Anda di halaman 1dari 26

KALAKARYA MTBS

Subdit Kesehatan Balita dan Anak Prasekolah


Direktorat Kesehatan Keluarga
LATAR BELAKANG

1. Rendahnya jumlah petugas terlatih MTBS


2. Rendahnya kualitas pelayanan MTBS di puskesmas
3. Pelatihan butuh biaya besar dan petugas harus
meninggalkan tempat kerja untuk mengikuti
pelatihan
4. Perlu pedoman untuk meningkatkan kompetensi
tenaga di tingkat puskesmas yang terstandar
Kalakarya MTBS

salah satu metode peningkatan kapasitas tenaga


kesehatan dalam menerapkan pelayanan balita sakit
dan bayi muda dengan pendekatan MTBS, yang
dilaksanakan melalui pendampingan di Puskesmas
Dalam pelaksanaan kalakarya MTBS, peserta
didampingi oleh pendamping sambil dibimbing
langsung untuk melakukan tatalaksana balita sakit
maupun bayi muda sampai pada akhirnya
dihasilkan pelayanan kesehatan balita yang
berkualitas, yang ditandai dengan kepatuhan
petugas terhadap standar.
PENDAMPING:

dokter, bidan atau perawat yang telah dilatih


MTBS, memenuhi persyaratan sebagai
pendamping, dan bertugas membantu peserta
kalakarya MTBS dalam proses pembelajaran.
PESERTA :
Perawat, bidan dan dokter puskesmas. Diprioritaskan yang
bertugas memberi pelayanan terhadap bayi baru lahir atau balita,
dan belum mengikuti pelatihan Standarisasi MTBS. Petugas yang
pernah mengikuti pelatihan MTBS dapat mengikuti kalakarya MTBS
sebagai penyegaran.

Untuk sesi tertentu, kalakarya dapat dihadiri oleh penanggung


jawab unit penunjang (loket, gizi, imunisasi, farmasi, laboratorium,
IMS/HIV, SP2TP, dll)
Persyaratan dan kriteria PENDAMPING
1. Dokter, perawat atau bidan yang sudah terlatih
MTBS (memiliki sertifikat atau bukti telah mengikuti
Pelatihan Standarisasi MTBS) DAN telah
menerapkan MTBS minimal selama 6 bulan.
2. Bersedia mendampingi peserta selama periode
kalakarya MTBS
3. Bersedia melaksanakan pemantauan berkala
penerapan MTBS serta bimbingan teknis untuk
menjamin keberlangsungan penerapan MTBS.
Persyaratan dan Kriteria PESERTA

1. Bersedia mengikuti kalakarya secara penuh.


2. Bersedia melayani balita sakit maupun bayi
muda dengan pendekatan MTBS, baik sebagai
tugas pokok maupun tugas tambahan.
TAHAPAN PELAKSANAAN KALAKARYA
1. Persiapan
a. Diseminasi informasi
b. Persiapan SDM
c. Persiapan bahan dan alat
d. Persiapan tempat
e. Persiapan biaya
2. Pelaksanaan Kalakarya
3. Monitoring dan Evaluasi
Diseminasi Informasi
 Dilakukan sebelum kalakarya dimulai
 seluruh petugas puskesmas perlu mendapat informasi
tentang konsep dasar MTBS termasuk penerapan atau
peningkatan penerapan MTBS serta tujuan kalakarya dan
langkah-langkah yang akan dilakukan selama proses
kalakarya.
 Kepala puskesmas harus mengajak semua tenaga kesehatan
yang ada untuk memahami dan berperan aktif dalam
penerapan MTBS sesuai dengan kompetensi, tugas pokok
dan fungsinya agar pelayanan MTBS dapat berjalan optimal.
Persiapan SDM
1. Menentukan pendamping;
Kepala puskesmas berkoordinasi dengan dinas
kesehatan kabupaten/kota dalam menentukan
pendamping yang memenuhi persyaratan dan
kriteria pendamping
2. Peserta
 Dipilih oleh kepala puskesmas
 Tidak dipindahtugaskan dari pelayanan MTBS
sebelum ada pengganti.
Persiapan Bahan dan Alat
1. Bahan
a. Buku Bagan MTBS (sejumlah peserta + pendamping)
b. Formulir Pencatatan Balita Sakit Umur 2 Bulan - 5 Tahun
c. Formulir Pencatatan Bayi Muda Umur Kurang dari 2 Bulan
d. Register Rawat Jalan Balita Sakit Umur 2 Bulan - 5 Tahun
e. Register Rawat Jalan Bayi Muda Umur Kurang dari 2 Bulan
f. Buku KIA
g. Modul Kalakarya MTBS (sejumlah peserta + pendamping).
h. Obat MTBS yang diberikan sebagai dosis pertama (parasetamol, oralit),
dan CONTOH obat yang akan diberikan ke ibu sebagai bahan
penyuluhan (zinc, amoxicillin)
i. Buku foto dan video MTBS (soft file)
Persiapan Bahan dan Alat
2. Alat
a. Laptop beserta video dan buku kumpulan foto
b. Boneka bayi
c. Timbangan berat badan untuk bayi dan anak
d. Alat ukur panjang badan
e. Tinggi badan
f. Termometer axilla
g. Pita pengukur LILA
h. ARI timer atau jam tangan yang memiliki detik
i. Gelas, sendok dan air matang

alat ukur tekanan darah (tensimeter, stetoskop, dan manset anak),


pulse oxymeter, bagan dinding, formulir pencatatan dinding, formulir Jika
rujukan, LCD, spatula lidah sekali pakai/disposable, pen light/senter kecil ada
Persiapan Tempat

a. Pelaksanaan kalakarya tidak memerlukan ruangan


khusus.
b. Kegiatan kalakarya akan lebih efektif dan efisien jika
diselenggarakan di puskesmas tempat peserta
bekerja.
c. Tempat praktik klinis kalakarya dapat disesuaikan
dengan tempat kunjungan balita dan bayi muda.
Persiapan Biaya
a. Pada umumnya penyelenggaraan kalakarya tidak
membutuhkan biaya, kecuali jika perlu penggandaan buku
bagan, modul, formulir pencatatan, register rawat jalan,
atau biaya transport pendamping (jika pendamping
berasal dari luar puskesmas tempat kalakarya).

b. Sumber dana dapat berasal dari biaya operasional APBD II,


Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), dana kapitasi JKN,
dana desa, atau dana lain yang tidak mengikat sesuai
ketentuan yang berlaku.
PELAKSANAAN KALAKARYA MTBS
Waktu pembelajaran diatur secara fleksibel
sehingga tidak mengganggu pelayanan rutin
puskesmas
proses pembelajaran diupayakan tidak melebihi
2 (dua) bulan untuk setiap periode

