Anda di halaman 1dari 28

Pentingnya IMUNISASI

Sri Arni Wijayanti,SKM


Dinas Kesehatan Kota Semarang
IMUNISASI ???

MANFAATNYA ….???
Buktinya ….???
Legalitasnya …???
Pro dan kontra akan selalu ada
• ANAK TIDAK TERIMUNISASI TERBANYAK
HASIL LAB KLB PD3I KOTA SEMARANG TAHUN 2017
JML KLB = 4, POS CAMPAK = 10, POS RUBELA = 10, POS DIFTERI = 1

Pos difteri

Pos campak

Pos rubella
ANAK YANG TIDAK
DIIMUNISIASI TIDAK PUNYA
KEKEBALAN SPESIFIK !!!
• Mudah tertular penyakit berbahaya,
• Sakit berat, cacat atau kematian.
• Menularkan ke anak-anak lain di
sekitarnya,
• Menjadi wabah
Benarkah imunisasi bermanfaat
mencegah wabah, sakit berat, cacat dan
kematian bayi balita ?

Benar ! ,
• Buktinya : 194 Negara sampai
sekarang gencar melakukan program
imunisasi, dengan cakupan 85 – 98 %
UUD 1945
D
A
S Pasal 28B ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang serta
A berhak atas perlindungan dari kekerasan & diskriminasi.
R Pasal 28 H ayat 1:Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin, bertempat tinggal &
mendapatkan lingkungan hidup yang baik, sehat serta berhak memperoleh pelayanan
P
E kesehatan
L
A
K UU Perlindungan Anak No.35 tahun 2014
S “Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial
A sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual dan sosial.”
N
A
A
N UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009
I • Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dg ketentuan utk
M mencegah terjadinya penyakit yg dapat dihindari melalui imunisasi
U • Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak
N
I
S
A
S MENJADI SEHAT ADALAH “HAK ANAK”
I “ANAK SEHAT” ADALAH INVESTASI
Tujuan Penyelenggaraan Imunisasi

Menurunkan kesakitan, kecacatan & kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I)
dengan menggunakan vaksin

Tuberculosis Difteri Pertusis Tetanus Polio Campak Hepatitis B

Hemophillus Influenzae Pneumonia Human Papiloma Virus Rubella rotavirus HIV


type B Malaria
DENGUE
Tanggung Jawab Imunisasi

• Komitmen Global
• Komitmen Nasional  Seluruh Wilayah RI

Imunisasi  Upaya pencegahan spesifik


memberikan kekebalan pd individu &
kelompok yg diimunisasi dg benar &
berkualitas
PD3I bisa menyerang semua kalangan tanpa
memandang status sosial & geografis
 Kecuali status imunisasi
Hep B /
(HB) O
-BCG
-Polio 1
-DPT/HB/Hib
-Polio 2
-DPT/HB/Hib
-Polio 3
-DPT/HB/Hib CAMPAK
-Polio 4 + IPV

1 Bulan

0-7 hr 2 Bulan
< 24 jam
3 Bulan
4 Bulan
9 Bulan
Pendekatannya:
- Imunisasi lanjutan - Melalui Posyandu
DPT/HB/Hib - Melalui PAUD
CAMPAK

18 Bulan

24 Bulan
Imunisasi Dasar Lengkap
& booster pertama

-DT - Td -Td
-Campak

1 SD 2 SD 5 SD

BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH


DPT 1

DPT 2

3 TAHUN Status TT1 s.d TT5 :


Dihitung Sejak Imunisasi
DT KLS 1 SD
Dasar Pada Bayi
5 TAHUN

Td KLS 2 SD

10 TAHUN TT WUS
Td KLS 3 SD

25 TAHUN
X
DIFTERI
• Difteri adalah suatu infeksi
akut pada saluran
pernafasan yang
disebabkan oleh bakteri
penghasil toksin (racun)
Corynebacterium
diphtheriae.
• Terutama menyerang tonsil,
laring, faring dan hidung
• Masa Inkubasi : 2-5 hari
TONSILITIS DIFTERI
Klinis • Panas, (sekitar 38 derajat Celsius)
• Ada pseudomembrane putih keabu abuan,
tidak mudah lepas tapi mudah berdarah letak
pseudomembrane bisa di larynx, di pharynx
atau di tonsil
• Sakit waktu menelan
• Leher membengkak (bullneck)
• Sesak nafas disertai bunyi (stridor)

Konfirmasi Kasus klinis dengan hasil positif C diphteri atau


ada hubungan epidemiologis dengan kasus
konfirmasi
• Melalui :
a. Air ludah yang berterbangan saat penderita
berbicara, batuk atau bersin membawa serta
kuman-kuman Difteri
b. Selain itu bisa di tularkan juga melalui makanan
yang terkontaminasi.
• Cara Penularan : kontak dengan penderita pada
masa inkubasi atau kontak dengan Carier
• Masa Penularan :
a. Dari penderita : 2 – 4 minggu (sejak masa inkubasi)
b. Dari Carrier bisa sampai 6 bulan
1. Cakupan imunisasi kurang (DPT tidak
lengkap)
2. Lingkungan tidak sehat
3. Kurangnya pengetahuan ibu tentang
vaksin
4. Status Gizi kurang
• Jaga kebersihan diri.
• Mencuci tangan pakai sabun sebelum
makan
• Menjaga stamina tubuh dengan makan
makanan yang bergizi dan berolahraga
• Melakukan pemeriksaan kesehatan secara
teratur.
• IMUNISASI DPT dan DT/Td (BIAS)
• Bila mempunyai keluhan sakit saat menelan
segera memeriksakan ke Unit Pelayanan
Kesehatan terdekat.
• Satu kasus klinis atau konfirmasi difteri adalah
KLB
• Segera Melapor
• Melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE)
“Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa”.
TUJUAN :
• Penatalaksanaan Kasus dan Kontak
• Segera memutus rantai penularan.
– Cari kasus tambahan  Tatalaksana kasus
– Cari kontak terdekat  Prophilaksis
– Cari sumber penularan/carrier  Tatalaksana kasus
• Mendapatkan gambaran epidemiologis dan faktor
risiko  Tindak lanjut imunisasi
• Tatalaksana bedah : cito tracheostomy

• Tatalaksana medik :
 Kasus akut : ADS, antibiotika, antiseptik lokal (kumur)
 Komplikasi : jantung, ginjal dan saraf
• Tatalaksana epidemiologik :
 Isolasi
 Pelacakan kontak
 Tatalaksana karier
 imunisasi
• Carier bisa bertahan sampai 6 bulan 
VIRULENSINYA TINGGI & INKUBASI CEPAT

• PEMBERIAN PROPHILAKSIS LAMA 7-10 hari

• Efek Samping ERITROMISIN  DIARE, SAKIT


PERUT DAN MUAL

• BIAYA PENGOBATAN PENDERITA MAHAL (ADS)


DAN SULIT DICARI
KA SUS DIFTERI DI KOTA SEMARANG
TA HUN 2010-2016

35
30
25
20
J umlah

15
10
5
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Dif teri 6 5 5 2 0 2 2
Kasus Difteri Menurut Bulan

2,5 Kota Semarang Tahun 2014 -2016

2
1,5
Jumlah

1
0,5
0
Jan Peb Mart April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nop Des
2016 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0
2015 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0
2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Anda mungkin juga menyukai