13-020 DEFINISI Angina Pektoris adalah rasa tidak enak di dada sebagai akibat dari suatu iskemik miokard tanpa adanya infark. Anatomi 1. Bentuk Jantung Bentuk jantung menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpil (pangkal jantung) dan disebut juga basis kordis. Disebelah bawah agak runcing yang disebut apeks kordis. 2. Letak Didalam rongga dada sebelah depan (kavum mediastrium anterior), sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada, diatas diagfragma dan pangkalnya terdapat dibelakang kiri antara kosta V dan VI dua jari dibawah papila mamae pada tempet ini teraba adanya pukulan jantung disebut iktus kordis. 3. Lapisan jantung : a. Endokardium Endokardium merupakan lapisan jantung yang terdapat disebelah dalam sekali yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lendir yang melapisi permukaan rongga jantung. b. Miokardium Miokardium merupakan lapisan inti dari jantung yang terdiri dari otot – otot jantung, otot jantung ini membentuk bundalan – bundalan otot. c. Perikardium Perikardium merupakan lapisan jantung sebelah luar yang merupakan selaput pembungkus, terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan parietal dan viseral yaitu bertemu dipangkal jantung membentuk kantung jantung. Antara dua lapisan jantung ini terdapat lendir sebagai pelicin untuk menjaga agar pergeseran antara perikardium pleura tidak menimbulkan gangguan terhadap jantung. ETIOLOGI • Arterosklerosis. • Aorta insufisiensi • Spasmus arteri koroner • Anemi berat EPIDEMIOLOGI Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa 21- 35% penderita mengalami IMA, angka kematian rata-rata 5-8%pertahun selama 10 tahun sedang sisanya 30-40% mengalami angina yang berat dan menetap dalam waktu 2-3 tahun. Pada tahun 1998 beberapa penelitian yang di lakukan di rumah sakit di negara-negara maju sebanyak 24,5% dari semua kematian yang di alami oleh penderita penyakit jantung koroner. FAKTOR PERESIKO • Resiko merokok di mana seseorang yang merokok lebih dari satu bungkus perhari menjadi dua kali lebih rentan terkena penyakit arterosklerotik koroner dari pada mereka yang tidak merokok. • Diabetes cenderung memiliki prevalensi dan keparahan aterosklerosis koroner yang lebih tinggi. TANDA GEJALA Tanda dan gejala dari angina adalah sakit di dada yang terjadi secara tiba-tiba biasanya terjadi setelah beraktifitas di mana nyeri yang terjadi di bagian dada sepertih di cengkram menjalar kelengan atau bahu biasanya kelengan kiri atau bahu kiri yang dirasakan seperti terbakar, sering di sertai dengan sesak nafas biasanya gejala ini timbul dalam waktu 5 menit namun terkadang ada juga yang berlangsung sampai 30 menit. PATOGENESIS Mekanisme timbulnya angina pektoris didasarkan pada ketidakadekuatan suply oksigen ke sel-sel miokardium yang diakibatkan karena kekauan arteri dan penyempitan lumen arteri koroner (ateriosklerosis koroner). Adanya endotel yang cedera mengakibatkan hilangnya produksi No (nitrat Oksid) yang berfungsi untuk menghambat berbagai zat yang reaktif. Sel-sel miokardium menggunakan glikogen anaerob untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. Metabolisme ini menghasilkan asam laktat yang menurunkan pH miokardium dan menimbulkan nyeri. MACAM MACAM ANGINA PEKTORIS • Stable angina ektoris • Unstable angina pektoris Penegakkan Diagnosa Anamnesis • Nyeri dada tipikal (angina) merupakan gejala cardinal pasien IMA. Sifat nyeri dada angina sebagai berikut : • Lokasi : substernal, retrosternal, dan prekordial. • Sifat nyeri : rasa sakit,seperti ditekan, rasa terbakar, ditindih benda berat, seperti ditusuk, rasa diperas, dan dipelintir. • Penjalaran : biasanya ke lengan kiri, dapat juga ke leher, rahang bawah, gigi, punggung/interskapula, perut, dan dapat juga ke lengan kanan. • Nyeri membaik atau hilang dengan istirahat, atau obat nitrat. • Faktor pencetus : latihan fisik, stres emosi, udara dingin, dan sesudah makan. Pemeriksaan Pemeriksaan -Pertimbangan umum : • Pakaian atas pasien harus disiapkan dalam keadaan terbuka • Ruang pemeriksaan harus tenang untuk menampilkan auskultasi yang adekuat • Teteap selalu menjaga privacy pasien • Prioritaskan dan perhatikan untuk tanda-tanda kegawatan Kepala : adanya kelainan fundus mata Thorax : - paru inspeksi : normal palpasi : normal auskultasi : ditemukan bunyi ronki basah Thorax - Inspeksi Jantung Tanda-tanda yang diamati : • Bentuk Precordium • Pada umumnya kedua belah dada adalah simetris • prekordium yang cekung dpt terjadi akibat perikarditis menahun, fibrosis atau atelektasis paru, skoliosis atau kifoskoliosis • prekordium yang gembung dpt trjd akibat dari pembesaran jantung, efusi epikardium, efusi pleura, tumor paru, tumor mediastinum Perkusi Jantung Kita melakukan perkusi untuk menetapkan batas-batas jantung : 1. Batas kiri jantung • Kita melakukan perkusi dari arah lateral ke medial • Perubahan antara bunyi sonor dari paru-paru ke redup relatif kita tetapkan sbg batas jantung kiri • Normal : – Atas : RIC II kiri di linea parasternalis kiri – Bawah : RIC V kiri agak ke medial linea midklavikularis kiri (tpt iktus) 2. Batas kanan jantung • Perkusi juga dilakukan dari arah lateral ke medial • Disini agak sulit menentukan batas jantung karena letaknya agak jauh dari dinding depan thorak • Normal: – Batas bawah kanan jantung adalah di sekitar ruang interkostal III-IV kanan, di linea parasternalis kanan – Sedangkan batas atasnya di ruang interkostal II kanan linea parasternalis kanan - Auskultasi Jantung 1.Bunyi jantung : Bunyi jantung I dan II • Bunyi Jantung I : terjadi karena getaran menutupnya katup atrioventrikularis yang tjd pd saat kontraksi isometris dari bilik pd permulaan systole • Bunyi Jantung II : terjadi akibat proyeksi getaran menutupnya katup aorta dan a. pulmonalis pada dinding toraks. Ini terjadi kira-kira pd permulaan diastole. BJ ll normal selalu lebih lemah daripada BJ l 2. Bising jantung/ cardiac murmur ditemukan di angina pektoris 3. Aritmia LOKALISASI AUSKULTASI Pemeriksaan selanjutnya • Foto toraks : untuk mengetahui apakah ada kalsifikasi koroner , ataupun ada gagal jantung • Ekokardiografi : ini untuk membuktikan apakah ada murmur sistolik, dan juga analisis fungsi miokardium • Angiografi koroner : berfungsi untuk pasien yang ada kegagalan ventrikel kiri Test exercise selanjutnya perlu dipertimbangkan dengan indikasi sebagai berikut: -Untuk menyokong diagnosa angina yang dirangsang akibat nyeri dengan perubahan iskemik pada EKG -Untuk menilai penderita dengan resiko tinggi serta prognosa penyakit -Untuk menilai kapasitas fungsional dan menentukan kemampuan exercise -Untuk evaluasi nyeri dada PENATALAKSANAAN A. Farmakologi 1. Golongan nitrat Nitrogliserin merupakan obat pilihan utama pada serangan angina akut, mekanisme venanya sebagai dilatasi vena perifer dan pembuluh darah koroner, eveknya langsung terhadap relaksasi otot polos vaskular. Nitrogliserin juga dapat meningkatkan toleransi exercise pada penderita angina sebelum terjadi hipoktesia miokard. 2. Penyekat beta Tujuan pemberian penyekat beta adalah memperbaiki keseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen miokard, mengurangi nyeri, mengurangi luasnya infark dan menurunkan risiko kejadian aritmia vebtrikel yang serius. Contoh obat: Propanolol, nadolol, metroprolol 3. Ca- antagonis Dipakai pada pengobatan jangka panjang untuk mengurangi frekuensi serangan pada beberapa bentuk angina, cara kerjanya memperbaiki spasme koroner dengan cara menghambat tonus vasometer. Contoh obat : verapamil, diltiazem, nifedipin Pengobatan pada serangan akut, nitrogliserin sublingual 5 mg merupakan obat pilihan yang bekerja sekitar 1-2 menit dan dapat diulang dengan interval 3 - 5 menit. B. Non Farmakologis 1. Aktivitas : pasien harus istirahat dalam 12 jam pertama. 2. Diet : pasien harus puasa atau hanya minum cair dengan mulut dalam 4-12 jam pertama. Diet mencakup lemak <30% kalori total dan kandungan kolesterol <300 mg/hari. Menu harus diperkaya dengan makanan yang kaya serat, kalium, magnesium dan rendah natrium. PENCEGAHAN Dalam kebanyakan kasus, pencegahan terbaik adalah mencegah sesuatu yang dapat menyebabkan serangan angina. Jika ia telah diberi obat darah tinggi oleh dokter, kepatuhan adalah suatu keharusan dan harus menjadi prioritas. Banyak profesional kesehatan – termasuk dokter, ahli gizi, dan perawat – dapat memberikan saran berharga pada diet yang tepat, mengontrol berat badan, kadar kolesterol darah, dan tekanan darah. PROGNOSA Prognosis untuk pasien dengan Angina Pectoris tergantung pada penyebabnya, jenis, keparahan, dan kesehatan umum individu. Seseorang yang memiliki angina memiliki prognosis yang baik jika ia mencari perhatian medis yang segera dan belajar pola-nya atau angina nya, seperti apa yang menyebabkan serangan, apa yang mereka rasakan, berapa lama episode biasanya berlangsung, dan apakah obat meringankan serangan. Jika gejala itu berarti, atau jika gejala mirip dengan serangan jantung, bantuan medis harus segera dicari. KESIMPULAN Angina pektoralis adalah salah satu penyakit jantung coroner yang intensitasnya meningkat belakangan ini dimana banyak sekali factor pencetus penyakit ini, Untuk mendiagnosa sangat penting sekali menganamnesis pasien agar kita sebaai dokter tahu tentang keluhan pasien. Aadapun penatalaksanaanya adalah dengan memberikan obat golobngan nitrat, penyeka beta, Ca-antagonis.