Anda di halaman 1dari 69

Profile Dinas Kesejahteraan dan

Sosial Provinsi Sumatewra Utara


Sosialisasi Pengelolaan Data dan Informasi PMKS

Medan, Juni 2016


PETA WILAYAH
PROVINSI SUMATERA UTARA
Medan

Luas Total Areal :


181.860,65 km²

Jumlah Penduduk (Sensus


Penduduk Tahun 2010): Danau
Toba
12, 985.075 Jiwa

Tersebar di :
 33 Kab/Kota
 417 Kecamatan Pulau
Nias
 5.744 Desa / Kel.
WILAYAH
PROVINSI SUMATERA
UTARA
Gambaran Geografis

Sumatera Utara memiliki Wilayah sebesar 181.860,65 km2


- Batas
Luas Daratan
Wilayahsebesar 71.680,68 km2
- Luas Perairan sebesar 110.000,65 km2,
- Sebelah Utara : Provinsi Aceh
- Sebelah Selatan : Provinsi Riau / Sumatera Barat
- Sebelah Timur : Selat Malaka
- Sebelah Barat : Samudera Hindia
Terletak Antara :
1º s/d 4º Lintang Utara dan 98º s/d 100º Bujur Timur
3
DASAR HUKUM
PEMBENTUKAN DINAS KESEJAHTERAAN DAN SOSIAL
PROVINSI SUMATERA UTARA

1. UU NO. 11 TAHUN 2009 TENTANG


KESEJAHTERAAN SOSIAL
2. UU NO. 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN
FAKIR MISKIN
3. UU NO. 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN
DAERAH
4. PERDA NO. 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI
DAN TATA KERJA DINAS – DINAS DAERAH
PROVINSI SUMATERA UTARA;
5. PERGUB NO. 17 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS
DAN FUNGSI DINAS – DINAS DAN UPT DINAS
DILINGKUNGAN PROVINSI SUMATERA UTARA;
6. PERGUB NO. 28 TAHUN 2013 TENTANG
ORGANISASI TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS
UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS
KESEJAHTERAAN DAN SOSIAL PROVINSI
SUMATERA UTARA. 4
PERDA KEPALA DINAS
No : 8 Thn. 2008
SEKRETARIS
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
KASUBBAG KASUBBAG KASUBBAG
UMUM KEUANGAN PRORAM

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


POTENSI SUMBER PEMBERDAYAAN PELAYANAN REHABILITASI BANTUAN DAN JAMINAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL SOSIAL SOSIAL SOSIAL

SEKSI SEKSI PELAYANAN SEKSI


KEPAHLAWANAN DAN SEKSI REHABILITASI ANAK DAN PEMBINAAN SUMBANGAN
KEPERINTISAN KESETIAKAWANAN LANJUT USIA SOSIAL

SEKSI SEKSI
SEKSI SEKSI PELAYANAN REHABILITAS FASILITASI
PENYULUHAN SOSIAL PEMBERDAYAAN PENYANDANG CACAT KORBAN BENCANA
FAKIR MISKIN
SEKSI SEKSI SEKSI KOBAN
SEKSI
REHSOS DAERAH KUMUH DAN PELAYANAN REHABILITASI TINDAK KEKERASAN
KELEMBAGAAN
TUNA SOSIAL DAN PEKERJA MIGRAN
SOSIAL MASYARAKAT PEMBERDAYAAN KELUARGA

UPT UPT UPT


STRUKTUR UPT
DINAS KESEJAHTERAAN DAN SOSIAL
PROVINSI SUMATERA UTARA
( 14 UPT )
PERGUB
No : 28 Thn. 2013
Kepala UPT

Kelompok Kasubbag
Jabatan
Tata Usaha
Fungsional
UPT PELAYANAN SOSIAL DIBAWAH NAUNGAN
DINAS KESEJAHTERAAN DAN SOSIAL
PROVINSI SUMATERA UTARA

1) UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan
2) UPT Pelayanan Sosial Gelandangan dan Pengemis berkedudukan di Binjai
3) UPT Pelayanan Sosial Anak Remaja Tj. Morawa berkedudukan di Tj.Morawa
4) UPT Pelayanan Sosial Tuna Netra Sei Buluh, berkedudukan di Sei Buluh
5) UPT Pelayanan Sosial Tuna Netra Tebing Tinggi, berkedudukan di Tebing Tinggi
6) UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematang Siantar.
7) UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Kisaran dan Labuhan Batu.
8) UPT Pelayanan Sosial Anak Padang Sidempuan.
9) UPT Pelayanan Sosial Gelandangan Pengemis dan Anak Pinang Sori Tap.Teng dan
Gunung Sitoli
10) UPT Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia Siborong-borong.
11) UPT Pelayanan Sosial Anak Wilayah Sidikalang dan Kabanjahe.
12) UPT Pelayanan Sosial Wanita Tuna Susila dan Tuna Laras Brastagi.
13) UPT Pelayanan Sosial Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesejahteraan Sosial Stabat
14) UPT Pelayanan Sosial Eks Kusta Marsanina Belidahan Kab. Serdang Bedagai
MENJADI PROVINSI YANG
BERDAYA SAING MENUJU
SUMATERA UTARA
SEJAHTERA

TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN
SOSIAL DAN DAYA SAING
PENYANDANG MASALAH
KESEJAHTERAAN SOSIAL ( PMKS )
MENINGKATKAN KUALITAS STANDAR HIDUP LAYAK, KESETARAAN
DAN KEADILAN SERTA MENGURANGI KETIMPANGAN ANTAR
WILAYAH

TUJUAN
Mewujudkan Kesejahteraan Sosial Ekonomi Masyarakat yang
berkeadilan

1. MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA


BAIK SEBAGAI PELAKU MAUPUN PENERIMA
MANFAAT PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN SOSIAL.
2. MENINGKATKAN SARANA DAN PRASARANA
PELAYANAN SOSIAL.
3. MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA SOSIAL
DALAM MELAKSANAKAN PELAYANAN SOSIAL
TERHADAP PMKS.
4. MENINGKATKAN PERAN MASYARAKAT DAN DUNIA
USAHA MELALUI PENANAMAN NILAI – NILAI
MELAKSANAKAN URUSAN PEMERINTAHAN
DAERAH/KEWENANGAN PROVINSI DIBIDANG POTENSI
SUMBER KESEJAHTERAAN SOSIAL, PEMBERDAYAAN SOSIAL,
PELAYANAN DAN REHABILITASI SOSIAL, PERLINDUNGAN
SOSIAL DAN JAMINAN SOSIAL SERTA TUGAS PEMBANTUAN

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang potensi sumber kesejahteraan


sosial, pemberdayaan sosial, rehabilitasi sosial, perlindungan sosial dan
jaminan sosial;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
potensi sumber kesejahteraan sosial, pemberdayaan sosial, pelayanan
dan rehabilitasi sosial, perlindungan sosial dan jaminan sosial;
3. Pelaksanaan pemberian perizinan dibidang kesejahteraan sosial;
4. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesejahteraan sosial;
5. Pelaksanaan tugas pembantuan dibidang kesejahteraan sosial;
6. Pelaksanaan pelayanan administrasi internal dan eksternal;
7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai tugas dan
fungsinya;
SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
PELAKSANA PEMBANGUNAN BIDANG KESEJAHTERAAN
SOSIAL PADA DINKESSOS PROVSU

Latar Belakang Pendidikan S2 S1 D3 D1 SLTA SLTP SD Jlh

Pendidikan Profesi Peksos - 111 7 - 44 - - 162


Pendidikan Profesi Non Peksos
16 60 91 1 232 21 11 328

JUMLAH 16 171 98 1 272 21 11 590


PSKS
PMKS ( 12 Jenis )
( 26 Jenis)

Penanganannya
melalui Profesi
Pekerjaan Sosial
KBA
Peks
os
Prof DU
KBS KAT
LU AMPK LK3
Terlant AKTK
ar PSM
PRS P
Disabil
Balita
Ba lita WPK
E terlan
ter lan S
itas tar BWB
LP
Tuna Peny
Anak KT
Susila sos
terlan
ter lan
PMKS tar
tar
ODH
Geland (26 Jenis) A
angan
ABH LKS TKS
KP K
Penge NAP
mis Kel
Anjal ZA
WKS Tag Pio
Pemul BM ana ner
ung
Kel ADK
Min
PMBS FM

KTK
Trafiki
ng
Penanganannya melalui
Profesi Pekerjaan Sosial
PENANGANAN PENYANDANG MASALAH
KESEJAHTERAAN SOSIAL (PMKS)

MELALUI 2 SISTEM
PELAYANAN

PELAYANAN DALAM PELAYANAN LUAR


PANTI SOSIAL PANTI SOSIAL

PANTI
PANTI SWASTA MASYARAKAT
PEMERINTAH
PENANGANAN PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL
(PMKS)
MELALUI 2 SISTEM PELAYANAN

PELAYANAN DALAM PANTI SOSIAL PELAYANAN LUAR PANTI SOSIAL

PANTI PEMERINTAH PANTI SWASTA MASYARAKAT


ANAK
1. Wilayah Medan
2. Padang Sidempuan
3. Tap.Teng dan Gunung Sitoli
4. Siborong-borong
5. Wilayah Sidikalang dan Kabanjahe
- Bimbingan Sosial
- Pelatihan Ketrampilan
LANJUT USIA
1. Wilayah Binjai Terdapat 151 Panti Sosial Swasta
Praktis
2. Pematang Siantar yang memberikan pelayanan sosial di - Bantuan KUBE
3. Kisaran dan Labuhan Batu
4. Siborong-borong Provsu sd Tahun 2016: (Kelompok Usaha
 Anak : 100 Panti Sosial
Bersama)
DISABILITAS - Bantuan UEP ( Usaha
1. Tuna Netra Sei Buluh  Lansia : 15 Panti Sosial
2. Tuna Netra Tebing Tinggi
3. Tuna Rungu Wicara P. Siantar
 Napza : 22 Panti Sosial Ekonomi Produktif)
4. Eks Kusta Belidahan Sergei  Paca : 14 Panti Sosial
5. Tuna Laras Brastagi
TUNA SOSIAL
1. Gelandangan Pengemis Binjai
2. Gelandangan Pengemis TapTeng
3. Wanita Tuna Susila Brastagi

