Anda di halaman 1dari 15

Group by:

Murni Cania
Sri Hastuti
Sri Rahmi Intan
Segala yang akan dicapai oleh sistem
perencanaan dalam perekonomian islam adalah
dalam rangka mewujudkan maqashid syariah.
Dimana sumber-sumber daya yang ada dalam hal
ini dianggap langka dapat dimanfaatkan dengan
tingkat efisiensi dan pemerataan yang optimal.
Pengertian Pertumbuhan dan
Pembangunan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi dalam ekonomi


modern adalah perkembangan dalam
perekonomian yang menyebabkan
barang dan jasa yang diproduksikan
dalam masyarakat meningkat yang
selanjutnya diiringi dengan peningkatan
kemakmuran masyarakat .
Ekonomi islam pada dasarnya memandang
bahwa pertumbuhan ekonomi adalah bagian dari
pembangunan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi didefinisikan dengan


pertumbuhan terus menerus dari faktor produksi
secara benar yang mampu memberikan kontribusi
bagi kesejahteraan manusia.
Berdasarkan pengertian ini maka
pertumbumbuhan ekonomi menurut
islam merupakan hal yang sarat nilai.
Suatu peningkatan yang dialami oleh
faktor produksi tidak dianggap sebagai
pertumbuhan ekonomi jika produksi
tersebut misalnya memasukkan barang-
barang yang terbukti memberikan efek
buruk dan membahayakan manusia.
Istilah pembangunan ekonomi “economic
development” biasanya dikaitkan dengan
perkembangan ekonomi di Negara Negara
berkembang. Sebagian ahli ekonomi mengartikan
istilah ini sebagai berikut “economic development
is growth plus change (pembangunan ekonomi
adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh
perubahan perubahan dalam struktur dan corak
kegiatan ekonomi.
Dengan kata lain, istilah pembangunan
ekonomi bukan saja tertarik pada masalah
perkembangan pendapatan nasional riil tetapi
juga kepada moderenisasi kegiatan ekonomi.
Sedangkan istilah pembangunan
ekonomi yang dimaksudkan dalam islam
adalah “the process of allaviating poverty
and provision of ease, comfort and
decency in life”. Proses untuk
mengurangi kemiskinan serta
menciptakan ketentraman, kenyamanan
dan tata susila dalam kehidupan.
Dalam pengertian ini maka
pembangunan ekonomi menurut islam
bersifat multidimensi, yang mencakup
aspek kuantitatif dan kualitatif.
Tujuannya bukan semata mata
kesejahteraan material didunia tetapi
juga kesejahteraan akhirat.
Ciri-ciri dari suatu perencanaan
pembangunan ekonomi adalah digambarkan
melalui berbagai usaha, seperti:
 Steady social economic growth (pemantapan)

 Meningkatkan pendapatan per kapita

 Diversifikasi ekonomi (restructuring)

 Perluasan kesempatan kerja

 Distributive justice

 Pembinaan lembaga-lembaga ekonomi


masyarakat
 Menjaga stabilitas ekonomi
 Komisi perencanaan
 Data statistik
 Tujuan
 Penetapan sasaran dan prioritas
 Mobilisasi sumber
 Keseimbangan dalam rencana
 Administrasi yang efisien dan tidak korupt
 Kebijaksanaan pembangunan yang tepat
 Ekonomis dan administrasi
 Dasar pendidikan
 Teori konsumsi
 Dukugan masyarakat
Dalam hal sistem perekonomian NSB lebih
mengacu pada perekonomian campuran. Yang
bercirikan adanya pemilikan dan pengelolaan
sebahagian sumberdaya produktif oleh pihak
swasta, dan sebahagian lagi dimiliki oleh
pemerintah, meski pembagian proporsi tersebut
satu dengan yang lainnya berbeda-beda diantara
negara NSB, namun tidak seperti perekonomian
kapitalis –yang notabene pemilikan pemerintah
sangat kecil—maupun sosialis – yang notabene
pengaruh pemerintahlah yang sangat besar.
Terdapat 2 aspek utama yang
merupakan arah perencanaan pembangunan di
NSB ini, yakni;
 Penggunaan tabungan masyarakat dan
pembayaran luar negeri dilakukan oleh
pemerintah dengan sengaja untuk memacu
pertumbuhan ekonomi, khususnya dibidang
investasi pada sumberdaya2 yang langka demi
terwujudnya kemajuan ekonomi, seperti
pembangunan jalan2, sekolah2, PLTA, serta
pendirian industri2 impor.
 Kebijakan pemerintah yang bersinergi dengan
para pengusaha swasta dalam melaksanakan
kegiatan ekonomi.
Tujuan yang ingin dicapai Islam melalui pembangunan ekonomi yaitu:

1. Kesejahteraan ekonomi dalam kerangka norma-norma Islam.


Islam berprinsip bahwa pencapaian kesejahteraan ekonomi harus menjadi
salah satu tujuan ekonomis masyarakat Islam karena hal itu merupakan
manifestasi dari usaha terus menerus melalui riset dan pengembangan
teknologi untuk memanfaatkan sumber daya yang disediakan Allah SWT,
guna kepentingan dan peningkatan kualitas hidup manusia. Upaya
tersebut telah dibingkai dengan indah melalui norma-norma yang digaris
oleh Islam. Dengan demikian akan menunjang usaha untuk mencapai
tujuan diciptakan manusia, yaitu hasanah di dunia dan hasanah di
akhirat (konsep al-falah).

2. Persaudaraan dan keadilan universal.


Islam bertujuan membentuk suatu tertib sosial dimana semua orang
diikat dengan tali persaudaraan dan kasih sayang seperti dalam satu
keluarga. Persaudaraan yang dibangun adalah persaudaraan yang
universal dan tidak picik. Konsep persaudaraan ini berhubungan erat
dengan keadilan, karena keadilan merupakan salah satu tujuan utama
ajaran Islam.
3. Distribusi pendapatan yang adil.
Kesenjangan pendapatan dan kekayaan alam yang dalam
masyarakat berlawanan dengan semangat serta
komitmen Islam terhadap persaudaraan dan keadilan
ekonomi.

4. Kebebasan individu dalam konteks kesejahteraan sosial.


Manusia dilahirkan merdeka, tidak ada seorangpun
bahkan negara manapun yang berhak mencabut
kemerdekaan tersebut. Dalam konsep ini setiap individu
berhak menggunakan kemerdekaannya tersebut,
sepanjang kebebasan tersebut dapat
dipertanggungjawabkan, baik secara sosial maupun
dihadapan Allah SWT. Islam mengakui pandangan
universal, bahwa kebebasan individu bersinggungan
atau bahkan dibatasi oleh kebebasan individu orang lain.
 Pembangunan ekonomi dalam Islam bersifat komprehensif dan
mengandung unsur spiritual, moral dan material.
 Fokus utama pembangunan adalah manusia dengan lingkungan
kulturalnya. Ini berbeda dengan konsep pembangunan ekonomi
modern yang menegaskan bahwa wilayah operasi pembangunan
adalah lingkungan fisik saja. Dengan demikian Islam memperluas
wilayah jangkauan obyek pembangunan dari lingkungan fisik
kepada manausia.
 Pembangunan ekonomi adalah aktivitas multidimensional sehingga
semua usaha harus diserahkan pada keseimbangan berbagai faktor
dan tidak menimbulkan ketimpangan.
 Penekanan utama dalam pembangunan menurut Islam, terletak pada,
a. Pemanfaatan sumberdaya yang telah diberikan Allah kepada ummat
manusia dan lingkungannya semaksimal mungkin.
b. Pemanfaatan sumberdaya tersebut melalui pembagian,
peningkatannya secara merata berdasarkan prinsip keadilan dan
kebenaran.

Anda mungkin juga menyukai