Anda di halaman 1dari 26

MATERI/BAHAN MATA KULIAH

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke :8

Program Studi/Jurusan : Teknik Kimia Modul ke :8

Mata Kuliah : Utilitas : Jumlah Halaman : 14

Kode Mata Kuliah : 52113406 Berlaku : 2014


Dosen : Tuasikal Muhamad Amin, MSn
Uap dan Pemakaian
Ketel uap

Uap Kenyang Uap Dipanaskan lanjut Energi Kenetik

Industri Tekstil Mesin Uap

Energi Mekanik
Industri Kimia
Turbin Uap
Ketel Uap dan Proses pembuatan Uap
Apabila setetes air di atas sekeping logam seperti gambar

v = kecepatan, m/detik
T = temperatur, K
q = pemanas/api, Kilojoule

Gambar

q=0 maka t0 = v0
jika q dinaikkan, maka t0 berubah menjadi t1 dan v1 m/detik
jika q dinaikkan lagi, maka t1 berubah menjadi t2 dan v2 m/detik
jika q terus dinaikkan maka t2 akan berubah menejadi td dan vd m/detik
(uap).
q adalah jumlah panas yang dibutuhkan unutk menaikkan
temperatur (T) air

Ketika panas (q) dinaikkan dan temperatur naik menjadi Td


(temperatur mendidih), maka molekul-molekul air berubah
menjadi molekul-molekul uap.
Uap kenyang dan Uap dipanaskan Lanjut
Apabila tekanan tetap maka pemberian panas hanya menguapkan
air tanpa merubah temperatur, ini disebut temperatur mendidih (
Td ) dan uap tersebut adalah uap kenyang

Ciri-ciri Uap kenyang


1. Uap kenyang adalah uap dalam keadaan seimbang dengan
air yang ada di bawahnya.
2. Uap kenyang adalah uap yang mempunyai tekanan dan
temperatur mendidih yang sama dengan tekanan dan
temperatur mendidih air yang ada di bawahnya.
3. Uap kenyang adalah uap yang mempunyai pasangan-pasangan
harga antara tekanan (p) dan temperatur mendidihnya.
4. Uap kenyang yang apabila didinginkan akan segera
mengembun.
5. Uap kenyang adalah uap yang apabila dibarkan akan segera
mengembun menjadi air.
Gambar-2
Uap Dipanaskan Lanjut
Uap kenyang yang telah terbentuk dibawa keluar kemudian
dipanaskan lanjut hingga mencapai temperatur yang lebih
tinggi dari pada temperatur mendidih dan temperatur uap
kenyang, disebut uap dipanaskan lanjut.

Ciri-ciri uap dipanaskan lanjut.


1. Uap yang temperaturnya jauh lebih tinggi dari temepratur
air mendidih.
2. Uap yang tidak seimbang dengan air.
3. Uap yang tidak mempunyai pasagnan-pasangan harga
antara tekanan dan temperatur.
4. Uap yang apabila didingingkan tidak akan mengembun.
Gambar-3

1.

2.
Dari peristiwa di atas dikenal istilah:

Entalpi Air Mendidih (Wd). Jumlah panas yang dibutuhkan


oleh 1 kg air pada 00 C atau 273 K untuk dijadikan
mendidih.

Entalpi Uap kenyang (i”). Jumlah panas yang dibutuhkan


oleh 1 kg air pada 00 C atau 273 K untuk diubah menjadi
uap kenyang.

Entalpi Uap Dipanaskan Lanjut (i’). Jumlah panas yang


dibutuhkan untuk mengubah 1 kg air pada 00 C atau
273 K menjadi uap yang dipanaskan lanjut.
Uap Kenyang
Uap Dipanaskan Lanjaut
Penggunaan Tabel. Contoh 1

Berapa jumlah panas yang dibutuhkan oleh 14 kg air dari


temperatur 290 C untuk dipanasi menjadi 900 C ?

Rumus.
Q = G x ∆ entalpi
∆ entalpi = entalpi akhir – entalpi awal
∆ entalpi = ( W900 C - W 290 C ) KJ/kg

= ( 377 – 121 ) KJ/kg

Q = 14 kg x (377 – 121) KJ/kg


= 3.584 KJ.
Contoh 2

Berapa banyak panas yang akan dilepas oleh 24 kg air


bertemperatur 760C untuk didinginkan menjadi air
bertemperatur 70 C ?

Q = G x ∆ entalpi

∆ entalpi = ( W70 C - W760 C ) KJ/kg

Q = 24 kg x (29 – 317) KJ/kg

= - 6.912 kilojoule
Soal

Berapa banyak panas yang dibutuhkan untuk membuat 15


ton uap per jam yang dipanaskan lanjut pada suhu 5500 C
bertekanan 80 bar dari air bertemperatur 240 C?

