Anda di halaman 1dari 19

EFFECT OF SOIL SUCTION ON SLOPE

STABILITY AT NOTCH HILL


J. KRAHN, D.G FREDLUND AND M.J. KLASSEN

Oleh :
Aji Rahmantyo (10312523)
Ira Damayanti (13312773)
Ovie Lativatul Khofiyah (18311908)
Rara Dwi Noviarti (16312030)
Reggiant Derurung (18311887)
LATAR BELAKANG

Pada akhir 1970an dibuat bagian tanggul


jalur kereta api baru di British Colombia.
Pembuatan tanggul menggunakan
endapan lempung danau. Beberapa
tahun setelah tanggul dibuat, sebagian
besar lereng mulai runtuh. Hilangnya
stabilitas lereng dikarenakan penurunan
kekuatan tanah seiring dengan
berjalannya waktu. Hilangnya kekuatan
ini adalah karena pengaruh perubahan
tekanan air pori negatif.
METODE PENYELESAIAN

Langkah awal yang dilakukan adalah penyelidikan


tanah yang meliputi :
• Tes Distribusi Ukuran Butir
Tanah tersebut memiliki 12-40% lempung, 34-
84% lanau, dan 2-20% pasir halus
• Batas Plastis dan Batas Cair
Batas cair antara 43 dan 72, sedangkan batas
plastis antara 17 dan 34
METODE PENYELESAIAN

• Tes Pits
• Tes Triaksial
Sudut geser 350
• Tes Pemadatan lab
Hasil yang didapat yaitu kadar air optimum
21,5% dan dry density 15,6 kN/m3
METODE PENYELESAIAN

Setelah mengetahui sifat tanah ini,


maka dilakukan beberapa percobaan
perbaikan tanah seperti dibawah ini:
• Pengaruh kohesi dan penyerapan
pada stabilitas
Stabilitas lereng pada daerah
permukaan sangat sensitif terhadap
perubahan nilai kohesi. Tanah lanau
merupakan tanah dengan nilai
kohesif 0. Penambahan nilai kohesif
pada tanah lanau dapat
menghasilkan faktor keamanan yang
sangat signifikan.
METODE PENYELESAIAN

• Pengaruh lapisan kerikil pada stabilitas


Membuat selimut kerikil di lereng dapat dilakukan pada Notch hill yang
meningkatkan stabilitas secara substansial. Selimut kerikil setebal 2 meter dapat
meningkatkan faktor keselamatan dari 1,01 sampai 1,21.

PENGARUH GRAVEL
TERHADAP FAKTOR AMAN
METODE PENYELESAIAN

PENGARUH SUDUT LERENG


TERHADAP FAKTOR AMAN

Sudut lereng merupakan salah Satu faktor, sehingga


mendatarkan lereng adalah pilihan yang lebih baik.
ANALISIS JURNAL

Tanggul yang terdapat pada Notch hill awalnya stabil


karena memiliki kekuatan kohesif yang menjaga
stabilitas lereng dan dibangun dengan sudut dekat
dengan gesekan efektif. Namun kekuatan kohesif
menurun sejalan dengan berjalannya waktu, sehingga
lereng menjadi tidak stabil dan mulai runtuh. Hilangnya
komponen kohesi tersebut disebabkan oleh tekanan air
pori negatif atau penyerapan air.
ANALISIS JURNAL

Stabilitas lereng tanah dapat dipertahankan dengan


menutup lereng dengan lapisan kedap air. Hal ini akan
mencegah infiltrasi dan penyerapan yang berlebihan.
Cara ini mungkin tidak cocok untuk tanggul besar dan
panjang karena tidak praktis, namun untuk lokasi
terpencil yang datar solusi ini adakan solusi yang
layak.Faktor ketidakstabilan lereng bukan hanya kadar
air, namun tekanan air pori yang memiliki peran
penting dalam stabilitas lereng.
KESIMPULAN JURNAL

Lereng sisi tanggul pada jalan kereta api di bukit Notch


awalnya stabil, karena kekuatan kohesif dari tanahnya,
ditambah kekuatan pada gesekan tanahnya. Beberapa waktu
kemudian, tanah tersebut kehilangan kekuatan kohesifnya
dan kekuatan gesekan tanah yang ada tidak cukup untuk
mempertahankan kestabilan tanahnya. Hilangnya kekuatan
pada tanah kohesif menghasilkan tekanan air negatif yang
muncul pada beberapa waktu setelah pembangunan selesai.
Tekanan air negatif pada tanah memberikan dampak buruk
bagi kekuatan tanah yang kohesif, yang telah dilakukan
pengujian di laboraturium.
KESIMPULAN JURNAL

Pada test lapangan terlihat bahwa adanya kekurangan


daya serap air pada permukaan lereng. Hal tersebut
membuktikan bahwa penyerapan air telah mendekati
titik nol pada tingkat kestabilan. Pada kasus ini
menjelaskan betapa pentingnya peran tekanan negatif
air pori yang berperan pada kestabilan lereng. Hal
tersebut juga menekankan pentingnya memperhatikan
karakteristik perilaku tanah pada tekanan air negatif
yang bekerja untuk melawan gaya tekanan air di dalam
tanah.
ANALISIS KELOMPOK

Berdasarkan penyelidikan tanah yang telah dilakukan


oleh penulis jurnal maka kami dapat menganalisis
bahwa tanah pada tanggul Notch hill merupakan tanah
collapsible. Hal ini sesuai dengan pengertian dari tanah
tersebut. Tanah collapsible adalah jenis tanah yang
akan mengembang pada saat ditambahkan air, namun
apabila kadar air meningkat melebihi kondisi optimum
sehingga kejenuhan melebihi 100%. Tanah akan runtuh
akibat hancurnya ikatan antar butiran tanah dan tanah
berperilaku seperti lumpur.
ANALISIS KELOMPOK

SOLUSI :
Kelompok kami memberikan solusi dari permasalahan
tanah collapsible ini adalah sebagai berikut:
• Metode Kimia (Metode elektroosmosis)
Elektroosmosis merupakan salah satu metode yang
efektif untuk mengurangi kadar air. Semakin besar
tegangan listrik yang diberikan semakin cepat pula
keluarnya air yang terjadi, sedangkan semakin dekat jarak
katode dan anode semakin mempercepat keluarnya air
yang terjadi.
ANALISIS KELOMPOK
Metode elektroosmosis dilakukan dengan
menanam seperangkat elektroda ke dalam tanah
lalu melewatkan arus searah (DC) di antara
seperangkat elektroda tersebut. Arus listrik akan
menyebabkan timbulnya aliran air dari anode
menuju katode. air tertarik menjauhi anode dan
dengan kandungan kation bebasnya bergerak
mendekati katode, prosesnya dikenal dengan
penukaran kation. Elemen katode biasanya berupa
pipa logam berpori yang sekaligus di gunakan
sebagai titik sumur untuk memompa air dari lapisan
tanah. Sementara itu elemen anode dapat berupa
batang logam yang dihubungkan dengan genset
sebagai sumber energi. katode maupun anode
harus ditempatkan sampai sedalam sekitar 12-15
cm di bawah elevasi terendah yang akan di
stabilisasikan.
ANALISIS KELOMPOK
• Kelebihan metode Elektroosmosis :
1. Biaya peralatan yang murah dan mudah
didapat Ekonomis
2. Dapat mempercepat proses konsolidasi dan
meningkatkan kekuatan tanah.
Kekurangan metode Elektroosmosis :
1. Efisiensi proses saat elektroosmosis
berkurang seiring dengan berjalannya waktu.
2. Kebutuhan tenaga yang cukup besar
(berkisar antara 1 sampai 10 kW/m3 tanah).
ANALISIS KELOMPOK

• Metode Mekanik
– Kompaksi Antara Tanah Pasir Dengan Tanah Lanau
Cara untuk memperbaiki nilai kohesif tanah lanau adalah
dengan kompaksi antara tanah pasir dengan tanah lanau.
Kompaksi antara tanah pasir dengan tanah lanau dapat
meningkatkan nilai kohesif dan sudut geser tanah lanau.
Berdasarkan jurnal JRSSD, Edisi Juni 2016, vol.4 No.2, Hal
318-327 (ISSN :2303-0011), didapatkan bahwa
penambahan pasir sebesar 30% merupakan nilai
optimum untuk meningkatkan nilai kohesif tanah lanau.
Keuntungan dari metode perbaikan tanah lanau dengan
kompaksi adalah kemudahan dalam proses pengerjaan
perbaikan tanah. Kelemahan dari metode perbaikan ini
adalah biaya pengerjaan yang besar.
ANALISIS KELOMPOK

• Metode Mekanik
– Geomat
enviromate geomat adalah material teknik sipil jenis baru
yang telah banyak digunakan dalam konversi air, proteksi
erosi, perlindungan lereng, dan memperluas green area
sehingga dapat memperbaiki kondisi lingkungan.
Enviromate geomat ini dirancang untuk menstabilkan
permukaan tanah pada awal pembentukan lereng dan juga
membantu vegetasi tumbuh dan berkembang. Setelah
vegetasi mulai tumbuh, material ini akan menjadi
perkuatan jangka panjang yang kokoh bagi sistem
perakaran vegetasi tersebut.
ANALISIS KELOMPOK
KESIMPULAN KELOMPOK

Berdasarkan metode-metode yang dapat


dilaksanakan dalam upaya memperbaiki lereng,
penulis mengunggulkan metode dengan memakai
geomat. Hal ini karena dalam penggunaan geomat
selain dapat memperbaiki kadar air tanah dan sifat
tanah, juga dapat memperluas daerah hijau. Daerah
hijau dapat memberikan banyak manfaat untuk
lereng dan lingkungan sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai