PSORIASIS
dr. Putri Azka Rinanda
Pembimbing :
Imunologik
- Defek psoriasis dapat diekpresikan pada salah satu dari 3 jenis sel, yaitu
limfosit T, sel Penyaji antigen (dermal), keratinosit.
- Lesi matang: penuh serbukan limfosit T didermis yang terutama terdiri
dari limfosit T CD4 dengan sedikit serbukan limfositik dalam epidermis.
- lesi baru: didominasi oleh sel limfosit CD8.
- Pada psoriasis, pembentukan epidermis (turn over time) lebih cepat (hny
3-4 hari), normal (27hari)
Faktor eksternal
Psikis, seperti stres dan gangguan emosis.
Infeksi fokal. Infeksi menahun di daerah hidung
dan telinga, tuberkulosis paru
Penyakit metabolic
Faktor cuaca
Merokok
Jenis-jenis Psoriasis
Psoriasis Vulgaris
Psoriasis Gutata
Psoriasis Inversus
Psoriasis Eksudativa
Psoriasis Seboroik
Psoriasis Pustulosa Generalisata
Psoriasis pustulosa palmoplantar (Barber)
Psoriasis pustulosa generalisata akut (Von Zumbusch)
Psoriasis Erythroderma
Gejala Klinis
Bercak kemerahan
anamnesa gatal
Plak eritematosus
Pemeriksaan Skuama putih tebal
fisik Dapat juga menyebabkan kelainan kuku
pitting nail (berupa lekukan-lekukan miliar)
Diagnosa Banding
1. Tinea Corporis
dermatofitosis pada kulit yang
tidak berambut yang sebabkan oleh
jamur dermatofita
Gejala klinis dimulai dengan lesi
bulat/lonjong dengan tepi yang
aktif
lesi aktif ditandai dengan
eritema, adanya papul dan vesikel.
Bagian tengah lesi lebih tenang
cental healing
skuama
Gatal,bila berkeringat
2. Ptyriasis Rosea
artinya skuama warna merah muda (rosea)
Didahului gejala prodormal
Gejala klinis: dimulai dari lesi inisial herald
patch dan disusul dengan lesi kecil.
Lesinya :
-lesi soliter berupa makula eritema atau papul
eritema
- Diameter 2-10cm
- warna pink salmon
- skuama
- seperti cemara terbalik (inverted chrismast
tree appearence
3. Dermatitis Seboroik
Dermatosis papilosquamosa
kronik
biasa terkena pada bayi dan
dewasa
Peningkatan produksi sebum
(sebaseus) pada kulit kepala
dan folikel kaya sebaseus pada
wajah dan leher
Lesi
- eritema dengan warna
kemerahan
- sisik berminyak besar
mudah dilepas
4. Dermatitis Kontak Alergi
terjadi bila alergen atau senyawa sejenis
menyebabkan reaksi hipersensitivitas
Sering tidak menunjukkan gambaran morfologik
yang khas dapat menyerupai dermatitis
atopi,dermatitis seboroik, atau psoriasis.
Gejala tergantung tingkat keparahan
Akut bercak eritema batas tegas,
edema,papulovesikel,vesikel, bula
Kronik kulit kering, berskuama, papul,
likenifikasi,
Prutitus ++
Tatalaksana Farmakoterapi
Topikal Sistemik
Kortikosteroid Methotrexat
Anthralin Siklosporin A
Coal Tar Kortikosteroid (hanya digunakan pada jenis
Vitamin D analog psoriasis artritis, eritroderma, dan pustula
Tazaroten generalisata)
Emolien
Asam Salisilat
Disangkal
PRK
TD 130/80
E4V5M6 mmHg 20x /menit 36,5C
80 x /menit
Status Dermatologis
O: TD : 130/80 HR:88x/I
RR: 22x/I Temp: 36,7
P: IVFD RL 20 gtt/I
inj. Methylprednisolon 62,5 mg/hr
Inj. Ranitidin 1amp/hr
Interhistin tab 2x1
Betametason zalf 3x1
Tupepe cream 1x1
ANALISA KASUS
Pasien datang dengan keluhan Hal ini sesuai dengan teori yang
utama timbul bercak bercak menyatakan bahwa psoriasis
kemerahan pada kulit yang adalah penyakit yang
disertai rasa gatal di kedua lengan penyebabnya autoimun, bersifat
dan kedua tungkai serta didaerah kronik dan residif, ditandai
kepala dan bokong. Keluhan ini dengan adanya bercak-bercak
sudah dirasakan sejak 3 bulan eritema berbatas tegas dengan
yang lalu. Awalnya pertama kali skuama yang kasar, berlapis-lapis
pasien mengeluhkan bercak dan transparan, disertai dengan
kemerahan sebesar uang koin fenomena tetesan lilin, Auspitz
100 rupiah yang terdapat pada dan Kobner.2
kakinya nya lama kelamaan
bercak tersebut semakin gatal,
lama kelamaan bercak bercak
tersebut membesar sehingga
membentuk bercak bercak
kemerahan yang meninggi dan
bersisik tebal dan semakin gatal,
gatal biasanya dirasakan terus
menerus
Selain itu pasien juga Teori mengatakan bahwa
mengatakan jari tangannya psoriasis juga dapat
terasa kaku dan susah menyebabkan kelainan kuku
digerakkan, kakinya juga yakni sebanyak kira-kira
terasa kaku sehingga 50% yang agak khas yaitu
menyebabkan pasien sulit yang disebut dengan pitting
berjalan. Pasien nail atau nail pit yang
mengatakan kuku nya berupa lekukan-lekukan
mengalami kelainan bentuk miliar.
berlekuk-lekuk, menebal Disamping menimbulkan
dan seperti membusuk. kelainan pada kulit dan
kuku, penyakit ini dapat
pula menimbulkan kelainan
pada sendi
Pasien merupakan seorang Hal ini sesuai dengan teori
laki-laki dan saat ini berusia 52 yang menyatakan bahwa
tahun. Pasien menceritakan Psoriasis dapat terkena pada
bahwa baru 3 bulan pria maupun wanita. Insidens
mengalami hal seperti ini dan pria sedikit lebih tinggi
dalam keluarganya tidak ada daripada wanita. Psoriasis
yang mengalami hal serupa. terdapat pada semua
golongan usia tetapi umumnya
pada orang dewasa dengan
usia antara 15 25
tahun.Onset usia pada
psoriasis tipe dini dengan
puncak usia 22,5 tahun (pada
anak, usia onset rata-rata 8
tahun). Untuk tipe lambat,
muncul pada usia 55 tahun.
Pada kasus ini psoriasis Dermatitis kontak alergi
didiagnosa banding dengan adalah, suatu dermatitis
dermatitis kontak alergi, atau peradangan yang
dermatitis seboroik, ptiriasis timbul setelah kontak
rosea, onikomikosis dengan allergen melalui
proses sensitasi alergi
terhadap substansi yang
beraneka ragam yang
menyebabkan peradangan
pada mereka yang
mengalami
hipersensitivitas,
penyebabnya yang peling
sering adalah bahan kimia
Dermatitis seboroik berbeda Ptiriasis rosea penyakit kulit
dengan psoriasis karena yang belum diketahui
skuamanya berminyak dan penyebabnya, dimulai dengan
kekuning-kuningan dan tempat sebuah lesi insial berbentuk
predileksinya pada tempat eritema dan skuama halus,
yang seboroik.2 kemudian disusul oleh lesi
lesi yang lebih kecil dibadan,
lengan dan paha atas dan
dilipatan kulit biasanya
sembuh dalam waktu 3 8
minggu. Tempat predileksi
pada daerah yang tertutup
seperti daerah dada,
punggung, lengan atas dan
paha.
Terapi Teori
Sistemik : Dosis metilprednisolon 4 48 mg perhari dengan
pemberian 3x4mg/hari diharapkan dapat
Metilprednisolon
mengurangi efek inflamasi yang dapat
Interhistin menimbulkan rasa gatal pada pasien ini