Pembimbing :
dr. Isna Nurhayani, Sp.A, M.Kes
Disusun Oleh :
Mifaul Azmi
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKOHARJO
2012
IDENTITAS PASIEN
3
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• 1 bulan SMRS
Pasien mengatakan pernah terjatuh, kepala
pasien membentur sesuatu. Setelah jatuh
tersebut pasien mengeluh sering pusing, kalau
jalan sempoyongan bahkan jatuh sendiri,
tenggorokan terasa sakit, demam sumer-sumer,
demam dirasakan naik turun, tidak menggigil,
tidak kejang, batuk (+) jarang , tidak ada dahak,
pilek tidak didapatkan, diare tidak dikeluhkan,
pasien berobat ke puskesmas keluhan
dirasakan menghilang
4
• 7 Hari SMRS
pasien mengeluh demam sumer-sumer,
demam naik turun, tidak menggigil, tidak
disertai kejang dan tidak disertai
penurunan kesadaran, pusing terasa cenut-
cenut dibagian belakang kepala,
tenggorokan sakit, mual tidak dikeluhkan,
muntah tidak dikeluhkan, batuk tidak
didapat, pilek tidak didapat, diare tidak
didapatkan, pasien berobat ke puskesmas,
gejala dirasakan menurun
5
• 2 Hari SMRS
demam dirasakan menurun, pusing cenut-
cenut, nyeri tenggorokan, muntah 2x berupa
makanan dan sedikit cairan berwarna merah,
banyaknya ± ¼ gelas belimbing, batuk tidak
didapat, pilek tidak didapatkan, pasien dibawa
ke igd RS mojolaban, dari RS mojolaban
dirujuk ke RSUD Moewardi, mendapat obat
rawat jalan. Di RS moewardi pasien dikatakan
mengalami radang tenggorokan
6
• HMRS
demam masih dirasakan sumer–sumer, naik turun, tidak
menggigil, pagi hari pasien mengalami kejang. Kejang
terjadi ± 5 menit, kejang seperti kaki dan tangan terkejat-
kejat disertai mata melirik keatas. setelah kejang selesai
pasien sadar penuh dan menangis, tetapi ± 30 menit
kemudian pasien gelisah, teriak – teriak tidak jelas, tidak
bisa diajak komunikasi, mata mendelik keatas, tatapan
kosong. Batuk (+) jarang, tidak berdahak, hidung
dirasakan buntet, tidak ada sekret. Bekas luka tusuk (-),
riwayat sakit gigi (-). Mual dan muntah tidak dikeluhkan.
Kencing dan berak tidak dikeluhkan. Seketika pasien
langsung dibawa ke UGD RSUD Sukoharjo untuk
nendapatkan penanganan lebih lanjut.
7
• Kejang sebanyak 1x selama ± 5 menit dan dapat
berhenti sendiri. Kejang seperti kaki dan tangan
terkejat-kejat disertai mata melirik keatas. Setelah
kejang pasien sadar penuh dan menangis, beberapa
saat kemudian terjadi penurunan kesadaran.
• Demam sumer-sumer hari ke-7
• Keluhan lain pasien pusing, nyeri tenggorokan,
batuk, pilek
• Pasien gelisah, teriak – teriak tidk jelas, tidak bisa
diajak komunikasi, mata mendelik keatas, tatapan
kosong
8
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
9
Riwayat Penyakit pada Keluarga dan
Lingkungan yang Ditularkan
KESAN : 10
Terdapat riwayat stroke pada keluarga.
RIWAYAT KELUARGA (IKHTISAR KETURUNAN)
: Perempuan
: Riwayat stroke
: kejang KESAN : 11
Terdapat riwayat penyakit yang diturunkan
dalam keluarga yaitu:stroke
RIWAYAT PRIBADI
• Riwayat Kehamilan (ANC)
Ibu G3P2A0 hamil anak ketiga saat usia 35 tahun, Ibu memeriksakan
kehamilannya saat usia 3 bulan, selanjutnya ibu pasien rutin
memeriksakan kehamilannya ke bidan dan sesekali ke dokter di
RSUD Sukoharjo. Ibu tidak mengalami mual dan muntah berlebihan
saat hamil. Tidak ada riwayat trauma maupun infeksi saat hamil. Ibu
pasien tidak pernah mengkonsumsi jamu dan obat-obatan kecuali
yang diberikan bidan. Tekanan darah ibu dinyatakan normal, berat
badan ibu dinyatakan normal dan perkembangan kehamilan
dinyatakan normal.
