Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN KASUS

TB PARU DAN EFUSI PLEURA

SMF ILMU PENYAKIT DALAM


RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BATAM
Definisi
Tuberkulosis adalah suatu penyakit
menular disebabkan oleh kuman
mycobacterium tuberkulosis
Etiologi
cobacterium tuberculosis, sejenis kuman
berbentuk batang dengan
ukuran panjang
14 /um dan tebal 0,30,6 /um.
Epidemiologi
Menurut data yang dilaporkan WHO
tahun 2008 diperkirakan sebanyak 9.2
juta kasus baru TB yang terjadi di
seluruh dunia pada tahun 2006 (139
per 100.000).
Indonesia masih menempati urutan
ke-3 setelah India, dan China dengan
angka insiden TB tertinggi di dunia. Di
Indonesia setiap tahun terdapat
250.000 kasus baru dan sekitar
140.000 kematian akibat TB
Manifestasi klinis
Batuk > 2minggu
Demam
Nyeri dada
Malaise :
- nafsu makan menurun
- berat badan menurun
Patofisiologi
Pemeriksaan diagnostik
1.Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Sputum
Ziehl neelsen
Laju endap darah
Tes tuberkulin

2. Pemeriksaan radiologi
Fhoto thorak
bronchograpi
penatalaksanaan
Diberikan dalam dua tahap yaitu:
1. Tahap intensif->
mendapat obat tiap hari dan perlu
diawasi secara langsung untuk
mencegah terjadinya resistensi obat.
Bila diberikan dengan tepat maka
pasien menular menjadi tidak
menular dalam waktu 2 minggu
2. Tahap lanjutan->
untuk membunuh kuman persisten
sehingga mencegah terjadinya
kekambuhan
Kategori pengobatan
Kategori 1 Kategori 2
- TBP, sputum BTA - Pasien kambuh
positif baru, TB P -Pasien gagal
berat, TB ekstra
paru(berat), TBP -Pasien dengan
BTA-negatif pengobatan
setelah putus
Tahap intensif: 2HERZ, berobat(default)
lanjutan: 4 H3R3 Tahap intensif:
2HRZES/1HRZE,
lanjutan:5H3R3E3

Keterangan

R: Rifampisin H; Isoniazid Z: Pirazinamid S: streptomisin E: Etambutol


Kategori 3: Kategori 4
- TBP sputum BTA - kasus kronis (masih
negatif BTA positif setelah
- TB ekstra paru pengobtan ulang )
(menengah berat)
Diberi isoniazid seumur
Tahap intensif: 2HRZ, hidup(WHO), atau
lanjutan: 2HR atau pengobatan MDR-TB
H3R3
Dosis OAT yang di pakai di Indonesia

Nama Obat Dosis Harian Dosis berkala 3


x seminggu
BB<50 kg BB>50 kg

Isoniazid 300 mg 400 mg 600 mg

Rifampisin 450 mg 600 mg 600 mg

Pirazinamid 1000 mg 2000 mg 2-3 g

Streptomisin 750 mg 1000 mg 1000 mg

Etambutol 750 mg 1000 mg 1-1.5 g


Komplikasi
1. 2. Komplikasi stadium
Komplikasi dini: lanjut

Pleuritis Bronkietaksis
Efusi pleura Pnemotoraks spontan
Empiema Penyebaran infeksi ke
Laryngitis. organ lain seperti otak,
tulang, sendi, ginjal, dan
sebagainya.
Prognosis
Prognosis TB untuk pasien yang
diobati untuk umumnya baik
EFUSI PLEURA
Definisi
Efusi pleura TB adalah efusi
pleura yang disebabkan oleh M.
TB yang dikenal juga dengan
nama pleuritis TB
Manifestasi klinis

Gejala umum:
Gejala respiratorik:
demam
Nyeri dada
keringat malam
Batuk
nafsu makan menurun
Sesak nafas.
penurunan berat badan
rasa lelah dan lemah
Gejala yang paling sering dijumpai adalah
batuk (~70%) biasanya tidak berdahak, nyeri
dada (~75%) biasanya nyeri dada pleuritik,
demam sekitar 14% yang subfebris,
penurunan berat badan dan malaise.
penatalaksanaan
EFUSI PLEURA TB

jIka jumlah cairan sedikit, berikan pengobatan pada


penyebabnya
Paduan obat: 2RHZE/4RH
Jika jumlah cairannya banyak hingga menyebabkan
penekanan maupun sesak, maka dilakukan drainase
(Torakosentesis, WSD)
- Umumnya cairan dapat diresolusi dengan sempurna,
tapi kadang-kadang dapat diberikan kortikosteroid
secara sistemik.
- (prednison 1mg/kgBB selama 2 minggu kemudian
dosis diturunkan secara perlahan)
Prognosis
Pada umumnya prognosis efusi
pleura adalah baik, kecuali
bila penyakit dasarnya adalah
suatu keganasan
LAPORAN KASUS

Anamnesa pribadi

Nama : Agus Suhaimi


Umur : 61 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Kawin : Sudah Kawin
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Pasar 5
suku : Jawa
Anamnesa penyakit
Keluhan Utama: Sesak nafas
Telaah:
Pasien datang ke RSHM dengan keluhan sesak nafas
yang dialami sejak 2 minggu yang lalu, dan memberat
sejak 3 hari ini, sesak nafas bersifat hilang timbul.
Pasien merasa sesak nafas saat mersa letih dan
beraktivitas dan berkurang saat pasien beristirahat.
Sesak nafas yang dialami pasien disertai juga dengan
perubahan suara pasien menjadi parau
Pasien juga mengeluh batuk sesekali disertai dahak
berwarna jernih sejak 2 minggu yang lalu,
sebelumnya pasien berobat ke klinik dengan keluhan
batuk 1 bulan yang lalu dengan diagnosa bronkitis.
Anamnesa penyakit terdahulu : tidak ada
Riwayat pemakaian obat :pasien lupa nama
obat
Anamnesa penyakit veneris
- Bengkak kelenjar regional : tidak
- Luka-luka dikemaluan : tidak
- Pyuria : tidak
- Bisul-bisul : tidak
Anamnesa intoksikasi : tidak
Anamnesa makanan:
Nasi: freq 3/hari -sayur-sayuran: ya
Ikan: ya - daging: ya

Anamnesa family:
-penyakit-penyakit famili : tidak ada
-penyakit seperti orang sakit: tidak ada
-anak-anak 2,hidup2, mati-
Status Praesens

Keadaan umum Keadaan penyakit Keadaan gizi

sensorium : compos -Anemi : tidak Keadaan gizi


mentis -Eritema BB:72
-tekanandarah: : tidak TB: 160
110/80mmHg :88 x/-Ikterus : tidak IMT = BB : (TB)2m
-temperatur :37,6C -Turgor : normal IMT= 72: (1,6)2m
-pernafasan:22x/menit -Sianose = 28 kg/m2
-Nadi :88 x/menit : tidak Kesan : Obesitas I
-Gerakan aktif : ya
-Dispnoe : iya
-Sikap tidur paksa: tidak
-Edema : tidak
Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
- pertumbuhan rambut : normal
- sakit kalau dipegang : tidak
- perubahan lokal : tidak
a. Muka
- Sembab : tidak - Parase : tidak
- Pucat : tidak - Gangguan lokal : tidak
- Kuning : tidak

b. Mata
- Stand mata : normal - Ikterus : tidak
- Gerakan : kesegala arah - Anemia : tidak
- Exoftalmus : tidak - Reaksi pupil : rc+/+, isokor,
- Ptosis : tidak diameter 3mm
- Gangguan lokal : tidak
c. Telinga
-sekret : tidak
-radang : tidak -benjolan : tidak
d. Hidung: - benjolan-benjolan : tidak
- Sekret : tidak
- Bentuk : normal

e. Bibir - Kering : tidak


- Sianosis : tidak - Radang : tidak
- Pucat : tidak

f. Gigi
- Karies : tidak - Jumlah : 32
- Pertumbuhan : normal - Pyorroe alveolaris : tidak
g. Lidah
- Kering : tidak - Beslag: tidak
- Pucat : tidak - Tremor: tidak
h. Tonsil
- Merah : tidak - Membran : normal
- Bengkak : tidak - Angina lacunaris: tidak
- Beslag : tidak
2. Leher
Inspeksi:
- Torticolis : tidak
-struma : tidak
- Venektasi : tidak
-Kelenjar bengkak : tidak
-pulsasi vena : tidak

Palpasi:
- Tekanan vena jugularis : R-2mmHg
Posisi trakea : medial
- Kosta servikalis : tidak
- sakit/ nyeri tekan : tidak

3. Thorax depan:
Inspeksi
- Venektasi : tidak
-bentuk : fusiformis
- Pembengkakan : tidak
-simetris/ asimetris : asimetris
- Pulsasi verbal : tidak
-bendungan vena : tidak
- Mammae : normal
-ketinggalan bernafas : ya, di paru kiri

Palpasi
- Iktus
- Nyeri tekan : tidak
a. Lokalisasi : tidak teraba
- Fremitus suara
b. Kuat angkat :-
melemah di paru kiri bawah.
c. Melebar :-
keras di bagian paru kiri atas.
d. Iktus negatif :-
- Fremissement : tidak
Perkusi
- Suara perkusi paru: Gerakan bebas: 2 cm
- sonor memendek di paru kiri atas. Batas jantung:
- beda di paru kiri bawah Atas: ICR II-III linea parasternalis sinisitra
- Batas paru hati Kanan: ICR IV linea sternalis dextra
- A. relatif : ICS V Dextra Kiri: ICR V 2 cm Medial linea
- B. absolut : ICS VI Dextra midclavicularis sinistra
Auskultasi
- paru-paru
- suara pernafasan:
bronkial di paru kiri atas
vesikuler melemah di paru kiri bawah
- suara tambahan:
a. ronkhi basah (+) paru kiri atas
b. ronkhi kering (-)
c. krepitasi (-)
d. gesek pleura (-)
- Jantung
- heart rate :
- suara katup : M1>M2 A2>A1
P2>P1 A2>P2
- suara tambahan
- desah jantung fungsionil/organis : tidak
- gesek pericardial/pleurocardial : tidak
4. Thorak belakang

Inspeksi - Scapulae alta : tidak


-bentuk :fusiformis - Ketinggalan bernafas : ya, di paru kiri
- simetris/ asimetris : asimetris - Venektasi : tidak
- Benjolan-benjolan : tidak

Palpasi:
-nyeri tekan : tidak - Penonjolan-penonjolan : tidak
-fremitus suara : - Gerakan bebas: 2 cm
- melemah di paru kiri bawah.
- keras di bagian paru kiri atas

Perkusi
- Suara perkusi paru: - sonor memendek di paru kiri atas
- Beda di paru kiri bawah
- Batas bawah paru:
a. kanan: thoracal IX
b. kiri : thoracal X
Auskultasi:
- Suara pernafasan: bronkial di paru kiri atas
vesikuler melemah di paru kiri bawah
- Suara tambahan: Ronki basah di paru kiri atas
5. Abdomen
-Palpasi
Inspeksi
- Defens muskular : tidak
-bengkak : tidak
- Nyeri tekan : tidak
-venektasi/pembentukan vena: tidak
- Lien : tidak teraba
gembung: tidak
- Ren : tidak teraba
-sirkulasi collateral: tidak
- Hepar : tidak teraba
-pulsasi: tidak

Perkusi
- Pekak hati : iya
- Pekak beralih : tidak

Auskultasi
- Peristaltik usus :(+) normal

6. Genitalia
- luka: tidak dilakukan pemeriksaan
- sikatriks: tidak dilakukan pemeriksaan
- nanah: tidak dilakukan pemeriksaan
- Hernia: tidak dilakukan pemeriksaan
7. Extremitas

a. Atas

dex sin Reflex: dex sin

Bengkak: tidak tidak Biceps + +


Merah: tidak tidak Triceps + +
Stand abnormal tidak tidak Radio periost + +
Gangguan fungsi tidak tidak
Tes rumpelit tidak tidak

b. Bawah

dex sin
Reflex: dex sin
Bengkak: tidak tidak
Merah: tidak tidak KPR + +
Edema tidak tidak APR + +
Pucat tidak tidak Struple + +
Gangguan fungsi tidak tidak
Varises tidak tidak
Pemeriksaan Laboratorium Darah Rutin

Hb 11,8 g/dl 13 18
Hitung Eritrosit 4,2 x 106/L 4,5 6,5

Leukosit 11.000 /L 4.000 11.000


Hematokrit 33,4 % 40-54
Trombosit 376.000 /L 150.000 450.000
Hitung Jenis leukosit :
Eosinofil 2% 13
Basofil 0% 01
N.Stab 0% 26
N.Seg 67 % 53 75
Limfosit 25 % 20 45
Monosit 6% 3. 8
LED 85 mm/ jam 0 10
Gula Darah Sewaktu 170 mg/dl
Faal Hati :
Bilirubin total 0,94 mg/dl 0.3 1
Bilirubin direct 0,45 mg/dl < 0.25
SGOT 40 U/I < 40
SGPT 55 U/I < 40

Fungsi Ginjal
Ureum 19 mg/dl 20 40
Kreatinin 1.02 mg/dl 0.6 1.1
Foto thorax
Resume
Anamnesis
Keluhan utama: sesak nafas
Sesak nafas dialami ejak 2 minggu yang lalu memberat sejak 3 hari
ini, sesak nafas timbul saat beraktivitas dan berkurang saat istirahat.
Demam disertai batuk berdahak sejak 2 minggu yang lalu.
Sebelumnya pernah berobat dengan keluhan batuk 1bulan yang
lalu. Pasien merasa oyong dan pandangan berkunang-kunang
apabila berdiri, suara parau, nafsu makan menurun, dan terjadi
penurunan berat badan. Riwayat merokok sejak 50 tahun yang lalu.
BAB (+): normal
BAK (+): normal
RPT: bronkitis
RPK: tidak ada
RPO: pasien lupa nama obat
Status Praesens

Keadaan umum Keadaan penyakit Keadaan gizi

sensorium : compos -Anemi : tidak Keadaan gizi


mentis -Eritema BB:72
-tekanandarah: : tidak TB: 160
110/80mmHg :88 x/-Ikterus : tidak IMT = BB : (TB)2
-temperatur :37,6C -Turgor : normal m
-pernafasan:22x/menit -Sianose IMT= 72: (1,6)2
-Nadi :88 x/menit : tidak m
-Gerakan aktif : ya = 28 kg/m2
-Dispnoe : iya Kesan :
-Sikap tidur paksa: tidak Obesitas I
-Edema : tidak
Pemeriksaan fisik
Kepala: dalam batas normal
Leher: dalam batas normal
Thoraks: Inspeksi: asimetris di paru kiri
Palpasi: stem fremitus keras di paru kiri atas
stem fremitus melemah di paru kiri bawah
Perkusi: sonor memendek di paru kiri atas
beda di paru kiri bawah
Auskultasi: suara pernafasan bronkial di paru kiri atas
vesikuler melemah di paru kiri bawah
suara tambahan ronki basah di paru kiri atas

ekstremitas : dalam batas normal


Diagnosa Banding :
TB Paru + Efusi pleura
Pneumonia + Efusi pleura
Empiema paru + Efusi pleura
Efusi pleura + Tumor Paru
Diagnosa Sementara : TB + Efusi Pleura
Terapi :
Aktifitas : Tirah Baring
Diet : Diet MII
Medikamentosa : IVFD RL 10 gtt / i
Levofloxacin 500 mg infus/12 jam
Dexamethason 1amp/12 jam
Ranitidin 1amp/12 jam
Rifampicin 1x450 mg
INH 1x400mg
Ethambutol 1x1000 mg
Alprazolam 0,5 mg 1x1
Rosadryl 3 x CI
DISKUSI KASUS

No TEORI KASUS

1 Anamnesa Sesak nafas sesak nafas sejak 2 minggu


demam sejak 2 minggu
Demam
tidak ditemukan mengigil
Menggigil tidak ditemukan keringat pada
Keringat pada malam hari malam hari
batuk berdahak sejak 2 minggu
Batuk > 2 minggu nafsu makan menurun
nafsu makan menurn berat badan menurun sejak 1 bulan
berat badan menurun
No TEORI KASUS
2 Pemeriksaan fisik Inspeksi: Inspeksi
TB - bentuk thorax fusiformis bentuk thorax fusiformis
Palpasi:
Stem fremitus keras Palpasi
pada palpasi ditemukan stem fremitus
Perkusi: keras di kiri atas
Sonor memendek Perkusi
pada perkusi paru ditemukan sonor
memendek di paru kiri atas
Auskultasi: Auskultasi:
-Suara nafas bronchial di paru kiri pada auskultasi suara pernafasan
- suara tambahan ronki basah bronchial di paru kiri atas , ditemukan
suara tambahan: ronki basah di paru
kiri atas

Efusi Pleura Inspeksi: Inspeksi:


bentuk dada yang tidak simetris Bentuk dada tidak simetris
sela iga melebar ditemukan sela iga melebar
ketinggalan bernapas pada dada yang ditemukan ketinggalan bernapas
terlibat pada dada sebelah kiri
Palpasi: Palpasi
palpasi stem fremitus melemah sampai Terdapat penurunan stem fremitus
menghilang melemah di paru kiri bawah

Perkusi: Perkusi
dijumpai beda pada daerah yang terlibat di temukan beda di paru kiri bawah

auskultasi Auskultasi:
suara pernafasan vesikuler melemah sampai suara pernapasan vesikuler melemah
menghilang di paru kiri bawah.
No TEORI KASUS
3 Pemeriksaan Darah rutin: HB : 11,8 gr/dl
Penunjang Leukosit sedikit meninggi Eritrosit:4,2 x 106
LED : meningkat Leukosit:11000uL
Anemia Ringan(normokrom, Ht 33,4%
normositer) Trombosit 376.000uL
Foto torax: LED 85 mm/jam
Pada kasus TB Foto Thoraks:
Adanya gambaran infiltrate Terdapat infiltrate
Tes Tuberkulin tampak sudut
kostofrenikus
Pada kasus efusi pleura menumpu
Cairan di rongga pleura membentuk Tidak dilakukan tes
kurva tuberculin
Sudut kostofrenikus menumpu Tidak dilakukan
Torakosentesis torakosentesis

No TEORI KASUS
4 Diagnosa Banding TB Paru + Efusi pleura TB Paru + efusi pleura
Pneumonia + efusi Pleura Pneumonia + efusi pleura
Empiema paru + efusi pleura Empyema paru + efusi
pleura
Tumor Paru + efusi pleura
Tumor paru + efusi pleura
Diagnosa
TB paru + efusi pleura TB Paru + efusi pleura
No TEORI KASUS
5 Tatalaksana TB PARU 1. IVFD RL 10 gtt /i
2. Levofloxacin 500 mg infus/12
Kategori 1:
jam
- TBP, sputum BTA positif baru, TB P berat, 3.Dexamethason 1amp/12 jam
TB ekstra paru(berat), TBP BTA-negatif 4. Ranitidin 1amp/12 jam
5. Rifampicin 1x450 mg
Tahap intensif: 2HERZ, lanjutan: 4 H3R3 6. INH 1x400mg
7. Ethambutol 1x1000 mg
EFUSI PLEURA TB. 8. Alprazolam 0,5 mg 1x1
9. Rosadryl 3 x CI
Jika jumlah cairan sedikit, berikan pengobatan
pada penyebabnya
Jika jumlah cairannya banyak hingga
menyebabkan penekanan maupun sesak, maka
dilakukan drainase (Torakosentesis, WSD)
- Umumnya cairan dapat diresolusi dengan
sempurna, tapi kadang-kadang dapat
diberikan kortikosteroid secara sistemik.
- (prednison 1mg/kgBB selama 2 minggu
kemudian dosis diturunkan secara perlahan)
No TEORI KASUS
6 Komplikasi Komplikasi TB Terjadi efusi pleura
- Efusi Pleura

No TEORI KASUS
7 Prognosis Baik Baik

Anda mungkin juga menyukai