Anda di halaman 1dari 25

Gizi buruk merupakan suatu kondisi seseorang

yang kekurangan gizi atau gizinya dibawah


standar rata-rata.

Status gizi buruk dibagi menjadi tiga bagian,


yakni gizi buruk karena kekurangan protein
(disebut kwashiorkor), karena kekurangan
karbohidrat atau kalori (disebut marasmus), dan
kekurangan kedua-duanya.
Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui cara
menegakkan diagnosis, melakukan pengelolaan, dan
tatalaksana yang diberikan untuk kejadian gizi buruk sesuai
dengan penulisan ilmiah berdasarkan kepustakaan atau
prosedur yang ada.

Penulisan laporan ini diharapkan dapat membantu


mahasiswa dalam proses belajar menegakkan diagnosis
dan melakukan pengelolaan pasien terhadap pasien
dengan gizi buruk
KELUHAN UTAMA : Panas

± 3 hari sebelum masuk rumah sakit, anak mengeluh demam, demam


dirasa naik turun, menggigil (-), kejang (-), ASI yang diberikan oleh ibu
kepada anak lancar, menyusui (+) kuat, dalam tiga hari ini belum
dibawa ke dokter, mual (-) dan muntah (-), batuk (+), ibu mengeluh
anak sesak (+) terutama pada malam hari, sering menangis rewel (+),
BAB dan BAK frekuensi dan jumlah dalam batas normal

± 4 jam sebelum datang ke RSUD RA Kartini Jepara, anak masih


demam, tidak turun, menggigil (-), kejang (-), mual (-) dan muntah (-),
batuk (+), sesak (+) masih dirasakan, menangis rewel (+), frekuensi
menyusui kurang (+), BAB frekuensi dan jumlah dalam batas normal,
feces berwarna seperti dempul (+), BAK frekuensi dan jumlah dalam
batas normal, anak tampak lemas. Kemudian anak dibawa ke IGD
RSUD RA Kartini Jepara, melalui pemeriksaan fisik dikatakan anak
mengalami gizi buruk dan kolestasis lalu dianjurkan untuk rawat inap di
bangsal Anyelir RSUD RA Kartini Jepara.
RPD
RPK
Anak pernah di rawat di RSUD RA
Kartini Jepara ± 2 bulan yang lalu, di
Tidak ada keluarga yang
katakan mengalami gizi buruk dan sakit seperti ini
kolestasis, lalu di rawat inap salama ±
5 hari, lalu di rujuk ke RSDK, untuk
penanganan lebih lanjut.

Riwayat perinatal

ANC > 4 kali di bidan, ANB (-), riwayat sakit saat kehamilan
disangkal, riwayat minum jamu selama kehamilan disangkal,
obat-obatan yang diminum saat hamil yaitu vitamin dan tablet
penambah darah.
Riwayat pemeliharaan postnatal
Periksa di bidan dan dinyatakan sehat

Riwayat kontrasepsi
Ibu mengikuti program keluarga berencana suntik 3 bulan

Riwayat imunisasi
BCG : 1x(0 bulan), scar (+)
Difteri :
Tetanus :
Pertusis :
Polio :
Hepatitis :
Kesan : imunisasi dasar tidak lengkap sesuai umur
Riwayat Makan dan Minum anak

ASI diberikan sejak lahir sampai usia 4 bulan, diberikan


semau anak

Pertumbuhan dan Perkembangan


Pengukuran Anthropometri
• Berat Badan Sekarang = 3 kg
• Berat Badan Bulan Lalu = 2,5 kg
• Berat Badan Lahir = 2000 gr
• Panjang Badan = 40 cm
• Lingkar Kepala = 31 cm
• Lingkar Lengan Atas = 5 cm
Interpretasi pertumbuhan
• WAZ = - 6,80  Berat badan sangat kurang
• HAZ = - 7,96  Perawakan sangat pendek
• WHZ = - 1, 19 Gizi baik
• Keadaan umum :Sadar, menangis, nafas
spontan
• Tanda vital :Nadi : 82 x / menit, isi dan
tegangan cukup
Frekuensi nafas: 32 x / menit
Suhu : 35,9°C.
• Kepala :Mesosefal, lingkar kepala : 31 cm.
Mata :Konjungtiva palpebra anemis +/+, sklera
ikterik (-), mata cekung (-) air mata , pupil isokor
 3 mm/3 mm, reflek cahaya +/+ (normal), reflek
kornea +/+ (normal).
• Telinga :Discharge -/-
• Hidung :Nafas cuping , epistaksis -/-,
discharge -/-
• Mulut:Mukosa tidak kering, sianosis , lidah
tidak kotor dan tremor .
• Leher : Simetris, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe
• Kulit : Sianotik ,anemis 
• Tonus : Normotonus
• Edema : Tidak ada
Dada:
• Inspeksi :Simetris statis dinamis
• Palpasi :Sulit dinilai.
• Perkusi :Sonor seluruh lapangan paru.
• Auskultasi :Suara dasar vesikuler +/+
Suara tambahan: wheezing -/- ronkhi +/+,
hantaran -/-
Jantung :
• Inspeksi :Iktus kordis tidak tampak
• Palpasi :Iktus kordis teraba di sela iga IV,
2 cm medial linea medioklavikula sinistra,
kuat angkat , tidak melebar.
• Perkusi :Batas kiri : sulit dinilai
Batas atas : sulit dinilai
Batas kanan: sulit dinilai
• Auskultasi : Suara jantung I dan II normal,
irama reguler, gallop  , bising .
• Abdomen :
• Inspeksi : cembung, umbilikal menonjol
• Auskultasi : Bising usus  normal
• Perkusi : Timpani, pekak sisi  normal, pekak
alih 
• Palpasi : Supel, nyeri tekan ,
Hepar : membesar
Lien : S2
• EKTREMITAS
Superior Inferior
Sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Edema -/- -/-
Capillary refill <2” <2”

• Pemeriksaan Motorik
Pergerakan +/+, simetris +/+, simetris
Kekuatan 5/5 5/5
Tonus N/N N/N
Trofi E/E E/E
Reflek fisiologis N/N N/N
Reflek patologis -/ - -/-
Klonus -/-
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil
Hemogoblin 11,7 gr%
Hematokrit 31,7 gr%
Leukosit 19370 mm3
Trombosit 294000 mm3
GDS 30 mg%
Ureum 15,6 mg%
Creatinin 0,6 mg%
Albumin 3,6 gr%
Bilirubin Total 27,36 mg%
Bilirubin Direk 17,09 mg%
SGOT 540 Unit/L
SGPT 234 Unit/L
Alkali Phospatase 543 Unit/L
Natrium 133,0 mmol/L
Kalium 4,29 mmol/L
Chlorida 107,9 mmol/L
Assesment
Kolestasis
DD/ intrahepatik
Ekstrahepatik
Diagnosis : Subyektif: demam 3 hari, konjungtiva ikterik (+/+)
Obyektif : darah rutin, AST, ALT, GGT, tes fungsi hati
Terapi : Inf Kaen 4B 10 tpm
Inj. Cefepime 2x150 mg
Inj. Amikasin 1x25 mg
Inj. Vit K 1x1
Urdafalk 25 mg
Monitoring : Pengawasan keadaan umum
Tanda vital
Pengawasan tanda ikterik
Tanda-tanda komplikasi
Edukasi :
• menjelaskan kepada orang tua pasien, bahwa anak
menderita kolestasis
• menjelaskan kepada keluarga bahwa akan dilakukan
pemeriksaan untuk memastikan penyakitnya.
• Menjelaskan keluarga pasien diberikan infus Kaen 4b untuk
pengganti cairan elektrolit yang hilang
• Menjelaskan kepada keluarga pasien diberikan vitamin K,
dimana dapat memperbaiki proses pembekuan darah
• Menjelaskan keluarga pasien mengenai pemberian
antibiotika Cefepime dan amikasin
• Menjelaskan pemberian urdafalk yang diindikasikan untuk
pasien dengan kolestasis
• Gizi buruk marasmus

Diagnosis : Subjektif : bayi preterm, BBLR, BB sekarang 3 kg, sesak


nafas, batuk
Objektif : darah rutin, foto thorax
Terapi : Asam folat 1 mg 1x1
Diet 12 x 30 cc
Monitoring : Pengawasan keadaan umum, tanda vital
Edukasi :
- menjelaskan kepada keluarga bahwa pasien menderita gizi buruk
- menjelaskan kepada keluarga pasien, bahwa pasien membutuhkan
nutrisi yang baik.
- menjelaskan kepada keluarga mengenai pemberian asam folat yang
berguna untuk produksi sel darah merah dan mencegah anemia
- menjelaskan kepada keluarga pasien dampak bila anak terkena gizi
buruk antara lain mengalami gangguan perkembangan
PEMBAHASAN

Berbagai masalah yang timbul akibat gizi


buruk antara lain tingginya angka kelahiran
bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR)

Pada pasien ini memiliki riwayat


BBLR , yaitu 2000 gr
PEMBAHASAN

Tipe marasmus ditandai dengan gejala tampak sangat


kurus, wajah seperti orang tua, cengeng, rewel, kulit
keriput,perut cekung, rambut tipis, jarang dan kusam,
tulang iga tampak jelas, pantat kendur dan keriput.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan


umum, tampak sakit, rewel, turgor kulit tidak
kembali dengan cepat, kulit sianosis, sesak
Kolestasis adalah kegagalan aliran cairan
empedu masuk duodenum dalam jumlah
normal.
Indikator kolestasis:
•Bilirubin direk >17μmol/L(1,0 mg/dL)
•Bilirubin direk >20% dari konsentrasi serum
bilirubin total,jika jumlah bilirubin
>85μmol/L(5,0 mg/dL)
 pada pasien ini didapatkan hasil bilirubin
direk 17,09 mg%
• Keadaan umum pasien, adanya dismorfik atau
makroglosi, adanya kulit tampak ikterik, pucat,
seklera ikterik, kulit ikterik, hepatomegali,
spleenomegali, kelainan jantung, hernia
umbilikalis, venektasi, petechie /purpura,
hidrokel, asites atau clubbing.
• Pada pasien ini didapatkan keadaan umum
pasien adanya kulit tampak ikterik,
hepatomegali dan splenomegali, hernia
umbilikalis.
Penatalaksanaan tergantung dari diagnosis:
• Medikamentosa supportif kolestasis dapat
diberikan UDCA, multivitamin yang larut
dalam lemak (vitamin A,D,E,K), MCT, dan
hepatoprotektor.
• Antibiotik ataupun antiviral pada neonatal
hepatitis
• Pada pasien ini diberikan terapi Inj. Cefepime
2x150 mg , Inj. Amikasin 1x25 mg, Inj. Vit K
1x1, Urdafalk 25 mg

Anda mungkin juga menyukai