Anda di halaman 1dari 36

Diskusi Onkologi Dokter Muda THT-KL

ANGIOFIBROMA NASOFARING JUVENILE

PEMBIMBING:
DR. BAKTI SURARSO, SP. THT-KL(K)

Departemen Ilmu Kesehatan THT-KL


Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga-RSUD Dr. Soetomo
2015
Pendahuluan

 Karsinoma Nasofaring (KNF) adalah tumor ganas


yang berasal dari epitel mukosa, jaringan penyangga
atau lunak, atau kelenjar yang terletak pada
nasofaring.

♂:♀=2:1
 Umur rata-rata: 30- 50 thn
 40% tumor regio kepala
Lokalisasi

 Fossa Rosenmulleri (paling banyak)


 Sekitar tuba Eustachius
 Dinding belakang nasofaring
 Atap nasofaring
Etiologi

 Virus Epstein-Barr
 Bahan karsinogenik (terutama Nitrosamin)
 Genetik (ras Mongoloid)
 Lain-lain:
 iritasi menahun (asap, panas, pedas  radang nasofaring
kronis)
 sosial ekonomi rendah ( memasak dengan kayu bakar, sering
makan ikan asin, kurang vitamin, gizi kurang, imunitas lemah)
anatomi

Anatomi
Batas-batas

 anterior : koane/ nares posterior


 posterior : setinggi kolumna vertebra C1-2
 inferior : dinding atas palatum mole
 superior : basis kranii (os occipital & sfenoid)
 lateral : fossa Rosenmülleri kanan & kiri
Anamnesis & Gejala Klinik

 Gejala dini: telinga(tinnitus), hidung


 Gejala lanjut
 Ekspansif
 Ke atas (koane), ke bawah (palatum mole)
 Infiltratif
 Ke atas → foramen laserum → sindroma petrosfenoidal→
Sakit kepala, paresis N III, IV, V, VI
 Ke samping → foramen jugulare → sindroma parotidean →
Paresis N IX, X, XI, XII
 Metastasis
Nervus
kranialis
MENURUT American Academy of
PENATAAN
KELENJAR LIMFE Otolaryngology- Head and Neck Society (AAO-
LEHER HNS, 2000)

 Level 1
 Level 1 B
 Level II A
 Level II B
 Level III
 Level IV
 Level VA
 Level V B
Drainase limfatik

 metastasis tumor ganas  Gambar :


di nasofaring, orofaring
dan bagian posterior
sinus maksilaris.
Waspada TGN bila dijumpai TRIAS
GEJALA

Tumor leher Gejala intrakranial


Gejala telinga Gejala telinga
Gejala hidung Gejala hidung

Tumor leher
Gejala intrakranial
Gejala hidung
Diagnosis

A. Diagnosis klinik
1. umur (biasanya usia tua > 40 th)
2. gejala klinis  dini / lanjut
3. pemeriksaan lokal  tumor di nasofaring
4. radiologis  mass di nasofaring

B. Diagnosis histopatologis (Dx pasti)


- biopsi nasofaring  sel ganas +
Diagnosis banding
 angiofibroma nasofaring juvenilis
 angiofibroma nasofaring
 adenoid persisten
 TBC nasofaring
DATA PRIBADI

 Nama : An. N
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Umur : 11 Tahun
 Suku bangsa : Madura
 Tanggal pemeriksaan : 20 Mei 2015
 Pekerjaan : Pelajar
 Alamat : Surabaya
ANAMNESIS

 Keluhan Utama: Keluar benjolan dari hidung kiri


sejak 2 minggu yang lalu
ANAMNESIS

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG(1)


 Pasien mengeluh benjolan keluar dari hidung kiri sejak 2
minggu yang lalu. Empat bulan yang lalu benjolan sebesar
jagung berwarna merah dan semakin lama benjolan semakin
membesar. Benjolan tersebut mudah berdarah, bau,
namun tidak nyeri.
 Pasien juga mengeluh sering mimisan pada hidung kirinya
sejak delapan bulan yang lalu. Dalam satu bulan pasien bisa
mimisan 6-7 kali. Mimisan biasanya dicetuskan oleh kelelahan
(setelah pasien bermain). Setiap kali mimisan jumlah darah
yang keluar banyak (dapat mencapai ± 2 gelas air mineral).
Mimisan juga disertai oleh pilek. Ingus pasien cair (masukin apa
enggak?).
ANAMNESIS

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG(2)


 Pasien juga merasa hidung kirinya buntu sejak 4
bulan yang lalu dan semakin bertambah buntu seiring
bertambah besarnya benjolan pada hidung kirinya.
Pasien juga merasa penciumannya menurun sejak
4 bulan yang lalu dan pasien mencium bau tak sedap
dari hidungnya sejak 4 bulan yang lalu.
 Pasien merasa telinga kirinya berdenging sejak 4
bulan yang lalu. Nyeri pada kedua telinga disangkal.
Riwayat keluar cairan pada kedua telinga disangkal.
Riwayat trauma di kepala atau dipukul disangkal.
ANAMNESIS

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG(3)


 Tidak didapatkan keluhan kesulitan menelan
maupun nyeri telan. Pasien masih bisa makan nasi.
 Pipi kiri pasien membesar sejak 3 bulan yang lalu.
Benjolan pipi tidak nyeri.
 Keluhan pusing atau nyeri kepala tidak didapatkan
ANAMNESIS

