5 tahun
Otitis Media
Gastroenteritis
oC
Infeksi
Pneumonia/
ISPA
Data Dasar
ANAMNESIS
Dilakukan alloanamnesis dengan orang tua pasien di Ruang Melati 3D RSUD
Kartini Jepara.
Riwayat Kelahiran
Riwayat kontrasepsi
KB Suntik 3 bulan
Riwayat Imunisasi
BCG : 1x (usia 1 bulan), scar (+)
DPT : 3x (usia 2, 3, 4 bulan)
Polio : 4x (usia 0, 2, 3, 4 bulan)
Hepatitis B : 4x (saat anak lahir, usia 2, 3 dan 4 bulan)
Riwayat Makan dan Minum anak
0 – 6 bulan : ASI saja
Pengukuran Anthropometri
Berat badan lahir = 3800 gram
Berat badan sekarang = 7 kg
Panjang badan = 66 cm
LLA = 13 cm
WHZ = -0,48 SD
WAZ = -0,04 SD
HAZ = -0,76 SD
BMI = -0,53 SD
Kesan
Keadaan umum :sadar, kurang aktif, tidak pucat, tidak sesak, tidak ada tanda-tanda
perdarahan aktif, terpasang infus di tangan kiri.
Tanda vital :
Heart rate : 94x / menit
Frekuensi nafas : 18x / menit
Suhu : 38.2oC
Kepala :Mesosefal, lingkar kepala tidak diukur karena terpasan IV line
Ubun-ubun besar sudah menutup.
Rambut : Hitam, tersebar merata, tidak rontok.
Mata :Conjungtiva palpebra tidak anemis, sklera tidak ikterik, mata tidak
cekung, tidak ada perdarahan subkonjungtiva
Telinga : Nyeri tekan tragus -/-, discharge -/-
Hidung : Nafas cuping tidak ada, epistaksis tidak ada, discharge -/-
Mulut : Mukosa tidak kering, tidak sianosis, lidah tidak kotor.
Leher : Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada kaku kuduk.
Dada
Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis, tak ada bagian yang tertinggal waktu
bernafas, tidak ada retraksi.
Palpasi : Tidak dilakukan
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : Suara dasar vesikuler
Suara tambahan: wheezing -/-, ronkhi -/-, hantaran -/-.
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler
Abdomen
Inspeksi : Datar, tidak ada venektasi
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Tympani, pekak sisi (+) normal, pekak alih (-)
Palpasi : Supel, turgor kulit kembali cepat
Hepar tidak teraba, Lien S0
Ekstremitas :
Superior Inferior
Sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Capillary refill <2”/<2” <2”/<2”
Petechie -/- -/-
Edema -/- -/-
Rumple Leed (-)
6/8 9/8
Pemeriksaan Nilai Normal
2016 2016
Hematokrit 37 – 43 29,3 31
Diagnosis Diferensial
Kejang Demam Simpleks
DD: Kejang Demam Kompleks
Diagnosis Sementara
- Diagnosis Utama : Kejang Demam Simpleks
- Diagnosis Comorbid :-
- Diagnosis Komplikasi :-
- Diagnosis Pertumbuhan : Berat badan normal, perawakan normal, mesosephal,
pertumbuhan normal
- Diagnosis Gizi : Gizi baik, Perawakan normal, Berat normal
- Diagnosis Perkembangan : Perkembangan sesuai umur
- Diagnosis Imunisasi : Imunisasi sesuai usia
- Diagnosis Sosial Ekonomi : Sosial ekonomi cukup
PENATALAKSANAAN
Initial Dx : S: -
O : Cek darah rutin ulang
Cek urine rutin
Rx : - Infus D5 ½ NS (makro)
- Per oral : Parasetamol paed drops (bila t ≥ 380C)
Mx : Evaluasi keadaan umum, tanda vital, status konvulsivus.
Ex :-
2. Assesment : Berat badan normal, perawakan normal, gizi baik
Initial Dx : S :-
O :-
Rx : Diet ASI
Mx : Keadaan umum, antropometri (Berat Badan, Tinggi Badan, Lingkar
Lengan Atas) tiap 1 bulan, akseptabilitas diet
Ex : Pasien tetap diberikan minum ASI untuk mencukupi kebutuhan gizinya.
Pembahasan
Teori Kasus
Kejang demam ialah bangkitan kejang Pada kasus merupakan seorang anak usia
yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh di 5 bulan dengan keluhan kejang demam,
atas 37,8oC aksila atau di atas 38,3oC akibat dari peningkatan suhu yaitu
rektal yang disebabkan oleh suatu proses 38,2oC secara aksiler di IGD RS RA
ekstrakranial. Kartini.
Pembahasan
Teori Kasus
diferensial diagnosis karena infeksi pada Dari hasil alloanamnesis dan pemeriksaan
sistem saraf pusat (SSP). Oleh karena itu, fisik juga tidak ditemukan defisit neurologis,
maka harus dipikirkan bila ditemukan : kaku kuduk dan peningkatan TIK.
• Kecurigaan atau ditemukan tanda adanya
infeksi pada intrakranial, baik infeksi,
radang, mass, atau proses lain melalui
anamnesis, pemeriksaan fisik maupun
pemeriksaan penunjang
• Terdapat gangguan elektrolit
• Riwayat kejang tanpa kejang sebelumnya
• Terjadi pada bayi < 1 bulan.
• Defisit neurologis lain, kaku kuduk,
peningkatan tekanan intrakranial
Pembahasan
Temuan pada kasus kejang seperti bergerak-gerak sendiri. Tidak tahu saat kejang
sadar atau tidak, hanya 1 kali sehari. Kejang berlangsung kurang dari 15 menit
kemudian pasien menangis. Sesuai dengan tabel diatas durasi kejang < 15 menit,
kejang seperti bergerak-gerak sendiri, dalam 1 episode terjadi 1 kali, dari 7 tanda
klinis didapatkan 3 yang termasuk ke dalam tipe kejang sederhana atau kejang
demam simplek.
Tatalaksana Kejang Demam
Terima Kasih