Akuminata
Preseptor:
dr. M. Mimbar Topik, M.Ked(DV), Sp.DV
Dikutip dari Bonnez W., 2009. Guide to genital disesase and prevention
Patogenesis
Lanjutan.....
Fitzpatrick TB, Wolff K, Allen R. Color atlas & Synopsis of Clinical Dermatology , 8th edition. New York: McGraw-
Hill Inc, 20012
Lanjutan.....
Jessica A et al., 2009. NEJM (HPV Vaccination for the Prevention of Cervical Intraepithelial Neoplasia).
Lanjutan.....
Manifestasi Klinis & Pemeriksaan Fisik
PRIA: WANITA:
penis, uretra dan daerah daerah yang lembab dari
rektal labia minora dan vagina
Fitzpatrick TB, Wolff K, Allen R. Color atlas & Synopsis of Clinical Dermatology , 8th edition. New York:
McGraw-Hill Inc, 20012
Lanjutan.....
3. Bentuk keratotik atau seperti 4. Bentuk datar atau seperti veruka plana.
veruka vulgaris. Secara klinis makula atau bahkan sama
sekali tidak tampak dengan mata telanjang
Fitzpatrick TB, Wolff K, Allen R. Color atlas & Synopsis of Clinical (infeksi subklinis)
Dermatology , 8th edition. New York: McGraw-Hill Inc, 20012
Giant Condyloma pasien
dengan immunokompromais
tidak direkomendasi
sebagi pemeriksaan rutin KA
Dikutip dari Dong H et al., 2011. Dermatoscopy of genital warts. J Am Acad Dermatol
Lanjutan.....
noninvasif memperlihatkan gambaran struktur kulit permukaan dan
struktur dibawahnya yang tidak terlihat secara klinis, yaitu pola pigmentasi dan pola vaskular
pleksus superfisial
Dikutip dari Dong H et al., 2011. Dermatoscopy of genital warts. J Am Acad Dermatol
Lanjutan.....
Dikutip dari Valerie et al., 2012. Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology
Diagnosis Banding
Dikutip dari Bonnez W., 2009. Guide to genital disesase and prevention
Lanjutan.....
1. Veruka vulgaris
3. SCC
2. Kondiloma lata
4. Moluskum Kontangiosum
Tatalaksana
Lacey C, Woodhall S, Wikstrom A, Ross J. European guideline for the management of anogenital warts.
IUSTI GW Guidelines. 2011.
Lanjutan.....
Lanjutan..... Lacey C, Woodhall S, Wikstrom A, Ross J. European guideline for the management of anogenital warts.
IUSTI GW Guidelines. 2011.
Algoritma
Penanganan
EGW
Algoritma
Penanganan
EGW
Pencegahan
Centers for Disease Control and Prevention. Sexually transmitted disease treatment guidline 2010
Lanjutan.....
Komplikasi
Lacey C, Woodhall S, Wikstrom A, Ross J. European guideline for the management of anogenital warts.
IUSTI GW Guidelines. 2011.
Prognosis
Fitzpatrick TB, Wolff K, Allen R. Color atlas & Synopsis of Clinical Dermatology , 8th edition. New York:
• Orang yang terinfeksi HPV berkembang External Genital Warts (EGW) dalam 2 hingga 3 bulan
setelah terinfeksi.
• Jika tidak diobati, kutil kelamin bisa sembuh sendiri, tetap tidak berubah, atau tumbuh.
• Regresi spontan terjadi pada 10 hingga 30% pasien dalam waktu 3 bulan. kemudian infeksi
• Rekurensi lebih sering terjadi akibat reaktivasi infeksi subklinis oleh pasangan seks yang
terinfeksi.
• Pada kehamilan, kutil kelamin dapat meningkat infeksi bakteri sekunder pada vagina. Anak-anak
yang dilahirkan berisiko untuk terkena respiratory papillomatos berulang di kemudian hari.
McGraw-Hill Inc, 20012
• Signifikansi utama infeksi HPV adalah onkogenisitasnya. HPV tipe 16, 18, 31, dan 33 adalah
faktor etiologi utama untuk displasia serviks dan SCC serviks; papulosis bowenoid, in situ dan
karsinoma invasif pada vulva dan penis; SCC anal pria homoseksual/biseksual.