Buat jadwal sebelum


memulai kalakarya
METODE PELAKSANAAN
Seorang pendamping mendampingi 2-3 orang
peserta
metode:
membaca modul dan/atau buku bagan, curah
pendapat, diskusi, tanya jawab, latihan studi
kasus, penayangan video dan/atau foto,
simulasi, demonstrasi, dan praktik klinis.
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
Terdiri dari 17 langkah
 Langkah 1 : Penjelasan umum
 Langkah 2-10 : Penilaian, klasifikasi dan tindakan /
pengobatan Balita sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun
 Langkah 11-16 : Penilaian, klasifikasi dan tindakan /
pengobatan Bayi muda umur kurang dari 2 bulan
 Langkah 17 : Pengisian Register Rawat Jalan dan
Buku KIA
LANGKAH-LANGKAH
 Langkah 1:
Penjelasan Umum (konsep dasar MTBS,
penjelasan bagan dan formulir pencatatan)
 Langkah 2
Penilaian dan Klasifikasi untuk Tanda Bahaya
Umum, Batuk atau Sukar Bernapas, dan
Diare.
 Langkah 3:
Penilaian dan Klasifikasi untuk Demam dan
Masalah Telinga.
LANGKAH-LANGKAH
 Langkah 4:
Penilaian dan Klasifikasi untuk Status Gizi, Status
Anemia, Status HIV, Status Imunisasi, Pemberian
Vitamin A dan Menilai Masalah/ Keluhan Lain pada
Balita.
 Langkah 5:
Praktik Klinis Penilaian dan Klasifikasi pada Balita
Sakit
 Langkah 6:
Tindakan atau Pengobatan Balita Sakit
LANGKAH-LANGKAH
 Langkah 7:
Komunikasi dan Pencegahan Cedera pada Anak
 Langkah 8:
Praktik Klinis Lengkap pada Balita Sakit
 Langkah 9:
Pelayanan Tindak Lanjut Balita Sakit
 Langkah 10:
Praktik Klinis Pelayanan Tindak Lanjut Balita
Sakit
LANGKAH-LANGKAH
 Langkah 11:
Penilaian dan Klasifikasi untuk Kemungkinan Penyakit Sangat
Berat atau Infeksi Bakteri, Ikterus, Diare, dan Status HIV pada Bayi
Muda
 Langkah 12:
Penilaian dan Klasifikasi untuk Kemungkinan Berat Badan Rendah
dan Masalah Pemberian ASI
 Langkah 13:
Tindakan atau Pengobatan Bayi Muda
LANGKAH-LANGKAH
 Langkah 14:
Praktik Klinis pada Bayi Muda
 Langkah 15:
Pelayanan Tindak Lanjut Bayi Muda
 Langkah 16:
Praktik Klinis Pelayanan Tindak Lanjut Bayi Muda
 Langkah 17:
Pengisian Register Rawat Jalan dan Buku KIA.
JADWAL PELAKSANAAN KALAKARYA MTBS
SESI TGL PELAKS MATERI
1 6/7/18 Penjelasan Umum
2 Penilaian dan Klasifikasi untuk Tanda Bahaya Umum, Batuk atau Sukar Bernapas, dan Diare.

3 Penilaian dan Klasifikasi untuk Demam dan Masalah Telinga.


Penilaian dan Klasifikasi untuk Status Gizi, Anemia, Status HIV dan Menilai Masalah / Keluhan Lain
4
pada Balita.
5 Praktik Klinis Balita Sakit
6 Tindakan atau Pengobatan Balita Sakit
7 Komunikasi dan Pencegahan Cedera pada Anak
8 Praktik Klinis Balita Sakit
9 Pelayanan Tindak Lanjut Balita Sakit
10 Praktik Klinis Balita Sakit (pelayanan tindak lanjut)
Penilaian dan Klasifikasi untuk Kemungkinan Penyakit Sangat Berat atau Infeksi Bakteri, Ikterus,
11
Diare, dan Status HIV pada Bayi Muda

12 Penilaian dan Klasifikasi untuk Kemungkinan Berat Badan Rendah dan Masalah Pemberian ASI
13 Tindakan atau Pengobatan Bayi Muda
14 Praktik Klinis Bayi Muda
15 Pelayanan Tindak Lanjut Bayi Muda
16 Praktik Klinis Bayi Muda (pelayanan tindak lanjut)
17 Pengisian Register Rawat Jalan dan Buku KIA.
MONITORING PELAKSANAAN
KALAKARYA MTBS

 Tujuan: Mengetahui proses, faktor


pengdukung , kendala dan
hambatan
selama pembelajaran
 Dilakukan oleh Kepala Puskesmas
dan/atau penanggungjawab UKP
 Dilakukan saat pelaksanaan
kalakarya

Anda mungkin juga menyukai