Anda di halaman 1dari 24

ANTIPSIKOTIK

kelompok IV

Bertanya : Presentasi
Nurwiyanti menjawab :
Rahayu widia Suciaty
Retdawati Suprapti
Rini dwi Theresia
Rosita Titin
Rostina Utami
Siti damayanti Wara
Yunita
Definisi
Obat penyakit jiwa adl obat-obat yang bekerja
terhadap SSP mempengaruhi fungsi-fungsi
psikis, proses mental.

Obat penyakit jiwa :

Psikofarmaka sejati: Minor tranquilizer


Sedativa
Antipsikotik, cpz
hipnotika
antidepresiva antiepileptika
Sejarah pengobatan masa lampau
2. Shock listrik EST/ECT, 1937
Dengan narkosa, obat pelemas otot
(reserpin)
1. Pemberian sedativa:
ES : hilang ingatan beberapa
candu, bromida, skopolamin,
pekan/anterograte, bila berlanjut
barbital
(retrograde)
Disertai kerja kreatif, kur tidur
ECT= Electro Convulsive Therapy, EST=
Electro Shock Therapy

Shock insulin, 1933


3. Operasi otak (leukotomia),
Diberikan ad subkoma /ICT
pada schizofrenia parah
Insuline (sub)Coma Therapy
Gejala gangguan jiwa
Simptom positif
- Seolah mendengar suara orang menyuruh berbuat sesuatu
- Keinsafan realitas terganggu (halusinasi)
- Daya asosiasi terganggu & tidak dapat berpikir jelas
- prognosa dengan gejala positip dominan dianggap baik

Simptom negatif
- Kemiskinan psikomotor
(kurang gerak, bicara & pemerataan emosional)
- Mengelak hub.sosial, apatis, hilang energi & inisiatif
- Prognosa kurang baik
10% meninggal karena bunuh diri
Neurotransmitter
Sistem adrenergis
NA, serotonin (5-HT) & dopamin (DA) vs MAO
Menentukan kegiatan otak dengan antar keseimbangannya
Obat yang sebabkan kadar dopamin di sel saraf otak
berkurang daya antipsikotis
bertambah daya antiparkinson
Obat menghambat reuptake 5-HT & NA di celah sinaps
daya anti depresi
Sistem kolinergis
Obat antikolinesterase memperbesar Ach di otak obat
demensia alzeimer
Ganggguan
jiwa Psikosis

Definisi Kamus dorland


1. Psychotic disorder: gangguan mental, ditandai kerusakan menyeluruh
dalam uji realitas, ditandai dengan delusi, halusinasi, bicara inkoheren
yang jelas, perilaku tidak teratur atau mengacau, biasanya tanpa ada
kewaspadaan pasien terhadap inkomprehensibilitas dalam tingkah laku
2. Ggn jiwa yang memerlukan fungsi mental yg berlebih untuk mengatasi
tuntutan kehidupan yg biasa
Merusak akal budi & pengertian
Pandangan tidak realistis (aneh)
Pengaruhi kepribadian & fungsional penderita
Gejala : pikiran khayali, halusinasi & ggn berpikir formil
Sering disebabkan oleh schizoprenia

OOP, ed6, 449


Gangguan
jiwa
Neurosis
Ggn konstitusi jiwa tanpa kerusakan organik & gejala
psikotis
Kepribadian & kontak dg realitas relatif kurang
terganggu
Bentuk reaksi berlebihan dari normal terhadap
situasi penuh stress
Termasuk histeria & neurastenia
Gejala : gelisah, cemas, murung, mdh tersinggung &
berbagai perasaan tak enak di tubuh
Diobati dengan tranquillizers

Konstitusi = penampilan/kebiasaan fungsional tubuh


OOP, ed6, 449
Ganggguan
jiwa
Sindroma borderline
= Borderline Personality Disorder (BPD)
Gejala
diperbatasan neurosis-psikosis-depresi
Impulsivitas (minum miras/narkotika, penyalah gunaan, mengendarai
mobil secara membahayakan, hasrat kuat untuk membeli)
Instabilitas emosional (perubahan suasana mendadak, percobaan
bunuh diri, kesulitan membuat kontak karena segala sesuatu dianggap
hitam-putih
Takut ditinggalkan, sukar hidup sendiri,
kecurigaan kuat karena hilangnya hubungan berpikir-perasaan
sulit bergaul & cenderung menarik diri dari kehidupan sosial
Pengobatan
Psikoterapi khusus di poli
psikofarmaka

OOP, ed6, 450


Ganggguan
jiwa
Mania
Kecenderungan patologis u aktifitas ttt yang tak
dapat dikendalikan (ex.kleptomania)
Suasana jiwa riang , seolah ada paksaan u bertindak,
aktifitas berlebihan jauh diluar batas kenormalan
Bila masa mania diselingi masa depresi disbt
depresi manis
Pengobatan : antipsikotika (klorpromazin,
haloperidol, pimozida)

Patologis = keadaan sakit

OOP, ed6, 4507


Ganggguan
jiwa Schizoprenia
Ggn jiwa bersifat sangat serius, berkelanjutan &
mengakibatkan kendala sosial, emosional & kognitif
(pengenalan, pengetahuan, daya membedakan)
Penyebab terpenting ggn psikosis dimana periode psikotis
diselingi periode normal
Mulai penyakit sering menyelinap atau mendadak
Pria 15-25 th, jarang >30 th
Wanita 25-35 th
Penyebab :
terganggunya keseimbangan sistem kimiawi rumit di otak
Faktor keturunan <> faktor lingkungan
Infeksi virus pada janin yang menghambat pertumbuhan neuron
dopaminerg ke bagian ttt di otak
Hiperaktifitas sistem dopamin di bagian limbis otak gejala positip
Hipoaktifitas dopamin di cortex frontal gejala negatip
Sejumlah obat mis drugs (LSD, XTC & mescalin), metronidazol, fenitoin,
karbamazepin, & glikosida digitalis

OOP, ed6, 450


Penanganan Schizoprenia
OS tidak merasa sakit (wajar) menolak minum obat
UU larang paksa perawatan
Sulit tanpa persetujuan; kec.jika
OS tak bisa gelandangan di
membahayakan
ditolong jalan sbg Orgil

Tak bisa disembuhkan, hanya terapi simptomatis


Psikoterapi: -Terapi wicara
-Bantu atasi problema psikis mereka & keluarganya
Obat-obat klasik:
Klorpromazin bila harus efek sedativ
Trifluperazin bila sedasi tak perlu
Pimozida bila OS perlu diaktifkan
Flufenazin u cegah kambuh
Thioridazin u lansia mengurangi GEP & gejala antikolinergis
Terutama u simptom positip
Bbrp minggu - minimal 2 tahun
Obat-obat atypis simptom negatip
Obat-obat tambahan menanggulangi efek samping antipsikotika (GEP)
Penanganan Alternatif Schizoprenia
Mekanisme Kerja : OS schhizopreni defisiensi nutrien ttt di otaknya

Vit B6 & B3
triptophan Nikotinamid/NA/B3

MAO (Vit C & B3)


Zat halusinogen Metabolit non halusinogen

Penanganan ortomolekuler (vit + mineral ttt megadosis)

R/: vit C 3x 1 g; Zat tambahan:


Elemen: Mg 0,25g; Zn 50 mg; Se 0,22
Nikotinamid 3x 1-2 g; mg; Mn 25 mg per hari
B6 2-3x 0,25 g; Diet makanan tanpa asam amino
vit.E 1x 0,4g (me kan Da-otak)

Ortomolekuler pemulihan fungsi tingkat molekuler OOP, ed6, 455


Antipsikotika
Mayor tranquillizers
Obat menekan fungsi-2 psikis tertentu tanpa
mempengaruhi fungsi umum (ex berpikir,
berkelakuan normal)
Meredakan emosi & agresi
Mengurangi gangguan jiwa (impian, halusinasi) &
menormalkan perilaku
Digunakan untuk (Indikasi)
Psikosis
Penyakit jiwa hebat tanpa keinsyafan sakit oleh pasien
(schizoprenia/gila & psikosis mania-depresif)
OOP, ed6, 451
KLASIFIKASI
Psikofarmaka dapat digolongkan dalam dua
kelompok besar, yakni :
Antipsikotika (neuroleptika atau major
tranquilizer) antipsikosis dan sedatif.
i : schizofernia dan mania.
Antidepresiva memperbaiki suasana
murung dan putus asa
I : depresi, panik dan fobia.
Penggolongan Antipsikotika
Dibagi 2 golongan

A. klasik efektif u simptom positip


Der. Fenotiazin: klorpromazin, triflupromazin, thioridazin, perfenazin,
flufenazin, proklorperazin, thietilperazin
Der. Thioxanthen: klorprotixen, zuklopentixol
Der. Butirofenon: haloperidol, bromperidol, pipamperon, droperidol
Der. Butilpiperidin: pimozida, flupirilen & penfluridol
B. atypis efektif u simptom negatip
Sulpiride, klozapin, risperidon
Sertindol: ditarik dr peredaran th 1998 krn sebabkan aritmia &
kematian mendadak
OOP, ed6, 451
Khasiat & penggunaan
a. Antipsikotis
Gejala psikotis; schizoprenia, mania & depresi psikotis
Ggn perilaku serius, demensia, gelisah akut
b. Anxiolitis
Dosis rendah : minor tranquillizer bila benzodiazepin tidak mampu
(pimozide & thioridazin) ES! Tidak dianjurkan
c. Antiemetis
Perintangan CTZ ke pusat muntah via blok reseptor dopamin
Mual & muntah hebat pada terapi sitostatika
Tidak efektif untuk mabuk jalan
Proklorperazin, thietilperazin, klorpromazin, perfenazin,
triflupromazin, flufenazin, haloperidol & metoklopramida
d. Analgetis
Levomepromazin, haloperidol & droperidol
Meningkatkan ambang nyeri : klorpromazin
e. Obat sedu (hiccup) yang tak henti-henti & gangguan
keseimbangan
Klorpromazin, haloperidol OOP, ed6, 51
Mekanisme Kerja
Sifat : lipofil masuk cairan cerebrospinal/CCS
langsung saraf otak, erat hubungan dg kadar neurotransmitter di otak atau antar
keseimbangannya
Antipsikotika menghambat reseptor
D2 di sistem limbis otak, D1/D4
1 (& 2) adrenergik, serotonin, muskarin & histamin
Antipsikotika atypis
Afinitas > terhadap rec.D1 & D2 lebih efektif d.p. obat klasik u melawan
simptom negatip
jarang menimbulkan GEP & dyskinesia tarda
a. Sulpirida: dosis tinggi= antipsikosis, dosis rendah u simptom negatip
b. Klozapin: blok D4 & muskarin (kurangi GEP), blok5-HT2 (meningkatkan sintesa &
pelepasan dopamin di otak kurangi GEP)
c. Risperidon: blok -adrenergik (hipotensi & depresi), blok H1 (sedasi)
d. Olanzapin: blok H1, 5-HT2, adrenergis & kolinergis
e. Reboxetin: selektif hambat reuptake NE
OOP, ed6, 452
Efek Samping
a. Gejala ekstrapiramidal (GEP): berhub. dengan daya antidopamin

1. Parkinsonisme: 2. Akathisia:
-hipokinesia, kekakuan anggota -tidak mampu duduk diam, sll
tubuh, tremor, liur >>, rabbit menggerakkan kaki-tangan or
synd. tubuh
-bbrp mgg/bulan, ter.dosis tinggi,
jarang pada obat antikolinergis 4. Dyskinesia tarda:
-gerakan abnormal tak-sengaja
3. Sindroma neuroleptika otot-2 muka & mulut
maligne: (menjulurkan lidah) yang dapat
-demam, kekakuan otot, GEP jadi permanen
lain, kesadaran menurun, -pemakaian lama & lansia
kelainan SSO -berikan vitamin E