Diklat Tenaga Kesejahteraan Sosial


Stabat
GAMBARAN PELAYANAN
Sistem Pelayanan dalam Kerangka Pembangunan Bidang Kesejahteraan Sosial :
1. Sistem Panti
No Jenis Panti Sasaran Garapan Jumlah Penghuni Lokasi

440 orang Kabanjahe, Sidikalang, Siborong-Borong,


1 Panti Asuhan Anak terlantar 5 unit G.Sitoli, P.Sidimpuan
2 Panti-Sosial Tempat Penitipan Anak Balita 1 unit 110 orang Medan
Anak

3 Panti Jompo Lansia Terlantar 5 unit 310 orang Binjai, Asahan, Rantau Parapat, Siborong-
borong, P. Siantar

4 Panti Rehabilitasi Disabilitas Penyandang 5 unit 1.350 orang T. Tinggi, Siantar, Sei Buluh, Berastagi,
(termasuk Eks Kusta) Disabilitas Belidahan
Remaja Putus
5 Panti Sosial Bina Remaja 1 unit 165 orang T. Morawa
Sekolah

Panti Rehabilitasi Tuna Sosial : WTS


6 Wanita Tuna Susila 1 unit 80 orang Berastagi
Gelandangan
Gelandangan Pengemis Pengemis
3 unit 320.orang Binjai, Tapteng,

2. Sistem Luar Panti


a. Bantuan KUBE
b. Bantuan UEP, dll.
DATA PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL
TAHUN 2015
NO JENIS PMKS JUMLAH
1 ANAK BALITA TERLANTAR (ABT) 7.939
2 ANAK TERLANTAR (AT) 17.902
3 ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM (ABH) 4.823
4 ANAK JALANAN (AJ) 2.674
5 ANAK DENGAN KEDISABILITASAN (ADK) 2.635
6 ANAK KORBAN TINDAK KEKERASAN ATAU DIPERLAKUKAN
SALAH (AKTKADS) 152

7 ANAK YANG MEMERLUKAN PERLINDUNGAN KHUSUS


7.754
(AYMPK)
8 LANJUT USIA TERLANTAR (LU) 53.843

9 PENYANDANG DISABILITAS (PD) 42.736

10 TUNA SUSILA (TS) 2.739

Sumber : Dinas Sosial Kab/Kota (Update April 2015)


NO JENIS PMKS JUMLAH
11 GELANDANGAN 2.315
12 PENGEMIS 540
13 PEMULUNG 254
14 KELOMPOK MINORITAS (KM) 2.659
15 Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (BWBLP) 3.796
16 ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) 1.441
17 KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA (KP NAPZA) 1.644
18 KORBAN TRAFFICKING (KT) 480
19 KORBAN TINDAK KEKERASAN (KTK) 919
20 PEKERJA MIGRAN BERMASALAH SOSIAL(PMBS) 952
21 KORBAN BENCANA ALAM (KBA) 6.110
22 KORBAN BENCANA SOSIAL ATAU PENGUNGSI (KBS) 17.711
23 PEREMPUAN RAWAN SOSIAL EKONOMI (PRSE) 444.263
24 FAKIR MISKIN (FM) 315.379 KK
25 KELUARGA BERMASALAH SOSIAL PSIKOLOGIS KBSP) 2.292 KK
26 KAT 1.752 KK

JUMLAH 945.704

Sumber : Dinas Sosial Kab/Kota (Update April 2015)


DATA PSKS
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2015
No. JENIS POTENSI DAN SUMBER KESOS JUMLAH

1 PEKERJA SOSIAL PROFESIONAL 75 Orang

2 PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT (PSM) 606 Orang

3 TARUNA SIAGA BENCANA ( TAGANA ) 734 Oran


Orang
g

4 LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL (LKS) 553 Lembaga

5 KARANG TARUNA (KT) 5.603 KT

6 LEMBAGA KONSULTASI KESEJAHTERAAN KELUARGA (LK3) 34 LK3

7 KELUARGA PIONER 20 Keluarga

9
WAHANA KESEJAHTERAAN SOSIAL BERBASIS MASYARAKAT 69 WKSBM
(WKSBM)

10 WANITA PEMIMPIN KESEJAHTERAAN SOSIAL 4 orang

11 TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN ( TKSK ) 436 orang

12 DUNIA USAHA / CSR 83 CSR

JUMLAH 8.222 Org/Lga


Program Dekonsentrasi APBN
Untuk Pembangunan Kesejahteraan Sosial
Dinas Kes Sos Prov Sumut 2016

1. PROGRAM PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL

2. PROGRAM REHABILITASI SOSIAL

3. PROGRAM PEMBERDAYAAN SOSIAL

4. PROGRAM PENANGANAN FAKIR MISKIN (BARU 2016)

5. PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN


TUGAS TEKNIS LAINNYA.
PROGRAM PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
MELALUI APBD
Program Pemberdayaan Fakir Miskin,
Komunitas Adat Terpencil dan Penyandang Terdiri 11 Kegiatan, antara lain menangani Klg Miskin,
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) KAT, Wanita Rawan Sosial Ekonomi, dll.
Lainnya

Terdiri 24 Kegiatan, antara lain Pembinaan UEP Anak


PROGRAM PELAYANAN DAN REHABILITASI
Jalanan, Pelaksanaan Razia Tuna Sosial, Anjal dan
KESEJAHTERAAN SOSIAL
Disabilitas, Pembinaan Lanjut Usia Potensial, dll.