Riwayat Persalinan
Ibu melahirkan anak ketiga dibantu oleh bidan. Umur kehamilan 9
bulan lebih 2 minggu, persalinan normal, presentasi kepala, bayi
langsung menangis kuat, warna kulit kemerahan. Berat badan lahir
3000 gram, lingkar kepala pasien lupa. tidak ditemukan cacat 12
bawaan saat lahir.
RIWAYAT PRIBADI
KESAN :
Riwayat ANC baik, persalinan spontan dan riwayat
PNC baik
13
0 – 3 bulan ASI semaunya + susu formula semaunya
3 – 6 bulan ASI semaunya, susu formula semaunya
6 – 9 bulan ASI semaunya + susu formula, ditambah bubur susu 3
sendok makan 2-3 kali sehari
9 – 12 bulan ASI semaunya + susu formula, ditambah bubur nasi
ditambah sayur ¼ piring 3 kali sehari
1 - 2tahun ASI semaunya + susu formula + bubur tim 1 mangkuk 3x
sehari, kadang diberikan pisang atau pepaya dikeruk
3 - sekarang susu formula + nasi biasa + sayur 3x sehari dengan lauk
pauk ( tahu, tempe, kadang telur) kadang diberikan buah
pisang, pepaya.
14
RIWAYAT PERKEMBANGAN & KEPANDAIAN
15
Lanj. RIWAYAT PERKEMBANGAN & KEPANDAIAN
Belajar menulis (5
Masuk kelas 1 SD (6
tahun)
tahun)
KESAN :
Perkembangan dan kepandaian baik sesuai
usia
16
JENIS I II III IV V VI
1 bulan scar
BCG 4mm
- - - - -
Hepatitis
0 hari 1 bulan 6 bulan - - -
B
Polio 0 hari 2 bulan 4 bulan 6 bulan 18 bulan 5 tahun
17
SOSIAL, EKONOMI & LINGKUNGAN
Lingkungan
Pasien tinggal bersama kedua orangtuanya, dan neneknya. Rumah terdiri dari 3
kamar tidur, ruang tamu, dapur dan 1 kamar mandi. WC menyatu dengan kamar
mandi. Atap terbuat dari genteng, dinding dari semen, lantai dari semen, terdapat
jendela 3. sumber air yang digunakan adalah air sumur timba yang bening dan tidak
berbau. Jarak septic tank dan sumur < 10 meter. Dirumah pasien memelihara ayam 5
ekor. Sampah tidak pernah di timbun, langsung dibuang/ dibakar. Kamar mandi di
kuras dan dibersihkan 2x seminggu. Jarak antar rumah 2-3 meter.
Kesan : keadaan sosial ekonomi kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari &
kondisi lingkungan rumah kurang baik (jarak antar rumah terlalu dekat, banyak
hewan peliharaan, ventilasi kurang).
