Anda di halaman 1dari 61

KEJADIAN HIPERTENSI PRIMER

PADA Ny.M DI PUSKESMAS


BANGETAYU

Oleh:
Nurmalita Caesarlia W
30101206690
Introduction

INDO
Hipertensi merupakan salah NESIA

satu masalah kesehatan


utama di indonesia

Maps
Kronologi
Hipertensi banyak
terjadi pada usia
subur 25-45 tahun
Kasus karena aktivitas
Hipertensi di yang meningkat
tidak diikuti Peningkatan tekanan
kota dengan pola hidup darah yang tidak
semarang yang tidak sehat. terkontrol disertai
sebesar 46670, penyakit penyerta
pada tahun dan komplikasi
2016. meningkatkan
morbiditas dan
mortalitas
Hipertensi primer (esensial) masuk dalam
10 besar penyakit di wilayah kerja
puskesmas Bangetayu pada tahun 2017
yaitu menempati peringkat ke tiga
dengan jumlah kasus 3407 kasus
meningkat dari tahun sebelumnya
sejumlah 3077 kasus. Pada tahun 2017
kunjungan pasien hipertensi setiap
bulanya fluktuatif.
Grafik jumlah kunjungan Pasien
Hipertensi PKM Bangetayu

500
400
300
200
100
0

Jumlah Pasien Hipertensi PKM Bangetayu


Upaya
Penyelesaian

Berdasarkan uraian latar belakang di atas


maka penulis tertarik untuk lebih mendalami
kasus Hipertensi primer pada Ny.M di
puskesmas Bangetayu dengan pendekatan
Teori Roda.
Tujuan

Tujuan Umum

Mengetahui gambaran Hipertensi Primer


pada Ny. M berdasarkan pendekatan teori
roda.
Manfaat bagi Mahasiswa

◉Meningkatkan pengetahuan tentang ilmu


kesehatan masyarakat khususnya tentang
Hipertensi Primer.
◉Mahasiswa menjadi terbiasa melaporkan
masalah mulai penemuan masalah sampai
pembuatan plan of action.
◉Menjadi bahan rujukan untuk melakukan
penelitian lebih lanjut
Tujuan Khusus
Untuk memperoleh informasi mengenai :

Inti Genetik Memberikan


Lingk. fisik Intervensi

Lingk. Lingk.
sosial Biologis

Pada kasus Hipertensi Ny. M di wilayah kerja


puskesmas Bangetayu.
Manfaat bagi Masyarakat

◉Memberi informasi kepada masyarakat tentang


kesehatan khususnya penyakit hipertensi primer.
◉Memberikan masukan kepada tenaga kesehatan
untuk lebih memberdayakan masyarakat dalam
upaya kesehatan promotif dan preventif terhadap
penyakit hipertensi primer.
Analisis Situasi
Cara dan Waktu Pengamatan

Pengumpulan Kunjungan
data (30
Desember
2017 dan 6
BP Januari 2018
28 Desember2017

Analisis
Identitas Pasien

◉ Nama : Ny. M ◉Pendidikan : SD


◉Tempat, tanggal lahir ◉Pekerjaan : Buruh Pabrik
- Demak, 16 Februari 1972 ◉Alamat : Bangetayu
◉Umur : 44 tahun Wetan RT 2/RW 6
◉Jenis Kelamin : Perempuan ◉Kewarganegaraan : WNI
◉Agama : Islam ◉Cara pembayaran : BPJS Non PBI
Anamnesis Holistik
ASPEK I
ASPEK PERSONAL
Keluhan Utama

Kaku pada leher belakang

Harapan
Penyakit pasien dapat terkontrol dan tidak menimbulkan
komplikasi.

Kekhawatiran

Sakit yang dialami bertambah parah dan timbul komplikasi.


ASPEK II
ASPEK MEDIS UMUM
• pasien datang ke puskesmas bangetayu, pasien mengeluhkan leher
belakang kaku ,sejak tiga hari yang lalu. Rasa kaku pada leher belakang
Riwayat Penyakit dirasakan hilang timbul, memberat bila beraktivitas dan membaik bila
Sekarang pasien istirahat. Pasien mengeluhkan akhir- akhir ini sulit tidur dan mudah
lelah bila beraktivitas. Mual dan muntah disangkal, jantung berdebar-debar
disangkal, pandangan kabur disangkal.
• Riwayat hipertensi disangkal.
• Riwayat penyakit Diabetes Melitus disangkal.
• Riwayat kolesterol disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat alkohol disangkal.
• Riwayat merokok disangkal.
• Riwayat penyakit jantung disangkal.

Riwayat Penyakit • Dari hasil anamnesis terhadap pasien riwayat hipertensi pada keluarga
Keluarga diakui.
• Pasien adalah seorang buruh pabrik. Pasien tinggal satu rumah bersama
suami, anak perempuan, dan anak laki-laki. Suami pasien bekerja
Riwayat Sosial Ekonomi membuat pintu dan tempat tidur dari kayu. Anak perempuan pasien belum
bekerja, sedangkan anak laki – laki pasien kelas 2 SMP. Kesan ekonomi
cukup. Pasien memiliki asuransi kesehatan berupa BPJS Non PBI.
Aspek III
Faktor Risiko Internal

Data Individu :
Pasien berusia 44 tahun, pendidikan terakhir
pasien adalah SD. Berat badan pasien 70 kg
dan tinggi badan 157 cm. BMI = 28.40 kg/m2.
Berdasarkan analisa tersebut BMI pasien
Gemuk.
Data Keluarga

No. Nama Usia (tahun) Pendidikan Status


1. Tn. T 45 SD Suami
2. Ny. M 44 SD Istri
3. L 24 D3 Anak Kandung
4. A 15 SMP Anak Kandung
Data Genetik :
Data Perilaku :
◉Sebelum mengetahui bahwa dirinya menderita hipertensi, pasien makan nasi
sepiring sehari tiga kali dengan lauk seadanya seperti telur, tahu, tempe, ikan,
ayam, ikan asin, sayuran seperti bayam, kangkung dan sebagainya dengan kadar
garam kurang diperhatikan. Setiap pagi pasien meminum kopi hitam satu gelas
karena pasien bekerja dari pagi hingga sore hari di pabrik, jika tidak
mengonsumsi kopi pasien merasa badannya tidak segar dan mudah mengantuk.
◉Pasien mengonsumsi kopi bersama dengan suaminya. Kegiatan sehari-hari
pasien adalah bekerja di pabrik dari pagi hingga sore hari, selanjutnya pasien
bekerja mengurus rumah. Pasien jarang berolahraga.
◉Pengetahuan tentang penyakit hipertensi, pencegahan, komplikasi dan diet
untuk pasien hipertensi kurang.
ASPEK IV
Faktor Risiko Eksternal

Lingkungan

Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Data Lingkungan
Ekonomi
◉Saat ini pasien bekerja sebagai buruh di pabrik. Pasien mulai bekerja
dari pagi hingga sore hari. Suami pasien bekerja membuat pintu dan
tempat tidur dari kayu. Anak pasien yang perempuan belum bekerja,
anak pasien yang kedua sekolah SMP. Pemenuhan kebutuhan sehari-
hari berasal dari gaji pasien dan penghasilan suaminya.
◉Pasien tinggal di rumah sederhana di Bangetayu Wetan. Rumah
tersebut terdiri dari 2 kamar tidur, 1 dapur, 1 ruang tamu, 1 kamar
mandi, dinding rumah pasien terbuat dari tembok yang permanen,
lantai rumah pasien adalah keramik. Pasien mengaku hasil dari
pekerjaannya dan suaminya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
◉Pasien berobat ke puskesmas dengan jaminan kesehatan BPJS Non
PBI.
Data Lingkungan

Sosial Masyarakat :
Pasien dan keluarga pasien memiliki hubungan yang
baik dengan tetangga sekitar rumah. Pasien sering
berinteraksi dengan tetangga rumah pada saat arisan,
pengajian maupun sekedar bertegur sapa saat bertemu.
Rata-rata lingkungan masyarakat pasien merupakan
golongan menengah ke bawah, sedikit yang merupakan
golongan yang menengah ke atas.
Dari hasil di atas didapatkan skor 13 sehingga dapat di klasifikasikan
sebagai keluarga yang memiliki PHBS Strata Utama
Akses pelayanan terdekat

◉Sarana Pelayanan Kesehatan


Pasien memeriksakan dirinya di Puskesmas
Bangetayu.
◉Akses Pelayanan Kesehatan
Pasien menuju ke Puskesmas Bangetayu dengan
diantar anak pasien menggunakan sepeda motor. Jarak dari
rumah hingga Puskesmas Bangetayu dapat ditempuh dalam
waktu sekitar 10 menit.
Program pada pelayanan
kesehatan

1. Penyuluhan. Menurut pasien, ia belum pernah

mendapatkan penyuluhan mengenai hipertensi

Primer sebelumnya.