Terdiri 23 Kegiatan, antara lain Bimbingan


PROGRAM PROGRAM PEMBERDAYAAN Pengembangan Desa Pelopor Pembangunan Kessos,
Pembinaan dan Penumbuhan Pekerja Sosial
POKOK KELEMBAGAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
Masyarakat (PSM), Pembinaan dan Penumbuhan
Karang Taruna dll.

Terdiri 5 Kegiatan, antara lain Penyuluhan Sosial


PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS
Keliling, Pelatihan dan Penataran Tenaga Penyuluh
PENYULUHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
Kesejahteraan Sosial, dll.

Terdiri 19 Kegiatan, antara lain Pemantapan Petugas


PROGRAM PERLINDUNGAN DAN
Penanggulangan Bencana, Monitoring dan Operasional
JAMINAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
Penanggulangan Bencana, Bimbingan Pemantapan dan
Bantuan bagi Pendamping dan Operator PKH, dll.
PROGRAM PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
MELALUI APBD

PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI Terdiri 13 Kegiatan, antara lain Penyediaan jasa surat
PERKANTORAN menyurat, Penyediaan makanan dan minuman, Rapat-
rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah, dll.

Terdiri 8 Kegiatan, antara lain Pemeliharaan


PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN
rutin/berkala gedung kantor, Pemeliharaan
PRASARANA APARATUR
rutin/berkala peralatan gedung kantor, Pemeliharaan
Rutin/Berkala Mebeleur, dll.

PROGRAM PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN Terdiri 3 Kegiatan, antara lain Pengadaan pakaian
PENDUKUNG APARATUR dinas beserta perlengkapannya, Pengadaan
Mesin/Kartu Absensi, dll.

Terdiri 12 Kegiatan, antara lain Pendidikan dan


PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS
Pelatihan Formal, Pelatihan Peningkatan Dasar-dasar
SUMBERDAYA APARATUR
Profesi Pekerja Sosial, dll.

PROGRAM PENELITIAN DAN Terdiri 15 Kegiatan, antara lain Rapat Koordinasi


PENGEMBANGAN KESEJAHTERAAN Daerah Pembangunan Bidang Kesejahteraan Sosial,
SOSIAL Monitoring dan Evaluasi kegiatan pembangunan
kesejahteraan sosial, dll.
PROGRAM/KEGIATAN POKOKSESUAI RENSTRA
DINKESSOS PROVSU APBD T.A. 2014 S/D 2018
A. PEMBERDAYAAN SOSIAL FAKIR MISKIN, KOMUNITAS ADAT
TERPENCIL (KAT) DAN PENYANDANG MASALAH
KESEJAHTERAAN SOSIAL LAINNYA.

1. Pemberdayaan Sosial Keluarga Miskin di Daerah Pesisir/ Nelayan


2. Pemberdayaan Sosial Keluarga Miskin di Pedesaan
3. Pemberdayaan Sosial Keluarga Miskin di Perkotaan
4. Peningkatan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT)
5. Peningkatan Kemampuan (Capacity Building ) Petugas Pendamping
Pemberdayaan Sosial Keluarga Miskin dan KAT
6. Pembinaan dan Pelatihan Keterampilan Kerja Bagi Wanita Rawan
Sosial Ekonomi
7. Pembinaan dan Bantuan Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni
8. Pembinaan dan Pemberian Bantuan bagi Keluarga Rentan
9. Pembinaan dan Pembentukan KUBE di Lokasi Binaan PKK Terpadu
10.Pembinaan dan Pelatihan bagi LK3
11.Pembinaan LKM dan KUBE Fakir Miskin
B. PELAYANAN DAN REHABILITASI KESEJAHTERAAN SOSIAL.