Q = G x ∆ entalpi
= 15.000 kg x (i’ 80 bar ; 5500 C – W 240 C ) KJ/kg

i’ 80 bar; 5500C
(tidak ada di tabel panas dipanaskan lanjut)
Maka dicari i’ 80 bar; 5000 C = 3.398
i’80 bar; 6000 C = 3.641 +
= 7039
i’80 bar; 5500C = 7039/2
= 3519,5

W 240C = 24 x 4,187 KJ/kg = 100,5 KJ/kg

Q = 15.000 kg x (3.519,5 – 100,5) KJ/kg

= 51.285.000 KJ
Lanjutan Perhitungan Kebutuhan Panas
Soal
Berapa banyak panas yang dibutuhkan oleh
sebuah ketel uap yang memproduksi 250 ton uap/jam
bertemperatur 5200 C dan bertekanan 90 bar, dari air
30.000 liter bertemperatur 300 C?
Jawaban

Diketahui:
G = 250 ton uap/jam
t uap = 5200 C
P = 90 bar
t air = 300 C
i’ 90 bar; 5200 C tidak terdapat dalam tabel 2, maka
digunakan cara interpolasi sebagai berikut:
I’ 90 bar 5200 C berada di antara 5000 C dan 6000 C, tabel 2
i’ 90 bar 5000 C = 3387 dan
i’ 90 bar 6000 C = 2633 maka

I’ 90 bar; 5200 C = [(520 – 500) : (600 – 500)] x (3633 – 3387) +


3387 KJ/kg
= (20 : 100) x (3633 – 3387) + 3387 KJ/kg

= 3436,2 KJ/kg

W 300 C = 30 x 4,187 KJ/kg


= 125,6 KJ/kg

G = 250 ton uap/jam


= 250.000 kg uap/jam

Q = G x ∆ entalpi
∆ entalpi = I’90 520 0 C – W 0c
bar 30
∆ entalpi = 3436,2 KJ/kg – 125,6 KJ/kg

Q = 250.000 kg/jam x (3436,2 – 125,6) KJ/kg

Q = 827.650.000 KJ/jam

Apabila menggunakan bahan bakar minyak dengan nilai


pembakaran terendah 41.000 KJ/kg, maka kebutuhan
bahan bakar per jam = 827.650.000 KJ/jam
41.000 KJ/kg
= 20.187 kg/jam
Perpindahan Panas
a. Perpindahan Panas secara Aliran atau Konveksi
yaitu perpindahan panas yang dilakukan oleh
molekul-molekul suatu fluida (cair atau gas).
Molekul-molekul fluida tersebut dalam gerakannya
membawa sejumlah panas q joule dan pada saat
menyentuh dinding ketel maka panasnya dibagikan
yaitu q1 joule kepada dinding ketel dan sebagian
yaitu q2 = q – q1 joule.

Q = α . F (Tapi - Tdinding )KJ/jam q2


q1
q
b. Perpindahan Panas secara Perambatan atau Konduksi
Yaitu perpidahan panas dari suatu bagian padat ke
bagian lain dari benda padat yang sama atau benda
padat yang satu ke benda padat yang lain karena
bersinggungan

Q = λ/s . F ( Td1 - Td2 ) Kilojule/jam

α = angka peralihan pans (kilojule/m2 )


F = luas dinding yang dipanasi (m2)
T = temperatur (Kelvin)
s = tebal dinding
Td1 = tem. dinding ketel yang bersentuhan dengan ketel
Td2 = tem. Dinding ketel yang bersentuhan dengan air
Dinding Ketel Baru
s = tebal dinding ketel uap
α = angka peralihan panas
KJ/m2.Jam.K
λ = perambatan panas
KJ/m.jam.K
Q = panas yang diserahkan
KJ/jam
T = temperatur 0 C
F = luas pemanasan m2
Dari gambar di atas diturunkan rumus-rumus berikut
Q1 = α1 . F ( T api - T d1 )

Q2 = λ/s . F ( T d1 – T d2 )

Q3 = α2 . F ( Td2 –T air )

rumus q = k0 .F ( Tapi - Tair )

k0 = 1
1/α1 + s/λ + 1/α2

k0 = angka perambatan melalui dinding ketel (kilojoule/m2 .K/jam


Ketel kotor
s1 = tebal jelaga ketel (m)
s2 = tebal dinding ketel uap (m)
s3 = tebal kerak ketel uap (m)
α = angka peralihan panas
KJ/m2 .jam,K
λ = angka perambatan panas
KJ/m.jam.K
F = luas pemanasan (m2)
Persamaan
Q1 = α1 . F ( T api - T d1 )

Q2 = λ1 /s1 . F ( Td1 – Td2 )

Q3 = λ/s2 .F ( Td2 – Td3 )

Q4 = λ3 /s3 .F ( Td3 – Td4 )

Q5 = α2 .F ( Td4 – T air )

q = kk F (Tapi - Tair )
kk = 1
1/α1 + s1/λ1 + s2/λ2 + s3/λ3 +1/α2

Q = kk F (T api – T air)

Anda mungkin juga menyukai