Anda di halaman 1dari 5

 Ekuitas dapat diperoleh dengan bermacam macam cara, antara lain investor menyertakan

ekuitas dalam persekutuan atau investor membeli saham yang diterbitkan perusahaan.
Setoran ekuitas dapat berupa uang, aset baru, atau tenaga kerja tetpai dalam hal bentuk
hukun perusahaan yaitu Perseroan Terbatas tetntu berupa saham.

 Ekuitas saham sendiri merupakan bagian dari ekuitas. Ekuitas (PSAK No.21 Reformat
Tahun 2007) diartikan sebagai bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara
aset dan kewajiban yang ada, dan dengan demikian tidak merupakan ukuran nilai jual
perusahaan tersebut.

 kriteria ekuitas terdiri atas:

1. Ekuitas atau simpanan pokok anggota untuk koperasi

2. Saldo laba

3. Unsur lain, misalnya tambahan setoran ekuitas

 Bentuk hukum dan ekuitas


1. Badan Usaha Milik Negara/Daerah
a. Perusahaan jawatan,ekuitas perusahaan tidak diteruskan dari APBN
b. Perusahaan umum, ekuitas perusahaan yang disetor merupakan kekayaan
negara yang terusan dari APBN dan tidak terdiri atas saham. Dari sudut
pandang akuntansi ekuitas,pengklasifikasian dan perjanjian sama dengan PT
(Persero) kecuali ekuitas (tidak terdiri atas saham).
c. PT (Perero),Sebagai BUMN yang berbentuk Perseroan Terbatas, yang antara
PT (Persero) dengan Perseroan Terbatas.
2. Perusahaan Swasta
a. Perusahaan perseorangan
Perusahaan ini tidak dikategorikan sebagai usaha hukum,dengan ekuitas yang
tidak terbagi atas saham. Oleh karena itulah harta pribadi pemilik perusahaan
terkait pada utang-piutang usaha
b. Persekutuan Perdata
Persekutuan ini bukan badab hukum, dan ekuitasnya tidak terdiri atas saham.
c. Firma
Bentuk terima ekuitas tidak terbagi atas saham dan pola partner atau anggota
Firma mempunyai tanggungjawab atas kewajiban Firma sebagai ekuitas
perusahaan orang.
d. Commanditier Cennotschap (CV)
CV sering disebut sebagai persekutuan komanditer ekuitasnya harus dipisahkan
antara persero aktif dan persero komanditer. Untuk membedakan antara
keduanya,persero aktif bertindak aktif sebagai pengurus CV, sedangkan persero
komanditer tanggungannya terbatas ekuitas yang disetor.
e. Perseroan Terbatas (PT)
Ekuitas PT terdiri atas saham dengan dengan tanggungjawab setiap persero
yang terbatas jumlah ekuitas saham yang disetor apabila PT telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman dan hak asasi manusia.

3. KOPERASI
Koperasi sebagai badan hukum yang ekuitasnya dari simpanan para anggota,tidak
dapat dipindahtangankan tetapi dapat diambil apabila anggota keluar dari
keanggotaan koperasi. Ekuitas koperasi ini terdiri atas simpanan ekuitas,simpanan
lain,peminjaman-peminjaman,,dan penyisihan hasil usaha termasuk cadangan.
 EKUITAS SAHAM
Dalam hal pengungkapannya dalam ekuitas tersebut dengan terbatas dan jelas
mengelompokkan:
 ekuitas disetor
 saldo laba
 selisih penilaian kembali aset tetap
 ekuitas sumbangan

PSAK 21 Tahun 2007, Ekuitas Saham meliputi:


 saham preferen (preferered stock)
 saham biasa (common stock)
 tambahan ekuitas disetor (paid in capital)

untuk ekuitas yang berasal dari sumbangan disajikan sebagai bagian tambahan ekuitas
disetor. Dalam penyajiannya di neaca harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
akta pendirian perusahaan,peraturan yang berlaku,dan menggambarkan keuangan yang
ada,sehingga dalam neraca akan terlihat ekuitas dasar, ekuitas yang ditetapkan, ekuitas
yang disetor,nilai nominal ,dan banyaknya saham untuk setiap jenis saham.

Saham preferen yang memberikan hak prefensi kepada pemegangnya berupa:


1. pembagian aset terlebih dahulu pada saat berdiri
2. pembagian diuraikan dalam pembagian laba yang dapat berbentuk
kumulatif dan tidak kumulatif, partisipasi, dan tanpa partisipasi
3. convertible

saham biasa tidak mempunyai hak lebih dibanding saham lainnya,sedangkan tambahan
ekuitas disetor sebagai bagian dari ekuitas saham memuat dari berbagai macam unsur
penambahan ekuitas seperti agio saham,tambahan ekuitas, dan perolehan saham kembali
dengan harga yang lebih murah daripada jumlah yang diterima pada saat pengeluaran,
tambahan ekuitas dari penjualan saham yang diperoleh kembali edngan harga diatas jumlah
yang dibayarkan pada saat perolehannya, tambahan ekuitas dari perbedaan harus ekuitas
disetor dan lain sebagainya (PSAK No. 21 Reformat Tahun 2007)

