Anda di halaman 1dari 22

dr.

Trianang Setyawan
UPTD Puskesmas Kec. KepanjenKidul
(Materi sebagian besar diambil dari materi dr. Yuniar Sunarko Sp.KJ)
Usia pertengahan (middle age) : 45 -59 tahun
Lanjut usia (elderly) : 60 -74 tahun
Lanjut usia tua (old) : 75 90 tahun
Sangat tua (very old) : diatas 90 tahun
Usia Harapan Hidup (1600-2000)
Usia Harapan Hidup (tahun)

Tahun
Science 2002;296:1029
Populasi Lansia di Jawa Timur
(Yayasan Gerontologi Abiyoso, 2006)

4,000,000.00

3,900,000.00

3,800,000.00

3,700,000.00

3,600,000.00

3,500,000.00

3,400,000.00
2003 2004 2006 2006
Penyakit pada usia
lanjut = akumulasi
kerusakan jaringan yang
terjadi secara gradual
Instability jatuh
Incontinence (ngompol / ngebrok)
Impaired cognition (dementia/delirium)
Immobility (imobilisasi)
Infection (infeksi)
Impairment of vision and hearing (gangguan penglihatan dan
pendengaran)
Irritable colon
Isolation (depresi)
Inanition (malnutrisi)
Iatrogenesis
Insomnia
Immune deficiency
Impotence (impotensi)
RAWAN
DEPRESI !
Kekuatan fisik
Kemampuan mencari nafkah
Status sosial (karena pensiun)
Kemampuan melindungi keluarga
dari bahaya
Kebanggaan (karena merasa
pengetahuannya tak lagi match
dengan anak cucunya
diremehkan)
Relasi sosial (anak-anak sudah
pergi, banyak teman sebaya
sudah meninggal)
dll
GEJALA & TANDA DEPRESI
DI USIA LANJUT
Memory problems
Confusion
Social withdrawal
Loss of appetite
Weight loss
Vague complaints of pain
Inability to sleep
Irritability
Delusions (fixed false beliefs)
Hallucinations
TERAPI DEPRESI DI USIA LANJUT
Non-convulsive ECT
Antidepresan
Psikoterapi
NORMAL : USIA 40 90 THN
KEMUNDURAN FUNGSI KOGNITIF.
DEMENTIA : BILA KEMUNDURAN FUNGSI
KOGNITIF TERUS MENERUS, MAKIN BERAT
DAN MENGGANGGU KEHIDUPAN SEHARI-HARI.

Daya
ingat

Emosi Perilaku
GEJALA
Gejala yang umumnya dirasakan
dari segi kognitif meliputi:
Sedangkan gejala yang
dirasakan dari segi
Hilang ingatan.
psikologis meliputi:
Kesulitan berkomunikasi.
Kesulitan berbahasa dan betutur Depresi.
kata. Gelisah.
Sulit memecahkan masalah atau Perubahan perilaku dan
merencanakan sesuatu.
emosi.
Konsentrasi menurun.
Sulit menilai situasi dan
Merasa ketakutan
mengambil keputusan. (paranoid).
Sulit mengkoordinasikan Agitasi.
pergerakan tubuh. Halusinasi.
Merasa bingung.
dideteksi dengan mempergunakan Instrumen
HVLT (HOPKINS, VERBAL LEARNING TEST)
Pemeriksaan dilakukan dengan membacakan 12
macam benda dan pasien mengulang
menyebutkannya. Pemeriksaan dilakukan
sebanyak 3 x
Setiap benda yang diulang benar, mendapatkan
masing masing 1 point
Pemeriksaan dilakukan 3 x dan menjumlahkan
semua yang disebutkan benar.
Jika Hasilnya:
14 : Sangat mungkin Demensia
15 36 : Normal
CLOCK DRAWING TEST
Pemberian skor:
Menggambar lingkaran tertutup: 1 poin
Meletakkan angka pada posisi yang benar: 1 poin
Memasukkan seluruh 12 angka dengan benar: 1 poin
Meletakkan tangan jam dan menit dengan benar: 1 poin
CONTOH HASIL PEMERIKSAAN

10/18/2017 16
FAKTOR RESIKO
Faktor-faktor risiko demensia yang di luar kendali dan
tidak bisa diubah meliputi pertambahan usia, riwayat
kesehatan keluarga, serta masalah kesehatan seperti
gangguan kognitif ringan dan sindrom Down.

faktor-faktor risiko demensia yang dapat dikendalikan


atau dihindari meliputi kebiasaan merokok dan
mengonsumsi alkohol, depresi, diabetes, obesitas,
kolesterol tinggi, hipertensi, dan aterosklerosis
(penumpukan lemak pada dinding arteri).
Kemunduran Memori Fisiologis
Mudah lupa (forgetfulness) bisa terjadi pada :
Proses otak menua (fisiologis)
Proses penyakit otak a.l.alzheimer (patologis)

Mudah lupa
Banyak pada lansia
Gangguan mengingat informasi, kembali (recall)
Gangguan mengeluarkan apa yang tersimpan dalam
memori (retrieval)
Dapat dibantu dengan memberikan isyarat (cue)
MUDAH LUPA
WAJAR DIJUMPAI PD USIA LANJUT, TERUTAMA USIA DIATAS
50 TAHUN
DIDAPATI 30 % DARI USIA LANJUT, KELUHANNYA DAPAT
BERUPA
LUPA MENARUH BENDA
LUPA JANJI
LUPA NAMA ORANG, WAJAH
LUPA NAMA BENDA
LUPA NAMA PERISTIWA, DLL
AKTIVITAS SEHARI-HARI NORMAL, FUNGSI KOGNISI LAINNYA
NORMAL
PENATALAKSANAAN

Obat-obatan TERAPI OPERASI

antidepresan Terapi stimulasi


Antipsikotik kognitif
Acetylcholinesterase Terapi perilaku
inhibitors Terapi kognitif
Asam folat
Vitamin E
Mencegah Demensia
1. Otak yang aktif, Melatih otak secara berkala, seperti
membaca dan bermain teka-teki silang.
2. Aktif secara fisik maupun sosial
3. Menjaga asupan nutrisi dan menerapkan pola makan
sehat, misalnya makanan rendah lemak dan tinggi
serat. Asupan vitamin D, asam folat.
4. Jaga berat badan
5. Berhenti merokok
6. Tidur yang cukup
7. tidak minum alkohol
8. Kontrol penyakit: Menjaga kesehatan, seperti
mengontrol tekanan darah, kadar gula darah, dan
kolestrol.

Anda mungkin juga menyukai