Anda di halaman 1dari 34

ASKEP OSTEOPOROSIS

Pengkajian Keperawatan
Tanggal pengkajian : 17 Oktober 2015
Jam pengkajian : 09.00 WIB
Identitas:
Pasien
Nama : Ny. S
Usia : 60 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Status Pernikahan : Menikah, 3 anak, 4 cucu
Alamat : Batu Merah
Diagnosa Medis : Osteoporosis
Waktu/Tanggal Masuk RS : 16 Oktober 2015 jam 20.45
Penanggung Jawab
Nama : Ny. I
Usia : 35 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Status pernikahan : Menikah
Alamat : Batu Merah
Hubungan dengan klien : Anak klien
Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri punggung dan pinggang bagian kiri.
3. Riwayat Kesehatan:
Riwayat penyakit sekarang
Ny. S umur 60 tahun datang ke RS Haji Surabaya dengan keluhan nyeri yang
sering dirasakannya pada punggung dan pinggang bagian kiri sejak 3 bulan
yang lalu, rasa nyeri itu sudah dirasakan sejak beberapa tahun yang lalu,
namun Ny. S tidak memperdulikannya. Ketika memeriksakan diri ke dokter,
Ny. S dianjurkan untuk tes darah dan rongent punggung dan pinggang bagian
kiri. Hasil rongent menunjukkan bahwa Ny. S menderita osteoporosis.
Hasil TTV klien:
TD : 130/90 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,50c
RR : 20x/mnt
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat kesehatan sebelumnya diketahui bahwa klien tidak pernah mengalami
penyakit seperti DM dan hipertensi dan tidak pernah dirawat di RS sebelumnya.
Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan bahwa tidak ada riwayat penyakit keluarga seperti yang
dialami pasien sekarang.
Riwayat Pekerjaan
Klien mengatakan saat masih muda bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
suami pasien sudah meninggal, sekarang ini klien hanya tinggal dirumah
bersama anak ke-2nya. Pasien mengisi waktunya dengan menanam bunga di
halaman rumah. Namun saat ini pasien hanya bisa duduk dan berbaring
dikarenakan kondisi fisiknya yang semakin melemah serta faktor usia yang
semakin tua.
Riwayat Lingkungan Hidup
Klien tinggal di Desa Jatisehat, kondisi rumah cukup bersih, ada ventilasi,
ada jendela, kamar pasien cukup bersih, kamar mandi dan WC tertutup,
dan ada tempat pembuangan sampah.
Riwayat Rekreasi
Klien mengatakan bahwa dirinya jarang pergi untuk rekreasi. Waktunya
hanya dihabiskan di rumah untuk berkumpul dengan anak dan cucunya.
Sumber/Sistem Pendukung yang Digunakan
Klien mengatakan jika dirinya sakit biasanya pergi ke puskesmas karena
merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang terdekat dengan
rumahnya.
4. Psiko-Sosio Budaya dan spiritual
a. Riwayat Psikososial
Keluarga pasien mengatakan bahwa Ny.S agak pendiam dan sering
murung. Pasien selalu di dalam kamar karena bentuk tubuh yang
berubah dan pasien mengalami keterbatasan fisik sehingga tidak mampu
beraktivitas secara mandiri. Pasien merasa cemas karena hawatir dengan
kondisi kesehatannya saat ini.
b. Sosial
Sebelum sakit klien sehari-hari sebagai ibu rumah tangga dan selalu
berbincang-bincang dengan anak dan cucunya.
c. Budaya
Pasien menganut budaya jawa dan tidak ada aspek budaya yang
merugikan kesehatan pasien.
d. Spiritual
Klien mengatakan sholat 5 waktu, terkadang ikut puasa di bulan
Ramadhan dengan penuh, klien juga ikut pengajian setiap minggunya
jika kondisinya sehat.
5. Pengkajian Kebutuhan Dasar Klien
a. Aktifitas dan Latihan
Klien mengatakan tidak bisa mandi sendiri dan tidak bisa melakukan
aktivitas sendiri karena merasa nyeri. ADL dibantu oleh keluarga.

b. Tidur dan istirahat


Sebelum sakit: pasien sebelum sakit dapat tidur selama 8 jam pada
malam hari dan 2 jam pada siang hari.
Selama sakit: pasien hanya dapat tidur selama 5 jam pada malam hari
dan 2 jam pada siang hari. Pasien mengatakan nyeri berkurang saat
istirahat dan meningkat saat beraktivitas.
c. Kenyamanan dan Nyeri
P : pasien mengatakan nyerinya bertambah ketika berjalan.
Q : pasien mengatakan nyerinya terasa seperti ditusuk-tusuk.
R : punggung dan pinggul kiri.
S : skala nyeri 8.
T : pasien mengatakan nyerinya terus menerus
d. Nutrisi
Pada saat dikaji pasien mengatakan tidak mengalami penurunan nafsu makan. Pasien
mengatakan tidak ada pantangan terhadap makanan tertentu pasien makan di bantu oleh
keluarganya. Jenis makanan yang di konsumsi adalah nasi, ikan, dan sayur. Pasien
makan 2x sehari dengan porsi makanan sedikit.
e. Cairan, Elektrolit, dan Asam Basa
Pasien mengatakan bisa minum atau mampu menghabiskan 4 gelas air minum dan
pasien tidak mengalami dehidrasi.
f. Oksigenasi
Pasien tidak menggunakan alat bantu bernapas. Pasien tidak mengeluh batuk.
g. Eliminasi Fekal/ Bowel
Klien mengatakan ketika buang air besar di bantu oleh keluarganya, saat dikaji
oleh perawat BAB klien padat dan berwarna coklat dan berbau kas. Pasien
mengatakan BAB 2x dalam seminggu. Pasien juga mengatakan sulit ketika
BAB.
h. Eliminasi Urine
Pasien mengatakan bisa berkemih 2-3x/hari, pasien tidak menggunakan
kateter, pasien bisa BAK dengan di bantu oleh keluarganya.
i. Sensori, Persepsi dan Kognitif
Pasien tidak menggunakan alat bantu pendengaran, dan pasien tidak
mengalami gangguan penglihatan, penciuman, pengecapan maupun sensasi
taktil.
6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Kesadaran: composmentis
TD: 130/90 mmHg N: 80x/menit S: 36,50c RR: 20x/mnt
b. Kepala
Bentuk kepala simetris, tidak terdapat kemerahan/lebam. Mata simetris,
konjungtiva anemis, hidung simetris tidak menggunakan pernapasan cuping
hidung.
c. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan tidak ada peningkatan JVP, tidak
ada nyeri telan.
d. Dada
Bentuk dada simetris
Pulmo : Inspeksi : bentuk pengembangan paru simetris
Palpasi : premitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
Cor : Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba pada midclavicula ICS 5
Perkusi : pekak/redup
Auskultasi : tidak ada suara jantung tambahan
e. Abdomen
Inspeksi : tidak terdapat kemerahan, tidak terdapat pembesaran abdomen dan
tidak terdapat luka.
Auskultasi : suara pristaltik usus 7x/ mnit.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat massa dan tidak terdapat
asites.
Perkusi : timpani.
f. Genetalia
Tidak terkaji

g. Rectum
Tidak terkaji

h. Ekstremitas:
Atas : ROM ka/ki: 5/5 CRT: 2 detik Akral:
hangat
Bawah : ROM ka/ki: 4/5 CRT: 2 detik Akral: hangat

i. Skala kekuatan otot


3 3
2 2
7. Pengkajian Status Intelektual, Kognitif, Afektif, Psikologis dan Sosial
Pengkajian INDEKS KATZ (Indeks Kemandirian Pada Aktivitas Kehidupan Sehari-hari)

INDEKS KATZ
SKORE KRITERIA
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil, berpakaian dan mandi.

B Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari fungsi tersebut.

C Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi dan satu fungsi
tambahan.
D Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian dan satu
fungsi tambahan.
E Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian, ke kamar
kecil dan satu fungsi tambahan.
F Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian,
berpindah, dan satu fungsi tambahan.
G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut.
Lain-lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi, tidak dapat diklasifikasikan sebagai C,
Pengkajian Kemampuan Intelektual
Menggunakan SPMSQ (Short Portable Mental Status Quesioner)
Ajukan beberapa pertanyaan pada daftar dibawah ini :
Interpretasi :
Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh
Salah 4 – 5 : Fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6 – 8 : Fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9 – 10 : Fungsi intelektual kerusakan berat

Setelah diajukan beberapa pertanyaan (10 pertanyaan) sesuai dengan


format SPMSQ pasien dapat menjawab semua pertanyaan dengan
jumlah nilai jawaban yang benar 6 dan jawaban yang salah 4. Dapat
diambil kesimpulan fungsi intelektual kerusakan ringan.
Pengkajian Kemampuan Aspek Kognitif
Menggunakan MMSE (Mini Mental Status Exam)
Interpretasi hasil :
24 – 30 : Tidak ada gangguan kognitif
0 – 23 : Gangguan kognitif sedang
0 – 17 : Gangguan kognitif berat

Untuk aspek kognitif klien yang meliputi orientasi,


registrasi, perhatian dan kalkulasi, mengingat dan bahasa
klien tidak ada gangguan kognitif berat. Klien mampu
menjawab semua pertanyaan dengan nilai 22 dan skor
klien 18 – 23 yaitu Gangguan kognitif sedang.
Inventaris Depresi Beck untuk mengetahui tingkat depresi lansia dari Beck & Deck (1972)
Dari hasil pengkajian Inventaris Depresi Beckpasien mengalami depresi sedang. Total
penilaiannya pasien dalam batas depresisedang (8-15).

Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan laboratorium
Jam/Tgl : 08.00/ 18 Oktober 2015
Terapi Medis
Terapi cairan:
Oksigen Canul 4
Infus RL 20 tpm
Ketorolac
Ranitidin
Ondan
Diagnosa Keperawatan
Nyeri kronis berhubungan dengan spasme otot. Ditandai dengan
DS:
- Pasien mengeluh nyeri di punggung.
Pasien mengatakan nyeri berkurang jika istirahat dan meningkat
jika beraktivitas.
Pasien mengatakan nyeri dirasakan sejak setahun yang lalu.
skala nyeri 8
D O:
Wajah klien tampak meingis kesakitan karena nyeri.
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan
integritas struktur tulang. Ditandai dengan
DS:
Pasien mengatakan tidak bisa berjalan ke kamar mandi.
Pasien mengatakan tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari, yaitu
menanam dan menyirami tanaman.
DO:
Klien datang dengan digandeng oleh keluarganya.
Skala Kekuatan otot
3 3
2 2
Kelompok 2

1. Ahmad
2. Delawati Asbi
3. Fifin Rahayu
4. Fitria Buton
5. Intan P Nikijuluw
6. Mauren Lia Silooy
7. Muslimin
8. Shintya F J Tomagola
9. Veren Madethen

Anda mungkin juga menyukai