Anda di halaman 1dari 43

CASE REPORT I

Kejang dengan Demam e.c Suspect hidrochepalus dd meningnitis dd


Tetanus dd Trauma Cranial
Febris H-7 e.c ISPA (faringitis)
Disasosiasi Organik
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Kepaniteraan Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak

Pembimbing :
dr. Isna Nurhayani, Sp.A, M.Kes

Disusun Oleh :
Mifaul Azmi

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKOHARJO
2012
IDENTITAS PASIEN

• Nama : An. P.H


• Usia : 6 tahun
• Jenis kelamin : perempuan
• Nama Ayah : Tn. S
• Pendidikan ayah : SMP
• Nama ibu : Ny. A
• Pendidikan ibu : SMP
• Alamat : Bulak rejo, Sukoharjo
• No. RM : 1927xx
• Tanggal masuk RS : 3 Juli 2012
• Diagnosa masuk : Kejang Demam 2
ANAMNESIS

Alloanamnesis dari ibu, ayah, dan nenek pasien


pada tanggal 4 Juli 2012

Keluhan Utama Kejang

3
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

• 1 bulan SMRS
Pasien mengatakan pernah terjatuh, kepala
pasien membentur sesuatu. Setelah jatuh
tersebut pasien mengeluh sering pusing, kalau
jalan sempoyongan bahkan jatuh sendiri,
tenggorokan terasa sakit, demam sumer-sumer,
demam dirasakan naik turun, tidak menggigil,
tidak kejang, batuk (+) jarang , tidak ada dahak,
pilek tidak didapatkan, diare tidak dikeluhkan,
pasien berobat ke puskesmas keluhan
dirasakan menghilang
4
• 7 Hari SMRS
pasien mengeluh demam sumer-sumer,
demam naik turun, tidak menggigil, tidak
disertai kejang dan tidak disertai
penurunan kesadaran, pusing terasa cenut-
cenut dibagian belakang kepala,
tenggorokan sakit, mual tidak dikeluhkan,
muntah tidak dikeluhkan, batuk tidak
didapat, pilek tidak didapat, diare tidak
didapatkan, pasien berobat ke puskesmas,
gejala dirasakan menurun
5
• 2 Hari SMRS
demam dirasakan menurun, pusing cenut-
cenut, nyeri tenggorokan, muntah 2x berupa
makanan dan sedikit cairan berwarna merah,
banyaknya ± ¼ gelas belimbing, batuk tidak
didapat, pilek tidak didapatkan, pasien dibawa
ke igd RS mojolaban, dari RS mojolaban
dirujuk ke RSUD Moewardi, mendapat obat
rawat jalan. Di RS moewardi pasien dikatakan
mengalami radang tenggorokan

6
• HMRS
demam masih dirasakan sumer–sumer, naik turun, tidak
menggigil, pagi hari pasien mengalami kejang. Kejang
terjadi ± 5 menit, kejang seperti kaki dan tangan terkejat-
kejat disertai mata melirik keatas. setelah kejang selesai
pasien sadar penuh dan menangis, tetapi ± 30 menit
kemudian pasien gelisah, teriak – teriak tidak jelas, tidak
bisa diajak komunikasi, mata mendelik keatas, tatapan
kosong. Batuk (+) jarang, tidak berdahak, hidung
dirasakan buntet, tidak ada sekret. Bekas luka tusuk (-),
riwayat sakit gigi (-). Mual dan muntah tidak dikeluhkan.
Kencing dan berak tidak dikeluhkan. Seketika pasien
langsung dibawa ke UGD RSUD Sukoharjo untuk
nendapatkan penanganan lebih lanjut.
7
• Kejang sebanyak 1x selama ± 5 menit dan dapat
berhenti sendiri. Kejang seperti kaki dan tangan
terkejat-kejat disertai mata melirik keatas. Setelah
kejang pasien sadar penuh dan menangis, beberapa
saat kemudian terjadi penurunan kesadaran.
• Demam sumer-sumer hari ke-7
• Keluhan lain pasien pusing, nyeri tenggorokan,
batuk, pilek
• Pasien gelisah, teriak – teriak tidk jelas, tidak bisa
diajak komunikasi, mata mendelik keatas, tatapan
kosong

8
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

9
Riwayat Penyakit pada Keluarga dan
Lingkungan yang Ditularkan

 Riwayat kejang dengan demam : disangkal


 Riwayat kejang tanpa demam : disangkal
 Riwayat stroke : (+)
Pada ayah pasien
 Kanker otak : disangkal
 Riwayat demam pada lingkungan : disangkal
 Riwayat alergi makanan dan obat : disangkal
 Riwayat batuk pilek pada keluarga : disangkal
 Riwayat batuk lama di sekitar : disangkal
 Riwayat diare pada lingkungan : disangkal

KESAN : 10
Terdapat riwayat stroke pada keluarga.
RIWAYAT KELUARGA (IKHTISAR KETURUNAN)

40 tahun 35 tahun 33 tahun 40 tahun 35 tahun 30 tahun

Keterangan : 10 tahun 8 tahun 8 tahun


6tahun
: Laki-laki
: Pasien

: Perempuan
: Riwayat stroke

: kejang KESAN : 11
Terdapat riwayat penyakit yang diturunkan
dalam keluarga yaitu:stroke
RIWAYAT PRIBADI
• Riwayat Kehamilan (ANC)
Ibu G3P2A0 hamil anak ketiga saat usia 35 tahun, Ibu memeriksakan
kehamilannya saat usia 3 bulan, selanjutnya ibu pasien rutin
memeriksakan kehamilannya ke bidan dan sesekali ke dokter di
RSUD Sukoharjo. Ibu tidak mengalami mual dan muntah berlebihan
saat hamil. Tidak ada riwayat trauma maupun infeksi saat hamil. Ibu
pasien tidak pernah mengkonsumsi jamu dan obat-obatan kecuali
yang diberikan bidan. Tekanan darah ibu dinyatakan normal, berat
badan ibu dinyatakan normal dan perkembangan kehamilan
dinyatakan normal.

 Riwayat Persalinan
Ibu melahirkan anak ketiga dibantu oleh bidan. Umur kehamilan 9
bulan lebih 2 minggu, persalinan normal, presentasi kepala, bayi
langsung menangis kuat, warna kulit kemerahan. Berat badan lahir
3000 gram, lingkar kepala pasien lupa. tidak ditemukan cacat 12
bawaan saat lahir.
RIWAYAT PRIBADI

• Riwayat Pasca Persalinan (PNC)


Bayi perempuan berat badan 3000 gram, setelah lahir langsung
menangis, gerak aktif, warna kulit kemerahan, tidak ada demam
atau kejang. ASI keluar pada hari ke-1, bayi langsung menetek pada
ibu. Bayi tidak kuning, tidak biru.

KESAN :
Riwayat ANC baik, persalinan spontan dan riwayat
PNC baik

13
0 – 3 bulan ASI semaunya + susu formula semaunya
3 – 6 bulan ASI semaunya, susu formula semaunya
6 – 9 bulan ASI semaunya + susu formula, ditambah bubur susu 3
sendok makan 2-3 kali sehari
9 – 12 bulan ASI semaunya + susu formula, ditambah bubur nasi
ditambah sayur ¼ piring 3 kali sehari
1 - 2tahun ASI semaunya + susu formula + bubur tim 1 mangkuk 3x
sehari, kadang diberikan pisang atau pepaya dikeruk
3 - sekarang susu formula + nasi biasa + sayur 3x sehari dengan lauk
pauk ( tahu, tempe, kadang telur) kadang diberikan buah
pisang, pepaya.

14
RIWAYAT PERKEMBANGAN & KEPANDAIAN

Motorik Kasar Motorik Halus Bahasa Personal-sosial


Menggerakan kepala
Tengkurap, angkat Menoleh ke
kekiri dan kekanan Tersenyum
kepala sumber suara
(2,5 bulan) (1 bulan)
(3 bulan) (5 bulan)

Memegang benda Mengucapkan Takut kepada orang


Duduk sendiri
(5 bulan) kata asing
(9 bulan)
(8 bulan) (7 bulan)
Menaruh benda di
Berjalan
mulut Sebut nama Minum dari gelas (15
berpegangan
(5 bulan) sendiri (24 bulan) bulan)
(10 bulan)

Bermain dengan anak


Berjalan sendiri
Belajar makan sendiri Bisa membaca (6 lain
tanpa bantuan (15
(2 tahun) tahun) (30 bulan)
bulan)

15
Lanj. RIWAYAT PERKEMBANGAN & KEPANDAIAN

Motorik Kasar Motorik Halus Bahasa Personal-sosial


Belajar mewarnai (4
Masuk taman kanak –
tahun)
kanak (4 tahun)

Belajar menulis (5
Masuk kelas 1 SD (6
tahun)
tahun)

KESAN :
Perkembangan dan kepandaian baik sesuai
usia

16
JENIS I II III IV V VI
1 bulan scar
BCG 4mm
- - - - -

Hepatitis
0 hari 1 bulan 6 bulan - - -
B
Polio 0 hari 2 bulan 4 bulan 6 bulan 18 bulan 5 tahun

DPT 2 bulan 4 bulan 6 bulan 18 bulan 5 tahun -

Campak 9 bulan 6 yahun - - - -

17
SOSIAL, EKONOMI & LINGKUNGAN

 Sosial dan Ekonomi


Ayah (35 tahun) bekerja sebagai wiraswasta di sukoharjo dengan penghasilan Rp.
1.500.000,- tiap bulannya dan ibu (33 tahun) bekerja sebagai wiraswasta dengan
penghasilan Rp. 1.000.000,- tiap bulan. Menurut ibu pasien, penghasilan keluarga
kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

 Lingkungan
Pasien tinggal bersama kedua orangtuanya, dan neneknya. Rumah terdiri dari 3
kamar tidur, ruang tamu, dapur dan 1 kamar mandi. WC menyatu dengan kamar
mandi. Atap terbuat dari genteng, dinding dari semen, lantai dari semen, terdapat
jendela 3. sumber air yang digunakan adalah air sumur timba yang bening dan tidak
berbau. Jarak septic tank dan sumur < 10 meter. Dirumah pasien memelihara ayam 5
ekor. Sampah tidak pernah di timbun, langsung dibuang/ dibakar. Kamar mandi di
kuras dan dibersihkan 2x seminggu. Jarak antar rumah 2-3 meter.

 Personal Hygiene: pasien selalu cuci tangan sebelum makan

Kesan : keadaan sosial ekonomi kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari &
kondisi lingkungan rumah kurang baik (jarak antar rumah terlalu dekat, banyak
hewan peliharaan, ventilasi kurang).
18
ANAMNESIS
•Demam (+) sumer-sumer , Kejang (+),
Cerebrospinal
Penurunan kesadaran (+), pusing (+) SISTEMIK

•Biru (-), Berdebar-debar (-), Keringat


Kardiovaskuler
dingin (-)

•Batuk (+), pilek (+), Nyeri


Respiratorius tenggorokan (+), Sesak (-), keluar
sekret dari hidung (-)

•Mual (-) muntah (-), susah makan (-)


Gastrointestinal
BAB cair (-), lendir (-), darah (-)

•Kencing (+), rewel saat kencing (-), KESAN :


Urogenital
Panas (-)
Terdapat masalah
•Nyeri otot (-), nyeri sendi (-), Bengkak pada sistem
Muskuloskeletal cerebrospinal, 19
pada kaki (-)
respiratorius
Integumentum •Bintik merah (-), Ruam kemerahan (-)
PEMERIKSAAN FISIK
(04 Juli 2012)

KESAN :
Status Generalis
 Keadaan umum : sedang, tampak rewel
Status Generalis
 Kesadaran : latergi, E3V4M4
Heart rate : 80 x/menit terjadi penurunan
 Respirasi : 20 x/menit kesadaran
 Suhu : 36,5 0C
Status Gizi
o BB/TB/LK : 17 kg / 110cm / 50cm
o Indeks Quetelet :
BB (kg) / TB (cm) x 100% = 17/110 x 100% = 15,45%
o BMI : KESAN :
BB (kg) / [TB (m)]2 = 17/(1,1)2 = 14,04 kg/m2
o BB//U : -2 SD sd median (gizi baik) Status Gizi baik
o TB//U : -2 SD sd median (gizi baik)
menurut WHO
oBMI//U : +1 SD +2SD (gizi baik) 20
BB//U

21
TB//U

22
BMI//U

23
LEHER
 Pembesaran limfonodi (+), massa abnormal (-), kaku kuduk (+)

Pemeriksaan Thorax
• Jantung
– Inspeksi = ictus cordis tidak tampak
– Palpasi = ictus cordis kuat angkat, terdapat di linea
midclavicularis sinistra
– Perkusi :
• Batas kanan atas = sic II linea parasternalis dextra
• Batas kanan bawah = sic IV linea parasternalis dextra
• Batas kiri atas = sic II line parasternalis sinistra
• Batas kiri bawah = sic IV-V linea midclavicularis sinistra
– Auskultasi :
• Bunyi Jantung I-II reguler, bising (-) 24
Paru-paru
Kanan Depan Kiri
Simetris, ketinggalan Simetris, ketinggalan
gerak (-)
Inspeksi gerak (-)
Fremitus normal, Fremitus normal,
ketinggalan gerak (-)
Palpasi ketinggalan gerak (-)
Sonor Perkusi Sonor
Suara dasar : vesikuler Suara dasar : vesikuler
Rh (-) Auskultasi Rh (-) KESAN :
WZ (-) WZ (-)
Pemeriksaan
thorax dalam batas
Kanan Belakang Kiri normal
Simetris, ketinggalan Simetris, ketinggalan
gerak (-)
Inspeksi gerak (-)
Fremitus normal, Fremitus normal,
ketinggalan gerak (-)
Palpasi ketinggalan gerak (-)
Sonor Perkusi Sonor
Suara dasar : vesikuler Suara dasar : vesikuler
Rh (-) Auskultasi Rh (-)
Wz (-) Wz (-) 25
Abdomen & anogenital

– Inspeksi : distensi (-), sikatrik (-)


– Auskultasi : peristaltik (+)
– Perkusi : timpani
– Palpasi : nyeri tekan (-), perut papan (-)

• Hepar  tidak teraba pembesaran


• Lien  tidak teraba pembesaran
• Anogenital  tidak ada kelainan
vagina (labia mayor dan labia minor dalam batas normal),
Anus (+)

• KESAN  tidak terdapat kelainan pada abdomen dan


anogenital
26
EKSTREMITAS & STATUS NEUROLOGIS
Edema (-/-) , sianosis (-/-), akral hangat, a.dorsalis pedis teraba kuat,
epistotnus (-)
KESAN : Ekstremitas superior et inferior dalam batas normal
Lengan Tungkai
Kanan Kiri Kanan Kiri
STATUS NEUROLOGIS

Gerakan Bebas Bebas Bebas Bebas

Tonus Normal Normal Normal Normal

Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi

Klonus - - Negatif Negatif

Refleks Biceps (+) Patella (+)


fisiologis Triceps (+) Aschilles (+)

Refleks Hoffman (-) Babinski (-), Chaddock (-),


Patologis Tromner (-) openheim (-), gordon (-)

Meningeal sign Kaku kuduk (+), burdzinsky I & II (-), kernig (-)
27
Sensibilitas Normal Normal Normal Normal

KESAN : Status neurologis: kaku kuduk (+)


Kepala :
Bentuk normocephal, rambut warna hitam, lurus, jumlah cukup, ubun-ubun
menutup sempurna, risus sardonicus (-), peregangan fontenel anterior normal,
sutura cranium tidak melebar, cracked pot sign (-)
MATA
 sekret mata (-/-), mata cowong (-/-), conjungtiva anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-), reflek cahaya pupil isokor lambat ( Ø 4 mm / 4mm), sunset
phenomena (-)
HIDUNG
-Sekret (-/-), epistaksis (-/-), nafas cuping hidung (-/-)
MULUT
Mukosa bibir kering (-), stomatitis (-), sianosis (-), trismus (-)
GIGI
gigi telah tumbuh sempurna V VI III II I I II III IV V
susunan gigi normal V VI III II I I II III IV V
Tidak terdapat caries maupun kalkulus
FARING
Hiperemis (+), tonsil hiperemis (-), tonsil membesar (-), detritus (-)

KESAN :
Mukosa faring hiperemis
28
Pemeriksaan laboratorium (tgl 3 Juli 2012)
PEMERIKSAAN HASIL NORMAL
Hemoglobin 12,1 11,5 – 15,5
Eritrosit 4,52 4,00 – 5,20
Hematokrit 37 35-45
MCV 81,4 80-96
MCH 26,8 28-33
MCHC 32,9 33-36
Lekosit 11,7 4,5-14,5
Trombosit 433 150-450
Eosinofil 0,70 0,00-4,00
Basofil 0,10 0,00-1,00
Neutrofil 74,20 29,00-72,00
Limfosit 19,00 30,00-48,00
Monosit 6,99 0,00-5,00
29

Kesimpulan : dari pemeriksaan di dapatkan penurunan kadar MCH, MCHC, limfosit


didapatkan peningkatan kadar neutrofil dan monosit
Skoring TB
Parameter 0 1 2 3 jumlah
Kontak TB Tidak jelas/negatif Laporan BTA positif 2
keluarga,BTA tidak
tahu atau tidak
jelas
Uji tuberkulin Negatif Positif (>10 mm 0
atau >5 mm dalam
keadaan
imunosupresi)
Berat Bawah garis KMS/ Klinis gizi 0
badan/keadaan BB/U<80% buruk(<60%)
gizi
Demam tanpa >2minggu 0
sebab yang jelas

Batuk >3minggu 0
Pembesaran >1cm,jumlah>1 0
kelenjar limfe koli, tidak nyeri
axilla, ingunal

Pembengkakan Ada 0
tulang/sendi pembengkakan
panggul,lutut,phala
ng

Foto thoraks Normal/tidak jelas Kesan TB 0


Jumlah 2
Kesan: skor: 3
RINGKASAN ANAMNESIS &
PEMERIKSAAN JASMANI (3 juli 2012)

ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK LABORATORIUM


•Kejang sebanyak 1x selama ± KU : latergi E3V4M4 penurunan kadar MCH,
5 menit dan dapat berhenti Status neurologis: kaku kuduk MCHC, limfosit.
sendiri. Tipe kejang tonik (+) peningkatan kadar
klonik. Nadi : 80 x/ menit neutrofil dan monosit.
•Setelah kejang pasien sadar Suhu badan : 36,5 ⁰C
penuh dan menangis, Pernapasan : 32
beberapa saat kemudian Lingkar kepala : 50cm
terjadi penurunan kesadaran.
• Demam sumer-sumer hari
ke-7
• Keluhan lain pasien pusing,
nyeri tenggorokan
•Pasien gelisah, teriak–teriak
tidak jelas dan tidak bisa diajak
komunikasi, mata mendelik
keatas, tatapan kosong
31
Daftar masalah (aktif & inaktif)

• Aktif
– Kejang sebanyak 1x selama ±5 menit, dapat berhenti
sendiri disikuti penurunan kesadaran, reflek meningial
(+)
– Demam sumer-sumer sejak hari ke-7
– pusing, nyeri tenggorokan
– Pasien gelisah, teriak – teriak tidak jelas dan tidak bisa
diajak komunikasi, mata mendelik keatas, tatapan
kosong
Lab : penurunan kadar MCH, MCHC, limfosit.peningkatan
kadar neutrofil dan monosit.
• Inaktif
 Kondisi lingkungan kurang baik 32
Kejang e.c hidrochepalus
dd meningitis dd tetanus
dd trauma kepala

Febris Hari ke 7 e.c faringitis

Disasosiasi organik

33
RENCANA PENGELOLAAN
Masalah Rencana Rencana Rencana Terapi Rencana
Tindakan Diagnostik Edukasi
Kejang e.c • Nilai dan • Pemeriksaan -O2 nasal 1 lt/menit • Menjelaskan
hidrochepal perbaiki airway, pungsi -Rumatan cairan kepada orang
us dd breathing, lumbal menurut BB 10 kg x tua pasien
meningitis circulation • RO vertebre 100 = 1000/24jam tentang
dd tetanus • Observasi KU • RO foto polos 7 kg x 50 = 350 cc/24 penyakit yang
trauma dan Vital sign Cranial jam diderita
kepala • CT scan
• Oksigenasi Total cairan = 1350 • Segera bawa
adekuat sampai kepala cc/24 jam anak ke rumah
keadaan stabil • MRI = 56 mikro sakit jika anak
= 14 tpm makro infus kejang
RL
-Antikonvulsi
Diazepam oral 0,1-0,3
mg/kgbb/ dosis tiap 8
jam
Diazepam IV 0,5-1
mg/kgbb/ dosis (bila
kejang) diberikan
secara pelan-pelan
-antibiotik
Cefotaxim 500 mg/8
jam 34
RENCANA PENGELOLAAN
Masalah Rencana Rencana Rencana Terapi Rencana
Tindakan Diagnostik Edukasi
Febris Hari • Nilai dan • Pemeriksaa -Rumatan cairan • Menjelaskan
ke 7 e.c perbaiki airway, urin rutin menurut BB 10 kg x kepada orang
faringitis breathing, • Laringoskopi 100 = 1000/24jam tua pasien
circulation • Kultur bakteri 7 kg x 50 = 350 cc/24 tentang
• Observasi KU jam penyakit yang
dan Vital sign Total cairan = 1350 diderita
• Oksigenasi cc/24 jam • Kompres air
adekuat sampai = 56 mikro hangat atau
keadaan stabil = 14 tpm makro infus berika obat
RL penurun panas
-Antipiretik setiap anak
Paracetamol 10 – 15 panas
mg/kgBb/4 – 5 jam • Berikan minum
bila demam yang banyak
-antibiotik untuk
Cefotaxim 500 mg/8 menurunkan
jam panas

35
RENCANA PENGELOLAAN
Masalah Rencana Rencana Rencana Terapi Rencana
Tindakan Diagnostik Edukasi
Disasosiasi • Nilai dan -Rumatan cairan • Menjelaskan
organik perbaiki airway, menurut BB 10 kg x kepada orang
breathing, 100 = 1000/24jam tua pasien
circulation 7 kg x 50 = 350 cc/24 tentang
• Observasi KU jam penyakit yang
dan Vital sign Total cairan = 1350 diderita
• Oksigenasi cc/24 jam
adekuat sampai = 56 mikro
keadaan stabil = 14 tpm makro infus
RL
-anti konvulsi
Diazepam 5 mg i.v
pelan
-raber Sp.KJ

36
Lembar follow up pasien
No Tanggal S.O.A Tatalaksana
1 5 Juli 2012 Kejang (-), demam (-) sudah membaik, nyeri •O2 1 liter
perut (+), pusing (+), nyeri tenggorokan (+), •Infus RL 14 tpm makro
batuk (-), pilek (-), sedikit-sedikit sudah mau •Antibiotik: Cefotaxim 500
makan dan minum, muntah (-), kencing mg/8 jam
normal •Antikonvulsi
Hr: 120x/menit BILA KEJANG  inj
Rr: 32x/menit diazepam 2,4 mg iv pelan
T: 36,5 C (0,5-1 mg /menit selama 3-5
KU : latergi, gelisah menit)
Leher : PKGB (+), masa abnormal (-) •Paracetamol syr 3x1 cth kp
Thorax :dbn demam/4-5 jam
Abdomen:peristaltik (+) normal, supel •Diazepam oral 0,8 mg/8jam
Eks: akral hangat, sianosis (-) •Sp.KJ:
Kepala : faring hiperemis (+), kaku kuduk (+) Haloperidol 0,5 mg
Reflek fisilogis: dbn Dofritis 2,5 mg
Reflek patologis: - (negatif)
Reflek meningial: kaku kuduk (+), kernig
sign (-), reflek burdenski (-)
Ass :
Kejang e.c suspect hidrochepalus dd
meningitis dd tetanus dd trauma kepala
Febris Hari ke 8
 faringitis
Disasosiasi organik 37
Lembar follow up pasien
No Tanggal S.O.A Tatalaksana
1 6 Juli 2012 Kejang (-), nyeri perut (+), pusing (+), nyeri •O2 1 liter
tenggorokan (+), nyeri dada (+), batuk (-), •Infus RL 14 tpm makro
pilek (-), makan dan minum dbn, muntah (-), •Antibiotik: Cefotaxim 500
kencing normal, berak terhakir 3 hari yll mg/8 jam
Hr: 120x/menit •Antikonvulsi
Rr: 32x/menit BILA KEJANG  inj
T: 36,5 C diazepam 2,4 mg iv pelan
KU : latergi, gelisah (0,5-1 mg /menit selama 3-5
Leher : PKGB (+), masa abnormal (-) menit)
Thorax :dbn •Paracetamol syr 3x1 cth kp
Abdomen:peristaltik (+) normal, supel demam/4-5 jam
Eks: akral hangat, sianosis (-) •Diazepam oral 0,8 mg/8jam
Kepala : faring hiperemis (+), kaku kuduk (+) •Sp.KJ:
Reflek fisilogis: dbn Haloperidol 0,5 mg
Reflek patologis: - (negatif) Dofritis 2,5 mg
Reflek meningial: kaku kuduk (+), kernig
sign (-), reflek burdenski (-)
Ass :
Kejang e.c suspect hidrochepalus
meningitis dd tetanus dd trauma kepala
Febris Hari ke 9
 faringitis
Disasosiasi organik
38
Lembar follow up pasien
No Tanggal S.O.A Tatalaksana
1 7 Juli 2012 Kejang (-), nyeri perut (+), pusing (+), nyeri •O2 1 liter
tenggorokan (-), nyeri dada (-), leher •Infus RL 14 tpm makro
belakang sakit dan kaku berak keras dan sulit •Antibiotik: Cefotaxim 500
Hr: 120x/menit mg/8 jam
Rr: 32x/menit •Antikonvulsi
T: 36,5 C BILA KEJANG  inj
KU : latergi, gelisah diazepam 2,4 mg iv pelan
Leher : PKGB (+), masa abnormal (-) (0,5-1 mg /menit selama 3-5
Thorax :dbn menit)
Abdomen:peristaltik (+) normal, supel •Paracetamol syr 3x1 cth kp
Eks: akral hangat, sianosis (-) demam/4-5 jam
Kepala : faring hiperemis (+), kaku kuduk (+) •Diazepam oral 0,8 mg/8jam
Reflek fisilogis: dbn •Sp.KJ:
Reflek patologis: - (negatif) Haloperidol 0,5 mg
Reflek meningial: kaku kuduk (+), kernig Dofritis 2,5 mg
sign (-), reflek burdenski (-) •Furosamid 15 mg/12 jam
Ass :
Kejang e.c hidrochepalus
Febris Hari ke 9
 faringitis
Disasosiasi organik
Hasil CT scan kepala: hidrochepalus

39
Hasil CT Scan tanggal 7 juli 2012

40
Hasil CT Scan tanggal 7 Juli 2012
• Tak tampak diskontinuitas tulang cranium
• Sulcus dan gyrus berkurang
• Tak tampak lesi hypodens dan hyperdens pada
kedua hemisperium serebri
• Tampak pelebaran ventrikel lateral kanan dan
kiri, ventrikel III dan ventrikel IV
• Tidak tampak devisiasi Linea Mediana
Kesan: Gbr. hydrochepalus

41
Analisis Kasus
Perdarahan/trauma Radang (eksudat, Konginental tumor ventrikel
infeksi mening)

Ggn penyerapan CSF Obstruksi aliran CSF

Ggn aliran CSF

Pelebaran ventrikel otak

-Muntah
Hidrochepalus -kejang
-Nyeri kepala
-Edema pupil
-Rasa kantuk
↑ TIK - ↓ Denyut nadi
- ↓ tekanan darah
- ↓ pernafasan
- ↓ Suhu tubuh
-Reaksi pupil melambat
42
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

43

Anda mungkin juga menyukai