Anda di halaman 1dari 18

STASE KEPERAWATAN

MEDIKAL BEDAH II
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
Ny. S DENGAN DIAGNOSA MEDIS
TUMOR ABDOMEN DI RUANG
DAHLIA RSUD DR DORIS
SYLVANUS PALANGKA RAYA

Oleh:
Mahasiswa Profesi Ners
LATAR BELAKANG
 Tumor abdomen merupakan massa yang padat dengan
ketebalan yang berbeda-beda, yang disebabkan oleh sel
tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh
secara autonom lepas dari kendali pertumbuhan sel
normal, sehingga sel tersebut berbeda dari sel normal
dalam bentuk dan strukturnya (Carwin, Elizabeth.J.
2000).
 Menurut World Health Organization (WHO) tahun
2012, penyebab kematian utama kedua yang
memberikan kontribusi 13% kematian dari 22%
kematian akibat penyakit tidak menular utama di
dunia.
TINJAUAN PUSTAKA
 Tumor adalah massa padat besar, meninggi dan
berukuran lebih dari 2 cm (Carwin, Elizabeth.J. 2000).
 Tumor abdomen merupakan massa yang padat dengan
ketebalan yang berbeda-beda, yang disebabkan oleh sel
tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh
secara autonom lepas dari kendali pertumbuhan sel
normal, sehingga sel tersebut berbeda dari sel normal
dalam bentuk dan strukturnya (Carwin, Elizabeth.J.
2000).
ASUHAN KEPERAWATAN
 Pengkajian
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada hari
Sabtu, 26 November 2018 pukul 08:00 WIB di
dapatkan data sebagai berikut.
 Identitas Pasien
Klien Ny. S berusia 57 tahun, klien berjenis kelamin
perempuan, suku bangsa klien adalah Jawa/Indonesia,
agama yang dianut klien agama Islam, pekerjaan ibu
rumah tangga, pendidikan terakhir SD, alamat jl.
Meranti, diagnosa medis Tumor Abdomen, tanggal
masuk Puskesmas 17 November 2018
KELUHAN UTAMA
 Klien mengatakan nyeri pada bagian perut klien
merasakan nyeri bertambah saat klien batuk, nyeri
seperti di tusuk-tusuk di area perut, nyeri berkurang
saat tiduran dengan skala nyeri 4-6nyeri seperti di
tusuk-tusuk (Sedang), nyeri terasa hilang timbul
selama ± 15menit.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
 Pada tanggal 16 November 2018, keluarga klien mengatakan
bahwa klien mengeluh terdapat benjolan pada bagian perut kanan
bawah yang disertai dengan rasa nyeri, nyeri terasa hilang timbul
saat dirumah, karena keluarga klien khawatir dengan kondisi
klien, lalu klien dibawa ke Puskesmas terdekat di daerah
Pangkoh. Lalu klien di rujuk ke RSUD Pulang Pisau tetapi
setelah di lakukan pemeriksaan medis klien harus mendapatkan
perawatan yang lebih lalau klien di rujuk ke RSUD dr. Doris
Sylvanus Palngka Raya.pada pukul 02.10 WIB klien tiba di
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Saat tiba di IGD, klien
di beri terapi infuse Nacl 0,9% 20 tpm di tangan sebelah kiri,
injeksi iv Ketorolac 30mg, injeksi iv Ranitidin 50mg. Setelah di
observasi ± 2 jam pada pukul 03:30 WIB klien di pindahkan
keruang Dahlia untuk mendapatkan perawatan selanjutnya.
KEADAAN UMUM
 Klien tampak lemah, dengan kesadaran umum compos
menthis klien terbaring terlentang, tampak ada balutan
luka setelah pembedahan (post oprasi), lengan kanan
terpasang infus ringer laktat 20 tpm, dan pada perut
bagaian kanan samping terpasang drain.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Pada kasus Ny. H yang dirawat di ruang VK
Puskesmas Pahandut ditemukan dua diagnosa
keperawatan yang muncul, yaitu:
1. Nyeri akut berhubungan dengan perubahan terhadap
jaringan
2. Resiko infeksi berhubungan dengan ketidak