5. Dystonia akut:
-kontraksi otot muka & tengkuk, kepala miring, ggn menelan, sukar bicara &
kejang rahang
-naikkan dosis pelahan or beri antikolinergik untuk profilaksis
b, c, .h
OOP, ed6, 453
OOP, ed6, 453 Efek Samping
b. Sedasi: anti H1 e. Efek antiserotonin:
-klorpromazin, stimulasi nafsu
thioridazin, klozapin makan BB naik

c. Galaktorea: f. Efek antikolinergis:


banyak keluar air-susu -klorpromazin, thioridazin,
(blok dopamin ~PIF) klozapin

d. Hipotensi ortostatis: blok 1 g. Gejala penarikan:


-klorpromazin, thioridazin, -sakit kepala, sukar tidur, mual,
klozapin muntah, anoreksia & rasa takut
-ter.obat antikolinergis
h. Efek lainnya
-fenotiazin : fotosensibilisasi, hepatitis, kelainan darah & dermatitis alergi
-tioridazin: kelainan mata dg endapan pigmen di lensa & kornea, retinopati
-klozapin: agranulositosis, bradikardia, hipotensi ortostatis, henti jantung
-olanzapin & risperidon: lansia kerusakan serebrovaskuler mortalitas
Interaksi Obat
Beta-blockers & antidepresiva trisiklis: saling
memperkuat dengan menghambat masing-
masing metabolisme
Bromokriptin mengurangi kerja dopaminerg
levodopa
Barbital menurunkan kadar darah antipsikosis
berdasar induksi enzim
Klorpromazin & garam litium saling
menurunkan kadar darah masing-2
OOP, ed6, 454
Kehamilan & Laktasi
Obat sedapat mungkin dihindari BUMIL &
BUSUI TOKSIS BAGI JANIN & BAYI
Psikosis merusak kesehatan ibu & janin
pertimbangan dosis per-pasien
Minggu ke- 4-10 & 2-4 minggu terakhir
kehamilan jangan berikan obat
Pilihan I: haloperidol

OOP, ed6, 454


Obat-obat Tambahan
Memperbaiki kerja antipsikotis
Benzodiazepin: ex.diazepam
-middle acting (anti rasa takut & gelisah)
Litium: bila ada komponen mania (mengurangi gejala
psikosis, kegelisahan & perbaikan kontak sosial)
Antidepresiva trisiklis: ex.amitriptilin
-pada depresi yang timbul setelah psikosis
-saling memperkuat efek antikolinergis me (ileus
paralytis, delirium)
Karbamazepin:
-u kegelisahan & ggn kelakuan hebat
-menurunkan kadar darah antipsikotika
OOP, ed6, 454
Zat-zat tersendiri

anti-psikosinya lemah, Haloperidol Memiliki


Klozapin Khasiat
Klorpromazin khasiat antipsikotis & anti-
antipsikotisnya lemah &
Khasiat resorpsinya di emetis kuat &hingga kini
bekerja noradrenolitis,
usus baik. digunakan sebagai obat
antikolinergis dan
Ds: oral, i.m. atau i.v. referensi untuk
antihistaminnya kuat.
3 dd 25 mg 3-4 hari antipsikotika baru.

Thiooridazin
Risperidone Obat ini
Khasiat anti psiko &
Pimozida Memiliki berkhasiat antipsikosis
sedativ yg baik sering
khasiat antipsikosis kuat dan antiserotonin (5-
dipakai pd pasien sukar
dan panjang HT2) kuat, daya blokade-
tidur
1-nya cukup baik.

Perfenazin Obat berdaya Sulpirida Derivat-


antipsikosis kuat dengan sulfamoyl ini dianggap Quetiapin Memiliki kerja
daya anti-adrenergis & sebagai obat typis antiserotonin dan
antiserotonin relatif pertama dan khusus antihistamin, tidak
lemah memiliki daya bekerja antikolinerg
antidopamin.

Anda mungkin juga menyukai