2. Prolanis. Pasien tidak mengetahui tentang

program prolanis.
ASPEK V
DERAJAT FUNGSIONAL

Skala 1 Mampu melakukan perawatan diri


secara mandiri, mampu melakukan perkerjaan di
dalam maupun di luar rumah.
Pemeriksaan Fisik

◉Kesadaran dan Keadaan Umum: Composmentis dan baik.


◉Tanda Vital
Tekanan Darah : 150/90 mmHg
Nadi
Frekuensi : 80 x/menit
Irama : Reguler
Isi & Tegangan : Cukup
Ekualitas : Ekual
Laju Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36oC
Antropometri : BB = 70 kg, TB = 157 cm, BMI = 28,40 kg/m2.
Status gizi: Gemuk
Status Present
◉Kepala : Mesocephale
◉Rambut : Hitam , tidak mudah dicabut
◉Kulit : Tidak sianosis, Ikterus (-), Petechie (-
),kelembaban cukup, turgor cukup.
◉Mata : Oedema palpebra (-/-), konjungtiva anemis (-/-),
sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+), pupil isokor (3 mm/3mm)
bulat-di tengah, tidak ada alat bantu penglihatan.
◉Hidung : Epistaksis (-/-).
◉Telinga : Aurikula dalam batas normal, discharge (-/-)
◉Mulut : Gusi berdarah (-), Bibir kering (-), Bibir sianosis (-)
◉Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-)
◉Tenggorok : Uvula di tengah, mukosa faring hiperemis (-), Tonsil T1-T1 tenang.
◉Anggota Gerak : Atas Bawah
Capillary refill : < 2” < 2”
Akral dingin : -/- -/-
R. Fisiologis : +/+ +/+
R. Patologis : -/- -/-
◉Ekstreminatas bawah : Tidak terdapat luka.
Diagnostik Holistik

Aspek 1
◉Keluhan utama :leher belakang terasa kaku
◉Harapan :Penyakit pasien dapat
terkontrol dan tidak menimbulkan komplikasi.
◉Kekhawatiran :Sakit yang dialami
bertambah parah dan timbul komplikasi penyakit
lain.
Diagnosis Holistik

◉Diagnosis klinis : Hipertensi Grade 1


◉Diagnosis banding : Nyeri akibat tekanan
intraserebelar, Ensefalitis.
Diagnosis Holistik

Aspek 4
Faktor risiko internal :
◉Usia pasien 44 tahun
◉Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi primer, pencegahan, cara
mengontrol penyakit pasien dan komplikasinya.
◉Kurangnya pengetahuan mengenai diet yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan bagi pasien hipertensi.
◉Kebiasaan pasien mengonsumsi kopi setiap pagi.
◉Tidak rutin berolahraga.
◉Obesitas
Diagnosis Holistik

Aspek 5
Derajat fungsional 1  Mampu melakukan
perawatan diri secara mandiri, mampu melakukan
perkerjaan di dalam maupun di luar rumah
Teori Roda
Inti genetik - Riwayat keluarga hipertensi (+)

Host - Usia : > 40 tahun

- Jenis kelamin wanita

Lingkungan sosial - Kurangnya pengetahuan keluarga pasien mengenai

penyakit hipertensi

- Kurangnya dukungan keluarga untuk mengkonsumsi

diet yang dianjurkan bagi penderita hipertensi seperti

kebiasaan meminum kopi setiap pagi.

- Aktivitas fisik/ olah raga yang kurang.

Lingkungan fisik - Tidak ada masalah

Lingkungan biologi - Tidak ada masalah


Intervensi

PROMOTIF – Patiennt Centered


◉Memberikan edukasi kepada pasien mengenai hipertensi
primer dari pengertian, tanda, gejala, faktor risiko dan
komplikasi penyakit tersebut.
◉Memberikan edukasi kepada pasien tentang diet yang
dianjurkan dan tidak dianjurkan bagi penderita
hipertensi, dengan memberikan poster mengenai diet
yang dianjurkan dan tidak dianjurkan bagi penderita
hipertensi.
◉Memberikan motivasi dan edukasi pada pasien untuk
berolahraga secara teratur, dengan mengajarkan dan
memberikan poster senam hipertensi.
PROMOTIF – Family Focused

◉Memberikan edukasi kepada keluarga tentang


penyakit hipertensi, faktor risiko, gejala, cara
pencegahan, pengobatan, diet yang dianjurkan dan
tidak dianjurkan.
◉Memberikan edukasi pentingnya dukungan terhadap
kepatuhan pasien dalam pengawasan meminum obat
dan membantu dalam mengingatkan dan menciptakan
kebiasaan diet yang dianjurkan bagi penderita
hipertensi.
PROMOTIF – Community
Oriented

Puskesmas atau pihak terkait dapat melakukan


kunjungan rumah pasien secara rutin dan
memberikan edukasi mengenai penyakit hipertensi,
tanda dan gejala, faktor risiko, pencegahan,
komplikasi, diet yang dianjurkan dan olahraga pada
pasien hipertensi.
PREVENTIF
• Pengecekan secara teratur setiap bulan, melakuakn olah
raga teratur, mejaga diet seimbang, menjaga berat badan
Patient Centered ideal.
• Minum obat secara teratur sesuai dengan anjuran dokter

• Melakukan screening dan pengecekan tekanan darah


terhadap pada anak-anak pasien.
• Edukasi anggota keluarga pasien dengan penyakit hipertensi
untuk menjaga BB ideal, diet seimbang dan OR
Family Oriented
• Keluarga pasien mengingatkan, mengawasi untuk minum
obat secara teratur dan ikut menciptakan lingkungan diet
yang sesuai bagi pasien.

• Puskesmas melakukan pemilihan dan pelatihan kader untuk


Commnity Oriented
mengadakan posbindu.
PREVENTIF
• Pengecekan secara teratur setiap bulan, melakuakn olah
raga teratur, mejaga diet seimbang, menjaga berat badan
Patient Centered ideal.
• Minum obat secara teratur sesuai dengan anjuran dokter

• Melakukan screening dan pengecekan tekanan darah


terhadap pada anak-anak pasien.
• Edukasi anggota keluarga pasien dengan penyakit hipertensi
untuk menjaga BB ideal, diet seimbang dan OR
Family Oriented
• Keluarga pasien mengingatkan, mengawasi untuk minum
obat secara teratur dan ikut menciptakan lingkungan diet
yang sesuai bagi pasien.

• Puskesmas melakukan pemilihan dan pelatihan kader untuk


Commnity Oriented
mengadakan posbindu.
Kuratif

Patient
Centered • Amlodipin 1x1

• Keluarga diharapkan dapat


Family memberitahu, mengingatkan dan
Oriented mengawasi pasien untuk meminum
obat tersebut.
• Kader diharapkan dapat memberikan
Commnity
laporan kejadian hipertensi kepada
Oriented
puskesmas.
Rehabilitatif

• Setiap pagi pasien berolahraga ringan


Patient seperti senam hipertensi teratur selama 30
Centered menit per hari, hampir setiap hari dalam
seminggu

• Dukungan secara emosional kepada


penderita untuk selau teratur dalam berobat.
Family
• Anggota keluaga dapat berolahraa bersama
Oriented
dengan pasien.
Analisa Penyebab
Masalah
Host

Faktor penting pada penjamu yang berpengaruh pada


terjadinya penyakit hipertensi yaitu usia pasien >40 tahun,
wanita usia subur 25-45 tahun pada masa ini sering terjadi
perubahan hormonal di dalam tubuh yang disebabkan karena
pola gaya hidup yang salah. Perbandingan laki-laki dan wanita
usia subur 25-44 tahun lebih banyak penderita hipertensi
adalah wanita usia subur disebabkan karena wanita pada usia
subur kurang memperhatikan kesehatan, misal gaya hidup
yang tidak sehat seperti penggunaan obat-obat hormonal,
atau konsumsi makanan cepat saji (Yufita,2010).
Genetik

◉Genetik berpengaruh terhadap peningkatan tekanan


darah sekitar 30-50%. Hipertensi lebih sering terjadi
pada pasien dengan riwayat keluarga. Penelitian
sebelumnya mengidentifikasi peningkatan tekanan
darah berhubungan dengan enzim, channel dan
reseptor spesifik pada pengaturan natrium pada jalur
renin-angiotensin-aldosteron sistem (Butler, 2010).
Dalam kasus Ny. M, riwayat ibu pasien menderita
hipertensi dan saudara kandung pasien juga menderita
hipertensi.
Linsgkungan Fisik

◉Lingkungan fisik merupakan lingkungan


sekeliling manusia yang terdiri dari benda-
benda tidak hidup dan kekuatan fisik lainnya.
Contohnya misalnya : udara, air, iklim, tanah,
cuaca, radiasi, dan lain-lain (Budioro, 2001).
Pada Ny. M tidak didapatkan peranan
lingkungan fisik yang dapat menyebabkan
terjadinya penyakit hipertensi.
Lingkungan Biologis

◉Lingkungan biologis merupakan keseluruhan


makhluk hidup yang ada di sekeliling manusia.
makhluk hidup itu seperti virus dan mikroba
lainnya, sampai ke insekta, rodent, binatang,
tumbuhan dan manusia itu sendiri (Budioro,
2001). Pada Ny. M tidak didapatkan peranan
lingkungan biologis yang dapat menyebabkan
terjadinya penyakit hipertensi.
Lingkungan Sosial
◉Lingkungan sosial merupakan lingkungan yang mencakup
hubungan yang kompleks antara faktor-faktor dan kondisi-
kondisi budaya, sistem nilai, adat, kebiasaan, kepercayaan, sikap,
moral, agama, pendidikan, pekerjaan, standar hidup, kehidupan
masyarakat, tersedianya pelayanan kesehatan, organisasi-
organisasi sosial dan politik (Budioro, 2001).
◉Ny. M dan suaminya memiliki kebiasaan meminum kopi bersama
setiap pagi, sehingga menciptakan lingkungan yang kurang
mendukung bagi pasien untuk tidak meminum kopi.
◉Keluarga pasien kurang mengetahui mengenai hipertensi,
seperti pencegahan, gejala, cara mengontrol tekanan darah dan
komplikasi yang dapat timbul.
Alternatif Pemecahan
Masalah
Plan of Action
Kesimpulan

Dari analisa dengan teori roda dapat ditarik kesimpulan sebagai


berikut:
◉Berdasarkan kasus ini faktor genetik berpengaruh terhadap
terjadinya penyakit hipertensi primer pada Ny. M.
◉Berdasarkan kasus ini faktor lingkungan fisik tidak berpengaruh
terhadap terjadinya penyakit hipertensi primer pada Ny. M.
◉Berdasarkan kasus ini faktor lingkungan biologis tidak berpengaruh
terhadap terjadinya penyakit hipertensi primer pada Ny. M.
◉Berdasarkan kasus ini faktor lingkungan sosial berpengaruh
terhadap terjadinya penyakit hipertensi primer pada Ny. M.
◉Dilakukan intervensi kepada Ny. Y mengenai penyakit hipertensi
primer berupa metode edukasi dan intervensi langsung.
Saran

◉Untuk pasien dan keluaraga : ◉ Untuk puskesmas :

◉Meminum obat secara teratur dengan dosis ◉Meningkatkan edukasi kepada pasien
sesuai anjuran dokter. yang telah terdiagnosis menderita
◉Rajin berolahraga minimal 30 menit setiap hipertensi untuk mengubah pola
harinya.
◉Menjaga pola makan pasien sehari-hari.
hidupnya.
◉Rutin kontrol ke puskesmas untuk mengontrol ◉Melakukan kunjungan rumah secara
tekanan darah sebulan sekali. rutin kepada pasien hipertensi untuk
◉Keluarga selalu memberikan dukungan kepada memantau pola hidup dan tekanan
pasien dengan ikut memantau kepatuhan minum darah pasien secara berkelanjutan.
obat, diet makan dan olahraga. ◉Bekerja sama dengan kader desa untuk
◉Melakukan pemeriksaan kesehatan bagi mengadakan posbindu untuk dilakukan
keluarga pasien yang memiliki faktor risiko
menderita hipertensi.
screening kesehatan dan deteksi dini
terutama penyakit hipertensi.
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
HOME VISIT
HOME VISIT
Thanks!
Any questions ?
You can find me at
◉ Nurmalitac@gmail.com
SlidesCarnival icons are editable shapes.

This means that you can:


● Resize them without losing quality.
● Change line color, width and style.

Isn’t that nice? :)

Examples:

Anda mungkin juga menyukai