Anda di halaman 1dari 20

PENGARUHTERAPI HIPERBARIK OKSIGEN

TERHADAP PASIEN DENGAN ARTHRITIS

1. Ailsa Budi K 1410004


2. Amanda Ayu W 1410010
3. Andy Prasetya 1410014
4. Devi Indriasari 1410032
5. Febri Ika Safitri 1410044
6. Nevinda Hervi 1410068
7. Novita Patmasari 1410072
8. Nuril Mufidah 1410074
9. Sekar Arum L 1410090
10. Viga Ramadhananda 1410104
TEORI TERAPI HIPERBARIK OKSIGEN
Secara garis besar, alat HBOT terdiri dari beberapa
komponen utama, seperti hyperbaric chamber, sistem
suplai oksigen dan pengkondisian udara beserta sistem
kontrol alirannya, serta monitoring panel. Selain itu, alat
tersebut juga dilengkapi dengan beberapa komponen
pendukung yang bertujuan untuk menunjang
kenyamanan dan keamanan pasien. Dari berbagai
komponen yang ada, hyperbaric chamber merupakan
komponen yang relatif paling penting untuk dirancang
terlebih dahulu di dalam proses pengembangan alat
HBOT. Hyperbaric chamber adalah suatu ruangan yang
digunakan oleh pasien untuk menerima terapi oksigen
bertekanan. Berdasarkan jumlah pasien yang dapat
dilayani, terdapat dua tipe hyperbaric chamber, yaitu
monoplace dan multiplace hyperbaric chamber. Untuk
tipe monoplace, ruangan terapi hanya diperuntukan
untuk satu pasien (Mortensen, 2008).
Terapi Oksigen Hiperbarik adalah suatu cara
pengobatan dimana peserta terapi bernafas
dengan menghirup Oksigen murni (100%) di
dalam Ruang Udara Bertekanan Tinggi lebih dari 1
Atmosfer Absolut. Terapi OHB merupakan terapi
utama pada penyakit penyelaman dan terapi
tambahan pada berbagai penyakit klinis. Oksigen
sangat diperlukan oleh mahluk hidup agar seluruh
organ tubuhnya dapat berfungsi normal dan tetap
sehat.
ARTHRITIS
Reumatoid Artritis merupakan suatu penyakit inflamasi
sistemik kronik yang manifestasi utamanya adalah
poliartritis yang progresif, akan tetapi penyakit ini juga
melibatkan seluruh organ tubuh.(Hidayat, 2006). Artritis
Reumatoid adalah penyakit autoimun sistemik kronis yang
tidak diketahui penyebabnya dikarekteristikan dengan reaksi
inflamasi dalam membrane sinovial yang mengarah pada
destruksi kartilago sendi dan deformitas lebih lanjut.( Susan
Martin Tucker,2003 ). Artritis Reumatoid ( AR ) adalah
kelainan inflamasi yang terutama mengenai mengenai
membran sinovial dari persendian dan umumnya ditandai
dengan dengan nyeri persendian, kaku sendi, penurunan
mobilitas, dan keletihan. (Diane C. Baughman, 2000 ).
KLASIFIKASI ARTRITIS REUMATOID

1. Reumatoid arthritis klasik


2. Reumatoid arthritis defisit
3. Probable Re umatoid arthritis
4. Possible Reumatoid arthritis
JIKA DITINJAU DARI STADIUM PENYAKIT,
TERDAPAT TIGA STADIUM YAITU :

1. Stadium sinovitis
2. Stadium destruksi

3. Stadium deformitas
ETIOLOGI ARTRITIS REUMATOID

Hingga kini penyebab Remotoid Artritis (RA)


tidak diketahui, tetapi beberapa hipotesa
menunjukan bahwa RA dipengaruhi oleh faktor-
faktor :
1. Mekanisme IMUN ( Antigen-Antibody)
2. Gangguan Metabolisme
3. Genetik
4. Faktor lain : nutrisi dan faktor lingkungan
(pekerjaan dan psikososial)
Adapun Faktor risiko yang akan meningkatkan
risiko terkena nya artritis reumatoid adalah:
Jenis Kelamin.
Umur.
Riwayat Keluarga.
Merokok.
PATHWAY ARTRITIS REUMATOID
TANDA DAN GEJALA ARTRITIS REUMATOID
Nyeri persendian
Bengkak (Reumatoid nodule)
Kekakuan pada sendi terutama setelah bangun tidur pada pagi hari
Terbatasnya pergerakan
Sendi-sendi terasa panas
Demam (pireksia)
Anemia
Berat badan menurun
Kekuatan berkurang
Tampak warna kemerahan di sekitar sendi
Perubahan ukuran pada sendi dari ukuran normal
Pasien tampak anemik
Pada tahap yang lanjut akan ditemukan
tanda dan gejala seperti:

Gerakan menjadi
terbatas
Adanya nyeri tekan
Deformitas bertambah
pembengkakan
Kelemahan
Depresi
GEJALA EXTRAARTIKULAR
Pada jantung : Reumatoid heard diseasure, Valvula
lesion (gangguan katub), Pericarditis, Myocarditis
Pada mata : Keratokonjungtivitis, Scleritis
Pada lympa : Lhymphadenopathy
Pada thyroid : Lyphocytic thyroiditis
Pada otot : Mycsitis
Ada beberapa gambaran klinis yang lazim ditemukan
pada penderita artritis reumatoid. Gambaran klinis ini
tidak harus timbul sekaligus pada saat yang bersamaan
oleh karena penyakit ini memiliki gambaran klinis yang
sangat bervariasi.
1. Gejala-gejala konstitusional,
2. Poliartritis simetris terutama pada sendi perifer,
3. Kekakuan di pagi hari selama lebih dari 1 jam:
4. Artritis erosif merupakan ciri khas penyakit ini
pada gambaran radiologik.
5. Deformitas
6. Nodula-nodula reumatoid
7. Manifestasi ekstra-artikular
JIKA DITINJAU DARI STADIUM PENYAKIT,
TERDAPAT TIGA STADIUM YAITU :

1. Stadium sinovitis
2. Stadium destruksi
3. Stadium deformitas
KOMPLIKASI ARTRITIS REUMATOID

1. Dapat menimbulkan perubahan pada jaringan


lain seperti adanya prosesgranulasi di bawah
kulit yang disebut subcutan nodule.
2. Pada otot dapat terjadi myosis, yaitu proses
granulasi jaringan otot.
3. Pada pembuluh darah terjadi tromboemboli.
4. Tromboemboli adalah adanya sumbatan pada
pembuluh darah yang disebabkan oleh adanya
darah yang membeku.
5. Terjadi splenomegali
PEMERIKSAAN PENUNJANG ARTRITIS
REUMATOID
Tes serologi
Sinar X
Scan radionuklida
Artroskopi Langsung
Aspirasi cairan sinovial
Biopsi membran sinovial
Pemeriksaan cairan sendi melalui biopsi, FNA
(Fine Needle Aspiration) atau atroskopi
PENATALAKSANAAN ARTRITIS REUMATOID
Tujuan utama terapi adalah:
1. Meringankan rasa nyeri dan peradangan
2. memperatahankan fungsi sendi dan kapasitas fungsional
maksimal penderita.
3. Mencegah atau memperbaiki deformitas

Sarana pembantu untuk mecapai tujuan-tujuan tersebut yaitu:


1. Istirahat
2. Latihan fisik
3. Panas
4. Pengobatan
5. Nutrisi
Terapi di mulai dengan pendidikan pasien mengenai
penyakitnya dan penatalaksanaan yang akan dilakukan
sehingga terjalin hubungan baik antara pasien dan
keluarganya dengan dokter atau tim pengobatan yang
merawatnya.
Penanganan medik pemberian salsilat atau NSAID
dalam dosis terapeutik. Kalau diberikan dalam dosis
terapeutik yang penuh, obat-obat ini akan memberikan
efek anti inflamasi maupun analgesik.
Kecenderungan yang terdapat dalam
penatalaksanaan Reumatoid arthritis menuju
pendekatan farmakologi yang lebih agresif pada stadium
penyakit yang lebih dini.
Menjaga supaya rematik tidak terlalu mengganggu
aktivitas sehari-hari, sebaiknya digunakan air hangat bila
mandi pada pagi hari. Dengan air hangat pergerakan
sendi menjadi lebih mudah bergerak.
PENGARUH TERAPI HIPERBARIK OKSIGEN
TERHADAP ARTHRITIS
Pada pasien RA yang dinilai adalah SOD diukur
dengan enzim immunoassay dalam cairan synovial
dan leukosit dalam cairan synovial membran
synovial dan leukosit darah. Dan pada pasien RA
terjadi penurunan nilai SOD dalam cairan synovial
dan leukosit dalam cairan synovial. Pasien dengan
RA yang diterapi HBO terjadi peningkatan SOD dan
penurunan lipoperoksida. Hal ini menunjukkan
hasil pengobatan yang luar biasa dan efektif untuk
pengobatan RA. (Kamada, 1985)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai