Nama : Tn. T
Umur : 45 tahun
J. Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
S. Pernikahan : Kawin
Ruang : Dahlia
Tgl MRS : 25/06/2018
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA :
Nyeri perut seluruh lapang perut
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
Os datang dengan keluhan nyeri perut dirasakan ±1 minggu sebelum masuk
rumah sakit, nyeri dirasakan terus-menerus dan datang mendadak, nyeri
diawali dengan nyeri ulu hati yang sudah dirasakan ±1bulan yang lalu
disertai dengan demam dan 1 minggu SMRS nyeri dirasakan memberat dan
nyeri dirasakan diseluruh lapang perut hingga pasien tidak dapat bekerja.
Nyeri terasa kurang jika pasien dalam posisi berbaring dan mengurangi
gerakan. Keluhan lain demam (-), mual(-), muntah (-), flatus, BAB Normal,
BAK Normal.
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU :
- Nyeri ulu hati (+)
- Asma (-), Hipertensi (-), Diabetes Mellitus (-)
RIWAYAT PERSONAL :
- - Pasien seorang perokok
8/18/2018 3
PEMERIKSAAN
Keadaan umum : Tampak Sakit Berat
FISIK
Kesadaran : E4V5M6, compos mentis
Vital Sign
Tekanan Darah : 110 / 80 mmHg
Nadi : 85x/ menit, reguler dan kuat angkat, isi cukup
Respirasi : 18x/menit
Suhu : 36,7 o C
Kepala
Bentuk : Normocephal
Mata : CA -/-, Si -/-
Hidung : Deviasi (-)
Telinga : Simetris
Mulut : Kering (-), pucat (-)
Leher
>> KGB (-)
>> Tiroid (-)
↑ JVP (-)
Thoraks
Paru – paru
Inspeksi
Simetris (+), retraksi (-)
Palpasi
Fremitus vokal teraba kiri dan kanan
Perkusi
Bunyi sonor di kedua lapang paru
Auskultasi
Vesikuler +/+, rales -/-, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ics 5 linea midclavicula sinistra
Perkusi
Batas Kanan : Ics 4 Parasternal Dekstra
Batas Kiri : Ics 5 mcl Sinistra
Auskultasi
S1 S2 Tunggal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : datar
Auskultasi : Bu (+), metallic sound(-)
Perkusi : Hipertimpani
Palpasi : Nyeri tekan di seluruh regio abdomen
Ekstremitas
Akral hangat, Capillary Refil Time < 2”, ikterik (-).
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah Lengkap
Elektrolit
Leukosit : 24.70/uL
Neutrofil : 94,3% 1. Natrium : 132 mmol/L
Limfosit: 2,7% 2. Kalium : 4,0 mmol/L
Monosit : 2,4% 3. Calcium : 1,10 mmol/L
RBC : 4.32 x10ˆ6/uL
Hb : 12,3 g/dL
Trombosit : 533x10ˆ6/uL
GDS : 81 mg/dl
Ureum : 22 mg/dl
Kreatinin : 0,80 mg/dl
PEMERIKSAAN
USG ABDOMEN
KESAN :
Hepatomegali dengan
proses inflamasi akut dan
massa pada lobus kiri e.c
abses hepar
Koleksi cairan bebas
intraabdomen dengan
volume sedang
Organ intraabdomen
lainnya tidak tampak
kelianan
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
• Loop-loop usus tak dilatasi, distribusi
udara dalam usus sampai ke distal
colon, disertai fecal mass yang
banyak
• tidak tampak batu opak sepanjang
traktus urinarius
• psoas line simetris
• Pre peritoneal Fat line menghilang
KESAN :
Tanda-tanda peritonitis
DIAGNOSIS
Diagnosis Kerja
Peritonitis
TATALAKSANA
1. Inf. RL 30 tpm
2. Inj. ceftriaxon 2x1 gram
3. Inj. Keterolac 3x30 g
4. Inj. Ranitidin 2x50 mg
5. Laparatomi eksplorasi
DASAR TEORI
DEFINISI PERITONITIS
Peritonitis adalah peradangan peritoneum (membran serosa yang
melapisi rongga abdomen dan menutupi visera abdomen)
merupakan penyulit berbahaya yang dapat terjadi dalam bentuk
akut maupun kronis.
Suatu bentuk penyakit akut,dan merupakan kasus bedah darurat.
ANATOMI
Peritoneum adalah membran serosa rangkap yang terbesar di dalam.
Peritoneum terdiri atas dua bagian utama, yaitu
1. peritoneum parietal, yang melapisi dinding rongga abdominal dan berhubungan
dengan fascia muscular (mempunyai komponen somatic dan visceral)
2. peritoneum visceral, yang menyelaputi semua organ yang berada di dalam
rongga itu.
Ruang yang bisa terdapat di antara dua lapis ini disebut ruang peritoneal atau
cavitas peritonealis. Ruang di luarnya disebut Spatium Extraperitoneale.
Luas peritoneum kira-kira 1,8 meter
PERITONEUM DIBAGI ATAS :
• peritoneum parietal
• peritoneum viseral
• peritoneum penghubung yaitu mesenterium,
mesogastrin, mesocolon, mesosigmidem, dan
mesosalphinx.
•peritoneum bebas yaitu omentum
Omentum adalah dua lapisan peritoneum yang
menghubungkan lambung dengan alat viscera lainnya
seperti dengan hepar (omentum minus), dengan colon
transversum (omentum majus), dan dengan limpa
(omentum gastrosplenicum)
PERITONITIS DIKLASIFIKASIKAN MENJADI:
MENURUT AGEN :
1.Peritonitis kimia 2.Peritonitis septik
misalnya peritonitis yang disebabkan merupakan peritonitis yang disebabkan
karena asam lambung, cairan empedu, kuman. Misalnya karena ada perforasi
cairan pankreas yang masuk ke rongga usus, sehingga kuman-kuman usus dapat
abdomen akibat perforasi. sampai ke peritonium dan menimbulkan
peradangan.
2. PERITONITIS SEKUNDER
MENURUT SUMBER KUMAN infeksi pada peritoneum yang berasal
perforasi tractusi gastrointestinal atau tractus
1.PERITONITIS PRIMER
urinarius. Disebabkan oleh infeksi akut dari
organ intraperitoneal seperti:
Disebabkan invasi hematogen dari organ
peritoneal. Sering disebut Spontaneous Iritasi Kimiawi : Perforasi gaster, pankreas,
Bacterial Peritonitis (SBP). Banyak terjadi kandung empedu, hepar, lien, kehamilan
pada penderita : extra tuba yang pecah
Sirosis hepatis dengan asites Iritasi bakteri : Perforasi kolon, usus halus,
Nefrosis appendix, kista ovarii pecah, ruptur buli dan
ginjal.
SLE
Bronkopnemonia dan tbc paru Luka/trauma penetrasi, yang membawa
kuman dari luar masuk ke dalam cavum
Pyelonefritis peritoneal.
3. PERITONITIS TERSIER
Peritonitis yang mendapat terapi tidak adekuat, superinfeksi kuman, dan akibat tindakan operasi
ebelumnya. biasanya terjadi pada pasien dengan Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis
(CAPD),dan pada pasien imunokompromise
GEJALA KLINIS
Gejala klinis terutama adalah nyeri abdomen, dirasakan terus-menerus selama beberapa jam, dapat
hanya disatu tempat ataupun tersebar di seluruh abdomen. Dan makin hebat nyerinya dirasakan saat
penderita bergerak.
Apendisitis
pankreatitis,
Gastroenteritis
Kolesistitis
Salpingitis
kehamilan ektopik terganggu.
PENATALAKSANAAN
KONSERVATIF
Prinsip umum pengobatan adalah mengistirahatkan saluran cerna dengan :
Memuasakan pasien
Dekompresi saluran cerna dengan penghisapan nasogastrik atau intestinal
Pengganti cairan elektrolit yang hilang yang dilakukan secara intravena
Pemberian antibiotik yang sesuai
Pembuangan fokus septik (apendiks) atau penyebab radang lainnya
DEFINITIF
Pembedahan
1. Laparotomi
2. Laparoskopi
3. Drain
PROGNOSIS
Prognosis untuk peritonitis lokal dan ringan adalah baik, sedangkan pada
peritonitis umum prognosisnya mematikan akibat organisme virulen.
DAFTAR PUSTAKA
•Sjamsuhidrajat, Karmadihardja W., Buku Ajar Ilmu Bedah Sjamsuhidajat, Ed. 3. Jakarta : EGC.
2007
•Rasad S, Kartoleksono S, Ekayuda I.1999.Abdomen Akut, dalam Radiologi Diagnostik , Hal
256-257, Gaya Baru, Jakarta.
•Arief M, Suprohaita, Wahyu.I.K, Wieiek S, 2000, Bedah Digestif, dalam Kapita Selekta
Kedokteran, Ed:3; Jilid: 2; p 302-321, Media Aesculapius FKUI, Jakarta
•Paulsen F. J. Wasche. Sobbota : Atlas Anatomi Manusia, ed. 23. Jakarta : EGC. 2014
•Kumpulan kuliah ilmu bedah FKUI oleh Staf Pengajar Bagian Ilmu Bedah FKUI