Tersebar di :
33 Kab/Kota
417 Kecamatan Pulau
Nias
5.744 Desa / Kel.
WILAYAH
PROVINSI SUMATERA
UTARA
Gambaran Geografis
SEKSI SEKSI
SEKSI SEKSI PELAYANAN REHABILITAS FASILITASI
PENYULUHAN SOSIAL PEMBERDAYAAN PENYANDANG CACAT KORBAN BENCANA
FAKIR MISKIN
SEKSI SEKSI SEKSI KOBAN
SEKSI
REHSOS DAERAH KUMUH DAN PELAYANAN REHABILITASI TINDAK KEKERASAN
KELEMBAGAAN
TUNA SOSIAL DAN PEKERJA MIGRAN
SOSIAL MASYARAKAT PEMBERDAYAAN KELUARGA
Kelompok Kasubbag
Jabatan
Tata Usaha
Fungsional
UPT PELAYANAN SOSIAL DIBAWAH NAUNGAN
DINAS KESEJAHTERAAN DAN SOSIAL
PROVINSI SUMATERA UTARA
1) UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan
2) UPT Pelayanan Sosial Gelandangan dan Pengemis berkedudukan di Binjai
3) UPT Pelayanan Sosial Anak Remaja Tj. Morawa berkedudukan di Tj.Morawa
4) UPT Pelayanan Sosial Tuna Netra Sei Buluh, berkedudukan di Sei Buluh
5) UPT Pelayanan Sosial Tuna Netra Tebing Tinggi, berkedudukan di Tebing Tinggi
6) UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematang Siantar.
7) UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Kisaran dan Labuhan Batu.
8) UPT Pelayanan Sosial Anak Padang Sidempuan.
9) UPT Pelayanan Sosial Gelandangan Pengemis dan Anak Pinang Sori Tap.Teng dan
Gunung Sitoli
10) UPT Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia Siborong-borong.
11) UPT Pelayanan Sosial Anak Wilayah Sidikalang dan Kabanjahe.
12) UPT Pelayanan Sosial Wanita Tuna Susila dan Tuna Laras Brastagi.
13) UPT Pelayanan Sosial Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesejahteraan Sosial Stabat
14) UPT Pelayanan Sosial Eks Kusta Marsanina Belidahan Kab. Serdang Bedagai
MENJADI PROVINSI YANG
BERDAYA SAING MENUJU
SUMATERA UTARA
SEJAHTERA
TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN
SOSIAL DAN DAYA SAING
PENYANDANG MASALAH
KESEJAHTERAAN SOSIAL ( PMKS )
MENINGKATKAN KUALITAS STANDAR HIDUP LAYAK, KESETARAAN
DAN KEADILAN SERTA MENGURANGI KETIMPANGAN ANTAR
WILAYAH
TUJUAN
Mewujudkan Kesejahteraan Sosial Ekonomi Masyarakat yang
berkeadilan
Penanganannya
melalui Profesi
Pekerjaan Sosial
KBA
Peks
os
Prof DU
KBS KAT
LU AMPK LK3
Terlant AKTK
ar PSM
PRS P
Disabil
Balita
Ba lita WPK
E terlan
ter lan S
itas tar BWB
LP
Tuna Peny
Anak KT
Susila sos
terlan
ter lan
PMKS tar
tar
ODH
Geland (26 Jenis) A
angan
ABH LKS TKS
KP K
Penge NAP
mis Kel
Anjal ZA
WKS Tag Pio
Pemul BM ana ner
ung
Kel ADK
Min
PMBS FM
KTK
Trafiki
ng
Penanganannya melalui
Profesi Pekerjaan Sosial
PENANGANAN PENYANDANG MASALAH
KESEJAHTERAAN SOSIAL (PMKS)
MELALUI 2 SISTEM
PELAYANAN
PANTI
PANTI SWASTA MASYARAKAT
PEMERINTAH
PENANGANAN PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL
(PMKS)
MELALUI 2 SISTEM PELAYANAN
3 Panti Jompo Lansia Terlantar 5 unit 310 orang Binjai, Asahan, Rantau Parapat, Siborong-
borong, P. Siantar
4 Panti Rehabilitasi Disabilitas Penyandang 5 unit 1.350 orang T. Tinggi, Siantar, Sei Buluh, Berastagi,
(termasuk Eks Kusta) Disabilitas Belidahan
Remaja Putus
5 Panti Sosial Bina Remaja 1 unit 165 orang T. Morawa
Sekolah
JUMLAH 945.704
9
WAHANA KESEJAHTERAAN SOSIAL BERBASIS MASYARAKAT 69 WKSBM
(WKSBM)
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI Terdiri 13 Kegiatan, antara lain Penyediaan jasa surat
PERKANTORAN menyurat, Penyediaan makanan dan minuman, Rapat-
rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah, dll.
PROGRAM PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN Terdiri 3 Kegiatan, antara lain Pengadaan pakaian
PENDUKUNG APARATUR dinas beserta perlengkapannya, Pengadaan
Mesin/Kartu Absensi, dll.
15 Pembinaan Pengusaha, Orsos dan Masyarakat tentang Undian Gratis Berhadiah dan Pengumpulan Uang/Barang
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial
Kriteria :
terlantar/ tanpa asuhan yang layak;
berasal dari keluarga sangat miskin / miskin;
kehilangan hak asuh dari orangtua/ keluarga;
Anak balita yang mengalami perlakuan salah
dan diterlantarkan oleh orang tua/keluarga;
Anak balita yang dieksploitasi secara ekonomi
seperti anak balita yang disalahgunakan orang
tua menjadi pengemis di jalanan; dan
Anak balita yang menderita gizi buruk atau
kurang.
2. ANAK TERLANTAR
Kriteria :
berasal dari keluarga fakir
miskin;
anak yang dilalaikan oleh orang
tuanya; dan
anak yang tidak terpenuhi
kebutuhan dasarnya.
3. ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM
Kriteria :
disangka;
didakwa; atau
dijatuhi pidana
4. ANAK JALANAN
Kriteria :
menghabiskan sebagian besar
waktunya dijalanan maupun
ditempat-tempat umum; atau
mencari nafkah dan/atau
berkeliaran di jalanan maupun
ditempat-tempat umum.
5. ANAK DENGAN KEDISABILITASAN (ADK)
Kriteria :
Anak dengan disabilitas fisik :
tubuh, netra, rungu wicara
Anak dengan disabilitas
mental : mental retardasi dan
eks psikotik
Anak dengan disabilitas fisik
dan mental/disabilitas ganda
Tidak mampu melaksanakan
kehidupan sehari-hari.
6. ANAK KORBAN TINDAK KEKERASAN ATAU
DIPERLAKUKAN SALAH
Kriteria
anak (laki-laki/perempuan) dibawah
usia 18 (delapan belas) tahun;
sering mendapat perlakuan kasar dan
kejam dan tindakan yang berakibat
secara fisik dan/atau psikologis;
pernah dianiaya dan/atau diperkosa;
dan
dipaksa bekerja (tidak atas
kemauannya)
7. ANAK MEMERLUKAN PERLINDUNGAN KHUSUS
Kriteria
berusia 6 (enam) tahun sampai dengan 18 (delapan belas) tahun;
dalam situasi darurat dan berada dalam lingkungan yang
buruk/diskriminasi;
korban perdagangan manusia;
korban kekerasan, baik fisik dan/atau mental dan seksual;
korban eksploitasi, ekonomi atau seksual;
dari kelompok minoritas dan terisolasi, serta dari komunitas adat
terpencil;
menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika
dan zat adiktif lainnya (NAPZA); dan
terinfeksi HIV/AIDS.
8. LANJUT USIA TERLANTAR
Kreteria :
tidak terpenuhi kebutuhan
dasar seperti sandang,
pangan, dan papan; dan
terlantar secara psikis, dan
sosial.
9. PENYANDANG DISABILITAS
KRITERIA
mengalami hambatan untuk melakukan
suatu aktifitas sehari-hari;
mengalami hambatan dalam bekerja sehari-
hari;
tidak mampu memecahkan masalah secara
memadai;
penyandang disabilitas fisik : tubuh, netra,
rungu wicara;
penyandang disabilitas mental : mental
retardasi dan eks psikotik; dan
penyandang disabilitas fisik dan
mental/disabilitas ganda.
Penyandang cacat mental
Seseorang yang menderita kelainan
mental/jiwa sehingga orang tersebut tidak
dapat mempelajari dan melakukan
perbuatan yang umum dilakukan orang
lain seusianya atau tidak dapat mengikuti
perilaku biasa sehingga menjadi hambatan
dalam melakukan kegiatan sehari-hari
secara layak/wajar, dengan kategori :
- Penyandang Cacat Mental Eks Psikotik
- Penyandang Cacat Mentanl Retardasi
Kriteria
Seseorang (laki-laki/perempuan)
usia 19 tahun keatas atau lebih.
Menjajakan diri ditempat umum,
dilokasi atau tempat pelacuran
(bordir) dan tempat-tempat
terselubung (warung remang-
remang), hotel, mall dan diskotik)
Latihan Bimbingan
Keterampilan Mental
11. GELANDANGAN
Kriteria
tanpa Kartu Tanda Penduduk (KTP);
tanpa tempat tinggal yang pasti/tetap;
tanpa penghasilan yang tetap; dan
tanpa rencana hari depan anak-
anaknya maupun dirinya.
12. PENGEMIS
Kriteria
pencariannya tergantung pada belas
kasihan orang lain;
berpakaian kumuh dan compang camping;
berada ditempat-tempat ramai/strategis;
dan
memperalat sesama untuk merangsang
belas kasihan orang lain.
13. PEMULUNG
Kriteria
tidak mempunyai
barang bekas.
14. KELOMPOK MINORITAS
Kriteria
gangguan keberfungsian
sosial;
diskriminasi;
marginalisasi; dan
berperilaku seks
menyimpang.
15. BEKAS WARGA BINAAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN
Kriteria
Usia 18 tahun sampai usia
dewasa.
Telah selesai atau segera keluar
dari penjara karena masalah
pidana.
Kurang diterima/dijauhi atau
diabaikan oleh keluarga dan
masyarakat.
Sulit mendapatkan pekerjaan
yang tetap.
Berperan sebagai kepala
keluarga/pencari nafkah utama
keluarga yang tidak dapat
melaksanakan tugas dan
fungsinya
16. ORANG DENGAN HIV / AIDS (ODHA)
Kriteria :
seseorang (laki-
laki/perempuan) berusia
diatas 18 (delapan belas)
tahun; dan
telah terinfeksi HIV/AIDS.
17. KORBAN PENYALAHGUANAAN NAPZA
Kriteria
seseorang (laki-laki / perempuan) yang pernah menyalahgunakan
narkotika, psikotropika, dan zat-zat adiktif lainnya baik dilakukan
sekali, lebih dari sekali atau dalam taraf coba-coba;
secara medik sudah dinyatakan bebas dari ketergantungan obat
oleh dokter yang berwenang; dan
tidak dapat melaksanakan keberfungsian sosialnya.
18. KORBAN TRAFFICKING
Kriteria
mengalami tindak kekerasan;
mengalami eksploitasi seksual;
mengalami penelantaran;
mengalami pengusiran (deportasi); dan
ketidakmampuan menyesuaikan diri di tempat kerja baru (negara
tempat bekerja) sehingga mengakibatkan fungsi sosialnya terganggu.
19. KORBAN TINDAK KEKERASAN
Kriteria :
mengalami perlakuan salah;
mengalami penelantaran;
mengalami tindakan eksploitasi;
mengalami perlakuan diskriminasi;
dan
dibiarkan dalam situasi berbahaya.
20. PEKERJA MIGRAN BERMASALAH SOSIAL
Kriteria
pekerja migran domestik;
pekerja migran lintas negara;
eks pekerja migran domestik dan lintas negara;
eks pekerja migran domestik dan lintas negara yang sakit, cacat dan meninggal dunia;
pekerja migran tidak berdokumen (undocument);
pekerja migran miskin;
mengalami masalah sosial dalam bentuk :
tindak kekerasan;
eksploitasi;
penelantaran;
pengusiran (deportasi);
ketidakmampuan menyesuaikan diri di tempat kerja baru (negara tempat bekerja) sehingga mengakibatkan
fungsi sosialnya terganggu; dan
mengalami traffiking.
PERLINDUNGAN
SOSIAL TINDAK
KEKERASAN DAN
PEKERJA MIGRAN
PEMULANGAN
TKI KE DAERAH
ASAL
21. KORBAN BENCANA ALAM
KRITERIA
Seseorang atau sekelompok orang yang mengalami:
korban terluka atau meninggal;
kerugian harta benda;
dampak psikologis; dan
terganggu dalam melaksanakan fungsi sosialnya.
Salah satu dampak dari Bencana Alam
aktifitas pendidikan Menjadi terhambat.
TENDA PENAMPUNGAN
22. KORBAN BENCANA SOSIAL
Kriteria
Seseorang atau sekelompok orang yang
mengalami:
korban jiwa manusia;
kerugian harta benda; dan
dampak psikologis.
Pengungsi Tanggap Darurat
Kriteria
Korban musibah, kekacauan atau kerusuhan
sosial.
Korban wabah penyakit.
Dan lain-lainnya.
23. PEREMPUAN RAWAN SOSIAL EKONOMI
Kriteria
perempuan berusia 18 (delapan belas) tahun
sampai dengan 59 (lima puluh sembilan)
tahun;
istri yang ditinggal suami tanpa kejelasan;
menjadi pencari nafkah utama keluarga; dan
berpenghasilan kurang atau tidak
mencukupi untuk kebutuhan hidup layak.
24. FAKIR MISKIN
Kriteria
tidak mempunyai sumber mata pencaharian;
dan/atau
mempunyai sumber mata pencarian tetapi tidak
mempunyai
kemampuan memenuhi kebutuhan dasar yang layak
bagi kehidupan dirinya dan/ atau keluarganya.
PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN
KELUARGA
FAKIR MISKIN
SEBELUM
DIBERDAYAKAN
SETELAH
DIBINA
KEMUDIAN
DIBERIKAN
BANTUAN
25. KELUARGA BERMASALAH SOSIAL PSIKOLOGIS
Kriteria :
Suami istri sering tanpa saling memperhatikan
atau anggota keluarga kurang berkomunikasi.
Suami istri sering saling bertengkar, hidup sendiri-
sendiri walaupun masih dalam ikatan keluarga.
Hubungan dengan keluarga kurang baik, sering
bertengkar, tidak mau bergaul/berkomunikasi.
- Kebutuhan anak baik jasmani, rohani maupun
sosial kurang terpenuhi.
26. KOMUNITAS ADAT TERPENCIL (KAT)
Hidup dalam kesatuan-kesatuan sosial yang
bersifat lokal dan terpencil.
- Berbentuk komunitas kecil
- Pranata sosial bertumpu pada hubungan
keakraban
- Pada umumnya secara geografis terpencil dan
relatif sulit dijangkau dan terisolasi.
Kehidupan dan penghidupannya masih
sangat sederhana
- Pada umumnya masih hidup dengan sistem
ekonomi subsistensi (hanya untuk
kepentingan sendiri) belum untuk
kepentingan pasar.
- Peralatan dan teknologi sederhana, misalnya
peralatan rumahtangga.
- Ketergantungan pada lingkungan hidup dan
sumber daya alam setempat relatif tinggi.
- Terbatasnya akses pelayanan sosial, ekonomi
dan politik.
- Secara sosial budaya terasing dan atau
terbelakang.
KRITERIA
berbentuk komunitas relatif kecil, tertutup
dan homogen;
b. pranata sosial bertumpu pada hubungan
kekerabatan;
c. pada umumnya terpencil secara geografis
dan relatif sulit dijangkau;
d. pada umumnya masih hidup dengan
sistem ekonomi subsistem;
e. peralatan dan teknologinya sederhana;
f. ketergantungan pada lingkungan hidup
dan sumber daya alam
setempat relatif tinggi; dan
g. terbatasnya akses pelayanan sosial
ekonomi dan politik.
PERMASALAHAN
1. BELUM TERSEDIANYA “DATA YANG VALID DAN AKURAT”, TENTANG
DATA PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAAN YANG MENJADI
SASARAN GARAPAN PELAYANAN SOSIAL. KAB/KOTA YG MEMILIKI
WEWENANG PENDATAAN TIDAK SECARA PERIODIK MENGUPDATE DATA
PMKS.
2. “ALOKASI ANGGARAN YG MINIM” UNTUK PENANGANAN KEMISKINAN
DIBANDING DENGAN JUMLAH PMKS;
3. PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS “SARANA DAN PRASARANA”
PANTI SOSISAL DI LINGKUNGAN DINAS KESSOS PROVSU;
4. PENINGKATAN PENDIDIKAN “SDM PROFESI PEKERJAAN SOSIAL” DI
LINGKUNGAN INSTNASI SOSIAL PROVINSI DAN KAB/KOTA.
5. “MUTASI PEJABAT” DINAS SOSIAL KAB/KOTA YG RELATIF SERING,
SEHINGGA MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM.
6. PERLUNYA “DUKUNGAN LEGISLATIF” DALAM PENYUSUNAN
PERUNDANG-UNDANGAN DAN PENGALOKASIAN ANGGARAN
PEMBANGUNAN BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL.
Info Lebih Lanjut .....
Kunjungi Website kami :
WWW. dinkeos.sumut.go.id
ra s… .
Ho …
h J u a h
Mejua … ! ! !
a ho ow u
Ya’