Anda di halaman 1dari 18

CATATAN

KELOMPOK 8

KAKI DAN 1. Arinda Putri Hapsari

KUTIPAN
2. Dheryka Agustin
3. Feti Milati Islami
4. Muhammad Sulkhan
5. Rosy Noor Azizah
6. Titah Pangesti M
CATATAN KAKI
Definisi & Pengertian Umum Catatan Kaki / Foot
Note
 Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus
yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran
atau akhir bab karangan ilmiah.

Tujuan
 Memberikan keterangan dan komentar
 Menjelaskan sumber kutipan
 Sebagai pedoman penyusunan daftar
bacaan/bibliografi.
Cara Pembuatan Catatan Kaki
 Nama pengarang ditulis lengkap, tidak dibalik.
 Pengarang dan judul buku dipergunakan
tanda koma.
 Tempat dan tahun terbit ditulis dalam kurung
dan halaman di luar kurung.

Format 

nama pengarang, judul (kota:penerbit, tahun),


hal.
Contoh Penulisan Catatan
Kaki (Footnote)
 Sumber Buku
1 Budi Martono, Penyusutan dan Pengamanan Arsip Vital
dalam manajemen Kearsipan (Jakarta: Pustaka sinar
Harapan, 1994), hlm. 16.

1Abraham H.Maslow, Motivasi dan Kepribadian 2 terj. Nurul


Imam (Jakarta: Pustaka Binaman Presindo, 1994), h. 1-4.

 Sumber artikel dalam terbitan berkala (majalah ilmiah,


jurnal)
1 Gemala Rabi’ah Hatta, "Rekam Medis dan Kesehatan
(Medical Records) dalam Kedudukannya sebagai Penunjang
Kesehatan Nasional", dalam Berita Arsip Nasional, No. 26, Juni
1988 (Jakarta: ANRI, 1988), hlm. 8.
 Sumber artikel dalam sebuah buku
(kumpulan karangan)
1 David Roberts, "Managing Records in Special

Formats", dalam Judith Ellis (ed.), Keeping


Archives (Victoria: D.W. Thorpe, 1993), hlm. 387.

 Sumber Makalah Seminar


1 Machmoed Effendhie, "Arsip Sebagai Sumber

Informasi dalam Pengambilan Keputusan",


Makalah seminar Apresiasi Kearsipan Pejabat
Eselon III dan IV Kabupaten Sleman, 11
September 2001, hlm. 14.
 Sumber Terbitan Pemerintah
1 Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1979

tentang Penyusutan Arsip, pasal 6.

 Sumber Terbitan Organisasi


1Developing and Oprating a Records retention

Programme, ARMA, 1986, hlm. 52.


 Sumber Lisan
1 Wawancara dengan Mudjono NA, tanggal

13 Oktober 2003 di Kantor Kepatihan


Yogyakarta.

 Sumber Karya Ilmiah Tidak diterbitkan (LTA,


Skripsi, Tesis, Disertasi, dll.)
1 Erna Handayani dkk., "Perubahan

Pengelolaan Arsip Aktif dari Sentralisasi ke


desentralisasi di P.T. Sari Husada", LTA D-III
Kearsipan Fakultas Ilmu Budaya, UGM, 2000,
hlm. 28.
Ibid., op.cit. dan loc.cit
1. Ibid.
 Singkatan kata ibidium berarti di tempat yang sama dengan
di atasnya.
 Ibid ditulis di bawah catatan kaki yang mendahuluinya.
 Ibid tidak dipakai apabila telah ada catatan kaki lain yang
menyelinginya.
 Ibid diketik atau ditulis dengan huruf kapital pada awal kata,
dicetak miring, dan diakhiri titik
 Apabila referensi berikutnya berasal dari jilid atau halaman
lain, urutan penulisan: Ibid, halaman.

Contoh:
1Herwono, Mengikat Makna, (Bandung: Mizan, 2002), h. 109-110.
2Ibid.
3Ibid, h. 112-115.
2. Op.Cit. (Opere Citato)

 Op.cit berarti dalam karya yang telah disebutkan.


 Merujuk buku sumber yang telah disebutkan, tetapi
halaman berbeda dan diselingi sumber lain,
 Ditulis dengan huruf kapital pada awal suku kata,
dicetak miring, setiap suku diikuti titik,
 Urutan penulisan:
nama pengarang, Op.Cit., halaman.

Contoh:
1Satjipto Rahardjo, Hukum Masyarakat dan Pembangunan
(Bandung: Alumni, 1976), h.50.
2Daniel Goleman, Emotional Inteligence (Jakarta:

Gramedia, 2001), h.170.


3Rahardjo, Op.Cit., h.70.
3. Loc.cit. (loco citato)
 Loc.cit berarti di tempat yang telah disebutkan
 Merujuk sumber data pustaka yang sama yang berupa buku kumpulan
esai, jurnal, majalah dll.
 Digunakan jika artikel dirujuk beberapa kali dan telah disela oleh sumber
lain.
 Kutipan bersumber pada halaman yang sama. Kata loc.cit tidak diikuti
nomor halaman

Contoh:
1Sarwiji Suwandi, “Peran Guru dalam Meningkatkan Kemahiran Berbahasa
Indonesia,” Kongres Bahasa Indonesia VIII, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003), h. 1-20.

Daniel Goleman, Emotional Inteligence (Jakarta: Gramedia, 2001), h.170.


2

3Adnan Buyung Nasution, “Beberapa Aspek Hukum dalam Masalah


Pertanahan dan Pemukiman di Kota Besar,” dalam Eko Budiharjo, Sejumlah
Masalah Pemukiman Kota, (Bandung; Alumni, 1992).

4Suwandi, Loc.Cit.
SINGKATAN-SINGKATAN
PENTING DALAM FOOTNOTE
 n.p. (no place) = kota penerbit tidak ada atau
tidak diketahui
 n.n. (no name) = nama penerbit tidak ada atau
tidak diketahui
 n.d. (no date) = tahun penerbit tidak ada atau
tidak diketahui
 untuk Indonesia diganti : t.k. (tanpa kota) ; t.p.
(tanpa penerbit); t.t. (tanpa tahun)
KUTIPAN
 Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat
yang diambil dari berbagai sumber.
 Gagasan itu bisa diambil dari kamus,
ensiklopedi, artikel, laporan, buku,
majalah, internet, dan lain sebagainya
TUJUAN KUTIPAN
 Sebagai landasan teori untuk tulisan
kita
 Sebagai penjelasan
 Bisa juga sebagai penguat
pendapat yang kita kemukakan
JENIS KUTIPAN
1. Kutipan langsung
Ciri-ciri :
a. Tidak boleh mengubah pendapat orang
yang dikutip
b. Sekiranya ada kesalahan dalam penulisan
maka harus ditulis kata (sic!) dalam kurung
di belakang kata yang salah tersebut.
c. Bagian yang tidak dikutip diganti dengan
titik tiga (…)
d. Kutipan diapit dengan tanda kutip (“…”)
Contoh Kutipan Langsung
… tersebut. Menurut Ibnu (2002:19)
“bahan rujukan yang dimasukkan dalam
daftar rujukan hanya yang benar-benar
dirujuk dalam tubuh artikel dan sebaliknya
semua rujukan yang telah disebutkan
dalam tubuh artikel harus tercatat di
dalam daftar rujukan”.
2. Kutipan tidak langsung

Pengertian
 penyajiannya tidak sama dengan teks
aslinya, melainkan menggunakan bahasa
atau kalimat penulis

Ciri-ciri :
a. Yang dikutip hanya ide pokoknya
b. Diintregasikan dengan teks
c. Tidak diapit oleh tanda kutip
d. Harus menyertakan sumber kutipan
Contoh Kutipan Tidak
Langsung
 … ahli tersebut. Perujukan pendapat ahli tersebut
dalam tulisan dapat dilakukan dengan dua cara
utama yakni: (1) mengutip pendapat ahli secara
langsung yang berarti mengutip pendapat ahli
sesuai dengan aslinya; (2) mengutip pendapat ahli
secara tidak langsung yang berarti hanya mengutip
idea tau pendapat ahli dan kemukakan dengan
bahasa sendiri (Mukhadis, 2002: 47-48).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai