SKENARIO 3
“Sesak Nafas Jantung”
Kelompok A9
Ketua : Ahmad Fauzi (1102014006)
Sekretaris : Ida Nurainun Adjad Makassar (1102012116)
Anggota :
Azizah Fitriayu Andyra (1102014055)
Hana Nabila Ulfia (1102014118)
Eko Setio Nugroho (1102013092)
Awal Ramadhan (1102014051)
Choirunnisa Yaumal Akhir (1102014061)
Febrian Alam Vedaxena (1102014098)
Hanna Kumari Dharaindas (1102014120)
Irrayanti Putri (1102014134)
Skenario 3
Kardiomegali : Pembesaran jantung biasanya terjadi pada atrium dan ventrikel akibat
hipertrofi atau dilatasi
Gallop: kelainan bunyi jantung yang ditandai bila pengisian dari ventrikel terhambat,
yang merupakan bunyi rangkap 3 yang menyerupai gerak lari tapal kuda.
Murmur sistolik derajat 4/6: terdengarnya turbulen aliran darah dalam jantung pada
saat systole yang disebabkan oleh regurgitasi katup mitral bisa karena obstruksi katup
aorta dan pulmonal
Penyakit jantung rematik: kondisi dimana terjadi kerusakan permanen antara katup-
katup jantung, yang bisa berupa kebocoran terutama katup mitral sebagai akibat
adanya sisa dari demam rematik
Katup mitral: sama dengan katup bicuspidal, pembatas antara atrium kiri dan ventrikel
kiri. Terdiri adas cuspis anterior dan posterior
Finding Problems???
1. Mengapa dapat terjadi Kardiomegali ?
2. Apa penyebab terjadinya penyakit jantung rematik ?
3. Apa hubungan demam dengan riwayat PJR ?
4. Apa bisa terkena pada katup lain selain katup mitral ?
5. Apa maksud derajat 4/6 ?
6. Mengapa bunyi murmur dan gallop terjadi ?
7. Pemeriksaan apa yang dapat dilakukan untuk kasus ini ?
8. Apa factor resiko dari PJR ?
9. Kenapa murmur sitolik menjalar ke aksila ?
10. Apa penyebab sesak nafas pasien ?
11. Komplikasi apa yang dapat terjadi pada kasus ini ?
12. Bagaimana cara memeriksa adanya gallop dan murmur
13. Bagaimana bunyi Murmur ?
14. Apa saja gejala yang dapat timbul dari kasus PJR ?
15. Obat yang dapat diberikan pada pasien PJR ?
Brainstorming
1. Kardiomegali karena kelainan ventrikel jantung yang overload, sehingga
dindingnya membesar. Jika terjadi terus-menerus menyebabkan kardiomegali.
2. Karena adanya infeksi Streptococcus beta hemoliticus group A dan adanya
reaksi autoimun.
3. Karena ada toksin dari Respon imun tubuh yang menyerang tubuh itu sendiri
4. Bisa
5. Derajat 4 adalah bising cukup keras ; disertai getaran bising sedangkan derajat
6 adalah bising paling keras yang dapat didengar meski tanpa stethoscope.
6. Murmur karena adanya turbulensi disebabkan karena adanya katup stenotik
(menyempit) dan katup unsufisien (kebocoran). Sedangkan Gallopkarena otot
jantung terlalu direngangkan sehingga mengurangi elastisitas ventrikel. Gallop
merupakan suara tambahan
7. Echokardiografi, USG jantung, EKG, pemeriksaan lab (ASTO/ anti streptolisin O).
8. Usia ( Dominan padaanak-anak Usia 5-15 th), lingkungan yang ramai (afrika, timur tengah
lebih tinggi), Gender (terutama Wanita yang telah melewati masa pubertas).
9. Karena bising jantung masih terdengar didaerah yang berdekatan dengan lokasi dimana
bising tersebut terdedngar maksimal, kesuatu arah tertentu misalnya bising insufsiensi
mitral menjalar ke axilla, punggung, dan keseluruh pre-kordium.
10. Sesak nafas terjadi karena adanya pembesaran jantung.
11. Komplikasi yang dapat sering terjadi adalah gagal jantung, selain itu ada komplikasi lain
yang dapat terjadi yaitu pankarditis, perikarditis, dan lainnya.
12. Caranya adalah dengan auskultasi pada pemeriksaan fisik dengan menggunakan corong
13. Bunyi murmur stenotik seperti bersiul, sedangkan bunyi murmur insufisiensi berdesis.
14. Sesak nafas, demam, nyeri sendi, bercak merah pada kulit
15. Pemberian antibiotic (penicillin), kortikosteroid
Hipotesis Penyebab:
demam rematik
infeksi Streptoccus group A
faringitis
Penunjang: reaksi silang antigen antibodi
EKG, foto toraks, reaksi autoimun
ekokardiografi,
serologi ASTO,
hematologi rutin
Penyakit Gejala:
sesak nafas,
Pemeriksaan: Jantung demam,
atralgia,
Fisik:
Penatalaksanaan
pf jantung,
:
auskultasi
antibiotik
antiinflamasi
Sasaran Belajar
LI.1. Memahami dan Menjelaskan Penyakit Jantung Rematik
1. Definisi Penyakit Jantung Rematik
2. Epidemiologi Penyakit Jantung Rematik
3. Etiologi Penyakit Jantung Rematik
4. Patofisiologi Penyakit Jantung Rematik
5. Manifestasi Klinis Penyakit Jantung Rematik
6. Diagnosis dan Diagnosis Banding Penyakit Jantung Rematik
7. Penatalaksanaan Penyakit Jantung Rematik
Non Farmakologi
Farmakologi
8. Komplikasi Penyakit Jantung Rematik
9. Pencegahan Penyakit Jantung Rematik
10. Prognosis Penyakit Jantung Rematik
LI.1. Memahami dan Menjelaskan
Penyakit Jantung Rematik
1.1 Definisi Penyakit Jantung Rematik
Definisi lain juga mengatakan bahwa PJR adalah hasil dari DR, yang
merupakan suatu kondisi yang dapat terjadi 2-3 minggu setelah
infeksi streptococcus beta hemolyticus grup A pada saluran nafas
bagian atas (Underwood J.C.E, 2000).
1.2 Epidemiologi Penyakit Jantung Rematik
Demam reumatik yang mengakibatkan PJR terjadi akibat sensitasi dari antigenSGA
setelah 1-4 minggu infeksi Streptococcus Grup A beta hemolitikus di faring.
Terdapat dua mekanisme yang diajukan sebagai pathogenesis dari demam
reumatik :
Respons hiperimun yang bersifat autoimun maupun alergi,
Efek langsung organisme streptococcus atau toksinnya.
Yang paling dapat diterima adalah mekanisme pertama yaitu dari sudut imunologi,
dimana reaksi autoimun terhadap infeksi streptococcus akan menyebabkan
kerusakan jaringan atau manifestasi demam reumatik, dengan cara :
Streptococcus grup A akan menyebabkan infeksi faring,
Antigen Streptococcus akan menyebabkan pembentukan antibody pada pejamu
yang hiperimun,
Antibodi akan bereaksi dengan antigen streptococcus, dan dengan jaringan
pejamu yang secara antigenic sama seperti streptococcus,
Autoantibodi tersebut bereaksi dengan jaringan pejamu sehingga mengakibatkan
kerusakan jaringan.
Kerusakan jaringan yang disebabkan tersebut berupa peradangan
difus yang menyerang jaringan ikat berbagai organ, terutama
jantung, sendi dan kulit. Terserangnya jantung merupakan keadaan
yang sangat penting, karena :
Kematian pada fase akut, yang sebagian besar karena gagal
jantung.
Kecacatan jantung, yang sebagian besar oleh adanya deformitas
katup.
1.5 Manifestasi Klinis Penyakit Jantung Rematik
Diet
Farmakologi
Antibiotik
Penicillin G benzathine (drug of choice untuk demam rematik)
Penicillin G procaine
Amoxicillin (obat alternative)
Erythromycin (DOC bagi pasien alergi penisilin
Azithromycin
Bickley lynn s.buku saku pemeriksaan fisik & riwayat kesehatan bates.2006.egc:jakarta
Buku kuliah ilmu kesehatan anak fk ui; “demam reumatik dan penyakit jantung reumatik”
http://www.bemfkunud.com/2009/06/20/demam-reumatik-dan-penyakit-jantung-reumatik/
Isjd.pdii.go.id/jurnal/116972528.pdf
Kumar, Vinay, Abbas, Abul K., Fausto, Nelson,. &Mitchell, Richard N. (2007) Robbins
Leman, saharman; demam reumatik dan penyakit jantung rematik; buku ajar lmu penyakit dalam; jilid ii edisi v; interna
publishing; jakarta
Prof.dr.dr.a.samik wahab,sp.a(k).ilmu kesehatan anak edisi 15.jakarta : balai penerbit buku kedokteran;2000.hal.930.