18
ANAMNESIS
•Demam (+) sumer-sumer , Kejang (+),
Cerebrospinal
Penurunan kesadaran (+), pusing (+) SISTEMIK
KESAN :
Status Generalis
Keadaan umum : sedang, tampak rewel
Status Generalis
Kesadaran : latergi, E3V4M4
Heart rate : 80 x/menit terjadi penurunan
Respirasi : 20 x/menit kesadaran
Suhu : 36,5 0C
Status Gizi
o BB/TB/LK : 17 kg / 110cm / 50cm
o Indeks Quetelet :
BB (kg) / TB (cm) x 100% = 17/110 x 100% = 15,45%
o BMI : KESAN :
BB (kg) / [TB (m)]2 = 17/(1,1)2 = 14,04 kg/m2
o BB//U : -2 SD sd median (gizi baik) Status Gizi baik
o TB//U : -2 SD sd median (gizi baik)
menurut WHO
oBMI//U : +1 SD +2SD (gizi baik) 20
BB//U
21
TB//U
22
BMI//U
23
LEHER
Pembesaran limfonodi (+), massa abnormal (-), kaku kuduk (+)
Pemeriksaan Thorax
• Jantung
– Inspeksi = ictus cordis tidak tampak
– Palpasi = ictus cordis kuat angkat, terdapat di linea
midclavicularis sinistra
– Perkusi :
• Batas kanan atas = sic II linea parasternalis dextra
• Batas kanan bawah = sic IV linea parasternalis dextra
• Batas kiri atas = sic II line parasternalis sinistra
• Batas kiri bawah = sic IV-V linea midclavicularis sinistra
– Auskultasi :
• Bunyi Jantung I-II reguler, bising (-) 24
Paru-paru
Kanan Depan Kiri
Simetris, ketinggalan Simetris, ketinggalan
gerak (-)
Inspeksi gerak (-)
Fremitus normal, Fremitus normal,
ketinggalan gerak (-)
Palpasi ketinggalan gerak (-)
Sonor Perkusi Sonor
Suara dasar : vesikuler Suara dasar : vesikuler
Rh (-) Auskultasi Rh (-) KESAN :
WZ (-) WZ (-)
Pemeriksaan
thorax dalam batas
Kanan Belakang Kiri normal
Simetris, ketinggalan Simetris, ketinggalan
gerak (-)
Inspeksi gerak (-)
Fremitus normal, Fremitus normal,
ketinggalan gerak (-)
Palpasi ketinggalan gerak (-)
Sonor Perkusi Sonor
Suara dasar : vesikuler Suara dasar : vesikuler
Rh (-) Auskultasi Rh (-)
Wz (-) Wz (-) 25
Abdomen & anogenital
Meningeal sign Kaku kuduk (+), burdzinsky I & II (-), kernig (-)
27
Sensibilitas Normal Normal Normal Normal
KESAN :
Mukosa faring hiperemis
28
Pemeriksaan laboratorium (tgl 3 Juli 2012)
PEMERIKSAAN HASIL NORMAL
Hemoglobin 12,1 11,5 – 15,5
Eritrosit 4,52 4,00 – 5,20
Hematokrit 37 35-45
MCV 81,4 80-96
MCH 26,8 28-33
MCHC 32,9 33-36
Lekosit 11,7 4,5-14,5
Trombosit 433 150-450
Eosinofil 0,70 0,00-4,00
Basofil 0,10 0,00-1,00
Neutrofil 74,20 29,00-72,00
Limfosit 19,00 30,00-48,00
Monosit 6,99 0,00-5,00
29
Batuk >3minggu 0
Pembesaran >1cm,jumlah>1 0
kelenjar limfe koli, tidak nyeri
axilla, ingunal
Pembengkakan Ada 0
tulang/sendi pembengkakan
panggul,lutut,phala
ng
• Aktif
– Kejang sebanyak 1x selama ±5 menit, dapat berhenti
sendiri disikuti penurunan kesadaran, reflek meningial
(+)
– Demam sumer-sumer sejak hari ke-7
– pusing, nyeri tenggorokan
– Pasien gelisah, teriak – teriak tidak jelas dan tidak bisa
diajak komunikasi, mata mendelik keatas, tatapan
kosong
Lab : penurunan kadar MCH, MCHC, limfosit.peningkatan
kadar neutrofil dan monosit.
• Inaktif
Kondisi lingkungan kurang baik 32
Kejang e.c hidrochepalus
dd meningitis dd tetanus
dd trauma kepala
Disasosiasi organik
33
RENCANA PENGELOLAAN
Masalah Rencana Rencana Rencana Terapi Rencana
Tindakan Diagnostik Edukasi
Kejang e.c • Nilai dan • Pemeriksaan -O2 nasal 1 lt/menit • Menjelaskan
hidrochepal perbaiki airway, pungsi -Rumatan cairan kepada orang
us dd breathing, lumbal menurut BB 10 kg x tua pasien
meningitis circulation • RO vertebre 100 = 1000/24jam tentang
dd tetanus • Observasi KU • RO foto polos 7 kg x 50 = 350 cc/24 penyakit yang
trauma dan Vital sign Cranial jam diderita
kepala • CT scan
• Oksigenasi Total cairan = 1350 • Segera bawa
adekuat sampai kepala cc/24 jam anak ke rumah
keadaan stabil • MRI = 56 mikro sakit jika anak
= 14 tpm makro infus kejang
RL
-Antikonvulsi
Diazepam oral 0,1-0,3
mg/kgbb/ dosis tiap 8
jam
Diazepam IV 0,5-1
mg/kgbb/ dosis (bila
kejang) diberikan
secara pelan-pelan
-antibiotik
Cefotaxim 500 mg/8
jam 34
RENCANA PENGELOLAAN
Masalah Rencana Rencana Rencana Terapi Rencana
Tindakan Diagnostik Edukasi
Febris Hari • Nilai dan • Pemeriksaa -Rumatan cairan • Menjelaskan
ke 7 e.c perbaiki airway, urin rutin menurut BB 10 kg x kepada orang
faringitis breathing, • Laringoskopi 100 = 1000/24jam tua pasien
circulation • Kultur bakteri 7 kg x 50 = 350 cc/24 tentang
• Observasi KU jam penyakit yang
dan Vital sign Total cairan = 1350 diderita
• Oksigenasi cc/24 jam • Kompres air
adekuat sampai = 56 mikro hangat atau
keadaan stabil = 14 tpm makro infus berika obat
RL penurun panas
-Antipiretik setiap anak
Paracetamol 10 – 15 panas
mg/kgBb/4 – 5 jam • Berikan minum
bila demam yang banyak
-antibiotik untuk
Cefotaxim 500 mg/8 menurunkan
jam panas
35
RENCANA PENGELOLAAN
Masalah Rencana Rencana Rencana Terapi Rencana
Tindakan Diagnostik Edukasi
Disasosiasi • Nilai dan -Rumatan cairan • Menjelaskan
organik perbaiki airway, menurut BB 10 kg x kepada orang
breathing, 100 = 1000/24jam tua pasien
circulation 7 kg x 50 = 350 cc/24 tentang
• Observasi KU jam penyakit yang
dan Vital sign Total cairan = 1350 diderita
• Oksigenasi cc/24 jam
adekuat sampai = 56 mikro
keadaan stabil = 14 tpm makro infus
RL
-anti konvulsi
Diazepam 5 mg i.v
pelan
-raber Sp.KJ
36
Lembar follow up pasien
No Tanggal S.O.A Tatalaksana
1 5 Juli 2012 Kejang (-), demam (-) sudah membaik, nyeri •O2 1 liter
perut (+), pusing (+), nyeri tenggorokan (+), •Infus RL 14 tpm makro
batuk (-), pilek (-), sedikit-sedikit sudah mau •Antibiotik: Cefotaxim 500
makan dan minum, muntah (-), kencing mg/8 jam
normal •Antikonvulsi
Hr: 120x/menit BILA KEJANG inj
Rr: 32x/menit diazepam 2,4 mg iv pelan
T: 36,5 C (0,5-1 mg /menit selama 3-5
KU : latergi, gelisah menit)
Leher : PKGB (+), masa abnormal (-) •Paracetamol syr 3x1 cth kp
Thorax :dbn demam/4-5 jam
Abdomen:peristaltik (+) normal, supel •Diazepam oral 0,8 mg/8jam
Eks: akral hangat, sianosis (-) •Sp.KJ:
Kepala : faring hiperemis (+), kaku kuduk (+) Haloperidol 0,5 mg
