MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU Strategi
2016
Perencanaan dan
Manajemen Pajak
Perusahaan
HAL : 1
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2016
3
HAL : 2
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2
2016
HAL : 3
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
1
2016
HAL : 4
UNIVERSITAS RIAU
Agenda
1. Konsep dasar strategi dan perencanaan pajak
2. Penghindaran pajak dan penyelundupan pajak
3. Teknik dasar manajemen pajak dan perencanaan pajak misal
optimalisasi biaya yang dapat dikurangkan, efisiensi administrasi
4. Berapa contoh keputusan manajemen :
Pemberian dalam bentuk natura
Biaya setelah pajak
Pendanaan investasi
5. Pengaruh pencatatan dan sistem akuntansi dalam manajemen dan
perencanaan pajak
6. Etika dalam manajemen pajak
2. Pengaruh Pajak
Pajak merupakan pungutan berdasarkan Undang-
undang oleh Pemerintah, yang sebagian dipakai
untuk penyediaan barang dan jasa publik.
Besarnya dipengaruhi oleh berbagai faktor baik
internal maupun eksternal.
Secara Administratif, pungutan pajak dapat
dikelompokkan menjadi pajak langsung dan pajak
tidak langsung.
Dari arus sumber daya pajak dapat dipungut dari
arus masuknya atau arus keluarnya sumber daya.
Manajemen Pajak
Manajemen Pajak adalah sarana untuk
memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar
tetapi jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan
serendah mungkin untuk memperoleh laba dan
likuiditas yang diharapkan.
Manajemen Pajak
Tujuan dari manajemen pajak dapat dicapai
melalui fungsi-fungsi manajemen yang terdiri
dari:
– Perencanaan Pajak (Tax Planning)
– Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan (Tax
Implemetation)
– Pengendalian Pajak (Tax Control)
Perencanaan Pajak
• Perencanaan Pajak adalah langkah awal dalam manajemen
pajak dimana pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan
penelitian terhadap peraturan perpajakan, dengan maksud
dapat diseleksi jenis tindakan penghematan pajak yang akan
dilakukan.
• Tujuan Perencanaan Pajak adalah merekayasa agar beban
pajak (Tax Burden) serendah mungkin dengan memanfaatkan
peraturan yang ada tetapi berbeda dengan tujuan pembuatan
Undang-undang maka tax planning disini sama dengan tax
avoidance karena secara hakikat ekonomis kedua-duanya
berusaha untuk memaksimalkan penghasilan setelah pajak
(after tax return) karena pajak merupakan unsur pengurang
laba yang tersedia baik untuk dibagikan kepada pemegang
saham maupun diinvestasikan kembali.
TAX PLANNING:
TAX PLANNING
VS
TAX MANAGEMENT
TAX PLANNING:
Tax Management (Manajemen Pajak) :
= P O A C (Planning, Organizing, Actuating,
Controlling)
= P O L C (Planning, Organizing, Leading,
Controlling)
TAX PLANNING:
ORGANIZING (TAX ORGANIZING) :
1. Menentukan apa saja yg perlu dilakukan
2. Bagaimana melakukannya
3. Siapa yg harus melakukannya
- Proses mendesaign struktur organisasi yg terkait dg
fungsi pajak
- Mengelola SDM yg terkait dg pelaksanaan kewajiban
perpajakan
TAX PLANNING:
LEADING (TAX LEADING) :
1. Memotivasi
2. Mengarahkan
3. Melakukan kegiatan apapun yg berhubungan
dengan sesama manusia
-- Membuat tim yang terkait dg Fungsi Perpajakan dpt
meningkatkan pengetahuan & kemampuan
perpajakan sehingga tujuan organisasi utk
melakukan penghematan pajak dapat tercapai.
TAX PLANNING:
CONTROLLING (TAX CONTROLLING) :
1. Mengawasi
2. Memeriksa
3. Mengendalikan
= Pemenuhan kewajiban perpajakan sesuai dg rencana
= Dilakukan melalui “Telaah Perpajakan”
= Oleh Pihak Internal / Pihak Eksternal (Konsultan Pajak)
= Tax Diagnostic Review (TAX REVIEW)/ Tax Due
Dilligence -- “ MEMOTRET ”
= TEMUAN POTENSI Utang Pajak & REKOMENDASI
utk perbaikan
TAX PLANNING:
KESIMPULAN :
TAX PLANNING TAX PLANNING
BAGIAN DARI LANGKAH AWAL
TAX MANAGEMENT TAX MANAGEMENT
TAX PLANNING:
KESIMPULAN :
TAX PLANNING = Fungsi Manajemen yg paling utama --
“menjadi dasar” utk semua hal yg harus dilakukan manajer
dalam “O-L-C”
NATIONAL: INTERNATIONAL:
• Hnya mmperhatikan Selain mnggunakan undang-
undang-undang pajak undang pajak nasional, juga
nasional. menggunakan tax treaty.
• Pnghindaran pajak Pnghindaran pajak dilakukan
dilakukan dengan cara dengan cara memilih
memilih jenis transaksi negara yang harus dipilih.
yang ada.
PEMBUKUAN/PENCATATAN
• Bagi wajib pajak yg melakukan pencatatan, dimana penghasilan neto
dihitung dengan norma, maka norma perhitungan ini selalu
menghasilkan hasil usaha yang positif (laba).
– Sehingga penggunaan norma tidak mencerminkan keadaan usaha
yang sebenarnya.
– Dengan norma, laba usaha bisa lebih tinggi dari yang sesungguhnya
karena mengabaikan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh WP.
• Bagi WP yang melakukan pembukuan, akan ada perbedaan yang
mendasar atas pembukuan fiskal dan pembukuan komersil. Perbedaan
tersebut meliputi:
– Sistem pengakuan penghasilan dan biaya.
– Sistem penilaian persediaan.
– Metode penyusutan.
– Penilaian kembali aktiva tetap (revaluasi).
– Sewa guna usaha (leasing).
02/08/2018 H.AMIR HASAN HAL : 24
UNIVERSITAS RIAU
PEMBUKUAN
• Menurut accrual basis, pengakuan biaya
terjadi pada saat terjadinya kewajiban.
• Sedangkan menurut cash basis, biaya baru
diakui ketika terjadi pembayaran.
• Karena kondisi accrual basis lebih dulu mengakui
biaya daripada kondisi cash basis, maka
menurut perencanaan pajak, accrual basis lebih
menguntungkan dibandingkan dengan cash
basis.
Contoh
58
02/08/2018 H.AMIR HASAN HAL : 58
UNIVERSITAS RIAU
Terima kasih.