Karsinoma
Nasofaring
Wira Ditya 1010312035
Dasar
tengkorak
Batas Vertebra
Rongga
hidung
Nasofaring servikal
Palatum
mole
Sebagai jalan udara pada respirasi
Jalan udara ke tuba eustachius
Resonator
Sebagai drainge sinus paranasal, kavum
timpani, dan hidung
Bloom dan Fawcett :
1. Epitel selapis thorax bersilia “Simple Columnar Cilated Epithelium”
2. Epitel thorax berlapis “Stratified Columnar Epithelium”
3. Epitel thorax berlapis bersilia “Stratified Columnar Ciliated Epithelium”
4. Epitel thorax berlapis semu bersilia “Pseudo-Stratified Columnar Ciliated
Epithelium”
HISTOPATOLOGI
WHO 1: Karsinoma sel skuamosa berkeratinisasi
Di Indonesia, KNF
merupakan karsinoma
Usia rata-rata 50 tahun daerah kepala dan leher
terbanyak yaitu hampir
60%.
Faktor
genetik
Lingkungan
Gejala
Metastasis
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Biopsi Nasofaring
Pemeriksaan Radiologi
STADIUM
Stadium 4 (N<6cm):
kemoradiasi
Stadium Stadium
1 : 85% 2: 75%
Stadium Stadium
3 : 45% 4: 10%
Merubah kebiasaan hidup yang salah
Lingkungan hidup yang sehat
Meningkatkan keadaan sosio-ekonomi
Tes serologik IgA-anti VCA dan IgA anti EA
Karsinoma nasofaring adalah tumor ganas yang timbul pada
epitelial pelapis ruangan dibelakang hidung (nasofaring).
Karsinoma nasofaring masih banyak ditemukan di Indonesia.
Banyak faktor yang diduga berhubungan dengan KNF, yaitu
Adanya infeksi EBV,
Faktor lingkungan
Genetik