Anda di halaman 1dari 18

Oleh

Dr H Zulkarnain Agus Dipl A Nutr MPH,MSc,SpGK


Asal usul nama Minangkabau cukup beragam, tapi umumnya beranggapan nama itu timbul
setelah mereka menang adu kerbau dengan pendatang yang lebih kuat. Kata Minangkabau bisa
berasal dari manang kabau (menang kerbau), bisa pula dari kata minang kabau (sejenis senjata
tajam yang dipasang pada kepala kerbau). Ada pula yang membantah bahwa asal nama itu bukan
dari adu kerbau, tapi sudah ada sejak dulu. Yang jelas bangunan rumah adat Minangkabau
memang mencirikan tanduk kerbau dan hewan ini banyak dipelihara untuk membajak di sawah
dan untuk kurban upacara adat. Akan tetapi suku bangsa ini lebih suka menyebut daerah mereka
Ranah Minang (tanah Minang) bukan Ranah Kabau (Tanah kerbau). Sementara itu dalam
pergaulan antar suku bangsa orang Minangkabau dengan sesamanya menyebut diri Urang Awak
PERTUMBUHAN DAN PERSEBARAN ETNIS MINANGKABAU

Etnik Minangkabau pertama kali tinggal di Nagara Pariangan Padang


Panjang, sekarang berada di Kecamatan Pariangan Kaabupaaten Tanah
Datar
Dari Pariangan ini menyebar ke 2 arah, yaitu
1.Ke barat ke Kabupaten Agam sekaarang, yaitu desaKoto Tuo di Kecamatan
IV Koto Kab Agam , dar Agam menyebar ke Padang Paroaman dan Padang
2. Ke timur ke Kab lima Puluh Koto dzn setrusnya mennyebar ke timur dan
selaatan sampai ke Banagkinang Riau
Generasi pertama etnik Minanagkabau menghuni
3 wilayah (luhak)
1. Luhak Tanah Datar (luhak nantuo)
2. Luhak Agama
3 Luhak Limopuluh (luhak nan mudo
Minangkabau disingkat Minang adalah suagtu entitas kultural dan jua geografis
Sebagai sebuah entitas kultural atau komunitas semua orang yangbdilahirkan ibubMinagkabau
secara kultural adalah orang Minang siapapun bapaknya dan . dimanapun bumi yang dihuninya
karena oang Minang memakai sistem kekerabatan (gaaris keturunan) Marilinial,
Di tiga luhak inilah berdiri kampung (koto) kemudian besar menjadi dea dan nagari
Kemudiann koto menjadi besar menjadi nagari, ratusa/ribuan tahun kemudin menjadi kota
dan kabupaten
Penduduk di 3 luhak ini disebut menghuni alam Minangkabau , sedangkan yang lain di
sebu, sampai ke Bengkulu, Aceh. Malaysia dll disebut rantau
Pada awalnya Minangkabau dipimpin w2 sdr lain ibu Datuk Perpatih nan Sabatang dan
adiknya lain ayah Datuk Ketemanggungan
Menurut Dt Parpatih aalam Minangkabau haruss dipimpin secara demokrasi,
paravpemimpinnya dipilih olkeh masyarakatnya
Sedangkan menurut adiknya datuk Ketemanggungan alam Minangkabau ini mesti
ndipimpin oleh seorang penguasa secara turun temuuran
Mereka berkelahi melalui ilmu kekuatan batin dan datuk Perpatih menusukkan
kerisnya ke sebuah batu sebaagai bukti bahwa perkelahiaan abang-adik itu sudah selesai.
Rakyat terserah memilih mana yang akan diikutinya

Apapun pilihan masing-msing rakyat namun nereka bersatu dan memupuk budaya
merantau dimanapun bertemu mereka tetap bersaudara. Sering mereka tidak tahu
mengiikuti., yaang pasti mereka orang minngkabau dengan falsaafah hidup.
?Adat basandi syara, syara; asandi kitabullah
Syara mangato ,adat makai

Bila ssyara ()mengatakan haram, naka adat meninggalkannya. Bilaa makanaan itu haram
hukumnya menurut syara, maka orang Minaang tidak akan menakan atau meminumnya
Orang Minangkabau sangat menonjol di bidang perniagaan, sebagai profesional dan intelektual. Mereka
merupakan pewaris dari tradisi lama Kerajaan Melayu dan Sriwijaya yang gemar berdagang dan dinamis.[11]
Lebih dari separuh jumlah keseluruhan anggota masyarakat ini berada dalam perantauan. Minang
perantauan pada umumnya bermukim di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Pekanbaru, Medan,
Batam, Palembang, Bandar Lampung, dan Surabaya. Di luar wilayah Indonesia, etnis Minang terkonsentrasi
di Kuala Lumpur, Seremban, Singapura, Jeddah, Sydney,[12] dan Melbourne.[13] Masyarakat Minang memiliki
masakan khas yang populer dengan sebutan masakan Padang yang sangat digemari di Indonesia bahkan
sampai mancanegara.[14]

Masyarakat Minang bertahan sebagai penganut matrilineal terbesar di dunia.[8][9] Selain itu, etnis ini telah
menerapkan sistem proto-demokrasi sejak masa pra-Hindu dengan adanya kerapatan adat untuk
menentukan hal-hal penting dan permasalahan hukum. Prinsip adat Minangkabau tertuang dalam
pernyataan Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah (Adat bersendikan hukum, hukum bersendikan
Al-Qur'an) yang berarti adat berlandaskan ajaran Islam.[10]
Bentuk dan jenis makanan adat
1. Baralek Nagari : Mengnagkat Beberapa Penghulu dilaksanakan di Nagari
Dengan aturan khusus seperti Harus menyembelih (mambantai) Sapi/kerbau

2. Batagak Pangulu Mengangkat penghulu kaum, tidak harus menyembelih sapi

3. Manjapui Marapulai Seorang calon suami sebelum datang/tinggal di rumah isteri, dijemput dengan
upacara adat oleh keluarga anak daro (susunan anggota rombongan ditetapkan oleh.
mamak anak daro Makanan yang dibawa oleh rombongan khusus untuk manjapuik

4. Upacara adat lainnya : Upacara kematian (7 hari, 40 hari dst)

5. Makanan sehari-hari di rumah tangga


UPACARA BATAGAK PANGULU
Upacara adat peresmian pengangkatan Penghulu (kepala Kaum) baru pada saat penghulu
yang lama meninggal.
Makan pada Upacara adatnya berbeda
Kalau penggantu penghulu sudah terpilih sebelum jenazah pengulu yang digantikan
dikuburkan upacara manannya biasa, makan di rmah gadang dengan makan bajamba
Apabila pengganti tidak berhasil dipilih, karena faktor-faktor yang menghambat, seperti
syarat-syarat tidak erpenuhi, gilirannya tidaka pas, dsb, maka jenazah dikuburkan sesuai
syariat Islam. Pengangkatan penghulu baru ditunda . Waktu upacaranya (yang tertunda itu,
maka menyembelih seekor kerbau/sapi
iProsesi Manjapuik Marapulai juga dibarengi pemberian gelar pusaka kepada calon mempelai pria sebagai tanda
sudah dewasa. Lazimnya pihak keluarga calon pengantin wanita harus membawa sirih lengkap dalam cerana yang
menandakan kehadiran mereka yang penuh tata krama (beradat), pakaian pengantin pria lengkap, nasi kuning
singgang ayam, lauk-pauk, kue-kue serta buah-buahan.
Adat Pesisir.Disertai seperangakat pakaian adat marapulai dan uang jemputan
Apapun jenis upacaranya , yang penting Makanan Utama pada upacara itu
adalah :
sumber protein : Daging (kerau/sapi/kambing, tidak bisa dicantikan sumber
protein lainnya, berapa;pun harganya harus daging

Uapacara Pengangkatan Penghulu Baru (batagak pangulu


Makan dan budaya minang

Di Minangkabau :, apapun alek (pesta), Baralek, Manta tando/pertunangan/batuka


Cincin, mengangkat penghulu , inti upacara sambah manyambah adat (baso basi),
kemudian makan. Jenis dan njumlah makanannya tergantung jenis upacaranya

Perkawinan
Adapun tata cara adat perkawinan di mingkabau, antara lain :
1. MARESEK (marosok). Penjajakan
2. MAMINANG/BATIMBANG TANDO (BERTUKAR TANDA)
Keluarga calon mempelai wanita mendatangi keluarga calon mempelai pria untuk meminang. Bila
pinangan diterima, maka akan berlanjut ke proses bertukar tanda sebagai simbol pengikat perjanjian dan
tidak dapat diputuskan secara sepihak. Acara ini melibatkan orangtua, ninik mamak dan para sesepuh
dari kedua belah pihak. Rombongan keluarga calon mempelai wanita datang membawa sirih pinang
lengkap disusun dalam carano atau kampia (tas yang terbuat dari daun pandan) yang disuguhkan untuk
dicicipi keluarga pihak pria. Selain itu juga membawa antaran kue-kue dan buah-buahan.
MANJAPUIK MARAPULAI
Ini adalah acara adat yang paling penting dalam seluruh rangkaian acara perkawinan menurut adat Minangkabau.
Calon pengantin pria dijemput dan dibawa ke rumah calon pengantin wanita untuk melangsungkan akad nikah.

PENYAMBUTAN DI RUMAH ANAK DARO

Tradisi menyambut kedatangan calon mempelai pria di rumah calon mempelai wanita lazimnya merupakan
momen meriah dan besar.
BUDAYA & TRADISI MAKAN BAJAMBA DI MINANGKABAU
Budaya & Tradisi Makan Bajamba berasal dari akar budaya Minangkabau yang secara turun temurun masih dilaksanakan
hingga saat ini. Merupakan sebuah ritual budaya makan bersama yang diadakan dalam lingkup keluarga dekat, dalam hal
ini adanya pertalian darah.
Namun demikian, tidak jarang dilakukan dalam lingkup yang lebih luas, seperti persaudaraan satu suku kendati tidak ada
hubungan darah (suku dalam adat Minangkabau hampir sama dengan marga dalam adat Batak). Kekeluargaan dan
gotong royong sudah terasa pada tahap pertama dalam proses mempersiapkan makanan, karena memasak dilakukan
bersama-sama.
Kemudian prosesi Makan Bajamba ini dilakukan dengan beberapa aturan yang sudah ditetapkan oleh para leluhur atau
sesepuh adat di Bumi Minang. Biasanya ritual ini diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Quran, kemudian diiringi
dengan petuah atau ucapan dari tuan rumah atau pemuka adat yang hadir pada saat itu.
Budaya Makan Bajamba memiliki beberapa aturan adat sebagai simbolis penghormatan kepada yang lebih tua, seperti
menyuap (mengambil makanan dengan tangan) yang pertama kali harus yang paling tua. Dan yang menambahkan
makanan dan lauk pauknya dilakukan oleh anggota keluarga yang paling muda, serta tetap menjaga tata krama dan etika
pada saat makan.
Acara makan dimulai ketika pantun ditutup dengan rima terakhir mari makan. Suasana santai dan harmonis sangat
terasa. Siapapun boleh ikut makan tanpa terkecuali dan tanpa adanya perbedaan. Inilah budaya dan tradisi yang dapat
Anda nikmati sebagai kemasan pariwisata. Diantara modernitas jamuan makan secara prasmanan, Makan Bajamba
menjadi salah satu cermin kehidupan yang kaya dengan nilai-nilai warisan yang masih dipelihara di Sumatera Barat.

Sumber : taurismenews.co.id
Makanan disajikan dalam piring-piring besar, biasanya berdiameter minimal 70 cm, dan disantap oleh lima sampai enam
orang dalam satu piring atau jamba (wadah) dengan posisi duduk di lantai mengelilingi piring. Posisi perempuan
bersimpuh, sedang yang laki-laki baselo (bersila). Tujuannya bila ada nasi yang jatuh ketika hendak masuk mulut tidak
kembali masuk ke dalam piring. Jadi, yang lain tidak merasa jijik untuk memakan nasi tersebut secara bersama-sama.
Lauk pauk yang wajib menjadi teman Makan Bajamba tentunya adalah masakan khas Sumatra Barat, rendang daging
yang dicampur dengan kacang pagar. Potongan dagingnya tidak terlalu besar, namun dirasa cukup untuk dimakan
berlima. Isi satu porsi rendang adalah tiga potong daging ditambah sedikit kacang dan bumbu rendang.
Ketiga jenis lauk tersebut, dihidangkan bersama-sama nasi dalam jamba besar dan ditambah sepiring nasi untuk tambuah
(tambahan Kegunaannya untuk mengelap atau menyerap minyak dari sambal yang sudah dimakan tadi. Sebelum tangan
dicuci dalam kobokan, minyak yang melekat di tangan sudah semakin terserap sampai suapan terakhir.
Acara Makan Bajamba ini biasanya dijadikan sebagai pelengkap bagian acara adat lainnya seperti pernikahan, khitanan,
halal bihalal, khatam Al Quran dan beberapa acara adat lainnya. Inilah mengapa ritual Makan Bajamba dipilih sebagai
prosesi adat yang layak jual sebagai daya tarik wisata di Sumatera Barat. Karena sangat sesuai dan mudah dikombinasikan
dalam lingkup yang lebih luas sebagai pelengkap acara-acara kabupaten kota, baik bersifat nasional maupun
internasional. ersama-sama nasi dalam jamba besar dan ditambah sepiring nasi untuk tambuah (tambahan Kegunaannya
untuk mengelap atau menyerap minyak dari sambal yang sudah dimakan tadi.

Anda mungkin juga menyukai