• Batuk lama, batuk berdarah, sesak nafas, nyeri dada, suara
serak, sulit/nyeri menelan yang tidak merespons dengan pengobatan atau penurunan berat badan dalam waktu singkat, nafsu makan menurun, demam hilang timbul, sakitkepala, nyeri di tulang atau parese, dan pembengkakan, atau ditemukan benjolan di leher, aksila atau dinding dada. Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan fisik mencakup tampilan umum (performance
status) penderita yang menurun, penemuan abnormal terutama pada pemeriksaan fisik paru (suara napas yang abnormal), benjolan superfisial pada leher, ketiak atau dinding dada, tanda pembesaran hepar atau tanda asites, nyeri ketok di tulang. Pemeriksaan Patologi Anatomik
• 1. Pemeriksaan Patologi Anatomi (Sitologi dan
Histopatologi) • 2. Pemeriksaan imunohistokimia untuk menentukan jenis (seperti TTF-1 dan lain-lain) dilakukan apabila fasilitas tersedia. • 3. Pemeriksaan Penanda molekuler yang telah tersedia diantaranya adalah mutasi EFGR hanya dilakukan apabila fasilitas tersedia Pemeriksaan laboratorium
• Darah rutin: Hb, Leukosit, Trombosit, fungsi hati, fungsi
ginjal. Pemeriksaan pencitraan
1. Foto toraks AP/lateral merupakan pemeriksaan awal untuk menilai
pasien dengan kecurigaan terkena kanker paru. Berdasarkan hasil pemeriksaan ini, lokasi lesi dan tindakan selanjutnya termasuk prosedur diagnosis penunjang dan penanganan dapat ditentukan. 2. CT scan toraks dengan kontras merupakan pemeriksaan yang penting untuk mendiagnosa dan menentukan stadium penyakit, dan menentukan segmen paru yang terlibat secara tepat. 3. CT scan kepala / MRI kepala dengan kontras diindikasikan bila penderita mengeluh nyeri kepala hebat untuk menilai kemungkinan adanya metastasis ke otak. 4. USG abdomen dilakukan kecuali pada stadium IV 5. Bone Scan dilakukan untuk mendeteksi metastasis ke tulang-tulang. Bone survey dilakukan jika fasilitas bone scan tidak ada. 6. PET-Scan dapat dilakukan untuk evaluasi hasil pengobatan. Pemeriksaan khusus
• Bronkoskopi adalah prosedur utama untuk mendiagnosis
kanker paru. • Bila tersedia, pemeriksaan Endobrachial Ultrasound (EBUS) • Biopsi transtorakal (transthoracal biopsy-TTB) • Tindakan biopsi lain, seperti aspirasi jarum halus kelenjar untuk pembesaran kelenjar getah bening, maupun biopsi pleura dapat dilakukan bila diperlukan. Pemeriksaan lainnya
• Pleuroscopy • Mediastinoskopi dengan VATS • Torakotomi eksplorasi Stadium dan klasifikasi histologik