Nama : Tn. A
Umur : 32 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : S-1
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat : Aryamukti tengah, Semarang
Datang dibawa oleh : Keluarga
No CM : 260694
Dirawat diruang : UGD
Tanggal masuk : 10 Mei 2012
II. SUBJEKTIF
Keluhan utama :
Kekakuan di wajah sebelah kiri sejak 1 hari SMRS
Riwayat penyakit sekarang
Status generalis
Kesadaran : Compos Mentis (GCS 15 : E4M6V5)
TD : 110/90 mmHg
Nadi : 112 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,0C
Kepala : normosefali
Leher : pembesaran KGB (-), tiroid (-)
Paru : SN vesikuler, ronkhi (-), gallop (-)
Jantung : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Perut : supel, NT (-), NK (-), NL (-), BU (+)
Ekstremitas : edema (-), akral hangat (+)
Status psikikus
A. Kepala
Bentuk : normosefali
Simetris : (+)
B. Leher
Sikap : simetris
Pergerakan : baik
Kaku kuduk : (-)
• C. Saraf kepala
• 1. N. I Olfaktorius
Daya penghidu : tidak dilakukan
2. N. II Opticus
Ketajaman penglihatan : tidak dilakukan
Pengenalan warna : tidak dilakukan
Lapang pandang : tidak dilakukan
Funduskopi : tidak dilakukan
3. N. III Occulomotorius
Pergerakan bola mata : penurunan pada mata kiri
Strabismus : baik
Nystagmus :-
Exopthalmus :-
Pupil : baik
Reflek terhadap sinar :+
Diplopia :-
4. N. IV Trochlearis
Pergerakan mata ke nasal : penurunan pada mata kiri
5. N. V Trigeminus
Membuka mulut : tidak simetris
Mengunyah : kelumpuhan pada pipi kiri
Reflex kornea :+
Sensibilitas : baik pada sisi kanan dan kiri
(atas, tengah, bawah)
6. N. VI Abduscen
Pergerakan mata ke lateral : penurunan pada mata kiri
7. N. VII Fasialis
Mengerutkan dahi : tidak simetris
Menutup mata : tidak simetris (mata kiri tidak
dapat menutup)
Memperlihatkan gigi : tidak simetris
Bersiul : pasien tidak bisa bersiul
Perasaan lidah 2/3 depan : tidak dilakukan
8. N. VIII Vestibulokoklearis
Detik arloji : baik
Suara berisik : baik
Tes Rinne : tidak dilakukan
Tes Weber : tidak dilakukan
9. N. IX Glossopharyngeus
Perasaan lidah belakang : tidak dilakukan
Reflek muntah : tidak dilakukan
Menelan : baik
Arcus pharyng : simetris
10. N. X Vagus
Denyut nadi : teraba
Arcus Pharyng : simetris
Bicara : baik
Menelan : baik
Posisi uvula : simetris
11. N. XI Accesorius
Memalingkan kepala : baik, tidak ada tahanan
Sikap bahu : simetris
Mengangkat bahu : kuat, simetris
N. XII hipoglosus
Pergerakan lidah : baik, tidak ada deviasi
Tremor lidah :-
Artikulasi :-
D. Badan dan anggota gerak
Badan
Motorik
Respirasi :simetris, dalam keadaan statis dan dinamis
Duduk : normal
Bentuk columna verterbralis : normal
Pergerakan columna vertebralis : bebas
Sensibilitas Kanan Kiri
Taktil baik baik
Nyeri baik baik
Thermi tidak dilakukan
Diskriminasi (-) (-)
Lokalisasi baik baik
Refleks
Refleks kulit perut : tidak dilakukan
Reflek kremaster : tidak dilakukan
Anggota gerak atas
Motorik kanan kiri
Pergerakan bebas bebas
Kekuatan 5-5-5 5-5-5
Tonus normotonus normotonus
Atrofi (-) (-)
Sensibilitas kanan kiri
Taktil baik baik
Nyeri baik baik
Thermi tidak dilakukan
Diskriminasi (-) (-)
Lokalisasi baik baik
Refleks kanan kiri
Biceps (+) (+)
Triceps (+) (+)
Radius (+) (+)
Ulna (+) (+)
Tromner-hoffman (-) (-)
Anggota gerak bawah
Motorik kanan kiri
Pergerakan bebas bebas
Kekuatan 5-5-5 5-5-5
Tonus normotonus normotonus
Atrofi (-) (-)
Sensibilitas kanan kiri
Taktil baik baik
Nyeri baik baik
Thermi tidak dilakukan
Diskriminasi (-) (-)
Lokalisasi baik baik
Refleks kanan kiri
Patella (+) (+)
Achilles (+) (+)
Babinski (-) (-)
Chaddock (-) (-)
Rossolimo (-) (-)
Mendel-Bechterev (-) (-)
Schaefer (-) (-)
Oppenheim (-) (-)
Tes lasegue (-) (-)
Tes kernig (-) (-)
E. Koordinasi, gait, dan keseimbangan
Cara berjalan : normal
Tes Romberg : tidak dilakukan
Disdiadokokinesia : (-)
Ataksia : (-)
Rebound phenomenon : (-)
Dismetria : (-)
F. Gerakan-gerakan abnormal
Tremor : (-)
Miokloni : (-)
Khorea : (-)
G. alat vegetatif
Miksi : lancar, sehari ± 4x
Defekasi : lancar, sehari 1 x
H. Tes tambahan
Tes Nafziger : (-)
Tes valsava : (-)
IV. Ringkasan
Subjektif :
Tn. A datang dengan keluhan kekakuan di wajah
sebelah kiri sejak 1 hari SMRS. Kekakuan dirasakan mulai
dari telinga sampai mulut sebelah kiri. Pada saat penderita
makan, susah untuk mengunyah dan menelan, makanan
cenderung berkumpul di sisi kiri pasien. Ketika selesai
makan pasien membersihkan sisa-sisa makanannya.
Minum juga susah harus memakai sedotan.
Pasien susah tidur akibat mata sebelah kiri tidak tertutup
sempurna, pada saat tidur pasien menggunakan AC atau
kipas. Sebelumnya pasien sudah terbiasa berobat di RS
Panti Wilasa Dr Cipto dengan keluhan yang sama ± 3 tahun.
Objektif :
Kesadaran : compos mentis (GCS 15 : E4M6V5)
Vital sign :
Tekanan darah: 110/90 mmHg
Nadi : 112 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36 0C
Status neurologis
N.VII Kanan Kiri
Istirahat 20 30 6
Mengerutkan 10 30 3
dahi
Menutup mata 30 30 9
Tersenyum 30 30 9
Bersiul 10 0 0
Total 27
Nilai UGO FISCH SCORE pasien : 27
Interpretasi dari pasien ini : < 30 adalah derajat buruk
Edukasi pasien :
Penderita hrs diberi tahu bahwa penyakit bell´s palsy
bukan merupakan stroke.
Penderita menggunakan tetes mata agar tidak kering
setelah seharian beraktivitas.
Penderita harus diberi tahu agar tidak terpapar udara
dingin secara langsung.
VII. PROGNOSIS
Ad vitam : bonam
Ad fungsionam : bonam
Ad sanationam : bonam