Anda di halaman 1dari 19

Minggu ke-3, 4

Dissolusi Firma:
Perubahan Kepemilikan Firma
Perseroan kepemilikannya diwujudkan dalam bentuk saham.
Pengalihan kepemilikan dapat terjadi kapan saja dan secara hukum
tidak akan berpengaruh apa-apa.
Firma secara hukum dianggap bubar apabila terjadi perubahan
kepemilikan, meskipun secara ekonomis operasionalnya tetap
berjalan.

Meskipun ada berbagai penyebab bubarnya firma, yang dibahas


hanya 2 kemungkinan saja, yaitu :
1. Perubahan karena ada sekutu baru yang masuk :
(a) dengan membeli hak sekutu lama; (b) dengan melakukan
investasi.
2. Perubahan karena ada sekutu yang keluar atau meninggal
dunia: (a) dibayar sebesar saldo modalnya; (b) dibayar tidak
sebesar saldo modalnya.
I. Sekutu baru membeli Hak Sekutu Lama

Jumlah modal firma tidak terpengaruh, karena dianggap sebagai transaksi


pribadi antara sekutu lama dan sekutu baru. Yang terpengaruh hanya struktur
modalnya

Firma AB
Laporan Posisi Keuangan
Kas 4.000 Hutang usaha 2.000
Piutang usaha 5.000 Modal A (40%) 6.000
Aset Tetap 8.000 Modal B (60%) 9.000

Si C ingin masuk membeli hak si B setengahnya dengan pembayaran sebesar


6.500.
Jurnal :
Modal si B 4.500
Modal si C 4.500
Jadi besarnya jumlah pembayaran tidak dipermasalahkan dalam pembukuan
firma. Selanjutnya mereka harus membuat perjanjian pembagian laba-rugi yang
baru atau disesuaikan dengan porsi pembagian laba-rugi si B.
II. Sekutu baru melakukan Investasi

Modal sekutu baru dapat dicatat dengan kemungkinan :


1. Dicatat sebesar setorannya
2. Dicatat lebih besar dari setorannya : (a) Bonus untuk sekutu
baru; (b) Goodwill untuk sekutu baru
3. Dicatat lebih kecil dari setorannya.

Firma AB
Laporan Posisi Keuangan
Kas 4.000 Hutang usaha 2.000
Piutang usaha 5.000 Modal A (40%) 6.000
Aset Tetap 8.000 Modal B (60%) 9.000

Si C ingin masuk dengan melakukan investasi berupa kas sebesar


5.000
II. Sekutu baru melakukan Investasi - Lanjutan

Modal sekutu baru dicatat sebesar jumlah setorannya

Jurnal :
Kas 5.000
Modal C 5.000

Laporan Posisi Keuangan Firma yang baru terlihat sbb :

Firma ABC
Laporan Posisi Keuangan

Kas 9.000 Hutang Usaha 2.000


Piutang Usaha 5.000 Modal A 6.000
Aset Tetap 8.000 Modal B 9.000
Modal C 5.000
II. Sekutu baru melakukan Investasi - Lanjutan

Modal sekutu baru dicatat lebih besar dari jumlah setorannya dan
Bonus diberikan kepada sekutu baru

Diumpamakan kepada C diberikan modal sebesar 2/5 dari modal firma.


Modal C = 2/5 x 20.000 = 8.000. Selisih sebesar 3.000 dianggap Bonus.
Jurnal :
Kas 5.000
Modal A 1.200
Modal B 1.800
Modal C 8.000

Firma ABC
Laporan Posisi Keuangan

Kas 9.000 Hutang Usaha 2.000


Piutang Usaha 5.000 Modal A 4.800
Aset Tetap 8.000 Modal B 7.200
Modal C 8.000
II. Sekutu baru melakukan Investasi - Lanjutan

Modal sekutu baru dicatat lebih besar dari jumlah setorannya dan
Goodwill diberikan kepada sekutu baru

Kalau kepada C diberikan nilai modal 2/5, tentu jumlah Modal A dan B
adalah 3/5 yaitu sebesar 15.000 ( 6.000 + 9.000). Total modal firma
seharusnya 5/3 x 15.000 = 25.000. Modal C = 2/5 x 25.000 = 10.000.
Goodwill = 5.000
Jurnal :
Kas 5.000
Goodwill 5.000
Modal C 10.000
Firma ABC
Laporan Posisi Keuangan
Kas 9.000 Hutang Usaha 2.000
Piutang Usaha 5.000 Modal A 6.000
Aset Tetap 8.000 Modal B 9.000
Goodwill 5.000 Modal C 10.000
II. Sekutu baru melakukan Investasi - Lanjutan

Modal sekutu baru dicatat lebih kecil dari jumlah setorannya dan
Bonus diberikan kepada sekutu lama

Diumpamakan kepada C diberikan modal sebesar 1/5 dari modal Firma.


Modal C = 1/5 x 20.000 = 4.000. Selisih sebesar 1.000 dianggap bonus
Jurnal :
Kas 5.000
Modal A 400
Modal B 600
Modal C 4.000

Firma ABC
Laporan Posisi Keuangan

Kas 9.000 Hutang Usaha 2.000


Piutang Usaha 5.000 Modal A 6.400
Aset Tetap 8.000 Modal B 9.600
Modal C 4.000
II. Sekutu baru melakukan Investasi - Lanjutan

Modal sekutu baru dicatat lebih kecil dari jumlah setorannya dan
Goodwill diberikan kepada sekutu lama

Kalau kepada C diberikan nilai modal 1/5, tentu total Modal firma
seharusnya = 5/1 x 5.000 = 25.000. Selisih sebesar 5.000
dianggap sebagai Goodwill.
Jurnal :
Kas 5.000
Goodwill 5.000
Modal A 2.000
Modal B 3.000
Modal C 5.000
Firma ABC
Laporan Posisi Keuangan
Kas 9.000 Hutang Usaha 2.000
Piutang Usaha 5.000 Modal A 8.000
Aset Tetap 8.000 Modal B 12.000
Goodwill 5.000 Modal C 5.000
III. Ada sekutu yang keluar

1. Pengembalian modal sekutu yang keluar kemungkinan :


Dibayar sebesar saldo modalnya
Dibayar lebih besar dari saldo modalnya : (a) Bonus untuk
sekutu yang keluar; (b) Pembentukan Goodwill
Dibayar lebih kecil dari saldo modalnya : (a) Bonus untuk sekutu
yang tinggal; (b) Penghapusan Goodwill

Firma ABC
Laporan Posisi Keuangan
Kas 9.000 Hutang Usaha 2.000
Piutang Usaha 5.000 Modal A 6.000
Aset Tetap 8.000 Modal B 9.000
Goodwill 5.000 Modal C 10.000

Si B ingin keluar atau mengundurkan diri dari firma


III. Ada sekutu yang keluar - Lanjutan

Sekutu yang keluar hanya dibayar sebesar saldo modalnya

Diumpamakan kepada B hanya dibayarkan sebesar saldo modalnya, yaitu


: 9.000
Jurnal :
Modal B 9.000
Kas / Hutang kepada B 9.000

Sesudah B keluar Neraca Firma terlihat sbb:


Firma AC
Laporan Posisi Keuangan
Kas 9.000 Hutang Usaha 2.000
Piutang Usaha 5.000 Hutang kepada B 9.000
Aset Tetap 8.000 Modal A 6.000
Goodwill 5.000 Modal C 10.000
III. Ada sekutu yang keluar - Lanjutan

Sekutu yang keluar dibayar lebih besar dari saldo modalnya.


Bonus diberikan kepada sekutu yang keluar

Diumpamakan kepada B setuju dibayarkan sebesar 10.000


Jurnal :
Modal B 9.000
Modal A 375
Modal C 625
Kas / Hutang kepada B 10.000

Sesudah B keluar laporan posisi keuangan Firma terlihat sbb:


Firma AC
Laporan Posisi Keuangan
Kas 9.000 Hutang Usaha 2.000
Piutang Usaha 5.000 Hutang kepada B 10.000
Aset Tetap 8.000 Modal A 5.625
Goodwill 5.000 Modal C 9.375
III. Ada sekutu yang keluar - Lanjutan

Sekutu yang keluar dibayar lebih besar dari saldo modalnya dan
Pembentukan Goodwill

Diumpamakan kepada B setuju dibayarkan sebesar 10.000


Jurnal :
Modal B 9.000
Goodwill 1.000
Kas / Hutang kepada B 10.000

Sesudah B keluar laporan posisi keuangan Firma terlihat sbb:


Firma AC
Laporan Posisi Keuangan
Kas 9.000 Hutang Usaha 2.000
Piutang Usaha 5.000 Hutang kepada B 10.000
Aset Tetap 8.000 Modal A 6.000
Goodwill 6.000 Modal C 10.000
III. Ada sekutu yang keluar - Lanjutan

Sekutu yang keluar dibayar lebih kecil dari saldo modalnya.


Bonus diberikan kepada sekutu yang tinggal

Diumpamakan kepada B setuju dibayarkan sebesar 8.000


Jurnal :
Modal B 9.000
Modal A 375
Modal C 625
Kas / Hutang kepada B 8.000

Sesudah B keluar laporan posisi keuangan Firma terlihat sbb:


Firma AC
Laporan Posisi Keuangan
Kas 9.000 Hutang Usaha 2.000
Piutang Usaha 5.000 Hutang kepada B 8.000
Aset Tetap 8.000 Modal A 6.375
Goodwill 5.000 Modal C 10.625
III. Ada sekutu yang keluar - Lanjutan

Sekutu yang keluar dibayar lebih kecil dari saldo modalnya dan
Penghapusan Goodwill

Diumpamakan kepada B setuju dibayarkan sebesar 8.000


Jurnal :
Modal B 9.000
Goodwill 1.000
Kas / Hutang kepada B 8.000

Sesudah B keluar laporan posisi keuangan Firma terlihat sbb:


Firma AC
Laporan Posisi Keuangan
Kas 9.000 Hutang Usaha 2.000
Piutang Usaha 5.000 Hutang kepada B 8.000
Aset Tetap 8.000 Modal A 6.000
Goodwill 4.000 Modal C 10.000
IV. Ada sekutu yang Meninggal Dunia

Bila ada sekutu yang meninggal dunia, perlakuan akuntansinya


hampir sama seperti kejadian keluarnya sekutu

Buku persekutuan harus ditutup pada tanggal meninggalnya sekutu, laba-


rugi sampai tanggal tersebut dapat ditetapkan agar kemudian sisa modal
masing-masing sekutu dapat dihitung. Berdasarkan angka inilah
pembayaran/pengembalian modal kepada ahli waris sekutu yang
meninggal dilakukan.

Drebin (1989) menyebut beberapa alternatif penyelesaian sbb:


1. Pembayaran dari aset firma
2. Pembayaran oleh masing-masing sekutu yang mengambil-alih modal
sekutu yang meninggal dunia
3. Pembayaran dari hasil asuransi jiwa sekutu firma
4. Ahli waris sekutu menggantikan kedudukan sekutu yang meninggal
dunia
Catatan: dalam penyelesaian 1 sampai 3 adalah dimungkinkan untuk
menentukan Goodwill maupun bonus.
V. Perubahan Firma menjadi Perseroan

Bila firma diubah menjadi sebuah perseroan, maka langkah utama


yang dilakukan adalah pengalihan modal sekutu menjadi modal
perseroan, yaitu modal saham.

Buku firma diteruskan menjadi buku Perseroan:


 Membuat ayat penyesuaian atas aset dan kewajiban firma sebelum
diubah menjadi perseroan, bila diperlukan.
 Membuat ayat jurnal pengalihan modal masing sekutu menjadi modal
saham. Masing-masing sekutu akan memperoleh lembaran saham
sesuai dengan jumlah modal masing-masing.

Buku yang baru dibuatkan untuk Perseroan:


 Membuat ayat jurnal untuk menutup buku firma. Ayat penyesuaian
mungkin diperlukan atas aset dan kewajiban sebelum ditutup.
 Membuat ayat jurnal pembentukan perseroan, yaitu mendebitkan
semua aset dan mengkreditkan kewajiban firma yang dialihkan serta
mengkreditkan modal saham.
Sekian dan Terima kasih
LATIHAN
Fa. AB memiliki sisa modal Rp30.000 (Sekutu Andi: Rp20.000, dan
Sekutu Budi: Rp10.000) dan laba rugi dibagi atas 60 : 40. Cyndi
disetujui masuk menjadi sekutu baru dengan investasi tunai dan
mendapat bagian sebesar seperempat dalam dalam modal firma
yang baru.
Pertanyaan:
1. Buat jurnal untuk mencatat masuknya sekutu Cyndi bila jumlah
investasinya: Rp10.000. Tunjukkan distribusi modal di antara para
sekutu.
2. Buat jurnal untuk mencatat masuknya sekutu Cyndi (baik cara
Bonus maupun Goodwill) bila jumlah investasinya: Rp11.000.
Tunjukkan distribusi modal di antara para sekutu.
3. Buat jurnal untuk mencatat masuknya sekutu Cyndi (baik cara
Bonus maupun Goodwill) bila jumlah investasinya: Rp8.000.
Tunjukkan distribusi modal di antara para sekutu.

Anda mungkin juga menyukai