Dalam PSAK diatur pencatatan perubahan ekuitas disetor PT dicatat berdasarkan:


1. jumlah uang yang diterima
2. setoran saham dalm bentuk uang sesuai transaksi nyata untuk jenis saham
yang status dalam bentuk rupiah pada akta pend.iriannya, setoran saham
tunai dalambentuk mata uang asing dinilai berdasarkan kurs yang berlaku
3. besarnya tagihan yang timbul atau kurang yang dikonversi menjadi ekuitas
4. setoran saham dalam dividen saham dilakukan dengan harga wajar saham,
yaitu harga dasar tanggal transaksi untuk PT yang sahamnya terdaftar di
Bursa Efek atau nilai wajar yang disepakati Rapat Umum Pemegang Saham
untuk saham yang tidak ada harga pasarnya
5. nilai wajar aset lancar kas yang diterim
6. setoran saham dalam bentuk barang (inbereng), menggunakan nilai wajar
aset bukan kas yang diserahkan yaitu nilai appraisal atau tanggal transaksi
yang disetujui Dewan Komisaris untuk saham yang terdaftar di Bursa Efek.

Pencatatan dapat pula untuk penggunaan saham yang disetor yang lainnya akan dicatat
berdasarkan:
1. jumlah yang dibutuhkan
2. besarnya utang yang timbul
3. nilai wajar aset bahan kas yang diserahkan

Pada umumnya pengeluaran saham dengan atau mempunyai nilai nominal. Di Indonesia
pengeluaran saham tanpa nilai nominal tidak diperkenankan (Undang-Undang PT).Akan
tetapi, dapat pula terjadi nilainya ditetapkan (stated value) yang jarang di Indonesia,
walaupun hakikatnya tidak berbeda dengan saham dengan nilai nominal.

1. Saham dengan nilai nominal

Untuk daham yang bernilai nominal atau niali yang ditetapkan, akuntansinya sama yaitu
rekening modal saham akan dikredit sebesar nilai nominal atau nilai yang ditetapkan. Jika ada
selisih antara nilai yang ditetapkan/nominal dengan uang yang diterima, selisih tersebut dicatat
sebagai diskon (jika harga jual saham < nilai nominal saham) atau agio jika sebaliknya. Misalkan
perusahaan menjual 1000 saham biasa yang nilai nominalnya adalah Rp10.000,00 tunai. Jurnal
yang dibuat adalah sebagai berikut :
Harga jualnya Rp10.000,00 per lembar

Tgl Akun Debit Kredit


Kas 10.000.000
Modal Saham 10.000.000

Harga jualnya Rp11.000,00 per lembar

Tgl Akun Debit Kredit


Kas 11.000.000
Modal Saham 10.000.000
Agio Saham 1.000.000

Harga jualnya Rp9.500,00 per lembar

Tgl Akun Debit Kredit


Kas 9.500.000
Disagio Saham 500.000
Modal Saham 10.000.000

1. Saham tanpa nilai nominal

Untuk saham tanpa nilai nominal/ditetapkan, rekening modal saham akan dikredit sebesar uang
yang diterima tersebut. Misalkan perusahaan menjual 1000 saham biasa tanpa nilai nominal
tunai. Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :

Harga jualnya Rp 10.000,00 per lembar

Tgl Akun Debit Kredit


Kas 10.000.000
Modal Saham 10.000.000

Harga jualnya Rp 11.000,00 per lembar

Tgl Akun Debit Kredit


Kas 11.000.000
Modal Saham 11.000.000
Harga jualnya Rp 9.500,00 per lembar

Tgl Akun Debit Kredit


Kas 9.500.000
Modal Saham 9.500.000

PENJUALAN SAHAM DENGAN DITUKAR DENGAN HARTA NON KAS

Jika saham diterbitkan perusahaan sebagai pembayaran atas perolehan harta non cash seperti
aktiva tetap, pertukaran ini akan dicatat sebesar harga pasar dari saham atau harga pasar aktiva
tetap yang diperoleh mana yang lebih dapat diandalkan. Misalkan perusahaan membeli sebidang
tanah dengan menyerahkan 2000 lembar saham yang nilai nominalnya adalah Rp10.000,00 per
lembar. Harga pasar tanah sebesar Rp30.000.000,00, ayat jurnal yang dibuat adalah :

Tgl Akun Debit Kredit


Tanah 30.000.000
Modal Saham 20.000.000
Agio Saham 10.000.000

Apabila harga pasar tanah ditetapkan Rp 25.000 dan harga wajar saham tidak ditetapkan ayau
dijurnal.

Tgl Akun Debit Kredit


Tanah 25.000.000
Modal Saham 20.000.000
Agio Saham 5.000.000

Apabila seseorang menyatakan akan membeli saham . apabila penyetoran uangnya akan
dilakukan kemudian hari,berarti ekuitas telah ditempatkan

Anda mungkin juga menyukai