ASUHAN KEPERAWATAN
GGA & GGK
ASUHAN KEPERAWATAN
Kerusakan Nefron
Kerusakan renal meningkat, jumlah nefron normal menurun Pasien mengalami Kehilangan fungsi non
sekresi ginjal :
Perfusi pembuluh darah ginjal menurun Kerusakan fungsi insulin
Kegagalan produksi erytropoetin
Total GFR menurun lebih lanjut Kegagalan mengaktifkan kalsium
Gangguan reproduksi
Gangguan immunitas
Tahapan Penurunan Fungsi Ginjal
Tingkat tes klirens kreatinin dianggap mendekati laju filtrasi glomerolus
(CCT = LFG).
Gagal ginjal kronik dibagi sesuai dengan tahapan :
• Penurunan Cadangan (faal ginjal <100% - 75 %, CCT : 75 mL/mnt)
– Pasien belum ada keluhan, ekskresi dan regulasi masih dapat
dipertahankan
• Insufisiensi Ginjal (faal ginjal <75% - 25%, TKK / CCT : 25 – 75
mL/mnt)
– Pasien sudah mulai ada keluhan yang berhubungan dengan oliguria,
overhidrasi, udem periferi, asidosis, hiperkalemia, anemia, hipertensi.
• Gagal Ginjal Kronik (faal ginjal <25% - 10%)
– Gambaran klinis dan laboratorium makin nyata. Peningkatan kadar
ureum, kreatinin serum, anemia.
• Gagal Ginjal Terminal / GGT
– Faal ginjal < 10%, CCT < 10 mL/mnt.
Manifestasi Klinis
No. Sistem Manifestasi Penyebab
4. Pulmonary Uremic “lung” atau pneumonia Toxin uremic dalam pleura dan jaringan paru
Retensi asam organic hasil metabolisme
Toxin uremic
Manifestasi Klinis
5 Asam basa Asidosis metabolic Ketidakseimbangan elektrolit
. Retensi asam organic hasil metabolisme
6 Neurologic Letih, lesu, sakit kepala, Toxin uremic
. gangguan tidur, gangguan Ketidakseimbangan elektrolit
otot /kejang, pegal
7 Hematologik Anemia Penekanan produksi RBC
. Perdarahan Penurunan waktu hidup RBC
Perdarahan
Dialysis
Defisiensi Fe
8 Metabolik Intoleransi KH Menurunya sensitifitas insulin di dalam jaringan perifer
. Hiperlipidemia Penundaan produksi insulin oleh pancreas
Hiperparatiroid Meningkatnya waktu hidup insulin
Infertility Meningkatnya produksi serum bringliserial
Sexual disfunction Produksi glyserial meningkat dalam hati karena insulin
Menurunya libido + ereksi meningkat
Menurunya menstruasi s/d Meningkatnya produksi serum trigliserid
amenorhoc Produk glyserides meningkat dlm hati akibat dari
insulin meningkat
Fosfat dlm serum meningkat Ca+ dlm serum
menurun merangsang paratiroid
Mekanisme belum jelas
Produksi testosterone dan spermatogenesis menurun
Rangsangan paratiroid meningkat
Pemeriksaan Diagnostik
3. Transplantasi Ginjal
• Donor hidup
• Donor Cadaver
• Dialisis dan transplantasi dilakukan pada
pasien GGK yang tahap terminal.
Asuhan Keperawatan
Chronic Renal
Failure
Anamnesis
• Biodata pasien dan penanggung
jawab.
• Riwayat keperawatan :
1. Keluhan utama
2. Riwayat penyakit sekarang dan sebelumnya
3. Riwayat penyakit keluarga
• Pemeriksaan fisik
1. Aktifitas dan istirahat tidur :
2. Sirkulasi
3. Eliminasi
4. Nutrisi / cairan
5. Neurosensori
6. Nyeri / rasa nyaman
7. Respirasi
8. Keamanan
9. Seksual
10. Pemeriksaan fisik head to foot
• Pengkajian Psikososio spiritual
1. Integritas ego
2. Interaksi sosial
3. Tingkat pengetahuan pasien tentang
penyakit dan penatalaksanaanya.
Perencanaan :
Tujuan Integrigas kulit tetap terjaga setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama ---- hari / minggu.
Kriteria hasil:
- Tidak ada ithing (kulit kering)
- Kulit bersih, tidak kemerahan, tidak bersisik
- Tidak ada gangguan fungsi
Rencana tindakan:
- Bersihkan kulit setiap hari dengan air hangat, sabun lunak, terutama
pada daerah lipatan dan sela-sela jari.
- Inspeksi terhadap brurses, purpura dan tanda infeksi
- Kaji warna kulit, tekstur, turgor, dan vaskulieritas
- Gunakan krim / ointment waktu mandi, keramas
- Anjurkan klien untuk memelihara kuku pendek dan bersih
- Hindari pakaian yang merangsang
- Berikan obat antihistamin dan anti pruritis hasi kolaborasi dokter.
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia
sekunder, uremia, ditandai dengan kelelahan,
nafas pendek.
Perencanaan :
• Tujuan Klien dapat melakukan aktifitas setelah
dilakukan asuhan keperawatan selama ---- hari / minggu.
• Kriteria hasil :
– Klien mampu melakukan aktifitas sehari-hari tanpa kelelahan /
merasa lelah.
– Klien tampak segar
• Rencana tindakan:
– Monitor kadar Hb dan Ht sebagai indikator suplai oksigen
– Berikan istirahat yang cukup
– Ajarkan klien untuk merencanakan kegiatan & menghindari
kelelahan
– Kaji respon klien terhadap aktifitas / kegiatan untuk
merencanakan perawatan yang sesuai.
– Berikan zat besi erytropoetin hasil kolaborasi dengan dokter.
6. Gangguan rasa nyaman, pusing, berhubungan
dengan tekanan darah yang tinggi, ditandai
dengan klien mengeluh pusing, tampak sakit,
tekanan darah lebih tinggi dari 130/90 mmHg.
Perencanaan:
• Tujuan Rasa nyaman terpenuhi setelah dilakukan
asuhan keperawatan selama beberapa hari / minggu.
• Kriteria hasil:
– Klien tidak mengeluh pusing, tidak tampak kesakitan
– Tekanan darah terkontrol < 130/90 mmHg
• Rencana tindakan:
– Ukur vital sign
– Kaji tingkatan pusing
– Anjurkan klien untuk banyak istirahat
– Anjurkan klien untuk diit rendah garam
– Anjurkan klien untuk minum obat sesuai aturan
– Beri obat penurun tensi hasil kolaborasi dengan dokter.
7. Perubahan konsep diri / pola pikir berkaitan dengan akumulasi
toksin, hipoksia, ketidakseimbangan elektrolit, perubahan pola
hidup, ketergantungan dialisis, kelelahan kronis, perubahan
gambaran diri, masalah pekerjaan dan perubahan peran
ditandai dengan ekspresi wajah murung, sering bertanya
mengenai penyakitnya, emosi labil
Perencanaan :
• Tujuan Terjadi konsep diri yang positif setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama beberapa hari / minggu.
• Kriteri hasil :
– Klien berfikir positif tentang dirinya
– Barpartisipasi saat pengobatan
– Ekspresi wajah tenang / tidak murung
– Emosi stabil
• Rencana tindakan :
– Kaji tingkat gangguan kemampuan berfikir, memori dan orientasi, perhatikan lapang perhatian.
– Pastikan tingkat mental klien
– Berikan informasi tentang status klien pada orang terdekat
– Berikang lingkungan yang tenang
– Orientasikan kembali terhadap lingkungan, orang, waktu
– Beri kesempatan pada klien untuk mendiskusikan bagaimana klien dapat menerima perubahan dalam
kehidupanya, dan mencari solusi dengan keluarga.
– Adakan pertemuan sesama pasien yang kondisinya stabil untuk mendapat support.
– Konsultasi dengan psikolog
• Awasi pemeriksaan laborat BUN, creatinin, elektrolit, kadar gula darah, AGD
8. Resiko tinggi penurunan curah jantung
berhubungan dengan ketidakseimbangan volume
cairan, ketidak seimbangan elektrolit, hipoksia,
akumulasi toksin.
Perencanaan :
• Tujuan Tidak terjadi penuruan curah jantung setelah
dilakukan asuhan keperawatan selama ---- hari / minggu.
• Kriteria hasil :
– Tensi stabil
– EKG normal
• Rencana tindakan:
– Awasi TD dan frekwensi jantung
– Observasi EKG untuk perubahan irama
– Auskultasi bunyi jantung
– Kaji warna kulit, membran mukosa dan dasar kuku
– Perhatikan terjadinya nadi lambat, hipotensi, mual, muntah dan
penurunan kesadaran
– Berikan obat sesuai indikasi (kolaborasi dokter)
9. Resiko tinggi injury fraktur berhubungan dengan
gangguan absorbsi kalsium dan pengeluaran
fosfat, perubahan metabolisme vitamin D
Perencanaan :
• Tujuan Tidak terjadi fraktur setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama --- hari / minggu.
• Kriteria hasil :
– Tidak ada tanda-tanda fraktur pada tulang
– Klien tidak mengeluhkan nyeri pada tulang
– Kadar kalsium darah > 8 mg/dL
• Rencana tindakan:
– Kaji adanya hipokalsemia, peningkatan fosfat, nyeri otot, serta kekakuan sendi
untuk mengetahui kemungkinan resiko injuri
– Observasi adanya nyeri tulang sebagai indikasi kerusakan tulang
– Lakukan ROM dan dorong klien untuk ambularsi untuk aktifitas osteoblas
– Berikan lingkungan yang nyaman untuk mengurangi resiko kecelakaan
– Berikan suplemen kalsium, vit D, dan pengikat fosfat (kolaborasi dokter)
Prioritas Keperawatan GGK
secara umum adalah :
• Mempertahankan homeostasis
• Mencegah komplikasi
• Memberikan informasi
• mendukung keputusan klien
terhadap perubahan gaya hidup.