METODE ABC
Pendahuluan enentuan harga pokok
berdasarkan aktivitas merupakan metode
penentuan harga pokok yang dikenal semenjak
tahun 1987 yang diperkenalkan oleh Kaplan
setelah melihat perkembangan model akuntansi
yang ada di Jepang.
Pada saat tersebut ekonomi Jepang sudah mulai
mendesak perekonomian Amerika dipasaran
dunia. Pada saat itulah disari bahwa penentuan
harga pokok dengan menggunakan akuntansi
biaya model tradisional sudah sangat
ketinggalan.
Definisi ABC
Pengertian ABC adalah merupakan suatu sistem
akuntansi biaya yang menggunakan Cost driver
(pemicu biaya), baik unit maupun bukan unit
untuk membebankan biaya ke objek biaya
dengan cara menelusuri biaya dari aktivitas ke
produk dan kemudian biaya tersebut
dialokasikan ke produk.
C. Tahap alokasi biaya overhead ( ABC )
a. Tahap pertama. Biaya overhead dibebankan
pada pusat biaya yang mengkonsumsi sumber
daya. Tujuannya adalah membebankan semua
biaya overhead baik yang berhubungan
dengan departemen produksi ataupun
departemen pembantu ke biaya produksi.
b. Tahap kedua, biaya overhead tersebut yang
telah dikumpulkan tersebut dalam biaya
produksi dibebankan kepada produk
berdasarkan aktivitasnya dalam menghasilkan
produk.
Jenis-jenis aktivitas
1. Aktivitas berlevel unit ( unit level activities), merupakan aktivitas
yang dikerjakan setiap kali unit produk diproduksi. Besar kecilnya
biaya ini dipengaruhi jumlah unit produk yang diproduksi.
Contohnya adalah biaya listrik dan operasi mesin.
2. Aktivitas berlevel Batch (Batch level activities), aktivitas yang
dikerjakan setiap kali suatu batch produk diproduksi. Jadi besar
kecilnya biaya ini tergantung pada jumlah batch (kelompok) yang
diproduksi. Contohnya Biaya aktivitas persiapan mesin ( set-up),
biaya aktivitas pengjadwalan produksi. Biaya pengolahan bahan (
gerakan bahan dan order pembelian ), dan biaya inspeksi.
3. Aktivitas berlevel produk (Product level activities)( product
sustaining activities). Merupakan aktivitas yang digunakan untuik
mendukung berbagai produk yang diproduksi. Dengan demikian
aktivitas ini mengkonsumsi input untuk mengembangkan produk
atau mempertimbangkan untuk diproduksi atau dijual. Jumlah biaya
ini tidak tergantung pada jumlah produk yang diproduksi. Aktivitas
ini dapat dilacak kepada produk secara individual. Contohnya adalah
aktivitas penelitian dan pengembangan produk, spesifikasi produk,
perekayasaan dan merobah perekayasaan produk, dan biaya
peningkatan produk.
4. Aktivitas berlevel fasilitas ( Facility level activities
atau facility sustaining activities). Merupakan
aktivitas yang berguna untuk menopang proses
pemanufakturan secara umum yang diperlukan
untuk menyediakan fasilitas atau kapasitas pabrik
untuk memproduksi produk. Jumlah biaya ini tidak
tergantung pada volume atau bauran produk yang
diproduksi. Aktivitas ini dinikmati oleh semua
produk secara bersama.
Contohnya adalah biaya manajemen pabrik,
pemeliharaan produk, keamanan, pertamanan,
penerangan pabrik., depresiasi pabrik dan pajak
bumi dan bangunan (PBB). Dalam aktivitas ini juga
meliputi biaya administrasi pabrik seperti aktivitas
pengelolaan pabrik , karyawan dan akuntansi untuk
pabrik. Jadi biaya ini merupakan biaya aktivitas
bersama.
Contoh
PT Mojang Priangan saat ini memproduksi
barang A dan B melaui dua departemen
produksi yaitu dept 1 dan dept 2. di bawah ini
terdapat data-data produksi yang dijadikan
sebagai dasar untuk alokasi pembebanan biaya
overhead.
Data biaya PT Mojang Priangan
Jam Mesin :
Produk A 5.000 15.000 20.000
Produk B 25.000 40.000 65.000
Jumlah 30.000 55.000 85.000
Biaya Overhead:
In directMaterial 90.000 90.000 180.000
Indirect TKL 45.000 50.000 95.000
Set- Up 100.000 100.000 200.000
Inspeksi 55.000 50.000 105.000
Pengolahan Bahan 32.000 130.000 162.000
Perekayasaan 35.000 55.000 90.000
Depresiasi 30.000 35.000 65.000
AKTIVITAS JENIS
Indirect Material Unit Level
Indirect TKL Unit Level
Set – Up Batch Level
Inspeksi Batch Level
Pengolahan Bahan Batch Level
Perekayasaan Product Level
Depresiasi Mesin Facility Level
Klasifikasi Aktivitas overhead dan Biaya Aktivitas
Total Rp 379.500
Rp 517.500 Rp897.000
Keterangan Total Overhead Produksi (Unit) Tarif
Overhead / Unit
Produk A Produk B
Bahan Baku = Rp 150.000 Rp 250.000
TKL 200.000 300.000
Overhead Dept 1: 5,060 x 10.000 50.600
Dept 2: 2,960 x 20.000 59.200
Harga Pokok Produksi A 459.800
Overhead Dept 1: 5,060 x 75.000 379.500
Dept 2: 2,960 x 50.000 148.000