AKUNTANSI SYARIAH KASUS APLIKASI AKUNTANSI SYARIAH PT. BANK SYARIAH BUKOPIN
Disusun Oleh
Raja Reno Setiawan 1710246066
Rizki Afrika 1710246074 Mhd. Rahman 1710246062 Andre Pratama 1710246053 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH (PSAK 101) Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) untuk entitas syariah yang selanjutnya disebut “laporan keuangan”, agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan entitas syariah periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas syariah lain. Laporan Keuangan Bank Syariah Komponen Laporan Keuangan bank syariah yang lengkap terdiri dari: (a) Laporan Posisi Keuangan (Neraca); (b) Laporan Laba Rugi; (c) Laporan Arus Kas; (d) Laporan Perubahan Ekuitas; (e) Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat; (f) Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil; (g) Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat; (h) Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan; dan (i) Catatan atas Laporan Keuangan. AKUNTANSI MURABAHAH (PSAK 102 REVISI 2013) Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi murabahah Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli AKUNTANSI SALAM (PSAK 103)
Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur
pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi salam Salam adalah akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) dengan pengiriman di kemudian hari oleh penjual (muslam illahi) dan pelunasannya dilakukan oleh pembeli pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-syarat tertentu. AKUNTANSI ISTISHNA’ (PSAK 104)
Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur
pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi Istishna’ Istishna’ adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli, mustashni’) dan penjual (pembuat, shani’) AKUNTANSI MUDHARABAH (PSAK 105) Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi Mudharabah Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (pemilik dana) menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak kedua (pengelola dana) bertindak selaku pengelola, dan keuntungan dibagi di antara mereka sesuai kesepakatan sedangkan kerugian finansial hanya ditanggung oleh pemilik dana Pembagian hasil usaha mudharabah dapat dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil atau bagi laba. Jika berdasarkan prinsip bagi hasil, maka dasar pembagian hasil usaha adalah laba bruto (gross profit) bukan total pendapatan usaha (omset). Sedangkan jika berdasarkan prinsip bagi laba, dasar pembagian adalah laba neto (net profit) yaitu laba bruto dikurangi beban yang berkaitan dengan pengelolaan dana mudharabah AKUNTANSI MUSYARAKAH (PSAK 106)
Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur
pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi Musyarakah Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masingmasing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana. Dana tersebut meliputi kas atau aset nonkas yang diperkenankan oleh syariah. KASUS APLIKASI AKUNTANSI SYARIAH DI BANK BUKOPIN SYARIAH PT BANK SYARIAH BUKOPIN (selanjutnya disebut Perseroan) sebagai bank yang beroperasi dengan prinsip syariah yang bermula masuknya konsorsium PT Bank Bukopin, Tbk diakuisisinya PT Bank Persyarikatan Indonesia (sebuah bank konvensional) oleh PT Bank Bukopin, Tbk., proses akuisisi tersebut berlangsung secara bertahap sejak 2005 hingga 2008 APLIKASI PSAK 101-106 DI BANK SYARIAH BUKOPIN Adapun alasan Bank Bukopin Syariah Tidak Membuat Laporan Sumber Penggunaan Dana Zakat, Infak dan shadaqah sbb Akuntansi Syariah yang diterapkan BSB PSAK 101, 102, 104, 105, 106, 107, 110.