ABLASIO RETIA
Pembimbing :
dr. Yulia Fitriani, Sp. M
Disusun Oleh:
Anisah Astirani G4A017023
SMF MATA
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2018
LATAR BELAKANG
Retina merupakan bagian mata yang mengandung reseptor yang menerima
rangsang cahaya. Retina manusia merupakan suatu struktur yang sangat
terorganisasi, dengan kemampuan untuk memulai pengolahan informasi
penglihatan sebelum informasi tersebut ditransmisikan melalui nervus opticus
ke korteks visual. Struktur yang berlapis-lapis tersebut memungkinkan
lokalisasi fungsi atau gangguan fungsional pada suatu lapisan atau sekelompok
sel. Jika terdapat gangguan atau kelainan pada retina dapat menyebabkan
terjadinya gangguan penglihatan dimana seseorang dapat mengalami
penurunan baik visus maupun lapang pandang
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
• Ablasio retina merupakan suatu keadaan terpisahnya sel
kerucut dan sel batang retina dari sel epitel pigmen retina.
Epidemiologi
• Penyebab paling umum yang terkait dengan ablasio retina
adalah miopi, afakia, pseudofakia dan trauma. Sekitar 40-
50% dari semua pasien dengan ablasio memiliki miopi, 30-
40% mengalami katarak dan 10-20% telah mengalami trauma
okuli.
Anatomi dan Fisiologi Retina
Retina merupakan lembaran jaringan saraf berlapis yang tipis dan semitransparan yang
melapisi bagian dalam dua pertiga posterior dinding bola mata.
Permukaan luar retina sensoris bertumpuk dengan lapisan epitel berpigmen retina
sehingga berhubungan juga dengan membran bruch, koroid dan sklera.
Di sebagian besar tempat, retina dan epitel pigmen retina mudah terpisah hingga
terbentuk suatu ruang subretina, seperti yang terjadi pada ablasio retina.
Namun, pada diskus optikus dan ora serrata, retina dan epitel pigmen retina saling
melekat kuat, sehingga perluasan cairan subretina pada ablasi retina dapat dibatasi.
Lapisan-lapisan retina mulai dari sisi dalamnya adalah sebagai berikut (Ilyas, 2004):
Membran limitans interna
Lapisan serabut saraf
Lapisan sel ganglion
Lapisan pleksiform dalam
Lapis nukleus dalam
Lapisan pleksiform luar
Lapisan nukleus luar
Membran limitans eksterna
Lapisan fotoreseptor
Epitel pigmen retina.
Klasifikasi Ablasio Retina Regmatogenosa
Ablasi terjadi akibat adanya robekan pada retina sehingga cairan
Ablasio masuk ke belakang antara sel pigmen epitel dengan retina.
Retina
Ablasio Retina Eksudatif
Ablasi yang terjadi akibat tertimbunya eksudat di bawah retina dan
mengangkat retina.
Ablasio Retina Traksi
Pada ablasi ini lepasnya jaringan retina terjadi akibat tarikan
jaringan fibrosis pada badan kaca.
Gejala Klinis
American Academy Ophtalmology. 2008. Retina and Vitreous: Section 12. Singapore:: LEO
Eva, Paul Riordan. 2012. Anatomi dan Embriologi Mata. Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum
Edisi 17. Jakarta: EGC
Fletcher, Emily C, dkk. 2012. Retina. Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum Edisi 17. Jakarta:
EGC.
Ilyas, Sidarta. 2004. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Kanski JJ, Bowling B. 2011. Clinical Ophtalmology: A Systemic Approach 7 th ed. Elsevier
Khurana, A K. 2007. Comprehensive Ophthalmology Fourth Edition. New Delhi: New Age
International Limited Publisher.
Larkin, L. Gregory. 2010. Retinal Detachment. [serial online] 8th September. Available at:
http//emedicine.medscape.com/article/
Vaughan dan Asbury. 2012. Oftalmologi Umum. Jakarta: EGC.