Anda di halaman 1dari 13

Presented by Klmpk 4/II B

 Gagal ginjal akut adalah


suatu keadaan penurunan
fungsi ginjal secara
mendadak akibat
kegagalan sirkulasi renal,
serta gangguan fungsi
tubulus dan glomerulus
dengan manifestasi
penurunan produksi urine
dan terjadi azotemia
(peningkatan kadar
nitrogen darah,
peningkatan kreatiniin
serum, dan retensi produk
metabolik yang harus
diekresikan oleh ginjal)
 Gagal ginjal akut Prerenal (keadan yang paling ringan yang dengan cepat dapat reversibel,
jika perfusi ginjal segera diperbaiki.)
Etiologi :
1.Penurunan Volume Vascular
2. Kenaikan Kapasitas Vascular
3. Penurunan Curah Jantung/kegagalan pompa jantung

 Gagal ginjal akut renal.


GGA renal sebagai akibat penyakit ginjal primer seperti
1. Glumerulonefritis
2. Nefrosklerosis
3. Penyakit kolagen
4. Angitis hepersensitif
5. Nefritis interstitialis akut karena obat, kimia, atau kuman
6. Nefrosis Tubular Akut (NTA)

 Gagal ginjal akut postrenal


Etiologi:
1. Obstruksi
2. Saluran kencing: batu, pembekuan darah, tumor, krista,dll
3. Tubuli ginjal: kristal, pigmen, protein (miolema)
4. Ekstravsasi
 kondisi ini yang menyebabkan pengurangan aliran darah
renal dan ganggun fungsi ginjal : hipovelemia, hipotensi,
penurunan curah jantung dan gagal jantung kongestif,
obstruksi ginjal atau traktus urinarius bawah akibat tumor,
bekuan darah atau ginjal, obstruksi vena atau arteri bilateral
ginjal. Jika kondisi itu ditangani dan diperbaiki sebelum ginjal
rusak secara permanen, peningkatan BUN, oliguria dan
tanda-tanda lain yang berhubungan dengan gagal ginjal akut
dapat ditangani.
Terdapat 4 tahapan klinik dari gagal ginjal akut yaitu :
Stadium awal
Stadium oliguria
Stadium III
WOC
GGA prerenal: GGA renal : GGA posrenal
- Volume sirkulasi berkurang - NTA - Obstruksi
- Penurunan curah jantung - Infeksi bakteri gr(-) - Ekstravasasi
- Kenaikan kapasitas vaskuler - nefrotoksis

Sekresi eritropoitin Penurunan faal ginjal GFR Oliguri

Produksi Hb Hasil metabolisme Retensi cairan MK: Gang,


kembali kedarah Na, elektrolit eliminasi
urine
Anemia
Penumpukan urin Gang suplai darah
Pucat, lemah dalam darah

Suplai O2
Timbul bintik-bintik
MK: Intoleransi hitam, pruritus
aktivitas
- Jaringan
- Otak
MK: Kerusakan
Gang, asam basa
Integrasi
kulit
Lethargi, sakit kepala,
penurunan fungsi jaringan
Asidosis metabolik

MK : Pola napas MK : Perubahan


Napas kusmaul ferfusi jaringan
tidak efektif

Nafas berbau urine

MK : 1. Perubahan nutrisi renin Penimbunan garam Oedama


<keb.tubuh dan air dalam darah
2. Gang, citra diri

Beban kerja MK: Kelebihan


jantung volume cairan

Hipertensi

MK: Resiko
penurunan Curah
jantung
 Perubahan haluaran urine (haluaran urin sedikit, mengandung
darah dan gravitasinya rendah (1,010) sedangkan nilai normalnya
adalah 1,015-1,025)
 Peningkatan BUN, creatinin
 Kelebihan volume cairan
 Oedem anasarka
 Hiperkalemia
 Serum calsium menurun, phospat meningkat
 Asidosis metabolik
 Anemia
 Letargi
 Mual persisten, muntah dan diare
 Nafas berbau urea
 Manifestasi sistem syaraf pusat mencakup rasa lemah, sakit kepala,
kedutan otot dan kejang.
 Dialisis

 Penanganan hiperkalemia
 Mempertahankan keseimbangan cairan
 Hiperkalemia
 Hipertensi
 Anemia
 Asidosis metabolik
 Kejang
 perikarditis
◦ Pemeriksaan labolaturium :
◦ CT scan
◦ MRI
◦ EKG mungkin abnormal menunjukkan ketidak
seimbangan elektrolit dan asam / basa.
◦ Pengkajian Teoritis
 Aktifitas dan istirahat :
 Gejala : Kelitihan kelemahan malaese
 Tanda : Kelemahan otot dan kehilangan tonus.
 Sirkulasi.
 Tanda : hipotensi/hipertensi (termasuk hipertensi maligna,eklampsia, hipertensi akibat kehamilan).
 Disritmia jantung.
 Nadi lemah/halus hipotensi ortostatik(hipovalemia).
 DVI, nadi kuat, Hipervolemia.
 Edema jaringan umum (termasuk area periorbital mata kaki sakrum).
 Pucat, kecenderungan perdarahan.
 Eliminasi
 Gejala :
 Perubahan pola berkemih, peningkatan frekuensi,poliuria (kegagalan dini), atau penurunan frekuensi/oliguria (fase akhir)
 Disuria, ragu-ragu, dorongan, dan retensi (inflamasi/obstruksi, infeksi).
 Abdomen kembung diare atau konstipasi
 Riwayat HPB, batu/kalkuli

 Tanda :
 Perubahan warna urine contoh kuning pekat,merah, coklat, berawan.
 Oliguri (biasanya 12-21 hari) poliuri (2-6 liter/hari).

 Makanan/Cairan
 Gejala : Peningkatan berat badan (edema), penurunan berat badan (dehidrasi), mual , muntah, anoreksia, nyeri uluhati penggunaan
diuretik.
 Tanda : Perubahan turgor kulit/kelembaban. edema (Umum, bagian bawah).

 Neurosensori
 Gejala : Sakit kepala penglihatan kabur. kram otot/kejang, sindrom “kaki Gelisah”.
 Tanda : Gangguan status mental, contoh penurunan lapang perhatian,ketidakmampuan berkonsentrasi,
kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran (azotemia, ketidak seimbangan elektrolit/ asama basa,
kejang, faskikulasi otot, aktifitas kejang.

 Nyeri / Kenyamanan
 Gejala : Nyeri tubuh , sakit kepala
 Tanda : Perilaku berhati-hati/distrkasi, gelisah.

 Pernafasan
 Gejala : nafas pendek
 Tanda : Takipnoe, dispnoe, peningkatan frekuensi, kusmaul, nafas amonia, batuk produktif dengan sputum
kental merah muda ( edema paru)

 Keamanan
 Gejala : adanya reaksi transfusi
 Tanda : demam, sepsis(dehidrasi), ptekie atau kulit ekimosis, pruritus, kulit kering.

 Penyuluhan/Pembelajaran:
 Gejala : riwayat penyakit polikistik keluarga, nefritis herediter, batu urianrius, malignansi., riwayat terpapar
toksin,(obat, racun lingkungan), Obat nefrotik penggunaan berulang Contoh : aminoglikosida, amfoterisisn,
B,anestetik vasodilator, Tes diagnostik dengan media kontras radiografik, kondisi yang terjadi bersamaan tumor
di saluran perkemihan, sepsis gram negatif, trauma/cedera kekerasan , perdarahan, cedra listrik, autoimunDM,
gagal jantung/hati.
◦ Perubahan kelebihan volume cairan b/d gagal ginjal dengan
kelebihan air.
◦ Resiko tinggi terhadap menurunnya curah jantung
berhubungan dengan ketidakseimbangan cairandan elektrolit,
gangguan frekuensi, irama, konduksi jantung,
akumulasi/penumpukan urea toksin, kalsifikasi jaringan lunak.
◦ Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan katabolisme protein
◦ Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi
metabolik / pembatasan diet, anemia.
◦ Resiko tinggi terhadap infeksi b/d depresi pertahanan
imunologi.
◦ Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b/d
kehilangan cairan berlebihan.
◦ Kurang pengetahuan tentang kondisi,prognosis dan kebutuhan
pengobatan b/d kurang mengingat.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai