Anda di halaman 1dari 11

Membeli atau Memproduksi

Sendiri
Membeli atau Memproduksi Sendiri
• Istilah membeli atau memproduksi sendiri adalah
dimana ada perusahaan lain yang menawarkan
produknya dengan kualitas dan jenis yang sama dengan
produk perusahaan sendiri dengan harga di bawah
harga pasar normal.
• Keputusan manajemen dalam mengambil keputusan
ini pada dasarnya sama saja dengan keputusan
pesanan khusus di atas atau apabila produk yang dibeli
perusahaan tersebut menghasilkan laba yang lebih
besar dari memproduksi sendiri maka keputusan
membeli dari luar tersebut akan diambil demikian pula
sebaliknya akan ditolak apabila margin yang dihasilkan
lebih kecil dari memproduksi sendiri.
Contoh.
Perusahaan Bulan Sabit yang memproduksi produk A mempunyai
data-data produksi dan penjualan sebagai berikut,

Tabel 2.9 Data Penjualan dan Biaya

Keterangan Jumlah

Penjualan dalam Unit 10.000 Unit


Harga jual per unit Rp 60.000

Biaya Produksi.
Biaya Bahan Baku Rp. 50.000.000
Biaya Tenaga Kerja 125.000.000
Biaya Overhead variabel 275.000.000
Biaya overhead tetap 50.000.000

Masalah yang terjadi adalah ada perusahaan lain yang menawarkan


produk yang kualitasnya sama kepada PT Bulan Sabit dengan harga
per unit Rp. 46.000. Apakah tawaran tersebut diterima oleh PT
Bulan Sabit ?
• Untuk menjelaskan kasus ini yang harus
diperhatikan oleh akuntan manajemen adalah
biaya tetap yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan. Walaupun membeli dari luar namun
biaya ini harus tetap dikeluarkan oleh
manajemen.
Analisis Perhitungan Pengambilan Keputusan

Keterangan Diproduksi Dibeli


Sendiri dari Luar
Penjualan.
10.000 unit @ Rp 60.000 Rp.600.000.000
Rp 600.000.000
Harga Pokok Produksi Variabel,
Biaya Bahan Baku
50.000.000
Biaya Tenaga Kerja
125.000.000
Biaya Overhead variabel
275.000.000
Total harga pokok Variabel
450.000.000
Pembelian dari luar
10.000 unit @ Rp 46.000 460.000.000
Konstribusi Margin 150.000.000 140.000.000
Biaya overhead tetap
Laba Operasi 50.000.000 50.000.000
Rp. 100.000.000 Rp 90.000.000
Produk Yang Tidak Menguntungkan
• Istilah dari produk yang tidak menguntungkan adalah
hasil penjualan dari salah satu produk yang dijual oleh
perusahaan pada akhir periode mengalami kerugian.
Masalahnya adalah apakah produk yang rugi tersebut
sebaiknya dihentikan produksi atau penjualannya atau
tidak.
• Pengambilan keputusan atas dihentikan atau tidaknya
suatu produk adalah dilihat dari perusahaan secara
keseluruhan. Apakah biaya tetap yang tidak bisa
dihindarkan (non avoidable Cost) lebih besar dari
kerugian yang diderita perusahaan. Kalau lebih besar
biaya tetap yang tidak bisa dihindarkan tersebut maka
keputusan yang diambil adalah tetap memproduksi
atau menjual produk rugi tersebut
Contoh.
Data-data penjualan PT Maung Bandung untuk
periode tahun 2006 menjual 3 produk A, B, dan C.
Karena salah satu produknya mengalami kerugian
maka manajemen perusahaan merencanakan untuk
menghentikan produksi dan menjual produk
tersebut.
Sewaktu diadakan rapat manajemen untuk
memutuskan hal tersebut maka diputuskan untuk
meminta saran kepada akuntan manajemen karena
dianggap sebagai orang yang kompeten. Data yang
relevan untuk pengambilan keputusan tersebut
terlihat sebagai berikut,

Data Biaya Harga Pokok Produksi PT Maung Bandung

Keterangan Produk A Produk B Produk C Jumlah

Penjualan 150.000.000 100.000.000 125.000.000 375.000.000


HPP:
Bahan baku 60.000.000 55.000.000 45.000.000 160.000.000
Tenaga Kerja 25.000.000 10.000.000 20.000.000 55.000.000
Overhead :
Variabel 10.000.000 7.000.000 8.000.000 25.000.000
Tetap 5.000.000 3.000.000 7.000.000 15.000.000
Total HPP 100.000.000 75.000.000 80.000.000 255.000.000
Laba Kotor 50.000.000 25.000.000 45.000.000 120.000.000
Biaya Pmasaran:
Variabel 10.000.000 10.000.000 10.000.000 30.000.000
Tetap 5.000.000 5.000.000 5.000.000 15.000.000
Biaya ADM :
Variabel 10.000.000 10.000.000 10.000.000 30.000.000
Tetap 5.000.000 5.000.000 5.000.000 15.000.000
Total Biaya 30.000.000 30.000.000 30.000.000 90.000.000
Laba 20.000.000 (5.000.000) 15.000.000 30.000.000
• Pertanyaan : Apakah produk B sebaiknya
dihentikan atau tidak ?
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh
akuntan manajemen terlihat analisisnya yang
harus diperhatikan adalah biaya tetap yang
harus dikeluarkan perusahaan kalau produk
tersebut dihentikan. Perhitungan biaya tetap ini
sangat menentukan dalam pengambilan
keputusan. Analisis akuntan akan terlihat
sebagai berikut ini.
Pengambilan Keputusan
Keterangan dihentikan Dilanjutkan
Penjualan 275.000.000 375.000.000
Harga Pokok Produksi,
Bahan Baku 105.000.000 160.000.000
Tenaga Kerja 45.000.000 65.000.000
Overhead Variabel 18.000.000 55.000.000
Harga Pokok Variabel 168.000.000 240.000.000
Konstribusi Margin Kotor 107.000.000 135.000.000
Administrasi Variabel 20.000.000 30.000.000
Pemasaran Variabel 20.000.000 30.000.000
Total Biaya Variabel 40.000.000 60.000.000
KonstribusiMargin Bersih 67.000.000 75.000.000
Overhead tetap 15.000.000 15.000.000
Pemasaran Tetap 15.000.000 15.000.000
Administrasi Tetap 15.000.000 15.000.000
Jumlah Biaya tetap 45.000.000 45.000.000

Laba bersih 22.000.000 30.000.000


Kesimpulan:
• Kalau dihentikan maka total laba perusahaan
adalah sebesar Rp 22.000.000, sedangkan
terus memproduksi maka laba yang diperoleh
perusahaan adalah sebesar Rp 30.000.000
• Keputusan yang diambil manajemen
berdasarkan saran manajemen adalah tetap
memproduksi produk tersebut, walaupun
dalam operasinya mengalami kerugian.

Anda mungkin juga menyukai