Reflek fisilogis: dbn Dofritis 2,5 mg
Reflek patologis: - (negatif)
Reflek meningial: kaku kuduk (+), kernig
sign (-), reflek burdenski (-)
Ass :
Kejang e.c suspect hidrochepalus dd
meningitis dd tetanus dd trauma kepala
Febris Hari ke 8
faringitis
Disasosiasi organik 37
Lembar follow up pasien
No Tanggal S.O.A Tatalaksana
1 6 Juli 2012 Kejang (-), nyeri perut (+), pusing (+), nyeri •O2 1 liter
tenggorokan (+), nyeri dada (+), batuk (-), •Infus RL 14 tpm makro
pilek (-), makan dan minum dbn, muntah (-), •Antibiotik: Cefotaxim 500
kencing normal, berak terhakir 3 hari yll mg/8 jam
Hr: 120x/menit •Antikonvulsi
Rr: 32x/menit BILA KEJANG inj
T: 36,5 C diazepam 2,4 mg iv pelan
KU : latergi, gelisah (0,5-1 mg /menit selama 3-5
Leher : PKGB (+), masa abnormal (-) menit)
Thorax :dbn •Paracetamol syr 3x1 cth kp
Abdomen:peristaltik (+) normal, supel demam/4-5 jam
Eks: akral hangat, sianosis (-) •Diazepam oral 0,8 mg/8jam
Kepala : faring hiperemis (+), kaku kuduk (+) •Sp.KJ:
Reflek fisilogis: dbn Haloperidol 0,5 mg
Reflek patologis: - (negatif) Dofritis 2,5 mg
Reflek meningial: kaku kuduk (+), kernig
sign (-), reflek burdenski (-)
Ass :
Kejang e.c suspect hidrochepalus
meningitis dd tetanus dd trauma kepala
Febris Hari ke 9
faringitis
Disasosiasi organik
38
Lembar follow up pasien
No Tanggal S.O.A Tatalaksana
1 7 Juli 2012 Kejang (-), nyeri perut (+), pusing (+), nyeri •O2 1 liter
tenggorokan (-), nyeri dada (-), leher •Infus RL 14 tpm makro
belakang sakit dan kaku berak keras dan sulit •Antibiotik: Cefotaxim 500
Hr: 120x/menit mg/8 jam
Rr: 32x/menit •Antikonvulsi
T: 36,5 C BILA KEJANG inj
KU : latergi, gelisah diazepam 2,4 mg iv pelan
Leher : PKGB (+), masa abnormal (-) (0,5-1 mg /menit selama 3-5
Thorax :dbn menit)
Abdomen:peristaltik (+) normal, supel •Paracetamol syr 3x1 cth kp
Eks: akral hangat, sianosis (-) demam/4-5 jam
Kepala : faring hiperemis (+), kaku kuduk (+) •Diazepam oral 0,8 mg/8jam
Reflek fisilogis: dbn •Sp.KJ:
Reflek patologis: - (negatif) Haloperidol 0,5 mg
Reflek meningial: kaku kuduk (+), kernig Dofritis 2,5 mg
sign (-), reflek burdenski (-) •Furosamid 15 mg/12 jam
Ass :
Kejang e.c hidrochepalus
Febris Hari ke 9
faringitis
Disasosiasi organik
Hasil CT scan kepala: hidrochepalus
39
Hasil CT Scan tanggal 7 juli 2012
40
Hasil CT Scan tanggal 7 Juli 2012
• Tak tampak diskontinuitas tulang cranium
• Sulcus dan gyrus berkurang
• Tak tampak lesi hypodens dan hyperdens pada
kedua hemisperium serebri
• Tampak pelebaran ventrikel lateral kanan dan
kiri, ventrikel III dan ventrikel IV
• Tidak tampak devisiasi Linea Mediana
Kesan: Gbr. hydrochepalus
41
Analisis Kasus
Perdarahan/trauma Radang (eksudat, Konginental tumor ventrikel
infeksi mening)
-Muntah
Hidrochepalus -kejang
-Nyeri kepala
-Edema pupil
-Rasa kantuk
↑ TIK - ↓ Denyut nadi
- ↓ tekanan darah
- ↓ pernafasan
- ↓ Suhu tubuh
-Reaksi pupil melambat
42
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH
43