1. Pembinaan UEP Anak Jalanan


2. Pembinaan dan Pemberian Bantuan Stimulance UEP Ortu Anjal
3. Pertemuan, Pemantapan dan Pemberian Bantuan bagi Organisasi Lanjut Usia
4. Pelaksanaan Razia Tuna Sosial, Anjal dan Disabilitas
5. Pembinaan dan Pelatihan Keterampilan bagi WTS
6. Pembinaan dan Pelatihan Keterampilan bagi Gelandangan dan Pengemis
7. Bimbingan Pencegahan HIV/ AIDS
8. Pembinaan dan penanganan panti asuhan / jompo
9. Pelatihan dan Pemantapan UEP Penyandang Disabilitas
10. Pengadaan Peralatan Penunjang Pelayanan bagi UPT
11. Pembinaan dan Bantuan Remaja Putus Sekolah
12. Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan UEP Tuna Netra
13. Bimbingan dan Pelatihan Ketrampilan bagi Eks Penyakit Kronis
14. Pembinaan dan Pelatihan bagi penyandang Disabilitas
15. Pembinaan dan Pemberian Bantuan UEP bagi Eks NAPZA
16. Pembinaan UEP Anak Terlantar
17. Pembinaan Lanjut Usia Potensial
18. Pembinaan dan Bantuan Bagi Pemulung
19. Pembinaan dan Bantuan Bagi Kaum Minoritas
20. Pembinaan dan Pemberian Bantuan bagi bekas Warga Binaan Lembaga
Pemasyarakatan
21. Sosilisasi Pengadopsian Anak / Pengasuhan Anak
22. Rehab Ruang Trauma Center
23. Pengadaan alat bantu penyandang Disabilitas dan lanjut usia
24. Bantuan Modal Usaha dan Penyelenggaraan HIPENCA
C. PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL.
1. Bimbingan Pengembangan Desa Pelopor Pembangunan Kessos
2. Pembinaan dan Penumbuhan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM)
3. Pembinaan dan Penumbuhan Karang Taruna
4. Pembinaan dan Kerjasama TKSK
5. Pembinaan dan Pengembangan Organisasi Sosial Desa
6. Verifikasi dan Pembinaan Terhadap LKS
7. Pembinaan Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat
8. Pembinaan dan Kerjasama Kelembagaan Dunia Usaha
9. Pertemuan Forum Komunikasi PSM
10. Karang Taruna EXPO
11. Penerbitan Majalah Getar
12. Pembinaan dan Penyuluhan Nilai-Nilai Kepahlawanan dan Kejuangan
13. Pembinaan dan Penyantunan Keluarga Veteran Tidak Mampu
14. Penilaian Pemberian Penghargaan bagi Pihak yang berperan aktif menyelenggarakan Pelayanan
Sosial pada Masyarakat

15. Rapat Koordinasi PSKS Provinsi


16. Pembinaan BK3S Provsu
17. Pembinaan dan Penumbuhan Keluarga Pioner
18. Pembinaan dan Penumbuhan Wanita Pemimpin Kesejahteraan Sosial
19. Pengembangan Karang Taruna
20. Penyelenggaraan HKSN
21. Bulan Bakti Karang Taruna
22. Sosialisasi tentang Keberadaan Orsos
23. Pemantapan Petugas Pelaksanan Organisasi Sosial
D. PERLINDUNGAN DAN JAMINAN KESEJAHTERAAN SOSIAL.
1 Pemantapan Petugas Penanggulangan Bencana

2 Pelaksanaan Kampung Siaga Bencana

3 Monitoring dan Operasional Penanggulangan Bencana

4 Distribusi Permakanan (Lauk Pauk, Evakuasi Korban Bencana)

5 Penyediaan Peralatan Penanggulangan Bencana

6 Rapat Koordinasi TAGANA se-Sumatera Utara

7 Pemetaan Daerah Rawan Bencana

8 Sosialisasi Korban Tindak Kekerasan bagi Pengguna Pembantu Rumah Tangga

9 Sosialisasi Program Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran

10 Pembinaan dan Latihan Keterampilan bagi Korban Tindak Kekerasan

11 Pembinaan Keserasian Sosial Daerah

12 Pembinaan Pelaksana Asuransi Kesejahteraan Sosial Sosial (ASKESOS)

13 Bimbingan Pemantapan dan Bantuan bagi Pendamping dan Operator PKH

14 Bantuan Tali Asih Tagana

15 Pembinaan Pengusaha, Orsos dan Masyarakat tentang Undian Gratis Berhadiah dan Pengumpulan Uang/Barang

16 Sosialisasi Pelaksanaan UGB dan Pengumpulan Uang/Barang

17 Pengaspalan Jalan/Halaman Gudang Bencana

18 Monitoring Penyaluran Baffer Stock pada Gudang di Kab/Kota

19 Pembinaan dan Latihan Keterampilan bagi Pekerja Migran


E. PENINGKATAN KUALITAS PENYULUHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL.

1. Penyuluhan Sosial Keliling

2. Pelatihan dan Penataran Tenaga Penyuluh Kesejahteraan Sosial

3. Penyuluhan Sosial Daerah Tertinggal

4. Penyuluhan Sosial Rawan Bencana

5. Penyuluhan Sosial Gugus Pulau


PROGRAM PRIORITAS

1. PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR


MISKIN, KAT DAN PMKS LAINNYA Dengan
Kegiatan antara lain :
- Pemberdayaan Fakir Miskin
- Pemberdayaan KAT

2. PROGRAM PERLINDUNGAN DAN


JAMINAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
Dengan Kegiatan antara lain :
- Penanganan Korban Bencana
- Korban tindak kekerasan
- Program Keluarga Harapan (PKH)

3. PROGRAM PELAYANAN REHABILITASI


SOSIAL,
Dengan Kegiatan antara lain :
- Rehabilitasi Penyandang Disabilitas
- Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial Anak
Apa itu PMKS.....

Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial

Permensos No. 08 Tahun 2012


Tentang Pedoman Pendataan Dan
Pengolahan Data PMKS Dan PSKS
DEFENISI UMUM PENYADANG MASALAH
KESEJAHTERAAN SOSIAL (PMKS)
ADALAH SESEORANG,KELUARGA ATAU
KELOMPOK MASYARAKAT YANG KARENA
SUATU HAMBATAN, KESULITAN, ATAU
GANGGUAN, TIDAK DAPAT MELAKSANAKAN
FUNGSI SOSIALNYA, SEHINGGA TIDAK DAPAT
TERPENUHINYA KEBUTUHAN HIDUPNYA
(JASMANI,ROHANI,DAN SOSIAL) SECARA
MEMADAI DAN WAJAR.
PENJELASAN JENIS KRITERIA

PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN


SOSIAL ( PMKS)
1. ANAK BALITA TERLANTAR

Kriteria :
 terlantar/ tanpa asuhan yang layak;
 berasal dari keluarga sangat miskin / miskin;
 kehilangan hak asuh dari orangtua/ keluarga;
 Anak balita yang mengalami perlakuan salah
dan diterlantarkan oleh orang tua/keluarga;
 Anak balita yang dieksploitasi secara ekonomi
seperti anak balita yang disalahgunakan orang
tua menjadi pengemis di jalanan; dan
 Anak balita yang menderita gizi buruk atau
kurang.
2. ANAK TERLANTAR

Kriteria :
 berasal dari keluarga fakir
miskin;
 anak yang dilalaikan oleh orang
tuanya; dan
 anak yang tidak terpenuhi
kebutuhan dasarnya.
3. ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM

Kriteria :
 disangka;
 didakwa; atau
 dijatuhi pidana
4. ANAK JALANAN

Kriteria :
 menghabiskan sebagian besar
waktunya dijalanan maupun
ditempat-tempat umum; atau
 mencari nafkah dan/atau
berkeliaran di jalanan maupun
ditempat-tempat umum.
5. ANAK DENGAN KEDISABILITASAN (ADK)

Kriteria :
 Anak dengan disabilitas fisik :
tubuh, netra, rungu wicara
 Anak dengan disabilitas
mental : mental retardasi dan
eks psikotik
 Anak dengan disabilitas fisik
dan mental/disabilitas ganda
 Tidak mampu melaksanakan
kehidupan sehari-hari.
6. ANAK KORBAN TINDAK KEKERASAN ATAU
DIPERLAKUKAN SALAH

Kriteria
 anak (laki-laki/perempuan) dibawah
usia 18 (delapan belas) tahun;
 sering mendapat perlakuan kasar dan
kejam dan tindakan yang berakibat
secara fisik dan/atau psikologis;
 pernah dianiaya dan/atau diperkosa;
dan
 dipaksa bekerja (tidak atas
kemauannya)
7. ANAK MEMERLUKAN PERLINDUNGAN KHUSUS

Kriteria
 berusia 6 (enam) tahun sampai dengan 18 (delapan belas) tahun;
 dalam situasi darurat dan berada dalam lingkungan yang
buruk/diskriminasi;
 korban perdagangan manusia;
 korban kekerasan, baik fisik dan/atau mental dan seksual;
 korban eksploitasi, ekonomi atau seksual;
 dari kelompok minoritas dan terisolasi, serta dari komunitas adat
 terpencil;
 menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika
dan zat adiktif lainnya (NAPZA); dan
 terinfeksi HIV/AIDS.
8. LANJUT USIA TERLANTAR

Kreteria :
 tidak terpenuhi kebutuhan
dasar seperti sandang,
pangan, dan papan; dan
 terlantar secara psikis, dan
sosial.
9. PENYANDANG DISABILITAS

 KRITERIA
 mengalami hambatan untuk melakukan
suatu aktifitas sehari-hari;
 mengalami hambatan dalam bekerja sehari-
hari;
 tidak mampu memecahkan masalah secara
memadai;
 penyandang disabilitas fisik : tubuh, netra,
rungu wicara;
 penyandang disabilitas mental : mental
retardasi dan eks psikotik; dan
 penyandang disabilitas fisik dan
mental/disabilitas ganda.
 Penyandang cacat mental
Seseorang yang menderita kelainan
mental/jiwa sehingga orang tersebut tidak
dapat mempelajari dan melakukan
perbuatan yang umum dilakukan orang
lain seusianya atau tidak dapat mengikuti
perilaku biasa sehingga menjadi hambatan
dalam melakukan kegiatan sehari-hari
secara layak/wajar, dengan kategori :
- Penyandang Cacat Mental Eks Psikotik
- Penyandang Cacat Mentanl Retardasi

 Penyandang cacat fisik dan mental


Seseorang yang menderita kelainan fisik
dan mental sekaligus, atau cacat ganda,
seperti gangguan pada fungsi tubuh,
penglihatan, pendengaran dan
kemampuan berbicara serta mempunyai
kelainan mental atau tingkah laku,
sehingga yang bersangkutan tidak mampu
melakukan kegiatan sehari-hari secara
layak/wajar.
Penyandang cacat fisik
- Anggota tubuh tidak lengkap putus /amputasi tungkai, lengan/ kaki
- Cacat tulang/persendian
- Cacat sendi otot dan tungkai, lengan/kaki
- Lumpuh

Penyandang cacat mata (tuna netra)


- Buta total/buta kedua mata
- Masih mempunyai sisa penglihatan atau kurang awas (low vision).

Penyandang cacat rungu/wicara


- Tidak dapat mendengar atau memahami perkataan yang disampaikan pada
jarak 1meter tanpa alat bantu dengar.
- Tidak dapat bicara sama sekali atau berbicar tidak jelas (pembicaraannya tidak
dapat dimengerti)
- Mengalami hambatan atau kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain.
10. TUNA SUSILA

Kriteria
 Seseorang (laki-laki/perempuan)
usia 19 tahun keatas atau lebih.
 Menjajakan diri ditempat umum,
dilokasi atau tempat pelacuran
(bordir) dan tempat-tempat
terselubung (warung remang-
remang), hotel, mall dan diskotik)
Latihan Bimbingan
Keterampilan Mental
11. GELANDANGAN

Kriteria
 tanpa Kartu Tanda Penduduk (KTP);
 tanpa tempat tinggal yang pasti/tetap;
 tanpa penghasilan yang tetap; dan
 tanpa rencana hari depan anak-
anaknya maupun dirinya.
12. PENGEMIS

Kriteria
 pencariannya tergantung pada belas
kasihan orang lain;
 berpakaian kumuh dan compang camping;
 berada ditempat-tempat ramai/strategis;
dan
 memperalat sesama untuk merangsang
belas kasihan orang lain.
13. PEMULUNG

Kriteria
 tidak mempunyai

pekerjaan tetap; dan


 mengumpulkan

barang bekas.
14. KELOMPOK MINORITAS

Kriteria
 gangguan keberfungsian
sosial;
 diskriminasi;
 marginalisasi; dan
 berperilaku seks
menyimpang.
15. BEKAS WARGA BINAAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN

Kriteria
 Usia 18 tahun sampai usia
dewasa.
 Telah selesai atau segera keluar
dari penjara karena masalah
pidana.
 Kurang diterima/dijauhi atau
diabaikan oleh keluarga dan
masyarakat.
 Sulit mendapatkan pekerjaan
yang tetap.
 Berperan sebagai kepala
keluarga/pencari nafkah utama
keluarga yang tidak dapat
melaksanakan tugas dan
fungsinya
16. ORANG DENGAN HIV / AIDS (ODHA)

Kriteria :
 seseorang (laki-
laki/perempuan) berusia
diatas 18 (delapan belas)
tahun; dan
 telah terinfeksi HIV/AIDS.
17. KORBAN PENYALAHGUANAAN NAPZA

Kriteria
 seseorang (laki-laki / perempuan) yang pernah menyalahgunakan
narkotika, psikotropika, dan zat-zat adiktif lainnya baik dilakukan
sekali, lebih dari sekali atau dalam taraf coba-coba;
 secara medik sudah dinyatakan bebas dari ketergantungan obat
oleh dokter yang berwenang; dan
 tidak dapat melaksanakan keberfungsian sosialnya.
18. KORBAN TRAFFICKING

Kriteria
 mengalami tindak kekerasan;
 mengalami eksploitasi seksual;
 mengalami penelantaran;
 mengalami pengusiran (deportasi); dan
 ketidakmampuan menyesuaikan diri di tempat kerja baru (negara
tempat bekerja) sehingga mengakibatkan fungsi sosialnya terganggu.
19. KORBAN TINDAK KEKERASAN

Kriteria :
 mengalami perlakuan salah;
 mengalami penelantaran;
 mengalami tindakan eksploitasi;
 mengalami perlakuan diskriminasi;
dan
 dibiarkan dalam situasi berbahaya.
20. PEKERJA MIGRAN BERMASALAH SOSIAL

Kriteria
 pekerja migran domestik;
 pekerja migran lintas negara;
 eks pekerja migran domestik dan lintas negara;
 eks pekerja migran domestik dan lintas negara yang sakit, cacat dan meninggal dunia;
 pekerja migran tidak berdokumen (undocument);
 pekerja migran miskin;
 mengalami masalah sosial dalam bentuk :
 tindak kekerasan;
 eksploitasi;
 penelantaran;
 pengusiran (deportasi);
 ketidakmampuan menyesuaikan diri di tempat kerja baru (negara tempat bekerja) sehingga mengakibatkan
fungsi sosialnya terganggu; dan
 mengalami traffiking.
PERLINDUNGAN
SOSIAL TINDAK
KEKERASAN DAN
PEKERJA MIGRAN

PEMULANGAN
TKI KE DAERAH
ASAL
21. KORBAN BENCANA ALAM

KRITERIA
Seseorang atau sekelompok orang yang mengalami:
 korban terluka atau meninggal;
 kerugian harta benda;
 dampak psikologis; dan
 terganggu dalam melaksanakan fungsi sosialnya.
Salah satu dampak dari Bencana Alam
aktifitas pendidikan Menjadi terhambat.

TENDA PENAMPUNGAN
22. KORBAN BENCANA SOSIAL

Kriteria
Seseorang atau sekelompok orang yang
mengalami:
 korban jiwa manusia;
 kerugian harta benda; dan
 dampak psikologis.
Pengungsi Tanggap Darurat
Kriteria
 Korban musibah, kekacauan atau kerusuhan
sosial.
 Korban wabah penyakit.
 Dan lain-lainnya.
23. PEREMPUAN RAWAN SOSIAL EKONOMI

Kriteria
 perempuan berusia 18 (delapan belas) tahun
sampai dengan 59 (lima puluh sembilan)
tahun;
 istri yang ditinggal suami tanpa kejelasan;
 menjadi pencari nafkah utama keluarga; dan
 berpenghasilan kurang atau tidak
mencukupi untuk kebutuhan hidup layak.
24. FAKIR MISKIN

Kriteria
 tidak mempunyai sumber mata pencaharian;
dan/atau
 mempunyai sumber mata pencarian tetapi tidak
mempunyai
 kemampuan memenuhi kebutuhan dasar yang layak
bagi kehidupan dirinya dan/ atau keluarganya.
PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN

KELUARGA
FAKIR MISKIN
SEBELUM
DIBERDAYAKAN

SETELAH
DIBINA
KEMUDIAN
DIBERIKAN
BANTUAN
25. KELUARGA BERMASALAH SOSIAL PSIKOLOGIS

Kriteria :
 Suami istri sering tanpa saling memperhatikan
atau anggota keluarga kurang berkomunikasi.
 Suami istri sering saling bertengkar, hidup sendiri-
sendiri walaupun masih dalam ikatan keluarga.
 Hubungan dengan keluarga kurang baik, sering
bertengkar, tidak mau bergaul/berkomunikasi.
- Kebutuhan anak baik jasmani, rohani maupun
sosial kurang terpenuhi.
26. KOMUNITAS ADAT TERPENCIL (KAT)
 Hidup dalam kesatuan-kesatuan sosial yang
bersifat lokal dan terpencil.
- Berbentuk komunitas kecil
- Pranata sosial bertumpu pada hubungan
keakraban
- Pada umumnya secara geografis terpencil dan
relatif sulit dijangkau dan terisolasi.
 Kehidupan dan penghidupannya masih
sangat sederhana
- Pada umumnya masih hidup dengan sistem
ekonomi subsistensi (hanya untuk
kepentingan sendiri) belum untuk
kepentingan pasar.
- Peralatan dan teknologi sederhana, misalnya
peralatan rumahtangga.
- Ketergantungan pada lingkungan hidup dan
sumber daya alam setempat relatif tinggi.
- Terbatasnya akses pelayanan sosial, ekonomi
dan politik.
- Secara sosial budaya terasing dan atau
terbelakang.
KRITERIA
 berbentuk komunitas relatif kecil, tertutup
dan homogen;
 b. pranata sosial bertumpu pada hubungan
kekerabatan;
 c. pada umumnya terpencil secara geografis
dan relatif sulit dijangkau;
 d. pada umumnya masih hidup dengan
sistem ekonomi subsistem;
 e. peralatan dan teknologinya sederhana;
 f. ketergantungan pada lingkungan hidup
dan sumber daya alam
 setempat relatif tinggi; dan
 g. terbatasnya akses pelayanan sosial
ekonomi dan politik.
PERMASALAHAN
1. BELUM TERSEDIANYA “DATA YANG VALID DAN AKURAT”, TENTANG
DATA PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAAN YANG MENJADI
SASARAN GARAPAN PELAYANAN SOSIAL. KAB/KOTA YG MEMILIKI
WEWENANG PENDATAAN TIDAK SECARA PERIODIK MENGUPDATE DATA
PMKS.
2. “ALOKASI ANGGARAN YG MINIM” UNTUK PENANGANAN KEMISKINAN
DIBANDING DENGAN JUMLAH PMKS;
3. PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS “SARANA DAN PRASARANA”
PANTI SOSISAL DI LINGKUNGAN DINAS KESSOS PROVSU;
4. PENINGKATAN PENDIDIKAN “SDM PROFESI PEKERJAAN SOSIAL” DI
LINGKUNGAN INSTNASI SOSIAL PROVINSI DAN KAB/KOTA.
5. “MUTASI PEJABAT” DINAS SOSIAL KAB/KOTA YG RELATIF SERING,
SEHINGGA MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM.
6. PERLUNYA “DUKUNGAN LEGISLATIF” DALAM PENYUSUNAN
PERUNDANG-UNDANGAN DAN PENGALOKASIAN ANGGARAN
PEMBANGUNAN BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL.
Info Lebih Lanjut .....
Kunjungi Website kami :
WWW. dinkeos.sumut.go.id
ra s… .
Ho …
h J u a h
Mejua … ! ! !
a ho ow u
Ya’

Anda mungkin juga menyukai