Anda di halaman 1dari 25

KEJANG DEMAM  Bangkitan kejang

Suhu rektal lebih dari 38oC


Yang disebabkan oleh proses intrkranial

Paling sering pada usia


3 bulan

5 tahun
Otitis Media
Gastroenteritis
oC

Infeksi
Pneumonia/
ISPA
Data Dasar
ANAMNESIS
Dilakukan alloanamnesis dengan orang tua pasien di Ruang Melati 3D RSUD
Kartini Jepara.

Keluhan Utama : Kejang demam

Riwayat Penyakit Sekarang


± 3 hari yang lalu pasien dikeluhkan kejang, kejang seperti bergerak-gerak
sendiri. Tidak tahu saat kejang sadar atau tidak, hanya 1 kali sehari. Kejang
berlangsung kurang dari 15 menit kemudian pasien menangis. Pasien juga
dikeluhkan demam, demam tidak di ukur dengan termometer, terjadi terus
menerus. Pasien kemudian dibawa ke Puskesmas untuk berobat, pihak
Puskesmas memberikan penanganan awal berupa penurun panas dan pemutus
kejang, kemudian merujuk pasien ke IGD RSUD Kartini Jepara untuk
mendapatkan penanganan.
Riwayat penyakit dahulu :
Sejak 5 hari SMRS pasien dikeluhkan pilek, demam (+), batuk (-), BAK dan
BAB tidak ada keluhan.

Riwayat Penyakit Keluarga dan Lingkungan sekitar


Tidak ada anggota keluarga atau tetangga yang sakit seperti ini

Riwayat Sosial Ekonomi


Ayah pasien merupakan seorang buruh ukir dengan penghasilan kurang, Ibu
pasien merupakan seorang ibu rumah tangga. Biaya pengobatan ditanggung
oleh jaminan kesehatan.
Kesan : Sosial ekonomi kurang

Riwayat Kelahiran

No Kehamilan dan Persalinan Usia sekarang


Perempuan, umur kehamilan aterm, ditolong bidan,
1 lahir spontan, langsung menangis, berat badan lahir 5 bulan
3600 gram
*) Pasien lahir dari ibu G1P1A0, tahun, ditolong bidan,lahir spontan, riwayat
penyakit selama kehamilan disangkal, trauma selama kehamilan disangkal,
perdarahan selama kehamilan disangkal, infeksi selama kehamilan disangkal,
riwayat minum obat-obatan dalam jangka waktu lama disangkal, riwayat
minum jamu-jamuan disangkal, riwayat demam tinggi disangkal. Berat badan
lahir 3800 gram, panjang badan lahir dan lingkar kepala ibu mengaku lupa.

Riwayat Pemeliharaan Postnatal


Pasca persalinan dinyatakan sehat, ibu tidak rutin kontrol kesehatan dan bayinya ke
Posyandu

Riwayat kontrasepsi
KB Suntik 3 bulan

Riwayat Imunisasi
BCG : 1x (usia 1 bulan), scar (+)
DPT : 3x (usia 2, 3, 4 bulan)
Polio : 4x (usia 0, 2, 3, 4 bulan)
Hepatitis B : 4x (saat anak lahir, usia 2, 3 dan 4 bulan)
Riwayat Makan dan Minum anak
0 – 6 bulan : ASI saja

Pertumbuhan dan Perkembangan

Pengukuran Anthropometri
Berat badan lahir = 3800 gram
Berat badan sekarang = 7 kg
Panjang badan = 66 cm
LLA = 13 cm
WHZ = -0,48 SD
WAZ = -0,04 SD
HAZ = -0,76 SD
BMI = -0,53 SD
Kesan

Berat Badan Normal, Perawakan Normal, Gizi Baik


PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal 9 Agustus 2016 WIB di Ruang Melati 3D RS RA Kartini Jepara.

Keadaan umum :sadar, kurang aktif, tidak pucat, tidak sesak, tidak ada tanda-tanda
perdarahan aktif, terpasang infus di tangan kiri.
Tanda vital :
Heart rate : 94x / menit
Frekuensi nafas : 18x / menit
Suhu : 38.2oC
Kepala :Mesosefal, lingkar kepala tidak diukur karena terpasan IV line
Ubun-ubun besar sudah menutup.
Rambut : Hitam, tersebar merata, tidak rontok.
Mata :Conjungtiva palpebra tidak anemis, sklera tidak ikterik, mata tidak
cekung, tidak ada perdarahan subkonjungtiva
Telinga : Nyeri tekan tragus -/-, discharge -/-
Hidung : Nafas cuping tidak ada, epistaksis tidak ada, discharge -/-
Mulut : Mukosa tidak kering, tidak sianosis, lidah tidak kotor.
Leher : Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada kaku kuduk.
Dada
Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis, tak ada bagian yang tertinggal waktu
bernafas, tidak ada retraksi.
Palpasi : Tidak dilakukan
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : Suara dasar vesikuler
Suara tambahan: wheezing -/-, ronkhi -/-, hantaran -/-.

Vesikuler Vesikuler
Vesikuler

Paru depan Paru belakang


Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Tidak dilakukan
Perkusi : Tidak dilakukan
Batas kanan : Sela iga II linea parasternal dextra
Auskultasi : Suara jantung I dan II normal, irama reguler, bising (-), gallop (-).

Abdomen
Inspeksi : Datar, tidak ada venektasi
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Tympani, pekak sisi (+) normal, pekak alih (-)
Palpasi : Supel, turgor kulit kembali cepat
Hepar tidak teraba, Lien S0
Ekstremitas :
Superior Inferior
Sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Capillary refill <2”/<2” <2”/<2”
Petechie -/- -/-
Edema -/- -/-
Rumple Leed (-)

Genital : Perempuan, OUE hiperemis tidak ada.


PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah H2TL

6/8 9/8
Pemeriksaan Nilai Normal
2016 2016

Hemoglobin 12-16 (g/dL) 9,6 10,1

Hematokrit 37 – 43 29,3 31

Trombosit 150000 - 400000 163000 427.000

Leukosit 4000 – 10000 11.440 17.390


DIAGNOSIS

Diagnosis Diferensial
Kejang Demam Simpleks
DD: Kejang Demam Kompleks

Gizi baik, perawakan normal

Diagnosis Sementara
- Diagnosis Utama : Kejang Demam Simpleks
- Diagnosis Comorbid :-
- Diagnosis Komplikasi :-
- Diagnosis Pertumbuhan : Berat badan normal, perawakan normal, mesosephal,
pertumbuhan normal
- Diagnosis Gizi : Gizi baik, Perawakan normal, Berat normal
- Diagnosis Perkembangan : Perkembangan sesuai umur
- Diagnosis Imunisasi : Imunisasi sesuai usia
- Diagnosis Sosial Ekonomi : Sosial ekonomi cukup
PENATALAKSANAAN

Suportif dan medikamentosa :


Kecukupan kebutuhan cairan dan elektrolit
Infus D5 ½ NS 720/30/8 tpm (mikro).

Meneruskan diet ASI

Parasetamol paed drops (bila t ≥ 380C)


RENCANA PEMECAHAN MASALAH (INITIAL PLAN)
1. Assesment : Kejang demam hari ke 3
DD: Infeksi virus dengue
Otitis Media
Faringitis
Tonsilofaringitis

Initial Dx : S: -
O : Cek darah rutin ulang
Cek urine rutin
Rx : - Infus D5 ½ NS (makro)
- Per oral : Parasetamol paed drops (bila t ≥ 380C)
Mx : Evaluasi keadaan umum, tanda vital, status konvulsivus.
Ex :-
2. Assesment : Berat badan normal, perawakan normal, gizi baik

Initial Dx : S :-
O :-
Rx : Diet ASI
Mx : Keadaan umum, antropometri (Berat Badan, Tinggi Badan, Lingkar
Lengan Atas) tiap 1 bulan, akseptabilitas diet
Ex : Pasien tetap diberikan minum ASI untuk mencukupi kebutuhan gizinya.
Pembahasan
Teori Kasus

Kejang demam ialah bangkitan kejang Pada kasus merupakan seorang anak usia
yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh di 5 bulan dengan keluhan kejang demam,
atas 37,8oC aksila atau di atas 38,3oC akibat dari peningkatan suhu yaitu
rektal yang disebabkan oleh suatu proses 38,2oC secara aksiler di IGD RS RA
ekstrakranial. Kartini.
Pembahasan
Teori Kasus

diferensial diagnosis karena infeksi pada Dari hasil alloanamnesis dan pemeriksaan
sistem saraf pusat (SSP). Oleh karena itu, fisik juga tidak ditemukan defisit neurologis,
maka harus dipikirkan bila ditemukan : kaku kuduk dan peningkatan TIK.
• Kecurigaan atau ditemukan tanda adanya
infeksi pada intrakranial, baik infeksi,
radang, mass, atau proses lain melalui
anamnesis, pemeriksaan fisik maupun
pemeriksaan penunjang
• Terdapat gangguan elektrolit
• Riwayat kejang tanpa kejang sebelumnya
• Terjadi pada bayi < 1 bulan.
• Defisit neurologis lain, kaku kuduk,
peningkatan tekanan intrakranial
Pembahasan

Temuan pada kasus kejang seperti bergerak-gerak sendiri. Tidak tahu saat kejang
sadar atau tidak, hanya 1 kali sehari. Kejang berlangsung kurang dari 15 menit
kemudian pasien menangis. Sesuai dengan tabel diatas durasi kejang < 15 menit,
kejang seperti bergerak-gerak sendiri, dalam 1 episode terjadi 1 kali, dari 7 tanda
klinis didapatkan 3 yang termasuk ke dalam tipe kejang sederhana atau kejang
demam simplek.
Tatalaksana Kejang Demam
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai