BELL’S PALSY
Disusun Oleh :
dr. Muthia Arsil Buntaram
Pembimbing :
dr. Gabriella Natalia S., M. Kes
Nama : Tn. A
Usia : 22 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Cimahi
Status : Belum Menikah
Pekerjaan : Mahasiswa
Tanggal Pemeriksaan : 15 Desember 2017
KELUHAN UTAMA
Lemah di Bagian
Wajah Kiri
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Kepala : normocephal
Mata
Kelopak mata : palpebra edema (-)
Konjungtiva : tidak anemis
Sklera : tidak ikterik
Pupil : bulat isokor, D= 3-4 mm, reflek +/+
Leher
Trakea tidak terdapat deviasi
JVP tidak meningkat
KGB tidak teraba pembesaran
Tidak teraba pembesaran kelenjar thyroid
Thorax
Inspeksi
Bentuk dan gerak simetris, retraksi (-), iktus kordis tidak terlihat,
warna kulit normal
Palpasi:
VF (+), ka=ki
Perkusi:
Sonor (+), ka=ki
Auskultasi:
VBS (+), ka=ki
VR (+), ka=ki
Ronchi dan wheezing (-)
STATUS INTERNA
Cor
Palpasi:
Iktus kordis tidak teraba
Perkusi:
Tidak terdapat pembesaran jantung
Auskultasi:
Suara jantung S1 dan S2 normal regular
Murmur (-)
STATUS INTERNA
Abdomen
Inspeksi:
Datar, jejas (-)
Palpasi:
Lembut, NT (+) pada daerah epigastrik, NL (-), massa (-)
Hepar dan lien tidak teraba pembesaran
Ginjal CVA -/-
Perkusi:
Tympani
Pekak samping (-), pekak pindah (-), ruang traube kosong
Auskultasi:
BU (+) 12x/menit
STATUS INTERNA
Atas Bawah
Ekstremitas
Edema -/- Edema -/-
Sianosis (-) Sianosis (-)
Dingin Dingin
CRT< 2 detik CRT< 2 detik
Anemis -/- Anemis -/-
STATUS NEUROLOGIS
TANDA RANGSANG MENINGEN
Brudzinki I/II/III : (-)/(-)/(-)
Laseque : (-)/(-)
Kernig Signs : (-)/(-)
SARAF KRANIAL
Nervus Olfaktorius (I)
• Tidak dilakukan
Nervus Optikus (II)
• Tidak dilakukan
STATUS NEUROLOGIS
Nervus Occulomotor (III), Trochlear (IV), Abducen (VI)
• Pupil bulat isokor; D= 3mm
• Reflek cahaya direk : RCL (+)
• Reflek cahaya indirek : RCTL (+)
• Gerakan bola mata : dolls eyes (-)
• Nistagmus : tidak dilakukan
• Ptosis : tidak ada
Motorik (+)
ROM ekstremitas : 5/ 5
5/5
REFLEKS
Fisiologis
Kanan Kiri
Biceps Normal (+) Normal (+)
Triceps Normal (+) Normal (+)
Radiobrachialis Normal (+) Normal (+)
Patella Normal (+) Normal (+)
Achiless Normal (+) Normal (+)
Patologis
Babinski - -
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Schaefer - -
DIAGNOSIS BANDING
Bell’s Palsy
Stroke
Tumor
DIAGNOSIS KERJA
Bell’s Palsy
USULAN PEMERIKSAAN
Umum :
Menjelaskan mengenai penyakit dan pengobatannya
Edukasi :
Istirahat yang cukup
Kurangi aktivitas yang padat
Mata : proteksi kacamata, pemberian air mata
buatan
Latihan buka tutup mata
Melatih kekuatan otot mulut dan wajah dengan
mengunyah permen karet
Latihan senyum
Fisioterapi
Khusus :
Steroid : Prednison 1mg/kgBB (40mg/hari)
selama 14 hari → tapering off
Anti virus : acyclovir 5 x 800 mg
Mecobalamin 3x1
PROGNOSIS
Anamnesis
Pasien biasa mengeluhkan Perasaan nyeri, pegal, linu dan rasa tidak
enak pada telinga atau sekitamya sering merupakan gejala awal
yang segera diikuti oleh gejala kelumpuhan otot wajah yang terjadi
secara mendadak.
Pasien mengeluh keluhan-keluhan khas pada bell’s palsy, seperti
kelemahan atau paralisis komplit pada seluruh otot wajah sesisi wajah.
Selain itu makanan dan air liur dapat terkumpul pada sisi yang
mengalami gangguan pada mulut dan dapat tumpah keluar melalui
sudut mulut.
Pemeriksaan fisik
Lipatan wajah dan lipatan nasolabial menghilang, lipatan dahi juga
menghilang sesisi, dan sudut mulut jatuh / mulut mencong ke sisi
yang sehat.
Kelopak mata tidak dapat menutup sempurna, jika psien diminta
untuk mnutup mata maka mata akan berputar-putar ke atas
(fenomena bell’s).
Produksi air mata berkurang, iritasi pada mata karena berkurangnya
lubrikasi dan paparan langsung.
GRADING
Derajat 1
Fungsional normal
Derajat 2
Angkat alis baik, menutup mata komplit, mulut sedikit asimetris.
Derajat 3
Angkat alis sedikit, menutup mata komplit dengan usaha, mulut
bergerak sedikit lemah dengan usaha maksimal.
Derajat 4
Tidak dapat mengangkat alis, menutup mata inkomplit dengan usaha,
mulut bergerak asimetris dengan usaha maksimal.
Derajat 5
Tidak dapat mengangkat alis, menutup mata inkomplit dengan usaha,
mulut sedikit bergerak
Derajat 6
Tidak bergerak sama sekali.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Stroke
Tumor
Polineuropati (GBS, sarkoidosis)
TATALAKSANA
M edikamentosa
Prednison 1 mg/k gBB/hari selama 5 hari kemudian diturunkan ber tahap
10 mg/hari dan berhenti selama 10 -14 hari.
Acyclovir 400 mg dapat diberikan 5 kali perhari selama 7 hari, atau 1000
mg/hari selama 5 hari sampai 2400 mg/hari selama 10 hari. Dapat juga
menggunakan Valactcl ovir 1 gram yang diberikan 3 kali selama 7 hari.
Preparat aktif B1 2 (Metilkobalamin) berperan sebagai kofaktor dalam
proses remielenasi, dengan dosis 3x500 μg/hari.
Non -medikamentosa
Tindakan fisioterapi seper ti terapi panas super fisial, elektroterapi
menggunakan arus listrik .
Perawatan mata
Pemberian air mata buatan, lubrikan, dan pelindung mata. Pemakaian
kacamata dengan lensa ber warna atau kacamata hitam kadang diperlukan
untuk menjaga mata tetap lembab saat bekerja.
Latihan dan pemijatan wajah diser tai kompres panas.
Istirahat
Pembedahan
Jika sudah terjadi ectropion yang parah dapat dilakukan lateral
tar sorrhaphy.
KOMPLIKASI