Anda di halaman 1dari 20

Hubungan Bio-

Psiko_sosial Depresi
pada Penyakit Autoimun
Penyakit Autoimun

 Penyakityang terjadi ketika sistem


kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat
dalam tubuh
 RA
 SLE
 DM-1
 Multiple Sklerosis
 Grave’s disease
 Psoriasis
Faktor Resiko

 Lingkungan
 Perubahan hormon
 Infeksi
 Genetik
Depresi

 Gangguan psikiatri yang menonjolkan mood sebagai


masalahnya, dengan berbagai gambaran klinis yakni
gangguan episode depresif, gangguan distimik,
gangguan depresif mayor dan gangguan depresif
unipolar serta bipolar.
Etiologi

 Genetik
Dari penelitian keluarga didapatkan gangguan depresi
mayor dan gangguan bipolar terkait erat dengan hubungan
saudara
 Biokimia
berbagai kelainan di dalam metabolit amin biogenik yang
mencakup neurotransmitter norepinefrin, serotonin dan
dopamin berperan dalam patofisiologi gangguan mood.
 Hormonal
Kelainan depresi mayor dihubungkan dengan hipersekresi
kortisol dan kegagalan menekan sekresi kortisol sesudah
pemberian dexametason
Pasien depresi resisten terhadap penekanan dexametason
dan hasil abnormal ini didapatkan pada sekitar 50% pasien
 Lingkungan
Enam bulan sebelum depresi, pasien depresi mengalami
lebih banyak peristiwa dalam hidupnya. Mereka merasa
kejadian ini tidak memuaskan dan mereka keluar dari
lingkungan sosial. 80% serangan pertama depresi
didahului oleh stress
Gambaran Klinis

 Menarik diri dari kehidupan sosial


 Pemikiran ingin bunuh diri
 Perlambatan berpikir dan kesulitan konsenterasi
 Perasaan bersalah
 Sulit tidur
 Anoreksia
Diagnosis

PPDGJ III
gangguan afektif berupa depresi dapat terbagi
menjadi episode depresif dan episode depresif
berulang, dimana episode depresif sendiri terbagi
menjadi episode depresif ringan, sedang, dan
berat. Sedangkan untuk episode berulang terbagi
menjadi episode berulang episode kini ringan,
episode kini sedang, episode kini berat tanpa
gejala psikotik, episode kini berat dengan gejala
psikotik dan episode kini dalam remisi
Gambaran Klinik

 keadaan mood terdepresi memperlihatkan kehilangan


energi dan minat, merasa bersalah, sulit berkonsentrasi,
hilangnya nafsu makan, berpikir mati atau bunuh diri
 Tanda dan gejala lain termasuk perubahan dalam tingkat
aktivitas, kemampuan kognitif, bicara dan fungsi
vegetative
 Gangguan ini hampir selalu menghasilkan hendaya
interpersonal, sosial dan fungsi pekerjaan
Hubungan Imunitas dan Depresi

 Kombinasi dari sistem imunitas dan depresi mungkin


mengakibatkan kemerosotan yang progresif.
 Tidak bergairah, menurunnya energi, gangguan tidur,
afek yang negatif, dan menurunnya hubungan sosial
mungkin secara progresif akhirnya berubah menjadi
keterbatasan yang berat dan depresi.
 faktor resiko terbesar adalah stress yang kronis, yang
diartikan sebagai kelebihan kejadian negatif pada 6
bulan sebelum onset depresi
Hubungan psikologi pada Penyakit
Autoimun
 Pada penderita penyakit autoimun, akan mengalami
perasaan syok. Oleh karena itu, pasien merasa bersalah,
marah, dan tidak berdaya
 Denial
ketidaktahuan pasien terhadap sakitnya atau sudah
mengetahuinya dan mengancam dirinya
 Kemarahan
kemarahan diarahkan pada dirinya sendiri dan timbul
penyesalan
 Sikap tawar menawar
. Mulai timbul rasa bersalahnya dan mulai membina
hubungan dengan Tuhan, meminta dan berjanji merupakan
ciri yang jelas yaitu pasien menyanggupi akan menjadi
lebih baik bila terjadi sesuatu yang menimpanya atau
berjanji lain jika dia dapat sembuh
Hubungan Sosial Depresi pada Penyakit
autoimun
 1. Stigma sosial memperparah depresi dan pandangan
yang negatif tentang harga diri pasien.

 2. Diskriminasi terhadap penderita penyakit autoimun,
misalnya penolakan bekerja dan hidup
 3. waktu yang lama terhadap respons psikologis mulai
penolakan, marah-marah, tawar menawar, dan depresi
 keterlambatan upaya pencegahan dan pengobatan.
Farmakoterapi

 Pengobatan harus mencakup evaluasi seberapa parah


episode depresif telah terjadi, ketersediaan sumber daya
pengobatan, dan keinginan pribadi pasien
 Anti depresi
 Golongan Trisiklik : Amytriptyline, Imipramine, Clomipramine,
Tianeptine
 Golongan Tetrasiklik : Maprotiline, Mianserin, Amoxapine.
 Golongan MAOI_Reversible ( REVERSIBLE INHIBITOR OF
MONOAMIN OXYDASE-A-(RIMA) : Moclobemide
 Golongan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors) : Sertraline,
Paroxentine, Fluvoxamine, Fluoxetine, Duloxetine, citalopram.
 Golongan Atipical : Trazodone, Mirtazapine, Venlafaxine.
 Psikologi Terapi
 Behaviour therapy
 Interpersonal Therapy
 Problem solving
Kesimpulan

 Depresi bukanlah penyakit tersendiri, istilah tersebut digunakan


secara luas untuk mendeskripsikan banyaknya penyakit yang
memiliki beberapa gejala utama yang terjadi.
 Sistem imunitas dan depresi berhubungan pada beberapa
tingkatan yaitu neurobiologis, psikologis, dan perilaku.
 Genetika, biokimia, sosioekonomi, psikologis, lingkungan, dan
faktor pengalaman hidup semuanya memiliki peranan dalam
kejadian depresi.
 Tujuan terapi haruslah mengerti motivasi dan mekanisme
gangguan fungsi dan untuk membantu pasien mengerti sifat
penyakitnya.

Anda mungkin juga menyukai