Anda di halaman 1dari 18

REFERAT

GAGAL NAFAS PADA PASIEN


ASMA
Nama:
NIM: 1507101030232

dr. , Sp. P(K)


PENDAHULUAN
3
Pendahuluan

Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan banyak sel dan
elemennya. Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan napas yang
menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, yang menimbulkan gejala
episodik berulang dan mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam
atau dini hari. Episodik tersebut berhubungan dengan obstruksi jalan napas yang luas, bervariasi
dan seringkali bersifat reversibel dengan atau tanpa pengobatan
PENDAHULUAN
Prevalensi asma meningkat di seluruh dunia. Hal ini disebabkan terutama oleh pengertian
yang salah mengenai asma, pedoman dan pelaksanaan pengelolaan asma yang tidak
lengkap atau sistimatis, serta sangat kurangnya data dan perencanaan lanjutan

Di Indonesia,
Prevalensi di 2–5 % (3-8%
Amerika 4,8 juta dan 5-7%7)

Prevalensi di
Eropa 0,4% -
2%

Menurut WHO, sebanyak 100-150 juta penduduk dunia adalah


penyandang Asma. Jumlah ini terus bertambah sebanyak
180.000 orang setiap tahunnya 4
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI 6

 GINA: gangguan inflamasi kronis saluran nafas dengan banyak sel


berperan, khususnya sel mast, eosinofil, dan limfosit T. Menyebabkan
episode mengi berulang, sesak nafas, rasa dada tertekan, dan batuk,
khususnya pada malam atau dini hari.
 Gejala tersebut biasanya berhubungan dengan penyempitan jalan napas
 bersifat reversibel baik secara spontan maupun dengan pengobatan.
 Inflamasi tersebut juga berhubungan dengan hiperreaktivitas jalan nafas
terhadap berbagai rangsangan
 Gagal nafas adalah kondisi dimana sistim respirasi gagal dalam fungsinya
melakukan pertukaran gas, yaitu oksigenasi dan eleminasi karbon
dioksida.
 Gagal nafas merupakan sebuah sindrom.
 Banyak penyakit mengakibatkan kegagalan respirasi
7
Asma Gagal Nafas

• Di Indonesia, prevalensi • Gagal nafas pada pasien


asma belum diketahui yang memerlukan
secara pasti, namun perawatan di ICU
diperkirakan 2–5 % (3-8% penyebab morbiditas dan
dan 5-7%7. mortalitas
• Etiologi asma belum • Gagal nafas ditandai oleh
diketahui. gangguan tidak adekuatnya
parasimpatis, Simpatis oksigenasi darah atau
• Penyebab asma: intristik, pembersihan CO2. Adequat
ekstristik, dan campuran didefinisikan oleh kebutuhan
jaringan terhadap ambilan
oksigen dan eliminasi CO2
PATOFISIOLOGI ASMA 8

8
24/03/201
Peningkatan usaha bernafas dan penurunan kerja otot menyebabkan timbulnya kelelahan dan
gagal nafas
KLASIFIKASI ASMA 9

Intermiten

Persisten ringan

Persisten sedang

Persisten berat
PENEGAKKAN DIAGNOSIS ASMA 10

Gejala asma, batuk sesak,mengi. Diagnosis asma didasari oleh gejala


yang bersifat episodik, gejala berkaitan dengan cuaca.

Kelainan pemeriksaan jasmani yang paling serig ditemukan


adalah mengi pada auskultasi.

Faal paru: Parameter dan metode untuk menilai faal paru


adalah pemeriksaan spirometri dan arus puncak ekspirasi (APE)

Spirometri: Pengukuran volume ekspirasi paksa detik pertama (VEP1) dan kapasiti vital paksa
(KVP) dilakukan dengan manuver ekspirasi paksa melalui prosedur yang standar.
TATALAKSANA 11

TATALAKSANA ASMA GINA 2017

Reliever Tatalaksana Lainnya:


Controller
(rescue)
Add-on Imunoterapi Alergen ,
medication
medication therapy Vaksinasi , Termoplasti
Bronkial, Vitamin D
PENEGAKKAN DIAGNOSIS GAGAL NAFAS 12

•Manifestasi gagal nafas akut: gabungan


dari gambaran klinis penyakit dasarnya, •asidosis respiratorik = hiperkapnea =
Penilaian Fungsi hipoventilasi alveolar
faktor-faktor pencetus, serta manifestasi Pernafasan •alkalosia respiratorik = hipokapnea =
hipoksemia dan hiperkapnea hiperventilasi alveolar
•Tanda dan gejala: hipoksemia timbul •Tanda dan gejala tidak spesifik, tergantung
setelah PaO2 40-50 mmHg. Hiperkapnea Pemeriksaan
penyakit yang mendasarinya dan tipe
Fisik
selalu disertai hipoksemia hipoksemi atau hiperkapni.

•Penilaian klinis: penggunaan otot •Analisis gas darah: Analisa gas darah
dilakukan untuk patokan terapi oksigen dan
pernafasan tambahan, takipnea, penilaian obyektif dari berat-ringan gagal
takikardia, keringat, pulsus paradoksus nafas
(jarang), tidak dapat berbicara, Pemeriksaan
•Pulse oximetry: Nilai kritisnya adalah 90%,
dibawah level itu maka penurunan tekanan
keengganan untuk berbaring terlentang, Laboratorium
oksigen akan lebih menurunkan saturasi
agitasi, gelisah, penurunan kesadaran, oksigen
gerakan nafas yang tidak sinkron, respirasi •Capnography: konfirmasi intubasi trakeal,
mendeteksi malfungsi aparatus serta
paradoksal dan respirasi alternan. gangguan fungsi paru
Pemeriksaaan
•RADIOGRAFI DADA: sulit
Radiologi
13
INDIKAS RAWAT ICU 15

Serangan berat dan tidak respon dengan pengobatan adekuat,

Penurunan kesadaran dan gelisah,

Gagal napas yang ditujukan dengan analisis gas darah, dimana PaO2<60
mmHg dan atau PaCO2>45 mmHg, Saturasi O2 ≤ 90 % pada anak. Gagal
napas dapat terjadi pada PaCO2 rendah atau meningkat
TATALAKSANA GAGAL NAFAS 16

PADA ASMA

Pemberian Oksigen

Terapi Bronkodilator Inhalan: SABA, Antikolinergik, Kortikosteroid

Ventilasi Noninvasif

Ventilasi Mekanik Invasif


KESIMPULAN 17

Gangguan fungsi pada asma ditimbulkan oleh penyempitan saluran respiratori.


Peningkatan usaha bernafas dan penurunan kerja otot menyebabkan timbulnya
kelelahan dan gagal nafas.
Penatalaksanaan standar pasien dengan gagal nafas adalah sebagai berikut:
pemberian terapi oksigen, penatalaksanaan obstruksi jalan nafas, pengobatan
infeksi pulmonal, pengaturan jumlah sekret, dan membatasi terjadinya edema
pulmonal.
Koreksi abnormalitas yang dapat menyebabkan kelemahan otot pernafasan,
seperti misalnya hipofosfatemia dan malnutrisi.
Penanganan gagal nafas pasien asma: pemberian oksigen, terapi bronkodilator,
NIV, dan Ventilasi mekanik invasif
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai