Anda di halaman 1dari 25

Pendekatan

Konstruktivisme
z
Kelompok 4:
1. Imesta Zulfanida E (16312241002)
2. Rizki Oktavia (16312241033)
3. Mukti Syarifah (16312241040)
P. IPA A 2016
z
Pengertian
1) Menurut Abimanyu, (2008: 22), Konstruktivisme adalah
suatu pendekatan terhadap belajar yang
berkeyakinan bahwa orang secara aktif
membangun atau membuat pengetahuannya sendiri
dan realitas ditentukan oleh pengalaman orang itu
sendiri pula.
2) Menurut Karli dan Margaretha (2002:16), Pembelajaran
model konstruktivisme adalah proses pembelajaran yang
diawali konflik kognitif,yang ada akhirnya pengetahuan
akan dibangun sendiri oleh siswa melalui pengalaman
dan hasil interaksi dengan lingkungannya.
3) Menurut Horleys et al ,model pembelajaran
konstruktivisme menekankan pada pengembangan
kemampuan,keterampilan (Hand out) , dan pemikiran
siswa (mind out)
z
Pandangan konstruktivisme harus
memperhatikan

1. Berkaitan dengan pengetahuan awal


siswa (prior knowledge)
2. Belajar melalui pengalaman(
experience)
3. Melibatkan interaksi sosial (social
interaction)
4. Kepahaman (sense making)
z
Tujuan Konstruktivisme

1) memberikan kesempatan kepada


siswa untuk berinteraksi langsung
kepada benda-benda konkrit ataupun
model artifisial,
2) memperhatikan konsepsi awal siswa
guna menanamkan konsep yang benar,
dan
3) sebagai proses mengubah konsepsi-
konsepsi siswa yang sudah ada dan
mungkin salah.
z
Tahapan model Konstruktivisme

1. Apersepsi
Pada tahapam ini siswa didorong untuk
mengemukakan pengetahuan awal tentang
konse yang dibahas. Bila perlu guru
memancing dan memberikan pertanyaan-
pertanyaan tentang fenomena yang serimg
terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan
mengaitkan konsep yang akan dibahas. Siswa
dibero kesempatan untuk
mengkomunikasikan,mengilustrasikan tentang
konsep.
z

2. Ekplorasi
Pada tahap ini siswa diberi kesempatan untuk
menyelidiki dan menemukan konsep melalui
pengumpulan data dalam suatu kegiatan yang
telah dirancang oleh guru kemudian secara
berkemlomom didiskusikan dengan kelompok
lain.
3. Diskusi dan penjelasan konsep.
Pada tahap ini saat siswa memberikan
penjelasan dan solusi yang didasarkan pada
hasil observasinya ditambah dengan penjelasan
guru sehingga siswa tidak ragu-ragu lagi tentang
konsepsinya.
z

4. Pengembangan dan aplikasi.


Pada tahap ini guru berusaha mencipatakan iklim
pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat
mengaplikasikan pemahaman
konseptualnya,baik melalui kegiatan atau
pemunculan dan pemecahan masalah-masalah
yang berkaitan dengan isu-isu di lingkungan
z
Ciri- ciri pembelajaran secara
konstruktivisme
 Memberi peluang kepada siswa membina
pengetahuan baru melalui penglibatan yang
sebenarnya.
 Mengembangkan ide yang diawali oleh siswa
dan menggunakannya sebagai panduan
merancang pengajaran.
 Menyokong pembelajaran secara koperatif.

 Membentuk sikap dan pembawaan murid.

 Mengembangkan kajian bagaimana murid


belajar suatu ide
z

 Mengembangkan dan menerima usaha dan


pribadi murid.
 Menggarirahkan murid bertanya dan
berdialog dengan murid dan guru.
 Menganggap pembelajaran sebagai suatu
proses yang sama penting dengan hasil
pembelajaran.
z Prinsip-prinsip konstrutivisme
a. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri.
b. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke
murid kecuali hanya dengan keaktifan murid
sendiri untuk menalar.
c. Murid aktif mengkonstruksi secara terus menerus
sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah.
d. Guru sekadar membantu menyediakan saran dan
situasi agar proses kontruksi berjalan lancar.
e. Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa.
f. Struktur pembelajaran seputar konsep utama
pentingnya sebuah pertanyaan.
g. Mencari dan menilai pendapat siswa.
z
Kelebihan Konstruktivisme

 Berfikir: dalam proses pengetahuan baru ,murid


berfikir untuk menyelesaikan masalah,mencari ide
dan membuat keputusan.
 Mengingat: murid terlibat secara langsung dnegan
aktif,mereka akan ingat lebih lama semua
konsep,melalui pendekatan ini siswa membina
sendiri pemahaman mereka . Justru mereka lebih
yakin menghadapi dan menyelesaikan masalah
dalam situasi baru
z

 Kemahiran sosial: kemahirab sosial diperoleh


apabila berinteraksi dengan rekan dan guru
dalam membina pengetahuan baru.
 Motivasi: siswa terlibat
langsung,memahami,ingat, yakin dan saling
berinteraksi, mereka akan termotivasi belajar
dalam memperoleh pengetahuan baru.
 Pemahaman: murid terlibat secara langsung
dalam membina pengetahuan baru,mereka
akan lebih paham dan boleh
mengaplikasikannya semua situasi.
z Kelemahan

 Siswa mengkontruksi pengetahuannnya sendiri


tidak jarang bahwa hasil kontruksi siswa tidak
cocok dengan hasil kontruski sesuai dengan ilmu
pengetahuan sehingga menyebabkan
miskonsepsi.
 Konstruktivisme menanamkan agar siswa
membangun pengetahuannya sendiri,hal ini
membutuhkan waktu yang lama dan setiap siswa
memerlukan penanganan yang berbeda-beda.
z

 Situasi dan kondisi tia sekolah tidak


sama,karena tidak semua sekolah memiliki
sarana prasarana yang daat membantu
keaktifan dan kreatifitas siswa.
 Meskipun guru hanya menjadi motivator dan
memediasi jalannya proses pembelajaran
tetai guru harus memiliki perilaku yang
elegan dan arif sebagai spirit bagi anak
sehingga dibutukan pengajaran yang
mengapresiasi nilai-nilai kemanusian.
 Karakteristik pendekatan konstruktivisme menurut
Nurz( 2001) :
 1. Pembelajaran ditekankan pada pembelajaran
sosial, meliputi pembelajaran
 kooperatif atau pembelajaran berbasis penemuan

 2. Pembelajaran memperhatikan pemagangan


kognitif
 3. Pembelajaran menekankan scaffolding

 4. Pembelajaran menekankan Top-down

 5. Pembelajaran memperhatikan generative learning

 6. Pembelajaran dengan pengturan diri atau self


regulated
 7. Pembelajaran terbalik (Resiprokal),
z
Penerapan Pendekatan
Konstruktivisme di Dalam Kelas

 Kembangkan pemikiran bahwa anak akan


belajar lebih bermakna dengan cara bekerja
sendiri, menemukan sendiri, dan
mengkonstruksikan sendiri pengalaman dan
keterampilan barunya.
 Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri
untuk semua topik.
 Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan
bertanya.
z

 Citpakan “Masyarakat Belajar” (belajar dalam


kelompok-kelompok).
 Hadirkan “Model” sebagai contoH
pembelajaran.
 Lakukan refleksi diakhir pertemuan.

 Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan


berbagai cara
Penjelasan masing-masing dari karakteristik
pembelajaran
z konstruktivisme diimplementasikan dalam
pembelajaran IPA sebagai berikut.
 Pembelajaran kooperatif, dasar pemikiran
pembelajaran kooperatif adalah siswa akan lebih
mudah belajar atau memahami konsep yang sulit, jika
sebut dipecahkan atau didiskusikan bersama teman
sebaya. Gambaran dalam pembelajaran ini adalah
siswa belajar dalam kelompok untuk saling membantu
dalam memecahkan permasalahan IPA. Anggota dalam
kelompok adalah hiterogen dalam hal kemampuan, ras,
jenis kelamin, atau status sosial. Jumlah anggota
kelompok kurang lebih 4 orang. Pembelajaran
kooperatif ada 4 model yaitu model STAD ( Student
Team Achievement Devision), Jigsaw, Investigasi
Kelompok, dan Pendekatan Struktural ( Structural
Approach).
 Pembelajaran berbasis penemuan. Pada pembelajaran
z
ini siswa didorong untuk terlibat aktif baik fisik maupun
mentalnya melakukan pengamatan atau percobaan,
dan diskusi untuk menemukan perolehan atau untuk
menemukan konsep IPA. Peran guru dalam
pembelajaran berbasis penemuan sebagai fasilitator
dan motivator dan organisator (Slavin, 1997).
Pembelajaran berbasis penemuan memiliki beberapa
keuntungan antara lain memacu siswa inging tahu,
memotivasi siswa untuk terus bekerja sehingga dapat
menemukan sendiri jawabannya, siswa dapat
memecahkan masalah secara mandiri, terampil berpikir
kritis. Pembelajaran berbasis penemuan mendorong
siswa agar dapat menemukan konsep untuk dirinya
sendiri.
z
 Pembelajaran menerapkan pemagangan kognitif,
berdasarkan teori Vigotsky dalam Slavin, (1997) pada
pembelajaran yang ditekankan pada pemagangan
kognitif adalah selama proses belajar seseorang akan
memperoleh pengetahuan dan keahlian tahap demi
tahap selama berinteraksi dengan seorang pakar. Yang
dimaksud pakar dapat seseorang yang dianggap lebih
dewasa dari segi umur atau seseorang yang lebih
menguasai bidang yang sedang dipelajari. Sebagai
contoh dalam pemagangan kerja seseorang didampingi
oleh seorang pekerja yang sudah lebih berpengalaman
yang berfungsi sebagai model. Dalam pembelajaran ini
guru melakukan dukungan tahap demi tahap untuk
belajar memecahkan masalah (scaffolding).
z

 Pembelajaran menekankan scaffolding. Dalam


pembelajaran ini guru sebagai agen budaya yang
memandu siswa sehingga siswa akan menguasai
secara tuntas keterampilan yang harus
dikembangkan berkaitan dengan fungsi kognitif
yang lebih tinggi. Implementasi konsep scaffolding
misalnya berupa pemberian bantuan yang lebih
terstruktur kapada siswa dengan maksud siswa
lebih bertanggung jawab atas dasar keputusannya
sendiri.
z
 Konsep pembelajaran Top-down. Pada
pembelajaran ini siswa diberi tugas menyelesaikan
masalah yang kompleks. Mereka diberi bantuan
secukupnya untuk menyelesaikan masalah
tersebut. Keterampilan untuk dapat menyelesaikan
masalah yang baru dapat ditemukan dan dipelajari
kemudian. Jadi dalam pembelajaran ini siswa tidak
diberi bantuan sedikit demi sedikit komponen dari
tugas yang kompleks, dan selanjutnya suatu saat
diharapkan siswa dapat menyelesaikan tugas
kompleks tersebut memanfaatkan komponen–
komponen kecil yang sudah dipelajari terdahulu.
Konsep Top-down sesuai untuk pembelajaran
kooperatif.
z

 Pembelajaran terbalik (Resiprocal), pembelajaran


berdasarkan prinsip pengajuan pertanyaan.
Pembelajaran ini utamanya bagi mahasiswa yang
rendah hasil belajarnya dalam memahami materi
pelajaran. Pengajaran terbalik (Reciprocal
Teaching) menghendaki guru menjadi model dan
membantu siswa mengembangkan keterampilan
kognitif dengan menciptakan pengalaman belajar.
Dalam proses pembelajaran siswa diajarkan
empat strategi pemahaman pengaturan diri
spesifik yaitu perangkuman, pengajuan
pertanyaan, pengklasifikassian, dan peramalan
(prediksi).
Berikut disajikan tahap kegiatan dan aktivitas yang dilakukan
guru pada proses pembelajaran dengan menggunakan
z
pendekatan konstruktivisme menurut Martin, dkk, (1997)
z

Anda mungkin juga menyukai