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


 Riwayat luka yang lama sembuh disangkal.
 Riwayat lebam pada tubuh tanpa sebab yang jelas
disangkal.
ANAMNESIS

 Riwayat penyakit keluarga


Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan seperti
pasien
Ibu pasien menderita kanker rahim

 Riwayat pekerjaan
Pasien merupakan pelajar sekolah dasar kelas empat
Pemeriksaan fisik
PEMERIKSAAN FISIK

 Status Generalis
 Keadaan umum: baik, compos mentis
- TD : 110/80 mm Hg
- Nadi : 88x/m teratur, kuat angkat
- RR : 20x/m
- suhu : 36,50 C (axilla)
Kepala-leher:
anemic+/icterus-/cyanosis-/dyspnea-; pembesaran KGB regional
leher -/-
Thorax:
simetris+/retraksi-
Cor: S1S2 tunggal, murmur-/gallop-
Pulmo: suara nafas vesikuler/vesikuler, ronchi-/-, wheezing -/-
Abdomen:
soepel, meteorismus-, bising usus (+) normal, hepar dan lien
tidak teraba
Extremitas:
akral hangat kering merah, capillary refill time <2s, edema --/--
Status neurologis

 GCS 456
 N. I : tidak dievaluasi
 N. II : ODS > 2/60
 N. III, IV, VI : ptosis -/-, gerak mata bisa segala arah
 Pupil bulat isokor diameter pupil 3mm/3mm. Reflex
cahaya +/+
 N. V : dalam batas normal
 N VII : dalam batas normal
 N VIII : (belum dievaluasi)
 N IX, X : dalam batas normal
 N XI : dalam batas normal
 N. XII : dalam batas normal

(dimasukin g ya status neurologisnya)


 FOTO PASIEN
Status lokalis

TELINGA
Kanan Kiri
Auriculum
Bentuk Normal Normal
Radang/ Abses - -
Nyeri Tekan/ Tarik - -
MAE
Radang - -
Serumen + +
Sekret - -
MT
Intak + +
Reflek Cahaya + -
Retraksi - +
Bombans - -
Hiperemi - -
Tes Pendengaran Belum Belum
dievaluasi dievaluasi
Status lokalis

HIDUNG
Rinoskopi anterior:
Kanan Kiri
Kavum Nasi Sekret-, krusta-, Massa -, Massa mudah berdarah
hiperemi - dan berwarna merah
memenuhi kavum nasi
Meatus Nasi Inferior Hiperemi-, edema - sde
Konka Nasi Inferior Hiperemi -, edema - sde
Meatus Nasi Media Hiperemi -, edema - sde
Konka Nasi Media Hiperemi -, edema - sde
Septum Nasi Deviasi (-) sde
Fenomena palatum mole - sde
Rinoskopi posterior: tidak dilakukan
Status lokalis

TENGGOROK
» Bibir: bentuk normal, gerakan bibir dan sudut bibir simetris
+/+
» Mulut: mukosa mulut: tanda radang -, trismus -/-, foetor -/-
» Ginggiva: radang -, tumor -, destruksi -
» Lidah: tumor -, gerakan tidak ada kelainan
» Malampati 3 jd tonsil dan lain2 sde ??????
» Tonsil: ukuran T1/T1, hiperemi -/-, edema -/-, pelebaran
kripta -/-, detritus -/-
» Faring: hiperemi -, edema -, granulasi -, reflex muntah +,
massa atau terdorong massa
» Uvula: posisi di tengah, hiperemi –
» Arkus anterior: hiperemi -/-
» Arkus posterior: hiperemi -/-
IDENTIFIKASI MASALAH

 Massa dari hidung kiri yang mudah berdarah dan semakin membesar
sejak 4 bulan yang lalu
 Epistaksis dari hidung kiri yang profus sejak 8 bulan lalu
 Hidung buntu sejak 4 bulan lalu
 Penurunan penciuman dan mencium bau tak sedap sejak 4 bulan lalu
 Telinga berdenging sejak 4 bulan lalu
 Pipi kiri bengkak sejak 3 bulan lalu
 Massa yang mudah berdarah dan berwarna merah pada hidung kiri
 Fenomena palatum mole negatif
 Massa di belakang faring ? Shg malampati 3 ?????
 Retraksi membran timpani kiri dan reflek cahaya -
- Keluar massa dari hidung kiri yang mudah - Kavum nasi sinistra:
Faktor dipenuhi massa yang
berdarah, bau dan semakin besar sejak 4
presdiposisi: mudah berdarah berwarna
bulan yg lalu.
laki-laki, usia merah
- Hidung kiri buntu dan penciuman menurun
muda (11 - Fenomena palatum mole
sejak 4 bulan yg lalu negatif
tahun),
- Epistaksis profuse disertai pilek cair pada - Membran timpani kiri:
hidung kiri sejak 8 bulan lalu retraksi +, reflek
- Telinga berdenging sejak 4 bulan lalu cahaya –

ANGIOFIBROMA
NASOFARING JUVENILE

Terapi:
- Perbaikan
Diagnosis: keadaan Monitor: Edukasi:
- CT scan umum - Vital sign - Penyakit
- Waters dan (anemia) - Progresivitas massa - rencana
skull lateral - Pemberian dan komplikasi dari pengobatan
- Angiografi hormon pembesaran massa - komplikasi yang
estrogen - keluhan mungkin terjadi
- Pembedahan
- radiasi
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai