Anda di halaman 1dari 29

EPIDEMIOLOGI, LATAR BELAKANG

DAN PENGENDALIAN HIV DAN AIDS

dr. Makhrozal, M.Kes


Dinas Kesehatan Aceh Utara KPAK
ACEH UTARA

Materi Blok 21 FK Unimal


INDIKATOR GLOBAL (DATA UNAIDS)
Sasaran strategis UNAIDS 2020 :
1. Infeksi baru HIV < 500.000;
2. Kematian terkait AIDS < 500.000;
3. Eliminasi diskriminasi terhadap penderita
HIV 2030 Epidemi HIV didunia berakhir.
5 Propinsi dengan Kasus AIDS tertinggi
(Kumulatif 82.556) sd Juni 2016 dari
Propinsi 34

4.919

5.442 16.431

Jawa Timur

8.162 Papua

DKI Jakarta

Jawa Tengah
13.335 Jawa Barat
SITUASI HIV/AIDS DI INDONESIA
1. Yang perlu dicermati dalam 5 tahun terakhir :
• Penularan baru HIV tercatat antara 28-30 ribu;
• Berdasarkan faktor risiko penularan HIV : hubungan Sex 39 %,
LSL 37 % (terus meningkat dgn cepat), jarum suntik 3 %, lain-
lain 20 %.
• Jumlah AIDS terbanyak berdasarkan pekerjaan adalah tenaga
non profesional dan ibu rumah tangga.
2. Keberhasilan terapi terhadap ODHA nampak nyata dengan
terus menurun case fatality rate AIDS sejak tahun 2000
(21.48%) pada 2015 hanya sebesar 1.16%.
3. Sejak 2014, pemerintah mengefisienkan Lembaga Non
Struktural, dimana Komisi Penanggulangan AIDS merupakan
bagian di dalamnya, sehingga perlu dipersiapkan
keberlangsungan program pengendalian dan koordinasinya.
Kondisi Yang Mempercepat Penularan?
Jumlah Penduduk Indonesia: 240 juta

230,000
Wanita
75.000 Penjaja seks
penasun

6,7 Juta Pria


membeli Sex 4,9 Juta
menikah
(2-20% dari Pria Dewasa)
dg pria risiko
tinggi

1,13 Juta
Gay dan Waria

Anak-anak

Laki-laki Perempuan 7
Estimasi Populasi Rawan Tertular HIV Tahun 2012, Kemenkes
Gelombang Epidemi HIV
Di Indonesia
Gelombang 3

Gelombang 2
2007-sekarang : penularan melalui
Heteroseksual
1997 – 2007 - dari laki-laki pembeli seks kepada
Gelombang 1 Penularan melalui alat suntik istri/pasangan
(penasun) - dari Ibu yang HIV ke bayi

1987-1997
Penularan melalui
Hubungan seks sejenis
laki-laki (homo)
Jumlah Kasus HIV-AIDS di Indonesia yang Dilaporkan
Tahun 2005 s/d Juni 2016

32,711

30,935

29,037

21,591 21,511
21,031

17,847

11,741
10,862
10,362
9,793
8,279 7,963
7,195 7,470 7,185
6,744
6,048
5,239 5,298
4,828
3,680
3,267

859

s.d. 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016*

Jumlah Kasus HIV Jumlah Kasus AIDS


Persentase Kumulatif Kasus HIV di Indonesia Yang Dilaporkan
Menurut Faktor Risiko Tahun 2010 s/d Juni 2016

14,793
16,000

12,511
14,000

10,825
10,668
12,000

9,873
10,000

8,499
6,903
6,623

8,000
6,549

6,075

4,677

4,672
6,000
4,362

4,241
3,858

3,604
3,299

3,287
2,780

2,675
4,000
2,461

2,448
1,794
1,514
1,040

2,000

802
506

360
-
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016*

Penasun Heteroseksual LSL Lain-lain


-
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
390
405
827

2010
3,480
15,648
841

547
242
683

2011
3,113
15,490
956

541

≤4
208
697

2012
2,964

5-14
15,133
1,968

15-19
759
316
1,058

2013
4,493

20-24
20,976
1,435

25-49
1,030
358
1,101
≥50
2014

4,894
23,512
1,816

795
Jumlah HIV di Indonesia Yang Dilaporkan

338
1,119
2015

4,871
21,810
Menurut Kelompok Umur Tahun 2010 s/d Juni 2016

2,002

382
200
603
2,969
2016*

12,537
1,156
Jumlah HIV di Indonesia Yang Dilaporkan Menurut
Jenis Kelamin s/d Juni 2016

12%

32% 56%

Laki - Laki Perempuan Tidak Melaporkan Jenis Kelamin


Persentase Kumulatif Kasus AIDS di Indonesia Yang Dilaporkan
Menurut Kelompok Umur s/d Juni 2016

31.4
30.3

13.7
12.6

4.4
2.8
1.9
1.2 1.3
0.3

<1 1-4 5-14 15-19 20-29 30-39 40-49 50-59 >=60 tidak
melaporkan
umur
Persentase Kasus AIDS di Indonesia Yang Dilaporkan
Menurut Faktor Risiko s/d Juni 2016

0.4
3.3
14.1

10.9
Homosex
Heterosex
0.3
3.0 Bisex
Perinatal
Tranfusi

0.5 67.6 IDU


tak diketahui
lain-lain
Jumlah Orang yang Dites HIV, HIV+
dan Positif Rate s/d Juni 2016
1,400,000 8.0%

1,263,871
7.2%
7.0%
1,200,000
1,080,000 1,095,148

6.0%
1,000,000
884,905
5.0%
800,000

4.0%
634,689
579,185 3.6%
600,000
3.0% 3.0%
2.8%
2.7%
2.4% 2.4%
400,000
300,577 2.0%

200,000
1.0%

21,591 21,031 21,511 29,037 32,711 30,935 17,847


- 0.0%
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Tes HIV HIV+ Postive Rate


KEBIJAKAN PROGRAM
PENGENDALIAN HIV-AIDS DAN PIMS
Prevalensi HIV berdasarkan Kelompok
Berisiko Tahun 2007, 2011 dan 2015

WPSL WPSTL Pria Risti Waria LSL Penasun WBP


2007* 10.00% 4.50% 0.80% 24.33% 5.33% 52.40%
2011* 10.41% 2.89% 0.70% 21.85% 8.48% 41.20% 2.95%
2015 7.97% 2.20% 0.82% 24.82% 25.80% 28.78% 2.95%

17
Prevalensi Sifilis berdasarkan
Kelompok Berisiko Tahun 2007, 2011
dan 2015

WPSL WPSTL Pria Risti Waria LSL Penasun WBP


2007* 15.00% 6.00% 6.20% 26.67% 4.33% 1.20%
2011 10.16% 3.14% 4.35% 25.25% 9.29% 2.11% 4.75%
2015 6.49% 2.16% 2.69% 17.39% 15.71% 1.46% 2.10%

18
Pemahaman Benar Pencegahan HIV
di Kelompok Berisiko Tahun 2007,
2011 dan 2015

60.56%
58.62%

48.90%
43.87%
40.62%
35.22% 34.80%

31.96%
26.51% 25.60%
23.98%
22.30%
19.71% 20.30% 18.74%
15.40% 16.26% 16.66%
12.66% 11.65%
15.73%
14.36%
2011

2007
2011
2007

2015
2007
2011
2015
2007
2011
2015
2007
2011
2015

2015
2007
2011
2015
2011
2015
2011
2015
WPSL WPSTL Pria Risti Waria LSL Penasun WBP Remaja
19
Framework Upaya Pengendalian
STANDAR PELAYANAN
Populasi Kunci MINIMAL
1. Penasun
2. Penjaja Seks L/TL Bayi NORMA-STANDAR-PROSEDUR-
Ibu Hamil
Balita KRITERIA

KEBIJAKAN & STRATEGI


Populasi Berisiko
1. Pasangan ODHA INTERVENSI
KOMPREHENSIF INTERVENSI
BERKESINAMBUNGAN INSTITUSI/KELEMBAGAAN
Pasangan BERBASIS RISIKO Anak KESEHATAN
Populasi Rentan
Usia KESEHATAN Usia 1. DINKES PROV/KAB/KOTA
1. Ibu Hamil
2. Pasien IMS
Subur Sekolah 2. RS PUSAT/DAERAH/SWASTA
3. BALAI KESEHATAN
3. Pasien TB/Hep 4. PUSKESMAS
4. Balita Gibur
REMAJA
Populasi umum
Remaja Usia
15-24 tahun

KELUARGA SADAR KESEHATAN


20
Tujuan Pengendalian HIV-AIDS
dan IMS

GETTING THREE ZEROES

• Menurunkan jumlah kasus baru HIV


• Menurunkan angka kematian
• Menurunkan stigma dan diskriminasi

Meningkatkan kualitas hidup ODHA


Getting To Three Zeroes
90% Pop kunci tahu
LKB & SUFA status HIV Target 90/90/90
(Layanan Komprehensif 100% skrining EID pd
Berkesinambungan &
Startegic Use For ARV) bayi dr Ibu HIV+

2030
2012 2016 2019 2020 2027

2030
Tripel eliminasi HIV, getting to zero
Permenkes ttg
Sifilis & Hep pd bayi
Skrining HIV, Sifilis,
bumil
KERANGKA KERJA LAYANAN
KOMPREHENSIF BERKESINAMBUNGAN
KPA
COMMUNITY
ORGANIZER

Fasyankes Fasyankes
Primer
Sekunder
PUSKESMAS
RS Kab/Kota
KADER

Masyarakat
keluarga

PBM:
LSM, Ormas,
Kelompok Orsos, Relawan
Fasyankes Dukungan
PBR:
Tersier Keluarga ODHA
RS Provinsi

26
COMMUNITY
ORGANIZER
Case Fatality Rate (%)

21.48

ARV terbukti
menurunkan
13.64 13.33 kematian kasus HIV
11.51

8.71 8.22
7.21
6.63
5.97
5.31 5.04 4.73
3.93
2.77
1.60
0.94
0.02
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Tujuan Akselerasi Cakupan ART

 Mengurangi morbiditas dan mortalitas pada ODHA dan


 Memaksimalkan dampak pengobatan dan Pencegahan dari
ARV.

Strategi TOP melalui LKB


 T  Temukan ODHA
 O  Obati dgn Terapi ARV segera setelah memenuhi syarat
 P  Pertahankan kepatuhan ODHA dalam mengakses
layanan dan Terapi ARV secara teratur
 LKB  Layanan Komprehensif Berkesinambungan
28
STRATEGIC USE OF ARV (SUFA)
T-O-P
Untuk meningkatkan cakupan tes HIV dan terapi ARV
• TEMUKAN OBATI PERTAHANKAN
• “Peningkatan “Pemberian ARV tanpa “Meningkatkan
Tes”: melihat CD4” retensi ART”
• pasangan ODHA • Ibu Hamil HIV (ODHA • Peningkatan
• ibu hamil Hamil) koordinasi
• pasien IMS • ODHA - TB • Peran aktif ODHA
• pasien TB • ODHA - Hepatitis dan keluarga
• Strategi komunikasi
• pasien Hepatitis • ODHA – pasangan
negatif (Serodiscordant) • Dukungan ODHA
• Populasi Kunci :
WPS, LSL, TG, • ODHA Populasi Kunci • Kartu Pasien
Penasun (PS, Penasun, LSL TG beregister nasional
• Semua orang yg Waria) diisi lengkap
tinggal di daerah • Semua ODHA di daerah • Ikhtisar Perawatan
epidemi meluas epidemi meluas diisi lengkap
RENCANA AKSI NASIONAL PENGENDALIAN HIV
SEKTOR KESEHATAN 2015-2019

1. Meningkatkan Cakupan Layanan HIV- AIDS


dan IMS melalui LKB (Layanan
Komprehensif HIV dan IMS yang
Berkesinambungan)

2. Memperkuat sistem kesehatan


nasional dalam pelaksanaan Layanan
Komprehensif Berkesinambungan (LKB)
HIV-AIDS dan IMS
Strategi 1
Meningkatkan Cakupan Layanan
HIV-AIDS dan PIMS melalui LKB
1. Peningkatan Tes HIV dan Konseling
2. Peningkatan Cakupan dan Retensi Pengobatan ARV
3. Pengendalian Infeksi Menular Seksual (IMS)
4. Pencegahan Penularan HIV dari Ibu dan Anak (PPIA),
5. Kolaborasi TB-HIV
6. Pengembangan Laboratorium HIV dan IMS
7. Program Pengurangan Dampak Buruk Napza (PDBN)
8. Kewaspadaan Standar
9. Peningkatan Promosi Pencegahan HIV dan IMS
10.Meningkatkan Pengamanan Darah Donor dan Produk
Darah Lain
Strategi 2
Penguatan Sistem Kesehatan Nasional dalam
pelaksanaan LKB

1. Penguatan Sistem Pembiayaan Program


2. Penguatan Manajemen Program
3. Pengembangan Sumber Daya Manusia
4. Penguatan Sistem Informasi Strategis, Monitoring dan
Evaluasi
5. Penguatan Tata Kelola Logistik program
6. Memperkuat Jejaring Kerja dan Meningkatkan
Partisipasi Masyarakat
HARI AIDS SEDUNIA 2016

MARI KITA BERUBAH,


MASA DEPAN GEMILANG TANPA PENULARAN HIV

1. Temukan pasien HIV


sesegera mungkin,
2. Obati segera dengan
ARV
3. Pertahankan
pengobatannya supaya
kualitas hidup ODHA
terjaga
ZERO DISCRIMINATION
BY 2020

Anda mungkin juga menyukai