Anda di halaman 1dari 36

GAMBARAN RADIOANATOMI

PANKREAS

Oleh :
Asmanda Nur Agung
Rulianis Aprianti
Syama Rena Tandiallo

Pembimbing
• dr. Muslaningsih, Sp.Rad
• dr. Astuti Tamher, Sp.Rad
Anatomi
• Pankreas merupakan organ
dengan struktur lunak
berlobulus, memanjang miring
menyilang dinding posterior
abdomen di belakang gaster
dan terbentang dari duodenum
sampai lien pada regio
epigastrium dan kuadran kiri
atas.
• Termasuk organ retroperitonial
(P: + 15 cm & L: max 3 cm)
• Pankreas  organ istimewa 
sekret eksokrin dan endokrin.
Embriologi Pankreas
• Pankreas  2 tunas yang berasal dari lapisan
endoderm duodenum
• Tunas pankreas dorsal  mesenterium dorsal &
tunas pankreas ventral  dekat duktus
koledokus
(A) 30 hr (B) 35 hr tunas pankreas ventral semula terletak
dekat duktus koledokus kemudian pindah ke belakang
sekitar duodenum ke arah tunas pankreas dorsal
(A) pankreas selama perkembangan minggu ke-6
(B) Penyatuan duktus pankreatikus
• Kaput Pankreas (cakram) terletak di dalam bagian cekung
duodenum.
• Kolum Pankreas terletak di depan pangkal vena portae hepatis
dan tempat dipercabangkannya arteria mesenterica superior dari
aorta.
• Korpus Pankreas berjalan ke atas dan kiri, menyilang garis
tengah.
• Kauda Pankreas berjalan ke depan menuju ligamentum
lienorenalis dan mengadakan hubungan dengan hilum lienale.
Ductus Pancreaticus
1. Duktus Pankreatikus Mayor (Wirsungi)
Mulai dari kauda menuju ke kaput. Bermuara ke pars desendens
duodenum di sekitar pertengahannya bergabung dengan duktus
koledokus membentuk papilla duodeni mayor Vateri.
2. Duktus Pankreatikus Minor ( Santorini) Bermuara ke duodenum
sedikit di atas muara duktus pancreatikus mayor pada papilla
duodeni minor
Vaskularisasi
• Arteri  a. pankreatikoduodenalis dan arteri lienalis yang mengantar darah
kepada korpus pankreas sampai kauda pankreas. A. pankreatikoduodenalis ant
dan post  cabang a. gastroduodenalis. A. pankreatikoduodenalis inf & ramus
post  cabang arteri mesenterica superior, mengantar darah ke kaput pankreas
• Vena  menyalurkan darah ke Vena porta, vena lienalis dan vena mesenterika
superior.
Aliran Limfatik
Kelenjar limf terletak di sepanjang arteria yang
mendarahi kelenjar. Pembuluh eferen mengalirkan
cairan limf ke nodi limf coeliaci dan mesenterica
superiores.
• Persarafan
Berasal dari serabut-serabut saraf simpatis
(ganglion seliaca) dan parasimpatis (vagus).
Histologi pankreas

• Pankreas  kumpulan sel yang berbentuk seperti pulau


pada
peta  Langerhans.

Eksokrin Endokrin

• Massa asinus bentuk • Pulau Langerhans terdiri


tubular terdiri dari 5- dari:
8 sel piramid yang • Sel α : ditepi
• Sel β : terbanyak, di
tersusun mengelilingi sentral pulau.
lumen sempit • Sel δ  dimana saja, >>
• 1 buah sel asinus  dekat sel α
sel – sel zimogen • Sel f  di sentral diantara
(penghasil protein) sel β
Histologi pankreas
Patofisiologi pankreas

• Sel β  insulin  glukosa darah


 glikogen  menyimpannya (hati, otot dan sel).
• Sel α  glukagon, berlawanan dg insulin  ↑
glukosa darah.
• sel δ  menghambat sekresi insulin dan glukagon.
• sel f mensekresi hormon polipeptida pankreas (R
 kontraksi kantong empedu, produksi 
enzim pankreas).
Patofisiologi pankreas
• Pankreas juga mengandung sel yang menghasilkan
getah pankreas  mengolah karbohidrat, protein,
dan lemak.

• Getah pankreas terdiri dari air, bikarbonat, dan


enzim yang dapat dibedakan atas enzim tripsin,
enzim amilase, serta enzim lipase.
Pemeriksaan Radiologi Pankreas
Foto polos abdomen (BNO)

• BNO sulit untuk menentukan kelainan pada


pankreas. Pankreas  retroperitoneal.
• Kelainan pada organ di sekitar pankreas 
kelainan pankreas (distensi usus halus).
A B C

A. Foto polos abdomen pankreatitis akut dengan dilatasi usus halus pada abdomen atas
B. Kalsifikasi pankreas pada foto polos abdomen atas (tanda panah)
C. Gambaran colon cut of sign pada pankreatitis akut.
Barium
• Pemeriksaan barium  untuk mengetahui
kelainan pada gaster, duodenum, pankreas.
• Lesi caput pankreas  duodenum.
• Pemeriksaan barium meal  posisi tegak,
supine (terlentang)  meminimalkan
kesalahan dalam diagnosis.
(A) Pemeriksaan barium meal, carsinoma caput pankreas dengan double
contour pada duodenum
(B) Pelebaran duodenum dengan gambaran reverse 3 sign pada carcinoma
caput pankreas dengan obstruksi duktus biliaris.
Ultrasonografi
(USG)
 Indikasi pemeriksaan USG  evaluasi pasien dengan nyeri epigastrik,
massa tumor di daerah epigastik, pankreatitis  mengevaluasi keadaan
proses penyembuhan suatu pankreatitis menari komplikasi bedah pada
pankreatitis

 Penggunaan USG menempati posisi yang penting atas dasar


kerjanya yang non-infasif dan dapat dikerjakan setiap saat.
A. (A dan B) gambaran pankreas (P) normal dengan vena lienalis (VL) Aorta
(A)
Computed Tomografi Scan
(CT-Scan)
• CT dapat memberikan gambaran yang lebih
baik dan akurat bila dibandingkan dengan
USG.
• CT  nekrosis, perdarahan, kalsifikasi,
pengumpulan cairan (digambarkan dengan
sangat baik).
• CT  staging carsinoma pankreas dan guiding
dalam melakukan biopsi dan aspirasi kista atau
drainase.
Gambar 12 (A) CT scan pankreas normal
(B) CT Scan kalsifikasi pankreas
Magnetic Resonance Imaging (MRI)

• MRI  pemeriksaan radiologi menggunakan


medan magnet tanpa sinar-X.
• MRI  tampak struktur homogen dengan
intensitas seperti usus. Karena pergerakan
nafas dan peristaltik  kurang jelas.
MRI pankreas normal , pankreas terlihat lebih hiperintens
dari hati
Endoscopis Retrograde
Cholangiopancreatography (ERCP)
Kelebihan ERCP:
1. Visualisasi & biopsi lesi ampularis
2. Memperlihatkan traktus bilioris & duktus
pankreatikus.
3. Baik & terapi
Endoscopis Retrograde
Cholangiopancreatography (ERCP)

Indikasi Kontra Indikasi

• Investigasi obstruksi • Pankreatitis akut.


tractus biliaris. • Obstruksi esofagus.
• Investigaasi • Post operasi gaster.
syndrom post • Pseudo kista.
kolesistektomi.
• Penyakit jantung
• Investigasi penyakit paru.
biliaris difuse.
• Alergi buskopat.
• Penyakit pankreas.
(A) ERCP normal duktus pankreatikus.
(B) ERCP, duktus pankreas irregular yang mengalami dilatasi pada
pankreatitis kronis.
Magnetic Resonance
Cholangiopancreatography (MRCP)

• Akurat dalam mendiagnosa coledokolitiasis,


ductus pancretikus abnormal dan tumor.
• Lebih aman ari ERCP
(A) Dilatasi duktus biliaris pada ca ampulla disertai middilatasi duktus
pankreatikus
(B) Enhanced parenkim pankreas normal yang dikelilingi sel tumor kecil.
Arteriografi
• Indentifikasi tumor sel pulau pankreas yang
kecil.
• Menilai preoperative resersi tumor pankreas.
• Menilai anatomi vasculer pada hypertensi
porta.
• Identifikasi tumor hati yang hypervascular.

Sangat invasif!
Arteriografi menunjukkan massa multipel hipervaskular
dalam pankreas dg metastase ke hati
Radionuklir Imaging
• Somatostasin Receptor Scintigrafi (SRS) untuk
mendeteksi sel tumor pankreas dan
metastasenya.
• CT , MRISRS ditemukan lesi.
• SRS lesi yang menyebabkan tumor,
identifikasi metastasenya, follow up
kemungkinan berulang setelah terapi.
Tumor sel pulau pancreas, SRS.
(A) menunjukkan absorbsi normal pada hati, ginjal dan limpa, selain itu juga terdapat
fokus kecil yang berkaitan dengan aktifitas sel tumor pankreas.
(B) menggambarkan tidak terdapat dilatasi pada biliaris dan duktus pankreatikus.
Ringkasan
• Pankreas merupakan organ dengan struktur
lunak Dibagi dalam : kaput, kolum, korpus,
dan kauda. (Panjang + 15 cm & Lebar 3 cm)
• Pankreas dibentuk oleh dua tunas yang
berasal dari lapisan endoderm duodenum.
• Imaging examination dari pankreas adalah
BNO, Barium, USG, CT, MRI, ERCP,
MRCP, Arteriografi, dan Radionuklir
Imaging.

Anda mungkin juga menyukai