adekuatan pertahanan primer kerusakan kulit, trauma
jaringan
3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan
kelemahan fisik.
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan perubahan terhadap
jaringan.
 Lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.
 Kaji kembali skala nyeri.
 Atur posisi tidur klien.
 Berikan teknik relaksasi nafas dalam.
 Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat,
Injeksi Iv Ketorolac 30mg.
2. Resiko infeksi berhubungan dengan ketidak
adekuatan pertahanan primer kerusakan kulit, trauma
jaringan.
 Observasi TTV dan tanda- tanda infeksi
 Tingkatkan upaya pencegahan infeksi dengan cuci
tangan bagi semua orang yang berhubungan dengan
klien
 Memberikan perawatan luka secara teratur dan
sungguh-sungguh dengan teknik steril
 Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian
obat, Infus IvMetronidazole 500 mg ,Injeksi Iv
Ceftriaxone 1 mg.
3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan
kelemahan fisik.
 Observasi keadaan umum klien
 Lakukan tindakan personal hygine
 Lakukan tindakan mengganti laken, slimut dan popok
klien 2x sehari.
 Atur posisi klien senyaman mungkin.
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
 DX I:
 Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital (Tekanan Darah, Nadi,
Respirasi dan Suhu).
 Mengkaji kembali skala nyeri.
 Menjelaskan dan menanyakan dengan klien dengan menggunakan
jari tangan dengan rentan (1-3) ringan, (4-6) sedang, (7-9) berat
dan (10) sangat yeri untuk mengukur skala nyeri.
 Mengatutur posisi tidur klien dengan nyaman.
 Memberikan teknik relaksasi nafas dalam.
 Mengajarkan klien dengan cara menarik nafas dengan hdung dan
menghembuskan lewat mulut. Mengulangi sampai ±15 kali
dengan diselingi istirahat singkat setiap 5 kali.
 Berkolaborasi dengantim medis dalam pemberian obat.
 DX 2
 Mengobservasi Tanda-Tanda Vital
 Meningkatkan upaya pencegahan infeksi dengan cuci
tangan bagi petugas dan keluarga klien sebelum
berhubungan dengan klien
 Memberikan perawatan luka secara teratur dan
sungguh-sungguh dengan teknik steril
 Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian
obat.
 DX 3
 Mengobservasi keadaan umum dari pakaian yang
dikenakan dan kebutuhan dasar pada klien apakah
sudah terpenuhi
 Melakukan tindakan personal hygine mengganti
pakaian klien bila kotor, membantu kluarga klien untuk
memandikan dengan menggunakan tisu towel dan
bantu klien dalam pemenuhan kebutuhan dasar klien
 Melakukan tindakan mengganti laken, slimut dalam 1x
sehari.
 Mengatur posisi klien senyaman mungkin.
EVALUASI
 DX 1
 S : Klien masih tampak lemah dan merasakan nyeri hilang
timbulskala nyeri 4-6 nyeri seperti di tusuk-tusuk (Sedang).
 O:
 Klien tampak lemah.
 Klien terbaring dengan posisi nyaman.
 TTV :
 TD : 125/80 mmhg
 S : 36,5˚C
 N : 105x/Menit
 RR : 23x/menit
 A : Masalah belum teratasi
 P : Lanjutkan Intervensi 1-5.
 DX 2
 S:-
 O:
 Luka tampak bersih setelah dilakukan nya perawatan
luka
 Tidak tampak ada iritasi pada kulit
 TTV :
 TD : 124/60mmhg
 S : 36˚C
 N : 92x/Menit
 RR : 18x/menit
 A : Masalah belum teratasi
 P : lanjutkan Intervensi 1- 4.
 DX 3
 S:-
 O:
 Klien tampak bersih dan rapi setelah
 selesai dibrikan tindakan
 Mulut, bibir, gusi, dsn lidah tampak
 bersih dan tidak berbau
 ADL dibantu penuh perawat
 TTV :
 TD : 124/60mmhg
 S : 36˚C
 N : 92x/Menit
 RR : 18x/menit
 A : Masalah teratasi
 P : pertahankan dan lanjutkan Intervensi 1-4.

Anda mungkin juga menyukai