PENYAKIT AKIBAT KERJA ADALAH GANGGUAN KESEHATAN BAIK JASMANI MAUPUN ROHANI YANG

DITIMBULKAN ATAUPUN DIPERPARAH KARENA AKTIVITAS KERJA ATAU KONDISI YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PEKERJAAN. (HEBBIE ILMA ADZIM, 2013)
PENYAKIT AKIBATHUBUNGANKERJA

PENYAKIT AKIBATHUBUNGANKERJA MENURUTWHO:

• MUNGKIN SEBAGIAN DISEBABKAN OLEH KONDISI KERJA YANGK URANG BAIK.
• PENYAKIT DAPAT DIPERBERAT, DIPERCEPAT ATAU KAMBUH OLEH PEMAPARAN DI TEMPAT KERJA DAN DAPAT
MENGURANGI KAPASITAS KERJA.
• SIFAT PERORANGAN, LINGKUNGAN DAN FACTOR SOCIAL BUDAYA UMUMNYA BERPERANAN SEBAGAI FACTOR
RISIKO DAN LEBIH UMUM DARIPADA PENYAKIT AKIBAT KERJA.
KLASIFIKASI PAK (WHO)

1. PENYAKIT YANG HANYA DISEBABKAN OLEH PEKERJAAN, CTH: PNEUMOCONIOSIS.

2. PENYAKIT YANG SALAH SATU PENYEBABNYA ADALAH PEKERJAAN, CTH: KARSINOMA, BRONKHOGENIK.
3. PENYAKIT DENGAN PEKERJAAN, CTH: BRONKITIS KHRONIS.
4. PENYAKIT DIMANA PEKERJAAN MEMPERBERAT SUATU KONDISI YANG SUDAH ADA SEBELUMNYA, CTH:
ASMA
PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT
KERJA:
• Golongan fisik:
• Bising, Radiasi, Suhu
ekstrem, Tekanan udara,
Vibrasi, Penerangan

• Golongan Kimiawi:
• Semua bahan kimia
dalam bentuk debu, uap ,
gas, larutan, kabut
BAHAYA LINGKUNGAN KERJA RUMAH SAKIT

• Bising
• Getaran
Bahaya fisik • Suhu ekstrim
• Cahaya
• Radiasi

• Antiseptik
Bahaya kimia • Reagent
• Gas anastesi

•
Bahaya •
Virus
Bakteri
• Jamur
biologi • Parasit

• Shift (kerja bergilir)

Psikososial • Beban kerja
• Hubungan sesama pekerja/atasan
PENYAKIT AKIBAT KERJA DI RUMAH SAKIT DAPAT TERJADI KEPADA TENAGA NON
MEDIS MAUPUN NON MEDIS:

1. PENCUCIAN (LAUNDRY)
2. RUMAH TANGGA (HOUSEKEEPING)
3. GIZI (PENYIAPAN MAKANAN)
4. FARMASI.
5. STERILISASI
6. LABORATORIUM
7. PETUGAS RADIOLOGI
8. PERAWAT
9. DOKTER
10.DOKTER GIGI
• PENCEGAHAN PAK
1. PAKAILAH APD SECARA BENAR DAN TERATUR
2. KENALI RESIKO PEKERJAAN DAN CEGAH SUPAYA TIDAK TERJADI LEBIH LANJUT
3. SEGERA AKSES TEMPAT KESEHATAN TERDEKAT APABILA TERJADI LUKA YANG BERKELANJUTAN.
• PERAWATAN DAN PENGOBATAN
1. TERAPI MEDIKAMENTOSA YAITU TERAPI DG OBAT-OBATAN
2. TERAPI OKUPASIA
- PINDAH KE BAGIAN YANG TIDAK TERPAPAR
- LAKUKAN CARA KERJA DENGAN KEMAMPUAN FISIK
4. Pelatihan atau training merupakan hal
yang penting dalam program pengendalian
bahaya sebagai bagian dari program
keselamatan dan kesehatan kerja di tempat
kerja.

5. Standar kerja dalam setiap

pekerjaan berbeda-beda, hal ini dapat
dituliskan dalam SOP (Standart
Operating Prosedure) yang harus
dilaksanakan pada setiap pekerjaan.
Berisi tentang proses kerja secara
detail, dari awal pekerjaan sampai
dengan tahap akhir pekerjaan.
TERIMAKASIH
 DAFTAR PUSTAKA
ADZIM, HEBBIE ILMA. (2013). PENGERTIAN DAN ELEMEN SISTEM MANAJEMEN K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA). AHLI K3
UMUM. JAKARTA: EGC
BAKTI, ZAINAL. 2014. SISTIM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) SESUAI PP NO. 50 TAHUN 2012
ENDROYO, BAMBANG. 2006. PERANAN MANAJEMEN K3 DALAM PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA KONSTRUKSI. SEMARANG :
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES).
RIJANTO, BOEDI. 2010. PEDOMAN PRAKTIS KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L). JAKARTA : MITRA WACANA
MEDIA.