Anda di halaman 1dari 19

REFERAT

Intrauterine Growth
Restriction (IUGR)
Pembimbing:
dr. Subur Suprojo, Sp.OG

Oleh:
Wulladah Nur Jihan
201620401011142

SMF Lab Ilmu Obstetri dan Ginekologi


RSUD Jombang
2017
DEFINISI

Intrauterine growth restriction (IUGR) = pertumbuhan janin terhambat (PJT)

merupakan kegagalan pertumbuhan janin untuk mencapai potensial


pertumbuhannya, yang biasanya ditandai dengan estimasi berat janin yang
berada di bawah persentil ke-10

(Wiknjosastro, 2014, Militello, 2009)

2
EPIDEMIOLOGI

• Di Asia terdapat 9.248 kasus IUGR


• Di Indonesia kasus IUGR mencapai angka 19,8%
• 52% bayi lahir mati yang berhubungan dengan IUGR
• 10% terjadi kematian masa perinatal
• Resiko kematian 6-10 kali lipat dibandingkan dengan bayi yang normal

3
ETIOLOGI

• 80% PJT terjadi akibat perfusi plasenta yang menurun atau insufisiensi
utero-plasenta.
• 20% akibat karena potensi tumbuh yang kurang (kelainan genetik atau
kerusakan lingkungan)

4
FAKTOR RISIKO

1. MATERNAL PLASENTA JANIN


2. Merokok dan Alkohol 1. Insufisiensi vaskular 1. Infeksi (CMV, Rubella,
uteroplasenta TB)
3. Status ekonomi rendah
4. Malnutrisi 2. Kehamilan ganda 2. Malformasi kongenital

5. Anemia 3. Aneuploid

6. Hipoksia
7. Teratogen
8. Penyakit vaskular
9. Penyakit Ginjal
1. 6
KLASIFIKASI
• IUGR tipe I, simetris :
• Pertumbuhan kepala dan tubuh tidak memadai. Perbandingan LK dan LA
masih normal, namun secara keseluruhan LK & LA kurang dari normal.
(kepala dan badan bayi kecil secara proporsional). Biasanya terjadi pada
masa perkembangan awal (early development)
• IUGR tipe II, asimetris :
• Umumnya terjadi pada kehamilan lanjut dan sebagian besar energi
digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan organ vital (otak &
jantung)Pertumbuhan kepala janin lebih besar dibandingkan
7
pertumbuhan tubuh. Jenis ini umumnya disebabkan oleh insufisiensi
plasenta.
8
PATOFISIOLOGI
Pertumbuhan, diferensiasi dan maturasi jaringan
dan organ.
Pembelahan sel terdiri dari 3 fase :
 Hiperplasia selama 16 minggu pertama.
 Hiperplasia dan hipertropi sampai 32 minggu.
 Hipertropi selular setelah 32 minggu.

9
PATOFISIOLOGI
FAKTOR RISIKO

GANGGUAN ALIRAN UTEROPLASENTA

OKSIGEN ↓ NUTRISI ↓ HASIL METABOLIK ↓

Glukosa
Asam Amino
ALIRAN NUTRIEN UNTUK JANIN 
Faktor pertumbuhan
Jaringan subkutan
Kerangka
PERTUMBUHAN JANIN  Organ vital (otak - jantung – hepar – ginjal)

Hipoksia
Asidosis
Kematian Janin
CARA MENDIAGNOSIS

• Palpasi abdomen akurasi 30%


• Mengukur tinggi fundus uteri (TFU) sensitivitas 56-86%, spesifisitas 80-93%.
• Taksiran berat janin (TBJ) dan abdominal circumference (AC) AC<10 persentil
memiliki sensitifitas 72,9-94,5% dan spesifisitas 50,6-83,8%
• Mengukur indeks cairan amnion (ICA), Doppler, kardiotokografi (KTG) dan
profil biofisik ICA dilakukan setiap minggu atau 2 kali seminggu tergantung
berat ringannya IUGR

11
DIAGNOSIS

1. Gerak janin berkurang


2. TFU < 3 cm TFU normal sesuai usia kehamilan
3. Pertambahan berat badan < 5 kg pada usia kehamilan 24
minggu atau < 8 kg pada usia kehamilan 32 minggu (untuk ibu
dengan BMI < 30)
4. Taksiran berat janin < 10 persentil
5. HC/AC > 1
6. Volume cairan ketuban berkurang (ICA < 5 cm atau cairan
amnion kantung tunggal terdalam < 2 cm)

12
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• ULTRASONOGRAFI :
• Biometri yang menetap  LA/AC yang tidak bertambah dan BPD yang
juga tidak bertambah setelah lebih dari 2 minggu
• TBJ < 10 persentil untuk usia kehamilan tertentu dengan gangguan pada
janin yang jelas (oligohidramnion, kelainan pada doppler arteri
umbilikalis)
• AFI <8 pada kehamilan >35 minggu

• Velocimetri Doppler
PENATALAKSANAAN
TERAPI LAIN
• Bed rest tidur posisi miring kiri
• Nutrisi dengan protein tinggi

15
KOMPLIKASI
• Komplikasi yang dapat terjadi pada janin dengan pertumbuhan janin terhambat
yaitu :
• Antepartum : kelahiran mati, prematur, stroke perinatal
• Intrapartum : asfiksia, seksio sesarea darurat, kebutuhan resusitasi neonatal,
stroke perinatal
• Neonatal : hipotermi, hipoglikemi, hipokalsemi, polisitemia, sepsis,
koagulopati, disfungsi sel hepar, respiratory distress syndrome
• Pediatri : peningkatan resiko dari cerebral palsy, gangguan perkembangan dan
pertumbuhan, skor IQ yang rendah, penyakit paru kronis, penyakit 16

kardiovaskular dan hipertensi (Lausman, 2012).


PENCEGAHAN

• Mengoptimalkan kondisi kesehatan ibu, pengobatan, dan gizi ibu.


• Pengurangan atau penghentian kebiasaan merokok
• Mengindari konsumsi alkohol, atau penyalahgunaan obat-obatan
selama kehamilan dapat mengembangkan pertumbuhan janin

17
PROGNOSIS

• Pada kasus-kasus IUGR yang sangat parah dapat berakibat janin


lahir mati atau jika bertahan hidup dapat memiliki efek buruk
jangka panjang dalam masa kanak-kanak nantinya.
TERIMAKASIH

19

Anda mungkin juga menyukai