Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan banyak sel dan
elemennya. Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan napas yang
menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, yang menimbulkan gejala
episodik berulang dan mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam
atau dini hari. Episodik tersebut berhubungan dengan obstruksi jalan napas yang luas, bervariasi
dan seringkali bersifat reversibel dengan atau tanpa pengobatan
PENDAHULUAN
Prevalensi asma meningkat di seluruh dunia. Hal ini disebabkan terutama oleh pengertian
yang salah mengenai asma, pedoman dan pelaksanaan pengelolaan asma yang tidak
lengkap atau sistimatis, serta sangat kurangnya data dan perencanaan lanjutan
Di Indonesia,
Prevalensi di 2–5 % (3-8%
Amerika 4,8 juta dan 5-7%7)
Prevalensi di
Eropa 0,4% -
2%
8
24/03/201
Peningkatan usaha bernafas dan penurunan kerja otot menyebabkan timbulnya kelelahan dan
gagal nafas
KLASIFIKASI ASMA 9
Intermiten
Persisten ringan
Persisten sedang
Persisten berat
PENEGAKKAN DIAGNOSIS ASMA 10
Spirometri: Pengukuran volume ekspirasi paksa detik pertama (VEP1) dan kapasiti vital paksa
(KVP) dilakukan dengan manuver ekspirasi paksa melalui prosedur yang standar.
TATALAKSANA 11
•Penilaian klinis: penggunaan otot •Analisis gas darah: Analisa gas darah
dilakukan untuk patokan terapi oksigen dan
pernafasan tambahan, takipnea, penilaian obyektif dari berat-ringan gagal
takikardia, keringat, pulsus paradoksus nafas
(jarang), tidak dapat berbicara, Pemeriksaan
•Pulse oximetry: Nilai kritisnya adalah 90%,
dibawah level itu maka penurunan tekanan
keengganan untuk berbaring terlentang, Laboratorium
oksigen akan lebih menurunkan saturasi
agitasi, gelisah, penurunan kesadaran, oksigen
gerakan nafas yang tidak sinkron, respirasi •Capnography: konfirmasi intubasi trakeal,
mendeteksi malfungsi aparatus serta
paradoksal dan respirasi alternan. gangguan fungsi paru
Pemeriksaaan
•RADIOGRAFI DADA: sulit
Radiologi
13
INDIKAS RAWAT ICU 15
Gagal napas yang ditujukan dengan analisis gas darah, dimana PaO2<60
mmHg dan atau PaCO2>45 mmHg, Saturasi O2 ≤ 90 % pada anak. Gagal
napas dapat terjadi pada PaCO2 rendah atau meningkat
TATALAKSANA GAGAL NAFAS 16
PADA ASMA
Pemberian Oksigen
Ventilasi Noninvasif