Anda di halaman 1dari 26

Latar belakang

Diabetes militus tipe 2 Hipertens


WHO memprediksi kenaikan jumlah penyandang Menurut World Health Organization (WHO) dan
diabetes melitus di Indonesia dari 8,4 juta The International Society of Hypertension
pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta (ISH), saat ini terdapat 600 juta penderita
pada tahun 2030, sedangkan Badan Federasi hipertensi di seluruh dunia dan 3 juta di
Diabetes Internasional (IDF) pada tahun 2009 antaranya meninggal setiap tahunnya. Tujuh
memperkirakan kenaikan jumlah dari setiap 10 penderita tersebut tidak
penyandang diabetes melitus dari 7,0 juta mendapatkan pengobatan secara adekuat
tahun 2009 menjadi 12,0 juta pada tahun (Joint National Committee, 2011). World
2030 (Persi, 2011). Indonesia kini telah Health Organization (WHO) tahun 2005
menduduki rangking keempat jumlah menunjukkan, di seluruh dunia, sekitar 972
penyandang diabetes terbanyak setelah juta orang atau 26,4% penghuni bumi
Amerika Serikat, China dan India. mengidap hipertensi dengan perbandingan
26,6% pria dan 26,1% wanita. Angka ini
kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2%
di tahun 2025, di mana dari 972 juta
pengidap hipertensi, 333 juta berada di
negara maju dan 639 sisanya berada di
negara sedang berkembang, termasuk
Indonesia. Masalah hipertensi di Indonesia
cenderung meningkat
Rumusan masalah
Salah satu Faktor terjadinya penyakit Diabetes
Melitus dan Hipertensi adalah pengetahuan
yang kurang mengenai penyakit tersebut
sehingga mempengaruhi pola hidup yang
dapat menyebabkan terjadinya Diabetes
melitus dan Hipertensi. Karena tertarik
dengan fenomena diatas maka peneliti
mencoba melakukan penelitian untuk menilai
pengetahuan peserta senam prolanis tentang
diabetes dan hipetensi.
Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui 2. Untuk mengetahui
pengaruh penyuluhan perbedaan
hipertensi dan DM pengetahuan pasien
terhadap tingkat hipertensi dan DM
pengetahuan pasien sebelum dan sesudah
hipertensi dan DM diberi penyuluhan.
sebelum dan sesudah
diberi penyuluhan.
Manfaat Penelitian
1. Bagi Dinas Kesehatan, hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan gambaran pengetahuan pasien
tentang hipertensi dan diabetes melitus
2. Bagi Puskesmas, hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan masukan tentang pengetahuan
pasien hipertensi dan DM dalam menjalani terapi
pengobatan hipertensi dan diabetes melitus
3. Bagi Tenaga Kesehatan dan Apoteker tentang
perlunya memberikan informasi secara lengkap
mengenai penyakit hipertensi, DM dan pengobatannya
serta perlunya memantau pengobatan pasien.
Tinjauan Pustala
Hipertensi
Pengertian:
The Joint National Community on Preventation,
Detection,Evaluation and Treatment of High
Blood Preassure 7 (JNC-7), WHO dan European
Society of Hipertension mendefinisikan hipertensi
sebagai kondisi dimana tekanan darah sistolik
seseorang lebih dari 140 mmHg atau tekanan
darah diastoliknya lebih dari 90 mmHg.
Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi tekanan darah untuk dewasa umur
18 tahun menurut JNC 7
Epidemiologi Hipertensi
Risiko untuk menderita hipertensi pada populasi 55
tahun yang tadinya tekanan darahnya normal adalah
90%.2 Kebanyakan pasien mempunyai tekanan darah
prehipertensi sebelum mereka didiagnosis dengan
hipertensi, dan kebanyakan diagnosis hipertensi terjadi
pada umur diantara dekade ketiga dan dekade kelima.
Sampai dengan umur 55 tahun, laki-laki lebih banyak
menderita hipertensi dibanding perempuan. Dari umur
55 - 74 tahun, sedikit lebih banyak perempuan
dibanding laki-laki yang menderita hipertensi. Pada
populasi lansia (umur 60 tahun), prevalensi untuk
hipertensi sebesar 65.4 %.
Etiologi Hipertensi
Pada kebanyakan pasien etiologi patofisiologi-nya Penyakit
tidak diketahui (essensial atau hipertensi penyakit ginjal kronis
primer). Hipertensi primer ini tidak dapat hiperaldosteronisme primer
disembuhkan tetapi dapat dikontrol
penyakit renovaskular
sindroma Cushing
pheochromocytoma
koarktasi aorta
penyakit tiroid atau paratiroid
Obat
Kortikosteroid, ACTH
Estrogen (biasanya pil KB dg
kadar estrogen tinggi)
NSAID, cox-2 inhibitor
Fenilpropanolamine dan analog
Cyclosporin dan tacrolimus
Eritropoetin
Sibutramin
Antidepresan (terutama venlafaxine)
Patogenesis
Fisiologi pengaturan tekanan Autoregulasi tekanan darah oleh
darah sistem RAAS
Diagnosis
Ada 3 tujuan evaluasi pasien dengan hipertensi:
Menilai gaya hidup dan identifikasi faktor-
faktor resiko kardiovaskular atau penyakit
penyerta yang mungkin dapat mempengaruhi
prognosis sehingga dapat memberi petunjuk
dalam pengobatan
Mencari penyebab tekanan darah tinggi
Menetukan ada tidaknya kerusakan organ
target dan penyakit kardiovaskular
Penatalaksanaan
Perbandingan target tekanan darah menurut JNC VII, JNC VIII,
ESH/ESC 2013, ISHIB 2010, ADA 2013, KDIGO 2102, NICE,
CHEP 2013
Penatalaksanan
Penatalaksanaan hipertensi menurut JNC 7
Penatalaksanaan JNC IIIV
Penatalaksanaan
Indikasi memulai obat antihipertensi menurut
ESC 2013.
Penatalaksanaan kombinasi

Kombinasi yang memungkinkan dari kelas yang berbeda untuk obat-obat antihipertensi.
Garis hijau : kombinasi yang direkomendasikan. Garis hijau putus-putus : kombinasi yang
mungkin. Garis hitam putus-putus: kombinasi yang memungkinkan tetapi kurang disarankan.
Garis merah: tidak direkomendasikan
Diabetes Melitus
Definisi: Diabetes Melitus (DM) adalah kelainan
metabolisme karbohidrat, di mana glukosa
darah tidak dapat digunakan dengan baik,
sehingga menyebabkan keadaan
hiperglikemia. DM merupakan kelainan
endokrin yang terbanyak dijumpai.
Etiologi DM
Melitus Penyebab diabetes yang utama adalah kurangnya produksi insulin
(DM tipe I) atau kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap insulin (DM
tipe II)
Faktor genetik atau keturunan
Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Virus dan bakteri Virus
Bahan toksik atau beracun
Nutrisi
Kadar Kortikosteroid yang tinggi
Kehamilan diabetes gestational
Obat-obtan yang dapat merusak pankreas
Racun yang memengaruhi pembentukan atau efek dari insulin.
Tipe Diabetes Melitus
DM tipe 1
DM tipe 2
DM gastitional
DM tipe lain
Gejala DM
Tiga gejala umum yang dialami penderita diabetes. Yaitu:
banyak minum,
banyak kencing,
berat badan turun
Pada tahap lanjut gejala yang muncul antara lain
Rasa haus
Banyak kencing
Berat badan turun
Rasa lapar
Badan lemas
Rasa gatal
Kesemutan
Mata kabur
Kulit Kering
Gairah sex lemah
Komplikasi DM
Penglihatan kabur gangguan pembuluh darah otak
Penyakit jantung (stroke),
Penyakit ginjal pembuluh darah mata
Gangguan kulit dan syaraf (gangguan penglihatan),
Pembusukan pembuluh darah jantung
(penyakit jantung koroner),
Gairah sex menurun pembuluh darah ginjal (gagal
ginjal), serta
pembuluh darah kaki (luka
yang sukar sembuh/gangren).
Penderita juga rentan infeksi,
mudah terkena infeksi paru,
gigi, dan gusi serta saluran
kemih
Pengetahuan
Definisi Tingkat pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil Pengetahuan seseorang terhadap
objek mempunyai intensitas
penginderaan manusia, atau tingkat yang berbeda-
atau hasil tahu seseorang beda. Secara garis besarnya
terhadap objek melalui dibagi dalam 6 tingkat
pengetahuan:
indera yang dimilikinya 1. Tahu (know)
(mata, hidung, telinga, dan 2. Memahami (comprehension)
sebagainya) 3. Aplikasi (application)
4. Analisa (analisys)
5. Sintesis (synthesis)
6. Evaluasi (evaluation)
Faktor-faktor Mempengaruhi
Pengetahuan
1. Pendidikan
2. Media masa / sumber informasi
3. Sosial budaya dan ekonomi
4. Lingkungan
5. Pengalaman
Pengukuran Pengetahuan
Keterangan :
N = Nilai pengetahuan
Sp = Skor yang didapat
Sm = Skor tertinggi maksimum

Selanjutnya prosentase jawaban


diinterpretasikan dalam
kalimat kualitatif dengan
acuan sebagai berikut :
Baik : Nilai = 76-100%
Cukup : Nilai = 56-75%
Kurang : Nilai = 40-55%
Tidak baik : Nilai < 40%
Kerangka Teori
Faktor yang
mempengaruhi Hipertensi :
Pengetahuan: Definisi
Pendidikan Etiologi
Pengalaman Pengetahuan Faktor risiko
Media Massa Gejela
Sosial budaya & Pencegahan
Ekonomi Komplikasi
Lingkungan

Diabetes Melitus :
Definisi
Etiologi
Faktor risiko
Gejela
Pencegahan
Komplikasi
Kerangka Konsep

Sebelum
Penyuluhan

Pengetahuan
Sesudah
Penyuluhan

Tingkat Tingkat
Pengetahuan DM : Pengetahuan
Baik Hipertensi :
Cukup Baik
Kurang Cukup
Tidak baik Kurang
Tidak baik

Anda mungkin juga menyukai