dalam bentuk tunai/Cash
dividend), berdasarkan besarnya dollar/rupiah per lembar saham (DPS).
EAT
2. Bird In the Hand Theory, oleh: Myron Gordon & John Lintner,
Teori ini kebalikan dari teori MM, dengan alasan: Asumsi Teori MM,
sulit dibuktikan dalam faktanya. Sebenarnya MM menyatakan dalam
Teorinya yang lain: nilai perusahaan akan dapat ditingkatkan secara
maksimal dengan meningkatkan dividend pay out ratio.
Gordon &Lintner menyatakan: dividen yang diperoleh (in the hand)
investor, akan memperkecil risiko, dari pada kemungkinan perolehan
return dari transaksi bursa, akibatnya Ke (cost of equity) akan
mening-kat jika dividend pay outnya diturunkan.
3. Tax Preference Theory- oleh: Litzenberger & Ramaswamy:
Dengan adanya pajak pendapatan (dividen maupun bunga) dan juga
pada capital gain dalam jangka panjang, sehingga bagi investor akan
memberikan preferensi untuk memperoleh capital gain saat ini, dari
pada perolehan dividen.
4. Information Content, or Signaling Hypothesis
Dimana investor beranggapan bahwa perubahan (naik/turun) dividen
merupakan signal terhadap kemampuan manajemen menghasilkan
pendapatan dimasa mendatang.
5. Clientele Effect,
Dipengaruhi oleh tendensi investor dalam menaggapi kebijakn dividen
perusahaan. Jika investor menyukai perolehan dividen, maka dia akan
membeli saham yang akan membayarkan dividen tinggi.
Jika investor menyukai perolehan capital gain, maka dia akan
membeli
saham yang memiliki growth yang tinggi.
Praktik-praktik Bentuk Kebijakan Dividen:
1. Cash Dividend,
2. Stock Dividend, akan berdampak pada peningkatan modal saham
maupun jumlah lembar saham beredar,
3. Residual Dividend, sisa dari EAT setelah dikurangi laba ditahan, dan
pemenuhan pembelanjaan capital budgeting. Dilandasi oleh Asumsi:
a. kebutuhan dana untuk capital budgeting harus jelas, yang berasal
dari laba ditahan,
b. investor lebih menyukai Reinvestment atas earning saat ini, untuk
memperoleh earning (dividen) yang lebih besar dimasa depan.
4. Dividend Stability
5. Constant Pay Out Ratio
6. Low (minimum) Reguler dividend plus extra,
Pengaruh adanya Stock Dividen:
Stock Dividen merupakan kebijakan perusahaan, dimana dividen yang
dibagikan kepada para pemegang saham berupa saham baru, keadaan
demikian akan berdampak pada:
1. Perubahan pada Struktur Modal perusahaan,
Struktur Modal saat ini:
* Modal saham @ $ 100,- 60.000 lbr. = $ 6.000.000,-
* Agio Saham = $ 1.000.000,-
* Laba ditahan = $ 13.000.000,- +
Juml. Modal Sendiri = $ 20.000.000,-
Perusahaan memberikan kebijakan Stock dividen sbs. 10%, atas dasar
harga pasar saham saat ini, yaitu: $ 150,-
Stock Dividen 10% x 60.000 lbr. = 6.000 lbr.
Nilai Pasar: $ 150,- x 6.000 lbr = $ 900.000,-
yang terdiri dari:
Tambahan Modal Saham ($100,- x 6.000 lbr) = $ 600.000,-
Agio Saham ($ 50,- x 6.000 lbr) = $ 300.000,-
Sehingga, Struktur Modal yang baru:
* Modal Saham ($ 100,- x 66.000 lbr.) =$ 6.600.000,-
* Agio Saham =$ 1.300.000,-
* Laba di tahan =$ 12.100.000,- +
Juml. Modal Sendiri =$ 20.000.000,-
2. Penurunan EPS
Misal, jika pada akhir tahun 2004 ini perusahaan mampu memperoleh
EAT sbs. $ 300.000,- maka:
1
$ 150 (1 - -----) = $ 13,64
1,1
Stock Split:
Merupaka kebijakan perusahaan untuk memecah jumlah unit saham yang
Dimilikinya, dengan memecah nilai nominal saham sesuai dengan rasio
(perbandingan) tertentu.
Dampaknya: jumlah unit saham akan meningkat sesuai kelipatan rasio
yang ditetapkannya. Sebaliknya untuk nilai nominal saham akan
mengalami penurunan yang sebanding. Secara totalitas modal saham
tidak mengalami perubahan.
a. Stock Repurchase