Anda di halaman 1dari 16

TEKANAN INTRAKRANIAL

Tekanan Intrakranial (TIK) adalah tekanan


dalam rongga kranial dan biasanya
sebagai teknan dalam ventrikel lateral
otak.
CPP adalah jumlah aliran darah dari
sirkulasi sistemik yang diperlukan untuk
memberi oksigen dan glukosa yang
adekuat untuk metabolisme otak.
CPP normal 60 - 100 mmHg
CPP = MAP - ICP
CPP dihasilkan dari tekanan arteri sistemik rata-rata
dikurangi tekanan intrakranial, dengan rumus CPP =
MAP ICP. CPP normal berada pada rentang 60-100
mmHg.
MAP adalah rata-rata tekanan selama siklus kardiak.
MAP = Tekanan Sistolik + 2X tekanan diastolik dibagi 3.
Jika CPP diatas 100 mmHg, maka potensial terjadi
peningkatan TIK.
Jika kurang dari 60 mmHg, aliran darah ke otak tidak
adekuat sehingga hipoksia dan kematian sel otak
Cairan serebrospinal (CSS)
cairan jernih yang mengelilingi otak dan korda spinalis.
CSS melindungi otak terhadap getaran fisik.

CSS dibentuk sebagai hasil filtrasi, difusi, dan transport


aktif melintasi kapiler-kapiler khusus kedalam ventrikel
(rongga) otak, terutama ventrikel lateralis.
Jaringan kapiler yang berperan dalam pembentukan
CSS disebut pleksus koroideus.
Sawar darah otak
kemampuan sistem vaskular otak untuk memanipulasi komposisi
cairan interstisium serebrum sehingga berbeda dibandingkan
dengan cairan interstisium dibagian tubuh lainnya.

Sawar darah otak terbentuk dari sel-sel endotel yang saling


berkaitan erat dikapiler otak, dan dari sel-sel yang melapisi ventrikel
yang membatasi filtrasi dan difusi.

Fungsi :
mengatur cairan apa yang keluar dari sirkulasi umum untuk
membasahi sel-sel otak.
ETIOLOGI
1. Volume intrakranial yang meninggi (Adams RD 1989)
Volume intrakranial yang meninggi dapat disebabkan oleh:
Tumor serebri
Infark yang luas
Trauma
Perdarahan
Abses
Hematoma ekstraserebral

2. faktor pembuluh darah


3. Obstruksi pada aliran dan pada absorpsi dari cairan serebrospinalis,
Trias klasik peningkatan tekanan
intrakranial :
Nyeri kepala
Papiledema
Muntah proyektil
PATOFISIOLOGI
Jika massa intrakranial membesar,
kompensasi awal : pemindahan cairan serebrospinal ke kanal
spinal.

Kompensasi kedua : menurunkan volume darah dalam otak.


Kompensasi ini mengubah metabolisme otak, sering mengarah
pada hipoksia jaringan otak dan iskemia (Black&Hawks, 2005).

Kompensasi tahap akhir :pemindahan jaringan otak melintasi


tentorium dibawah falx serebri, atau melalui foramen magnum ke
dalam kanal spinal.
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan GCS.
Tingkat kesadaran.
Respon pupil.
Gerakan mata..
Tanda tanda vital.
Pemeriksaan saraf kranial.
Pemeriksaan Penunjang
FOTO POLOS KEPALA
Pada Anak:
Sutura melebar
Ukuran kepala yang membesar
Ventrikel yang membesar
Ventrikel yang normal
Pada anak-anak erosi dorsum sellae merupakan tanda lanjut dari tekanan tinggi
intrakranial.
Bertambahnya convolutional marking

Pada dewasa
Erosi dorsum sellae
Pergeseran kelenjar pineal
Pada proyeksi Towne dengan kualitas filma yang baik, kelenjar pineal terlihat terletak di
garis tengah.
Kalsifikasi Patologi
Pada space occupying lession dapat terlihat adanya kalsifikasi yang patologik.
COMPUTERIZED
TOMOGRAPHY / CT SCAN
Masa tumor menyebabkan kelainan pada tulang
tengkorak yang dapat berupa erosi atau hiperostosis,
sedang pada parenkhim dapat merubah struktur normal
ventrikel, dan juga dapat menyebabkan serebral edema
yang akan terlihat berupa daerah hipodensiti.
Setelah pemberian kontrast, akan terlihat kontrast
enhancement dimana tumor mungkin terlihat sebagai
daerah hiperdensiti.
MAGNETIC RESONANCE IMAGING
MRI dapat mendeteksi tumor dengan jelas
dimana dapat dibedakan antara tumor dan
jaringan sekitarnya. MRI dapat mendeteksi
kelainan jaringan sebelum terjadinya
kelainan morfologi.

Angiografi serebral.
Untuk mengetahui deviasi pembuluh
darah.
TATALAKSANA UMUM
1. Mengatur posisi kepala lebih tinggi sekitar 30-45,
2. Mengusahakan tekanan darah yang optimal
3. Mencegah dan mengatasi kejang
4. Menghilangkan rasa cemas, agitasi dan nyeri
5. Menjaga suhu tubuh normal < 37,5C
6. Koreksi kelainan metabolik dan elektrolit
7. Hindari kondisi hiperglikemia
8. Pasang kateter vena sentral untuk memasukkan terapi hiperosmolar atau
vasoaktif jika diperlukan. MAP < 65 mmHg harus segera dikoreksi.
9. Atasi hipoksia
10. Pertahankan kondisi normokarbia (PaCO2 35 - 40 mmHg)
11. Hindari :
peninggian tekanan abdominal
TATALAKSANA KHUSUS
1. Mengurangi efek massa
2. Sedasi dan/atau paralisis bila diperlukan,
3. Mengurangi volume cairan serebrospinal
4. Mengoptimalkan CPP dengan menambahkan
vasopressor dan /atau cairan isotonik jika CPP <60
mmHg. (CPP = MAP-TIK).
5. Mengurangi volume darah intravaskular

Anda mungkin juga menyukai