Anda di halaman 1dari 19

1

FLU BURUNG / AVIAN INFLUENZA


PADA MANUSIA

 Penyakit menular yang disebabkan oleh


virus influenza tipe A (H5N1) yg umumnya
menjangkiti unggas dan dapat juga
menyerang manusia hingga menyebabkan
kematian.
 Influenza A (H5N1) adalah penyebab wabah flu
burung pada hewan di Hong Kong, Cina,
Vietnam, Thailand, Indonesia, Korea, Jepang,
Laos, Kamboja kecuali Pakistan (H7N7)

2
JNC 7. 2004
Jessup and Brozena. NEJM. 2003
Sifat Virus
 Virus akan mati dgn detergent, disinfektan
misal formalin,cairan yang mengandung iodin,
dipanaskan
 Pada bahan organik akan hidup lama spt tinja
 Virus hidup diair pada suhu 22o C 4 hari, suhu
0o C sampai > 30 hari
 Virus akan mati dalam suhu 70°C atau 80°C
selama 1 menit, dimasak – aman dikonsumsi

Kaplan in Zipes, Libby, Bonow, and Braunwald. 2005


Penyebaran Flu Burung di
Dunia

Kaplan in Zipes, Libby, Bonow, and Braunwald. 2005


Kasus Pertama

26/10/2014 leni aripin 6


7
Cara Penularan
 Bahan infeksius :
- tinja
- sekret saluran napas
 Penularan melalui udara, kontak langsung
 Penularan dari unggas ke unggas, hewan lain
dan manusia
 Unggas yg terinfeksi menular pada 2 minggu
pertama dari ludah, sekret hidung dan tinja
 Dapat menular dari tinja yg terdapat pada
alat2 dan pakaian
 Sesudah 4 minggu tak dapat dideteksi
 Penularan dari manusia ke manusia belum 8
terbukti
Penularan
 Peternakan ke peternakan

 Burung yang migrasi


 Perdagangan unggas hidup
antar negara
 Unggas ke unggas
 Melalui hewan yang lain Ke manusia
 Unggas terinfeksi menular pada 2
minggu pertama Masa inkubasi antara mulai
masuk virus dan timbul gejala dalam 1 – 3 hari

9
Gejala timbul pada unggas :
 Jengger berubah warna menjadi biru.
 Kepala dan sekitar mata bengkak
 Demam
 Diare
 Tidak mau makan
 Gangguan pernafasan : batuk , bersin
 Gejala awal penurunan produksi telur

10
Penularan unggas ke manusia :
 Menyentuh unggas, ayam, burung secara
langsung.
 Melalui kendaraan yang mengangkat binatang
 Kandang ternakan
 Alat-alat peternakan
 Unggas yang telah dimasak, digoreng dan
direbus tidak menularkan flu burung ke orang
yang memakannya
 Pakaian
 Sepatu para peternak yang langsung
 menangani kasus unggas
leni aripin
yang sakit. 11

 Pada saat jual beli ayam hidup di pasar


KELOMPOK RISIKO TINGGI
 Pekerja pertenakan / pemprosesan
unggas ( termasuk dokter hewan dll )
 Pekerja lab yang memproses sampel
pasien/hewan terjangkit
 Pengunjung peternakan/pemprosesan
unggas dalam 1 minggu terakhir
 Kontak dgn penderita flu burung

12
MASA INKUBASI
 Masa inkubasi 1-3
hari
 Masa infeksius pada
manusia : 1 hari
sebelum sampai 3-5
hari sesudah
gejala timbul , gejala
pada anak dapat
sampai 21 hari

13
GEJALA FLU BURUNG PADA
MANUSIA
Gejala sama dgn gejala flu pada umumnya
 Infeksi saluran napas akut
 Gejala : demam, suhu diatas 38 C sakit
tenggorokan , batuk, beringus, nyeri otot, sakit
kepala, lemas
 Dalam waktu singkat dapat menjadi berat
dengan terjadinya pneumonia
 Dapat terjadi pada dewasa dan anak

14
DEFINISI KASUS FLU BURUNG
1. KASUS SUSPEK
• ISPA suhu > 38.00 C, batuk, sakit
tenggorokan dengan salah satu keadaan :
• Kontak dgn kasus konfirmasi flu burung dlm
masa penularan atau
• Seminggu terakhir mengunjungi peternakan
yang terjangkit flu burung atau
• Bekerja pada suatu lab yang memproses
sampel baik manusia atau hewan yang
dicurigai flu burung

15
2. KASUS PROBABLE adalah kasus suspek disertai
dgn salah satu :
 Bukti laboratorium terbatas mengarah ke
virus influenza A H5N1.
 Dalam waktu singkat berlanjut menjadi
pneumonia / gagal pernafasan/meninggal
 Terbukti tidak ada penyebab lain

16
3. KASUS KONFIRMASI
adalah kasus suspek
disertai :
 Kultur virus
influenza H5N1 (+)
atau PCR influenza
H5 (+) atau
 Peningkatan titer
antibodi H5 sebesar
4 kali
17
PENCEGAHAN BAGI YANG
BERISIKO (WHO )
 Petugas yang berhubungan langsung dengan
sumber pakai APD ( Masker N95 minimal masker
bedah, kaca mata google, gaun pelindung/apron,
sarung tangan tebal, sepatu bot karet.)
 Semua orang yang kontak langsung harus sering
cuci tangan dengan desinfektan, alkohol 70%.
 Lingkungan peternakan harus bersih.
 Semua orang yang terpapar harus diperiksa ke
fasilitas kesehatan
 Survelen serologi pada pekerja yang terpapar
 Pengambilan bahan sampel swab tenggorokan,
darah, jaringan post mortem untuk dikirim ke lab.
19

Anda mungkin juga menyukai

  • Jelaskan Mengenai Triase
    Jelaskan Mengenai Triase
    Dokumen4 halaman
    Jelaskan Mengenai Triase
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Bab III Crs Hida
    Bab III Crs Hida
    Dokumen39 halaman
    Bab III Crs Hida
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Cover Crs Hida
    Cover Crs Hida
    Dokumen4 halaman
    Cover Crs Hida
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Soal Hida-Bang Yudi
    Soal Hida-Bang Yudi
    Dokumen4 halaman
    Soal Hida-Bang Yudi
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Soal Obs
    Soal Obs
    Dokumen52 halaman
    Soal Obs
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii CRS Hida
    Bab Ii CRS Hida
    Dokumen9 halaman
    Bab Ii CRS Hida
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Bab V CRS Hida
    Bab V CRS Hida
    Dokumen1 halaman
    Bab V CRS Hida
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Referat Iugr
    Referat Iugr
    Dokumen22 halaman
    Referat Iugr
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Soal Obs
    Soal Obs
    Dokumen52 halaman
    Soal Obs
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Bab I CRS Hida
    Bab I CRS Hida
    Dokumen3 halaman
    Bab I CRS Hida
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Bab III Crs Hida
    Bab III Crs Hida
    Dokumen39 halaman
    Bab III Crs Hida
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv CRS Hida
    Bab Iv CRS Hida
    Dokumen5 halaman
    Bab Iv CRS Hida
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii CRS Hida
    Bab Ii CRS Hida
    Dokumen9 halaman
    Bab Ii CRS Hida
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Ref IUGR
    Ref IUGR
    Dokumen30 halaman
    Ref IUGR
    nur izzati adli
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus IUGR
    Laporan Kasus IUGR
    Dokumen25 halaman
    Laporan Kasus IUGR
    Kresna Hardikha
    Belum ada peringkat
  • BST Paronikia
    BST Paronikia
    Dokumen13 halaman
    BST Paronikia
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Cover Crs Hida
    Cover Crs Hida
    Dokumen4 halaman
    Cover Crs Hida
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • BST PARONIKIA Fix
    BST PARONIKIA Fix
    Dokumen13 halaman
    BST PARONIKIA Fix
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii CRS Hida
    Bab Ii CRS Hida
    Dokumen11 halaman
    Bab Ii CRS Hida
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Presbo
    Presbo
    Dokumen25 halaman
    Presbo
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • PPROM2
    PPROM2
    Dokumen30 halaman
    PPROM2
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Cover BST
    Cover BST
    Dokumen3 halaman
    Cover BST
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Nama Anggot1
    Nama Anggot1
    Dokumen7 halaman
    Nama Anggot1
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Tutor
    Tutor
    Dokumen4 halaman
    Tutor
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia
    Dokumen16 halaman
    Bahasa Indonesia
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia
    Dokumen16 halaman
    Bahasa Indonesia
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Cover Kumpulan
    Cover Kumpulan
    Dokumen1 halaman
    Cover Kumpulan
    Oktovia Kaka
    Belum ada peringkat
  • Alur Penelitian
    Alur Penelitian
    Dokumen1 halaman
    Alur Penelitian
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Kumpulan
    Kumpulan
    Dokumen18 halaman
    Kumpulan
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat
  • Status Pasien
    Status Pasien
    Dokumen4 halaman
    Status Pasien
    Anonymous l3X3jf0NP
    Belum ada peringkat